Rabu, 28 April 2010

DOA (Doa Nabi Ibrahim a.s.)

Bismillahirrahmanirrahiim
DO’A NABI IBRAHIM a.s.

Nabi Ibrahim a.s. berdoa meminta diturunkan Rasul dari kalangan keturunan mereka:

Alqur-aan, ayat 2 : 130:
Rabbanaa wab ‘ats fii him rasuulam min hum yatluu ‘alaihim aayaatika wa yu’allimuhumul kitaaba wal hikmata wa yuzakkiihim innaka antal ‘aziizul hakiim

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu (Tanda-tanda - Mu) dan (1) mengajarkan kepada mereka Kitab (Alqur-aan) dan hikmah, serta (2) membersihkan (mensucikan) mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa Maha Bijaksana.


Maka Tuhan membalas, mengabulkan do’a Nabi Ibrahim a.s., mengutus seorang Rasul:

Alqur-aan, ayat 2: 152.
Kamaa arsalnaa fiikum rasuulam minkum yatluu ‘alaikum aayaatinaa wa yuzakkiikum wa yu’allimukumul kitaaba wal hikmata wa yu’allimukum maa lam takuunuu ta’lamuun –

Sebagaimana telah Kami utus kepada kamu seorang Rasul (Muhammad) dari antara kamu, yang membacakan ayat-ayat Kami kepadamu dan (1) mensucikan kamu, dan (2) mengajarkan kepada kamu Alqur-aan dan hikmah serta mengajarkan kepada kamu apa-apa yang belum kamu ketahui.

Selanjutnya, diulangi lagi bahwa Tuhan telah mengabulkan do’a Nabi Ibrahim a.s., sebagai karunia bagi orang-orang mukmin dengan mengutus seorang Rasul, yang sekali lagi menekankan kegiatan untuk mensucikan mereka sebelumnya mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah …..

Alqur-aan, 3 : 165.
La qad mannallaahu ‘alal mu’miniina idz ba’atsa fiihim rasuulam min anfusihim yatluu ‘alaihim aayaatihii wa yuzakkiihim wa yu’allimuhumul kitaaba wal hikmata wa in kaanuu min qablu la fii dhalaalim mubiin.

Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin - kepada orang-orang yang sudah beriman kepada Allah dan Rasul Muhammad saw. - ketika Allah mengutus kepada mereka seorang rasul dari antara mereka sendiri, yang membacakan Tanda-tanda / ayat-ayat Allah kepada mereka dan (1) mesucikan mereka, serta (2) mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun sebelum itu, mereka sesungguhnya ada di dalam ke-sesatan yang nyara.

Diulangi, Dia – Tuhan – mengirimkan, mengutus seorang Rasul yang ummi (butahuruf). Tetap untuk mendahulukan untuk mensucikan ummat terlebih dahulu sebelumnya mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.

Alqur-aan 61 : 3.
Huwal ladzii ba’atsa fil ummiyyiina rasuulam minhum yatluu ‘alaihim aayaatihii wa (1) yuzakkiihim wa (2) yu’allimuhumul kitaaba wal hikmata wa in kaanuu min qablu la fii dhalaalim mubiin.

Dia – Allah - yang telah membangkitkan di tengah-tengah bangsa yang buta huruf - ummi - seorang Rasul dari antara mereka yang membacakan kepada mereka Tanda-tanda-Nya, dan (1) mensucikan mereka dan (2) mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun sebelumnya, sesungguhnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata.

Selanjutnya, masih ada dikirimkan lagi seorang Rasul kepada golongan lain yang belum termasuk pada golongan tadi, karena sebelumnya mereka itu ada dalam kesesatan nyata, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.

Alqur-aan 62 : 4,
Wa aakhiriina minhum lammaa yalhaquu bihim wa huwal ‘aziizul hakim,

Dan (Dia akan membangkitkannya juga) kepada kaum lain dari antara mereka yang belum bertemu atau berhubungan dengan mereka. Dan, Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Penjelasan:

1. Ajaran Rasulullah s.a.w. ditujukan bukan hanya kepada Bangsa Arab saja, yang diteng-tengah bangsa itu Nabi Muhammad s.a.w. dibangkitkan, tetapi juga kepada seluruh bangsa-bangsa non-Arab juga, dan bukan hanya pada orang-orang yang sezaman beliau saw., tetapi juga kepada keturunan-keturunan masnusia selanjutnya sampai di Hari Kiamat.
2. Tentang siapa Utusan di akhir zaman itu ada tersirat dalam Hadits Bukhari berkenaan dengan Surat Jum’at ini dan keturunan Salman al- Farsi, yang nanti akan menemukan kembali iman yang sudah menghilang dari bumi, yang sudah terbang ke Bintang Tsuraya; maka itulah Imam Mahdi a.s. yang keturunan dari orang Farsi ini.
3. Dari semua ayat-ayat di atas, maka para Ulama, setelahnya mengemukakan Tanda-tanda dari Allah itu, tidak bisa langsung mengajarkan kepada orang banyak – manusia – tentang Kitab dan Hikmah, hanya dengan teriakan-teriakan Allah-u- Akbar, apalagi dengan pentungan dan lemparan batu serta kekerasan, namun ia pun harus terlebih dahulu berusaha mensucikan dirinya sendiri, dan kemudian berusaha mensucikan orang-orang yang akan diberikan pembelajaran tentang Kitab dan Hkmah itu. Jadi hanyalah dengan cara ini bahwa Ta’lim dan Tarbiyat serta Tabligh kepada orang-orang itu akan berhasil sukses. Insya Allah.

Mersela-Jak.Bar, 29-4-2010.

Senin, 26 April 2010

BADUY Pelestarian Lingkungan

Perlukah kita belajar dari Baduy?

Selama 50 tahun lebih mereka terbukti bisa tetap mempertahankan kelestarian lingkungan.
Prinsip: “Love for All and Hatred for None” sudah ada di Tatar Sunda ini.

Contoh dari orang-orang yang mengaku keturunan Prabu Siliwangi dari Pakuan Bogor dapat dilihat di Kanekes – Leuwi Damar Kabupaten Lebak, yang sedang berulangkali ditayangkan TV, yang hidupnya makmur untuk ukuran standar mereka dan ayem tenteram dalam lingkungan yang sejahtera. Semenjak tahun 1957 – waktu itu masih duduk di tingkat 2 Fakultas Teknik yang lalu menjadi ITB – masih menampakkan suasana yang sama dengan yang ditayangkan tahun tahun 2010 ini, kecuali sekarang dari Leuwi Damar mobil sudah bisa sampai ke dekat Cikeusik sehingga hanya perlu jalan 15 menit saja untuk sampai ke Baduy Dalam. Bayangkan 53 tahun yang lalu, kami bertiga dari Bandung, termasuk seorang Sastrawan Sunda Edi Tarmidi, yang waktu itu umurnya baru 20 tahunan dan seorang anak dokter di Cimahi, dengan ditemani seorang Jawara petunjuk jalan yang diberikan oleh Bapak Wedana Leuwi Damar, karena malamnya menginap dan dihormati di rumah beliau, kami harus berjalan cepat selama 12 jam naik bukit turun bukit dengan berlari kalau jalannya menurun. Satu hal yang dapat menjadi ciri, ialah bahwa anak-anak di Kanekes ini walaupun hidupnya di kampung dan amat bersahaja, tanpa alas kaki, sederhana, tidak sekolah, namun bisa diperhatikan bahwa wajah dan parasnya boleh dikatakan cakep-cakep atau tampan, sebagaimana keturunan dari Raja-raja.

Bilamana di semua belahan dunia sedang rusuh rebutan pangkat, rebutan jabatan, rebutan kedudukan, rebutan lahan, rebutan jatah, rebutan bola, yang selalu berekor pada keributan, kerusuhan dan pengrusakan, maka bolehlah sejenak kita menyimak sebagian orang dan golongan yang di dalam kehidupannya mengamalkan prinsip: “Love for All and Hatred for None”, yang nyata-nyata masih eksis di dunia ini …..

Akur-akur-akur, Hidup Rukun, Damai dan Makmur Sejahtera, itulah yang ada pada mereka.

Suku Baduy konon adalah keturunan pengikut Raja Pajajaran, yang mengikuti aturan adat berdasarkan nilai-nilai adat nenek moyang mereka, yaitu tradisi Sunda Wiwitan, yang hingga saat ini adat tersebut masih mereka jaga. Mereka berada di punggung Gunung Kendeng, termasuk Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, Banten. Baduy Dalam, yang berpakaian putih-putih tinggal di tiga Kampung, yaitu Kampung Cikeusik (yang terjauh dan yang paling dalam), Cikertawana dan kampung Cibeo yang paling dekat ke Leuwi Damar. Baduy Luar (dengan ciri khas berpakaian hitam) menempati 56 kampng-kampung di sekitarnya yaitu Kaduketug, Gajeboh, Cisagu dan Cikadu. Jumlah penduduk Baduy di Kanekes pada bulan Maret 2010 ada kira-kira 11.000 jiwa.

Masyarakat Baduy tidak ada yang terlihat kaya dan juga tidak ada yang miskin. Tidak ada istilah pengangguran dan tidak ada warga Baduy yang kelaparan. Warga Baduy selalu menganggap bahwa berladang adalah pekerjaan utama dan merupakan kewajiban, walaupun ada yang punya kerja lain seperti wanitanya menenun sendiri pakaiannya, membuat gula aren dan menjual hasil kebun kepada pengumpul, tetapi tabu untuk menjual padi yang harus mereka simpan di leuit-leuit mereka sampai bertahun-tahun lamanya. Komunitas mereka dikenal sebagai komunitas mandiri, yang mampu menghidupi diri sendiri dan juga melimpahkan rezeki dan manfaat bagi warga sekitar mereka, dengan kegiatan perdagangan dll.

Warga Baduy sangat peduli terhadap lingkungan, dari 5.200 HA kawasan Baduy, ada 3000 HA yang dipertahankan sebagai hutan untuk menjaga 120 titik mata air; dengan berkembangnya penduduk mereka mencari lahan, membeli atau bekerja sama mengolah lahan di luar kawasan mereka; sekarang ada sekitar 700 HA ladang di luar kawasan Baduy yang dimiliki warga Baduy, dan yang disewa pun lebih luas lagi. Mereka mengolah ladang yang setelahnya tiga kali masa panen, kemudian ladang ini dibeura atau ditinggalkan dahulu, supaya subur kembali secara alamiah.

Pimpinan adat tertinggi dipegang oleh seorang Puun dan dibantu oleh beberapa orang Jaro-jaro dengan bermacam urusannya masing-masing, termasuk Jaro Pamarentah yang mengurus hubungan dengan pemerintahan R.I. Rumah puun-nya pun sangat sederhana, sama dengan rumah warga lainnya yaitu rumah panggung yang tingginya 50 cm di atas tanah, dengan dinding bambu dan atap anyaman daun kelapa; bahkan rumah puun itu adalah yang paling sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari dan tingkah laku puun-pun diatur secara ketat. Puun harus mengayomi masyarakat dan harus mampu melayani masyarakat dengan baik, yang merupakan penghargaan terbesar dari seorang puun; inilah figure pemimpin yang sebenarnya; masyarakat adat Baduy adalah ibaratnya Negara sejahtera yang ideal, menurut kata orang. Walaupun masa kekuasaan seorang Puun itu tidak dibatasi aturan adat, tetapi kalau seorang puun merasa sudah tidak sanggup menjalankan amanahnya, bisa meminta untuk segera diganti. Atau pergantian puun pun bisa tergantung dari kondisi alam, yaitu jika sering muncul bencana alam atau panen rakyat gagal terus-terusan, maka hal ini akan menjadi alasan bagi puun untuk turun dan diganti.

Kemandirian Baduy antara lain:
1. Tidak menggunakan penerangan listrik (tidak akan ada istilah global warming)
2. Warga Baduy tidak menggunakan pupuk kimia buatan pabrik dan insektisida kimia (yang dapat menimbulkan hama lebih berat). Dengan pupuk organic maka padi hasil panenan bisa bertahan sampai bertahun-tahun disimpan dalam leuit / lumbung padi mereka.
3. Tidak menggunakan sabun mandi dan sabun cuci atau detergen yang merusak kelestarian air sungai. Mereka biasa membersihkan dan menggosok badan dengan bahan daun-daunan dan batu.
4. Warga Baduy Dalam pantang naik kendaraan bermotor (global warming).
5. Warga Baduy menenun sendiri kain yang mereka pakai.
6. Warga Baduy membangun sendiri jalan dan kawasan pemukiman mereka.
7. Warga Baduy tidak menjual padi hasil yang mereka tanam; walaupun Bapaknya yang menaruh hasil panen padi di atas atau di dalam leuit, tetapi hanya ibunya-lah yang diperbolehkan naik dan mengambil padi untuk ditumbuk dan dimasak untuk dimakan. Anak-anak sama sekali tidak boleh naik dan masuk ke dalam leuit apalagi mengambil padi.

Warga Baduy membuktikan bahwa ada korelasi antara alam yang terjaga dan kehdupan yang sejahtera bagi mereka dan warga sekitarnya, demikian komentar dalam satu Surat Kabar Sabtu 27 Maret 2010.

Kita menilai apa yang ada dalam adat dan tradisi Baduy ini:
· Orang Baduy mengatakan kami tidak sekolah, tetapi kami jangan menjadi orang yang bodoh.
· Dalam mensejahterakan masyarakat, tidak membuat musuh atau permusuhan dengan siapa pun.
· Tidak ada kegiatan yang mubadzir dan yang merugikan, seperti adat tradisi Pasola di NTB yang saling melempar lembing bamboo sambil naik kuda untuk menjatuhkan pihak lawan, antar mereka, seolah-olah mereka itu berlatih dan bersiap untuk berperang satu sama lain.
· Tidak ada kegiatan mubadzir yang seperti dilakukan di Bali dan Sulawesi dengan upacara pemakaman dan pembakaran mayat orang meninggal, yang perlu mengeluarkan biaya yang besar. Di Baduy orang meninggal hanyalah dikuburkan dengan acara yang sederhana saja.
· Musik juga punya seperti angklung, dengan nada dan syair yang menyejukkan hati; tidak ada musik abrag-abragan yang biasa menimbulkan kerusuhan dan keributan,


Mersela – Jak. Bar. 26 April 2010

Sabtu, 24 April 2010

PEPATAH SUNDA

PEPATAH, WANGSIT dan PAPAGON dari TATAR SUNDA dulu …..

Inilah pesan-pesan dari sesepuh di Tatar Sunda (Priangan – Jawa Barat) sejak abad ke-18 (yang pernah terecord), yang umumnya masih valid dan bermanfaat untuk dipakai sebagai tanda-tanda masa depan, nasihat untuk Pegangan Hidup, atau Petunjuk untuk mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, menegakkan Tauhid / Unity, mengusahakan adanya kerukunan dan kedamaian dalam masyarakat yang cinta damai (peace loving community) untuk mencari barkat dan rahmat Allah Maha Kuasa, mengupayakan rakyat yang makmur dan sejahtera. Kecuali jika ada hal-hal yang “superseded” atau “updated” dengan datangnya Imam Mahdi, Al-Masih Mau’ud a.s. pada akhir abad ke-19 “Love for All and Hatred for None”; mangga…, silahkan!

Paksakeun sing daraek sholat. Sabab wujudnya aksara ISLAM teh disusun ku SHOLAT anu lima waktu, nyaeta – Paksakan supaya mau melaksanakan shalat, sebab wujud dari tulisan “Islam” itu disusun oleh SHALAT lima waktu yaitu: I …sa, S ...ubuh, L … ohor, A … sar, M …agrib. Dengarkan juga nasihat Khutbah Jum’at Hudhur aba dari Mesjid Baitut Tauhid, St Pietro de Casale, Bologna Italy, 16 April 2010, tentang kewajiban melaksanakan Shalat.

Isuk jaganing geto …… di tengah-tengah Situ Kaparabon bakal aya TUTUMPAKAN anu MAJUNA ku SEUNEU – Kapan-kapan nanti, di tengah-tengah Situ Kaparabon akan ada sarana transportasi yang dijalankan dengan api (mesin motor bakar – combustion engine).

Mun Pulo Jawa geus dirante beusi, julang ngapak ngawang-ngawang, silaing indit ti tatar kulon ka tatar wetan bari mawa endog borojolan, mun geus tepi ka tatar wetan, haneutna eta endog euy, masih karasa keneh – Jika Pulau Jawa sudah diikat dengan rante besi (rel kereta api) burung terbang di angkasa (kapal terbang), kamu berangkat dari Barat ke Timur sambil membawa telor yang baru diperocotkan, hangatnya telor itu euy masih dapat terasa …..

(Ujang) Amir, Ojo, ku silaing baris kaalaman mangke jaganing jaga bakal aya HUJAN LEBU –
Amir, Ojo, oleh kamu-kamu akan dialami besok lusa nanti, akan ada HUJAN ABU!

Jaga aya sora hawar-hawar nu datangna ti tungtung kaler, ngaguruh pating jelegur aya garuda megarkeun endog, genjlong saamparan jagat. Palangsiang dunya rek kiamat. Ari di urang Nusa Sunda rame ku nu mangpring, prangpringna sabuluh-buluh gading – Nanti ada suara sayup-sayup yang hampir tidak terdengar, datang dari sebelah Utara (Jepang nyerbu dengan diam2), yang menghebohkan seluruh dunia. Barangkali dunia ini akan kiamat, tapi di Tatar Sunda sih ….. .. prangpringna sabuluh-buluh gading (nyao atuh).

Ulah sieun maot, sabab urang pasti ngalaman maot. Tapi anu kudu sieun mah, saenggeusna urang maot, anu bakal hirup langgeng di aherat, naha urang geus boga bebekelan pikeun hitup di aherat? – Jangan takut mati, karena kita pasti akan mengalami maut; tetapi yang harus ditakutkan, ialah setelahnya mati itu, yang akan hidup kekal di akhirat, apakah sudah punya perbekalan untuk hidup di akhirat nanti?

Mun boga kenur sadeupa ulah niat nyoba nekad nguseup ka sagara - Kalau hanya punya tali pancing kenur satu depa, janganlah nekat untuk mencoba-coba mancing di lautan.

Mun geus nyaho ulah poho, tangtu moal kabobodo. Mun geus ngarti ulah lali, pinasti moal pahili. Lamun rasa geus rumasa, kade ulah asa-asa, hirup moal katambias. Mun geus iman ulah mangmang, moal kagembang ku nu herang – Kalau sudah tahu jangan lupa, maka tidak akan tertipu. Kalau sudah mengerti jangan lupa, takdir tidak akan tertukar. Kalau perasaan sudah punya rasa, jangan ragu-ragu, hidup tidak akan tersisihkan. Kalau sudah beriman janganlah ragu-ragu, tidak akan tertarik oleh gemerlapnya keduniawian.
Bejakeun nu saenyana jeung sajujurna yen rasana uyah teh asin – Katakanlah dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya, bahwa rasa garam itu adalah asin (Berkata benar dan jujur).

Tiis ibun ampih pikir; nyaho ka badan pribadi, tangtu nyaho Ka-Islamanana. Sing karasa sing kapanggih, ari anu tujuh lawang jadi RATU, aya dina diri – Sejuknya embun dan tenteramnya pikiran; tahu akan keadaannya sendiri, tentu tahu akan ke-ISLAM-annya. Supaya terasa dan agar ketemu, bahwa tujuh pintu untuk menjadi kekasih TUHAN itu ada di dalam diri pribadinya.

Jisim ngarasa nyeri, raga ngarasa lara, hate ngarasa cape. Hareudang nyandang wiwirang, perbawa hawa napsu, ujub sub’ah takabur, jeung ria panggoda setan – Diri merasa sakit, badan terasa merana, ati merasa capek. Gerah karena harus menanggung dosa yang memalukan, dikarenakan terbawa nafsu, ujub sok, sub’ah, takabur dan ria, karena godaan Syaithan.

Mun jaga maraneh jadi PAMINGPIN, kudu mibanda JIWA WIBAWA, KOMARA, jeung langkahna panceg dina GIRI JALADRI, SURTA PAWAKA, Nu kitu disebut JIWA AGUNG, ADIL PARAMARTA - Kalau nanti kalian diangkat menjadi PEMIMPIN, haruslah memiliki JIWA yang ber-WIBAWA, memiliki charisma KOMARA, dengan langkah yang mantap panceg dalam GIRI JALADRI, SURTA PAWAKA, Itulah yang disebut JIWA AGUNG, ADIL PARAMARTA. (Menegakkan Keadilan itu adalah jauh lebih luhur daripada menegakkan Hukum; menegakkan hukum, hanyalah merujuk pada pasal tertentu hukum perundang-undangan, yang bisa dikomoditikan; jika menggunakan pasal yang ini, hukumannya begini, dengan menggunakan pasal yang itu hukumannya begitu, jadi bisa diatur dan ditawarkan kepada pihak siapa yang akan dibela dan pihak mana yang harus ditolong, tetapi menegakkan keadilan itu tidak dapat dijual-belikan, dan harus dengan menggunakan perasaan – rasa keadilan, MK).

Pangkat ukur pupulasan, banda ngan ukur titipan; nyawa ukur gagaduhan. Tetela jeung rumasa, manusa tuna kaboga - Pangkat hanyalah hiasan bedak, harta benda hanyalah titipan, nyawa hanya pemilikan sementara. Jelaslah dan rasakanlah bahwa manusia itu tidak punya apa-apa.

Lauk laut mah, sanajan hirup dina cai asin, tapi rasa dagingna teu kabawakeun asin. Pieunteungeun – PAMADEGAN – Ulah kapangaruhan lingkungan, tong rempan katiup topan, ISTIQAMAH ulah GOYAH - Ikan laut itu, walaupun hidup di dalam air yang masin, tetapi rasa dagingnya tidak terbawa jadi asin. Untuk dijadikan contoh bahwa – PENDIRIAN itu – jangan terpengaruh oleh keadaan lingkungan (yang buruk), jangan khawatir karena tertiup taufan, tetaplah ber- ISTIQAMAH dan janganlah goyang.

Mas perak inten juminten, jamrut yakut, berlian kancana wulan; merah delima sutrajingga, rinukmi biduri asri. Eta perhiasan alam endah, tapi perhiasan nu leuwih endah mah ISTRI NU SHALEH, Mustika anugrah Allah - Mas perak intan berlian, jamrut yakut, berlian kancana wulan; merah delima sutrajingga, rinukmi biduri asri. Itulah perhiasan alam dunia yang indah, tetapi perhiasan nu lebih indah lagi sih ISTRI yang SHALEH, Mustika anugerah Allah.

Singgetna; hirup ngan sapoe sapeuting, sabab, umur diburu ku waktu. Waktu nu beurang nu mana, waktu peuting nu mendi, urang dimangsa ajal? Numatak beurang peuting salilana kudu eling – Singkatnya, hidup ini cuma sehari satu malam, sebab umur itu dikejar oleh waktu. Waktu siang yang mana, malam yang mana, kita akan menemui ajal? Oleh karena itu siang dan malam harus selalu dan selamanya sadar dan ingat (berzikir kepada Tuhan Maha Kuasa).


Mersela – Jak. Bar, 25-4-2010

DO'A (IMAM MAHDI)

Doa Hazrat Imam Mahdi Al-Masih-ul Mau'ud as.

Bismillahir rahmanir rahiim

Are waqt ki doa : Doa dalam kesulitan – kekhawatiran:

ee meere muhsin : Wahai Allah yang Maha Pemberi kebaikan kepadaku
aor ee meere khudaa : dan wahai Tuhan
kume' eik teera naakaara bandah : aku adalah hamba-Mu yang tak berarti
pur ma'shiyyat : lagipula penuh dengan dosa
aor pur ghaflat huu' : dan penuh kelalaian-kemalasan
tuunee mujshee zhulm deekha : Engkau melihat aku melakukan aniaya demi aniaya
aor in 'aam par in 'aam kiyaa : dan Engkau memberikan anugerah demi anugerah
aor ghuunaah par ghuunah deekha : dan Engkau melihat aku melakukan dosa di atas dosa
ikhsaan par ikhsaan kiyaa : namun Engkau memberikan kebaikan demi kebaikan
tuune hameesyah meeri pardah posyi ki : Engkau selamanya menutupi (aib) ku

aor apni beesyumar ni'matong see mujhee mutamaththu' kiyaa : dan Engkau memberikan nikmat-nikmat-Mu kepadaku yang tak terhitung (tidak terhingga)

so ab bhi mujh naa laaiq aor pur ghunnah par rehem kar : maka sekarang pun kasihanilah aku yang tak berarti ini dan dengan penuh dosa ini

aor meeri bee baaki aor naa sipaasi ko mu'aaf fermaa : dan maafkanlah atas ketidak takutanku dan tidakmensyukuri-Mu

aor mujhko meeri is gham see nijaat bakhsy : dan lepaskanlah aku dari kesedihan (kekhawatiran) ini

bajuz teere cara gar koi nehii : tiada daya upaya selain Engkau

tuu nee mujhsee zhulm deekha: Engkau melihat aku melakukan aniaya demi aniaya
aor in'aam par in'aam kiyaa : dan Engkau memberikan anugerah demi anugerah
aor ghunnah par ghunnah deekha : dan Engkau melihat aku melakukan dosa di atas dosa
ikhsaan par ikhsaan kiyaa : namun Engkau memberikan kebaikan demi kebaikan
tuu nee hameesyah meeri pardah posyi ki : Engkau selamanya menutupi (aib) ku

aor apni beesyumar ni'matong see mujhee mutamaththu' kiyaa : dan Engkau memberikan nikmat-nikmat-Mu kepadaku yang tak terhitung (tidak terhingga) banyaknya.

aor meeri bee baaki aor naa sipaasi ko mu'aaf farmaa : dan maafkanlah atas ketidak takutanku dan tidak mensyukuri-Mu

aor mujhko meeri is gham see nijaat bakhsy : dan lepaskanlah aku dari kesedihan (kekhawatiran) ini

bajuz teere cara gar koi nehii : tiada daya upaya selain Engkau

Aamiin tsumma aamiin : Kabulkanlah ya Allah kabulkanlah


2010/1/29, Roy Djamil - 30 Januari, 2010 “dildaar ahmad dartono"

Mersela –ppsi; Jak Bar, 25 April 2010

PRABU SILIWANGI - 2 Keturunannya

PRABU SILIWANGI; 2 Rundayan di antara keturunannya:

PRABU SILIWANGI: (1482 – 1521 M)
Kanjeng Pangeran Mangku Negara, Prabu Banjaran Sari, Sri Baduga Maharaja – Rundayanana:
Dari isteri Nyi Ratu Putri Buniwangi, Ratu Ayu Rambut Kasih Sekar Arum Rutjitawati Kancana (Limbangan), putri dari Prabu Layaranwangi (Sunan Rumenggong) dari Keprabuan Kerta Rahayu, berputra antara lain:
I. Raden (Prabu) Hande Limansenjaya, atau Prabu Liman Djaja yang adalah putra Prabu Siliwangi yang ke-19; dan ada lagi Prabu Wastu Dewa dari ibu yang sama.
II. Prabu Hande mempunyai seorang putera bernama Raden Wijaya Kusumah, atau Prabu Adipati Djaja, Sultan (Sunan) Cipancar. Cucu Prabu Siliwangi ini masuk Islam pada tahun 1525 M
III. Raden Wijaya Kusumah berputra 14 orang, yang sulung bernama Raden Tumenggung Wangsanegara, Sunan Karaseda, yang melanjutkan ke-adipatian Galih-Pakuan, menggantikan ayahnya.
IV. Raden Wangsanegara berputra 6 orang, salah satunya Raden Adipati Aria Djiwanata.
V. Selanjutnya berputra Dalem Raden Adipati Arya Megatsari Suryakusumah, yang berputra 9 orang di antaranya:
VI. Dalem Adipati Suta Djiwanagara, yang wafat di Mataram; berputra:
VII. Tumenggung Widjajakusumah, Dalem Emas, di Sukadanah, Sadang Wanaraja; berputra 10 orang di antaranya:
VIII. Dalem Sutanagara di Cinunuk, Wanaraja – Garut. Leluhur keturunan Cinunuk ini berputra 8 orang, di antaranya seorang perempuan bernama:
IX. Nyai Raden Siti Tedja Kiamah; menikah dengan Kiai Raden Noer Chatim yang berputra 5 orang di antaranya:
X. Kiai Raden Muhammad Aliyam, beristri Nyimas Domas, berputra 3 orang, yang di antaranya;
XI. Kiai Raden Muhammad Djuwari, beristri Raden Nyimas Indjang; berputra:
XII. Raden Wangsa Muhammad, Pangeran Papak, yang lahir di Cinunuk pada abad ke-19 Masehi,
Wafat 17 Safar 1317 H atau Senin 26 Juni th 1899 M. Selanjutnya dari keturunan ke-12 Prabu Siliwangi ini:
XIII. Nyi Raden Siti Satrinah, (anak ke-2) disebut Eyang Entri atau Uyut Enteh, wafat tahun 1925,
XIV. Aki Raden Madsari, menikah dengan nenek Enot
XV. Raden Haji Siti Mariah, di Tanjung, Kawalu wafat tahun 1982, menikah dengan Raden Yudawinata, putra Raden Yudapradja. Kuburannya sekarang di Cicariang – Kawalu.
XVI. Raden Maman Lukman, Kawalu (18-4-1917 --- 14-4-2000) menikah Nenah Hunaenah (1922)
XVII. Nyi Raden Euis Herlina (Iis), Kawalu 2-11-1959 menikah: Ir. H. Pipip Sumantri (5-5-1936)
XVIII. Ami Nadia Rachmi (13-12-1980); Qanita (10-9-1981); Zohra (27-12-1982); Bushra (18-7-1984); Safiyya (1-7-1985); Sakinat (Jeanette Fb. Lb, 18-4-1987); Mubasher Ahmad (1-11-1990)

Rundayan anu sanesna (ti putra nu kahiji Pangeran Papak):
XII Raden Wangsa Muhammad, Pangeran Papak, yang lahir di Cinunuk pada abad ke-19 Masehi, Wafat 17 Safar 1317 H atau Senin 26 Juni th 1889 M. Selanjutnya dari keturunan ke-12 Prabu Siliwangi ini:
XIII Raden Wangsadinata, Mantri Gudang Kopi Bojong Lopang; sumare di Cinunuk, putrana:
XIX. Raden Wiratmadja Suwangsa, wafat di Cianten sumare di Cinunuk, puputra, diantawisna:
XX. Raden Kamil Sura Muhammad, di Bandung; wafat 16 Juni 1965
Nikah ka Nyi Raden Sariyamah binti Raden Sastraamidjaya ti Majalaya (kawitna ti Sukapura); putra2-na: 1 Nyi Rd, Siti Priatti (Tuti); 2. Nyi Rd. Siti Piyatna (Nani); 3. Rd. Wilman (Iim); 4. Nyi Rd. Siti Rahayu (Uyuy) wafat di Bandung 1960; 5. Nyi Rd. Siti Rahadiyat (Eyet); 6. Rd. Satria (Aat, Jl. Mutiara 9, Lampiri Ciheuleut, Bogor; istrina: Nani Chaerani/Sulasmi, Bogor 1951 asal Pelag – Majalaya, Rd. Ai Warsiah bt. R. H. Sirad ti Pelag – Nagrak - Majalaya); 7. Nyi R. Siti Sutria (Uut, wafat di Bandung 1948); 8. Rd. Rahman; 9. Rd. Dirman (wafat tahun 1951).
Nikah kadua kalina ka: Ny. Rd. Hindun Komala binti Rd. Suradimadja b. R. H. Sirad (nu istrina namina Nyi Rd Malyam, asal Pelag). Putra2-na: Rd. Abdul Kadar (Dandan); 2. Rd. Abdul Kadir (Dindin); 3. Rd. Komalasari (Tatat); 4. Rd. Kamelia (Tetet); 5. Rd Kurnia Kamal (Kunkun).

Family Tree lainnya a.l.:

· Raden H. Sirad – Nyi Rd Malyam, Pelag, Nagrak, Majalaya – Bandung; puputra diantaranya

· Nyi Raden Ai Warsiah (sp. Oktober 1975) menikah dengan (Aki) Noeria, Pelag, Nagrak, sp. Juni 1967), puputra diantaranya:

· Nyimas Epon Wiharsah (Pelag, Nagrak, Wangisagara Majalaya 1910 sp. 24 Desember 1984) menikah dengan Waslim Hadiwinata (Jalaksana, Kuningan 1912 sp. 18 Mei 1984; putrana ti (Juragan Guru Sampir) Wartaperwata (sp. 26 Okt. 1963) asal Linggarjati yang nikah ka Nyi Emoh Warsian (sp. 8 Des. 1980, Jalaksana Kuningan, putrana Raksadirana – Raksabumi/ Ek.Bang Ds. Jalaksana)

· Ir. H. Pipip Sumantri menikah (20/21-8-1983) Nyi Raden Euis Herlina (Iis), Kawalu, Tasikmalaya

· Ami Nadia Rachmi (13-12-1980); Qanita (10-9-1981); Zohra (27-12-1982); Bushra (18-7-1984); Safiyya (1-7-1985); Sakinat (Jeanette Fb. Lb, 18-4-1987); Mubasher Ahmad (1-11-1990)

· Adik2 Ir. H. Pipip Sumantri: Ayi Kosasih – BTN I/12 Barujati, Pakutandang, Ciparay Bandung; Nan Sabariah 28/9/1939– Jl. Durian Raya 48-50 BantarGebang Bogor 081381879871; Ir. Ace M. Darojat– Jl Merdeka A-12 No.6 Komp.Gama Setia Serua Permai 021-7407619; Ucun Juariah, Nunung Nuraeni, Nani Chaeruni Sulasmi (1951)-Rd. Aat Satria Kamil-Jl. Mutiara 9, Lampiri Ciheuleut 0251-314828, 085780310045

KHUTBAH JUM'AT

KHUTBAH JUM'AT TANGGAL 26-3-2010
ANUGERAH ILAHI TANPA HITUNGAN - ALLAH SANG PENGHISAB:

KHUTBAH JUM’AH
HAZRAT AMIRUL MU’MININ KHALIFATUL MASIH V atba.
Tanggal 26 Maret 2010 dari Baitul Futuh London U.K.
TENTANG: ANUGERAH ILAHI TANPA PERHITUNGAN
DAN HISAB TUHAN SANGAT CEPAT
Sebagaimana Allah swt telah berfirman (Ath-Thalaaq, 65: 3-4) bahwa barang siapa yang bertaqwa dan tawakkal kepada-Nya, maka Allah cukuplah baginya dan Dia menyediakan barang-barang keperluan baginya di luar perkiraannya. Pemandangan pertolongan Allah swt yang diberikan kepada hamba-Nya tanpa perkiraan itu dipertunjukkan kepada orang-orang beriman di setiap zaman. Beberapa contoh diantaranya akan saya kemukakan pada kesempatan khutbah hari ini. Seiring dengan itu beberapa peristiwa juga yang menunjukkan ghairat-Nya akan saya ceritakan juga.
Di dalam tarikh Jema’at terdapat banyak sekali kisah-kisah Hazrat Khalifatul Masih I r.a. mengenai peristiwa seperti itu yang telah disusun dengan sangat cermat dan rinci sekali. Choudhry Ghulam Muhammad Sahib menceritakan katanya, saya mendengar tentang Hazrat Khalifatul Masih I r.a. pada suatu hari beliau sedang dalam perjalanan kembali dari Kashmir melalui Rawalpindi dan uang pun sudah habis. Untuk itu beliau mau menjual kuda penarik tangga (kereta kuda) yang beliau tunggangi itu dengan harga 4 atau 5 ratus Rupies, dan akan cukuplah dengan uang itu untuk keperluan di perjalanan. Sedangkan kuda itu beliau beli dengan harga 700 Rupies. Namun tidak lama kemudian kuda itu jatuh sakit dan mati setelah sampai di Rawalpindi. Hazrat Khalifatul Masih I r.a. sangat memerlukan uang untuk membayar sewa kepada pemilik tangga (kereta kuda) itu. Dan beliau-pun berjalan-jalan dengan perlahan sambil berdo’a memohon pertolongan kepada Allah swt. Tidak lama kemudian datanglah seorang yang membawa ayahnya untuk berobat kepada beliau. Lalu beliau pun memeriksa orang sakit itu dan kemudian beliau membuatkan beberapa macam ramuan obat untuk orang sakit itu. Dikatakan bahwa orang itu sangat gembira sekali setelah menerima obat-obatan dari beliau dan orang itu memberi uang kepada Hazrat Khalifatul Masih I r.a. yang cukup banyak sehingga mencukupi biaya perjalanan beliau. Itulah yang dikatakan taqwa, jika secara tidak disengaja berbuat salah terlalu bertumpu kepada materi dunia, tiba-tiba terjadi musibah atau kehilangan benda yang sangat diperlukan itu manusia tidak perlu menangis. Namun beliau segera rujuk dengan penuh tawakkal kepada Allah swt secara sempurna dan sibuk memanjatkan do’a ke hadirat Allah swt. Maka dengan begitu cepat Allah swt telah menyediakan sarana lain tanpa diduga berkat taqwa dan tawakkal beliau kepada Tuhan. Sudah saya katakan bahwa kehidupan beliau penuh dengan peristiwa-peristiwa menarik dan berkesan seperti itu sehingga jika diceritakan semua akan menambah keimanan kita.
Satu lagi riwayat dari Mirza Salimullah Sahib Mistri, katanya pada suatu hari raya Haji (Idul Adha) Hazrat Khalifatul Masih I r.a. bertanya kepada isteri beliau, adakah baju yang sudah dicuci untuk dipakai hari ini? Isteri beliau jawab, hanya ada satu dan itupun sudah tua dan robek-robek. Maka beliau r.a. ambil baju itu kemudian mulai menjahitnya dengan tangan beliau. Dari mesjid orang telah mengirim pesan kepada beliau bahwa waktu sembahyang sudah tiba, orang-orang menunggu Huzur, dan setelah salat Ied akan diadakan penyembelihan beberapa ekor kurban juga. Beliau jawab: Katakan, tunggu sebentar lagi! Sementara itu ada orang yang mengetuk pintu ingin berjumpa dengan beliau. Setelah diizinkan masuk tamu itu langsung berkata: “Huzur! Saya datang dari Wazir Abad membawa baju untuk Huzur, untuk Amma Ji dan untuk putra-putri Huzur juga.” Maka Hazrat Khalifatul Masih I r.a. bersabda: “ Tengoklah bagaimana Allah swt telah menyediakan rizki itu tanpa diduga sebelumnya oleh siapa pun”.
Soofi Ata Muhammad Sahib juga meriwayatkan, katanya pada suatu pagi hari Ied ul Adha, Hazrat Khalifatul Masih I r.a. membagi-bagikan pakaian kepada orang-orang miskin sehingga baju yang akan beliau pakai untuk sembahyang Ied-pun dihadiahkan kepada fakir miskin. Hazrat Amma Ji berkata kepada beliau; “Huzur semua baju-baju sudah diberikan kepada orang-orang, sekarang untuk salat Ied, tidak ada lagi baju untuk dipakai, waktu tinggal 6-7 menit lagi akan dimulai sembahyang Ied.” Dengan tenang beliau menjawab: “Allah swt akan menyediakan baju untuk saya!” Tiba-tiba datang seorang tamu sambil membawa baju-baju baru untuk beliau. Lalu bersabda kepada Hazrat Amma Ji: “Tengoklah bagaimana Allah swt telah membawakan baju ini tepat pada waktunya untuk salat Ied!!” Allah swt telah menyempurnakan setiap keperluan beliau tepat pada waktunya. Allah swt sendiri menjadi pemasok (suplier) bagi setiap keperluan beliau r.a.
Hazrat Maulana Ghulam Rasul Rajiki r.a. menceritakan kisah beliau sendiri katanya, ketika anak saya Mian Iqbal Ahmad masih kecil, saya bermimpi bahwa saya, isteri saya beserta anak saya ini bermukim di rumah Hazrat Masih Mau’ud a.s. Dan pada waktu itu saya merasa bahwa isteri saya itu adalah puteri Hazrat Masih Mau’ud a.s. dan anakku Mian Iqbal adalah cucu beliau a.s. Dan dalam mimpi itu saya beserta anak saya Mian Iqbal ini sedang memijit-mijit kaki Hazrat Masih Mau’ud a.s. Setelah mendo’akan saya beliau a.s. bersabda kepada saya: “Sekarang pergilah engkau, apa yang engkau perlukan, Allah swt akan memenuhinya dan tidak ada lagi yang anda perlukan semuanya sudah terpenuhi.” Maulvi Ghulam Rajiki mengatakan bahwa setelah mimpi itu sampai sekarang Allah swt betul-betul selalu memenuhi setiap keperluan saya, dan di luar perkiraan saya. Keluarga saya dan orang-orang yang tinggal berdekatan dengan saya-pun sering menyaksikan keadaan demikian. Banyak sekali kisah-kisah seperti itu dalam kehidupan Maulvi Ghulam Rajiki Sahib dan semuanya tercatat di dalam buku riwayat hidup beliau.
Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda: “Raziq atau Pemberi rizki yang sesungguhnya adalah Allah swt. Orang yang percaya penuh kepada-Nya tidak pernah luput dari pada rizki-Nya. Di mana saja dan bagaimana pun juga demi hamba-Nya yang tawakkal Allah swt menurunkan rizqi-Nya”. Allah swt sendiri befirman: “Bagi orang yang percaya dan tawakkal sepenuhnya kepada-Ku, dari langit Aku turunkan dan dari bawah telapak kaki-pun Aku keluarkan rizqi baginya. Maka setiap orang harus bertawakkal kepada Allah swt.”
Allah swt memiliki berbagai macam sifat. Para Ambiya fana dalam sifat-sifat-Nya. Dan Rasulullah saw adalah contoh yang paling istimewa dalam menampilkan sifat-sifat Allah swt, beliau penuh diwarnai dengan sifat-sifat Allah swt lebih dari pada para Ambiya lainnya. Berkenaan dengan ini terdapat beberapa buah hadits Rasulullah saw. Hazrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan katanya, Hazrat Rasulullah saw bersabda: “Jika saya memiliki sebongkah mas sebesar bukit Uhud, saya akan lebih merasa gembira jika setelah tiga hari sedikit pun tiada mas lagi tersisa pada-ku, kecuali sebagian disisakan untuk membayar hutang. Berapa pun banyak nya kekayaan saya tidak ingin menyimpan harta itu untuk waktu yang lama. Saya akan terus bagi-bagikan harta itu kepada fakir miskin.”
Sebuah riwayat lagi yang diceritakan oleh Hazrat Musa r.a. dari ayah beliau katanya, apa saja yang diminta dari Rasulullah saw atas nama agama, beliau segera memberinya. Katanya pada suatu hari seorang datang kepada Rasulullah saw meminta bantuan, lalu beliau menyerahkan sekumpulan kambing-kambing yang tersebar dilembah antara dua buah bukit. Ketika ia kembali kepada kaumnya, ia berkata kepada kaumnya itu: “Wahai kaumku, masuklah agama Islam, sebab Muhammad saw begitu pemurahnya, apapun yang diminta pasti diberinya. Beliau sedikit pun tidak takut kekurangan”.
Ibnu Sahab Jauhari r.a. mengatakan bahwa setelah peristiwa Fatah Mekkah, Hazrat Muhammad saw keluar beserta para sahabah yang ada pada waktu itu untuk berperang di Hunain. Setelah peristiwa itu Hazrat Rasulullah saw memberi seratus ekor unta kepada Sofyan Bin Umayyah, lalu memberi seratus ekor lagi, setelah itu seratus ekor lagi diberikan kepadanya sehingga jumlahnya menjadi tiga ratus ekor unta dihadiahkan kepada Sofyan Bin Umayyah. Ibnu Musayyib mengatakan bahwa Sofyan Bin Umayyah selalu menceritakan mengenai dirinya, bahwa “Hazrat Rasulullah saw memberi hadiah begitu luar biasa besarnya kepada saya, padahal sebelum itu Hazrat Rasulullah saw adalah wujud yang paling saya benci di dunia ini. Namun setelah beliau selalu memberi hadiah-hadiah kepada saya, kecintaan saya terhadap beliau semakin meningkat terus, sehingga beliau menjadi wujud yang paling saya cintai.” Sering kali terjadi, kekayaan dunia juga membawa manusia tertarik kepada agama dan memberi peluang untuk memperoleh kebenaran. Ketika Hazrat Rasulullah saw menjadi kekasih Hazrat Sofyan r.a maka jelaslah bahwa perkara yang paling besar bagi Hazrat Sofyan adalah kecintaan terhadap Rasulullah saw.
Di dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa ketika Sofyan Bin Umayyah beserta Rasulullah saw melewati sebuah lembah di mana terdapat sekumpulan binatang ternak sedang merumput. Sofyan menyaksikan kumpulan binatang itu dengan keinginan memilikinya. Hazrat Rasulullah saw bertanya kepadanya: “Hai Sofyan apakah engkau suka binatang-binatang ternak ini, dari tadi engkau menyaksikan ternak-ternak ini dengan serius sekali? Sekarang ambillah binatang-bintang ternak ini semuanya!!” Dengan adab sekali Sofyan Bin Umayyah langsung membungkuk dan mencium kedua kaki beliau, kemudian beliau masuk Islam. Sofyan berkata, bahwa pemberian hadiah begitu besar, hanya seorang Nabi Allah yang bisa melakukannya. Sofyan dahulunya seorang musuh Rasulullah saw yang paling kejam dan biadab. Oleh sebab itu ketika terjadi Fatah Makkah Sofyan melarikan diri karena beliau fikir tidak mungkin dapat pengampunan dari Rasulullah saw mengingat dosa dan kekejamannya yang sangat luar biasa terhadap orang-orang Islam. Namun Hazrat Rasulullah saw bukan saja hanya mema’afkan dosa-dosa dan kekejamannya melainkan beliau memberi hadiah-hadiah juga yang tidak terhitung banyaknya kepada Sofyan Bin Umayyah itu. Hazrat Rasulullah saw memberi nasihat kepada para sahabah beliau agar jangan berlaku kedekut (kikir) untuk membelanjakan harta di jalan Agama. Dan beliau menasihatkan agar menaruh perhatian serius terhadap kewajiban memenuhi hak-hak sesama manusia.
Hazrat Asma Binti Abu Bakar r.a. menceritakan bahwa pada suatu hari Hazrat Rasulullah saw ketika menyampaikan sebuah nasihat bersabda: “Janganlah merasa berat membelanjakan harta di jalan Allah swt jika tidak, Allah swt juga akan merasa berat untuk memberi rizki kepada kalian. Yakni jangan kalian tinggal di rumah sambil menutup pundi-pundi kalian karena merasa berat untuk membelanjakan harta kalian. Jangan-jangan mulut pundi-pundi kalian akan tertutup selama-lamanya.” Maksudnya jika pundi-pundi itu selalu tertutup dan uang tidak dikeluarkan dari padanya untuk dibelanjakan, maka bagaimana uang akan masuk ke dalam pundi-pundi kalian itu. Oleh sebab itu Rasulullah saw bersabda: ”Belanjakanlah harta kalian dengan hati terbuka sesuai dengan kemampuan kalian!” Orang-orang mukmin senantiasa membelanjakan harta mereka dengan penuh ikhlas sesuai dengan keperluan agama.
Taqwa dan tawakkal yang Rasulullah saw ingin ciptakan di kalangan para sahabah beliau betul-betul telah terbukti kenyataannya pada diri para sahabah itu. Mereka yang dikatakan buta huruf dan juga jahil telah menjadi orang-orang milik Tuhan dan menjadi contoh yang sangat agung bagi ummat manusia. Hazrat Rasulullah saw setiap sa’at bukan memikirkan harta untuk ummat beliau, akan tetapi beliau selalu memikirkan bagaimana ummat beliau menjadi orang-orang yang ber-Tuhan dan mencintai-Nya, mencintai Tuhan. Untuk itu beliau selalu memberi nasihat kepada para sahabah.
Ada sebuah riwayat dari Hazrat Amar Bin Auf Ansari r.a., katanya Hazrat Rasulullah saw mengutus Hazrat Abu Ubaidah ke Bahrain untuk mengambil jizyah, yang sebelumnya Rasulullah saw telah mengadakan suatu ikatan perjanjian dengan kerajaan Bahrain. Ketika Hazrat Abu Ubaidah kembali sambil membawa harta jizyah dari sana dan berita ini telah tersebar kepada orang-orang Anshar, maka ramai sekali para sahabah yang hadir di waktu sembahyang Fajar. Setelah salat Fajar tatkala Hazrat Rasulullah saw akan kembali kerumah, orang-orang Anshar itu berkerumun di hadapan beliau. Melihat keadaan mereka itu Hazrat Rasulullah saw bersabda kepada mereka sambil tersenyum: “Barangkali anda semua mendengar Abu Ubaidah telah kembali dengan membawa barang-barang?” Mereka serempak menjawab: Betul Ya Rasulullah saw! Rasulullah bersabda lagi: “Bergembiralah kalian dengan harapan penuh! Sebab saya tidak khawatir melihat keadaan kalian miskin. Aku khawatirkan apabila harta sudah melimpah dimiliki kalian, seperti telah diberikan kepada Kaum-kaum sebelum kalian, sehingga kalian saling berlomba mencari harta itu, akhirnya harta dunia itu menghancurkan kalian seperti telah terjadi di masa lampau”. Itulah yang selalu dikhawatirkan oleh Hazrat Rasulullah saw. Akan tetapi sangat disesalkan, sekali pun kerasnya pernyataan beliau dan sekali pun telah diberikan peringatan keras namun kebanyakan ummat Islam telah berlomba mengejar kekayaan dunia. Akan tetapi setiap orang Ahmady sambil mengingat kepada janji bai’at harus memperhatikan kepada janji-nya bahwa akan mendahulukan kepentingan agama dari pada kepentingan urusan dunia. Kita sekarang menyaksikan bagaimana Hazrat Masih Mau’ud a.s. dalam mengikuti langkah-langkah Hazrat Rasulullah saw telah memberi nasihat-nasihat kepada para sahabah beliau.
Doctor Basharat Ahmad Sahib telah menulis dalam kitab beliau bahwa Sayid Ghulam Husein Sahib seorang pemuda berumur 15-16 tahun ketika berada di Qadian sangat mengharapkan tugas apa pun untuk berkhidmat kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. dengan gembira beliau akan melaksanakannya. Akhirnya ketika beliau sedang melihat-lihat sebuah kitab, Hazrat Masih Mau’ud a.s. sambil melirik kepada beliau bersabda: “Ini ada sebuah bill untuk mengambil kiriman parcel dari Batala.” Dan untuk biaya perjalanan dan pengambilan parcel itu diberikan kepada beliau Rps 5,- Maka beliau pergilah jalan kaki ke Batala karena tidak ada alat angkutan pada waktu itu. Sampai di Batala parcelpun telah dikeluarkan yang sebelumnya sudah dibayar penuh, sehingga tidak perlu membayar apa-apa lagi. Dalam perjalanan kembali ke Qadian pengemudi delman (kereta kuda) meminta upah sangat banyak. Maka beliau minta supaya parcel itu dibawa naik di atas delman sedangkan beliau sendiri berjalan kaki dari belakangnya sampai ke Qadian. Sampai di Qadian keranjang parcelpun diambil dari delman sambil memberi upah 4 anna (senilai seperempat Rupies) terus berjalan kaki menuju Mesjid Mubarak, dari situ dikhabarkan kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. bahwa parcel sudah sampai. Hazrat Masih Mau’ud a.s. segera keluar sambil tersenyum bersabda kepada Sayed Ghulam Husein: “Anda sudah datang?” Keranjang parcel diserahkan kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. kemudian dibuka bahagian atas parcel itu dengan menggunakan sebuah pisau. Ketika dilihat ternyata keranjang parcel itu berisi anggur jenis yang sangat baik sekali. Hazrat Masih Mau’ud a.s. mengambil anggur itu dengan kedua belah tangan beliau lalu diberikan kepada Sayed Sahib sambil bersabda: Ini sebagian untuk engkau! Maka Sayed Sahib segera menyimpannya ke dalam kantung kurtah (baju panjang) beliau dan sisa uang Rps 4.75 dikembalikan kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. sambil berkata: Huzur ini sisa uang Rps 4,75 hanya empat anna (25 cents) dibelanjakan. Namun Huzur a.s. dengan kasih sayang bersabda: “Kami tidak mengambil perhitungan dengan sahabat.” Huzur a.s. tidak mau mengambil uang kembalian itu dari Sayed Ghulam Husein. Lalu Sayed Ghulam Husein menyimpan uang itu kembali ke dalam kocek (kantong) baju beliau. Pada waktu itu uang Rupees cukup tinggi nilainya. Dari kisah ini juga dapat dipahami bahwa Allah swt sangat pemurah terhadap hamba-Nya yang bertaqwa dan tawakkal kepada-Nya. Memberi rizki terhadap hamba-Nya tanpa diduga.
Terdapat kisah Hakim Abdur Rahman Sahib dari Gujran Wala yang diceritakan oleh putera beliau Abdul Qadir meriwayatkan katanya, ayah saya sering bercerita, katanya pada suatu waktu saya pergi ke Qadian, setelah tinggal beberapa hari saya minta izin kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. untuk pulang kampung. Huzur bersabda: Jangan dulu pulang tinggallah beberapa hari lagi. Setelah beberapa hari kemudian saya menghadap lagi memohon izin untuk pulang. Namun Huzur a.s. memberi jawaban yang sama, tinggallah beberapa hari lagi. Dua tiga kali selalu beliau memberi jawaban yang sama sehingga waktu berlalu sampai tiga bulan. Lalu saya memohon izin lagi: Huzur sekarang izinkanlah saya pulang! Baru beliau jawab, baiklah sekarang boleh pulang. Pada waktu itu saya memohon buku Izalah e Auham kepada Huzur a.s. Lalu Huzur a.s. menulis sebuah nota untuk mengambil buku itu dari Book Store (Gudang Buku). Tetapi Mir Sahib penjaga gudang kurang senang ketika menerima nota itu dan berkata: “Banyak orang-orang datang meminta buku secara percuma, padahal tidak ada uang untuk mencetak dan sekarang beberapa buah buku-buku sedang menunggu biaya untuk dicetak. Saya berkata kepada penjaga gudang itu: Kalau begitu kembalikanlah nota itu kepada saya. Lalu dikembalikannya kepada saya dan saya pun pergi kepada Huzur a.s. untuk pamitan pulang. Huzur a.s. bertanya kepada saya, apakah buku itu sudah dapat? Saya jawab, Huzur, penjaga gudang itu berkata begini-begitu! Mendengar jawaban itu Huzur a.s. tanpa memakai alas kaki segera pergi dengan saya dan bersabda kepada Mir Sahib: “Mengapa anda bersusah hati? Siapa yang mendapat tugas, ia harus melaksanakan tugasnya itu. Setelah menerima nota dari saya seharusnya anda segera memberi buku itu kepada orang ini. Anda sudah ketakutan? Tidak lama lagi akan banyak manusia datang kesini dan kita akan membagi-bagikan khazanah kepada mereka”. Setelah mendengar nasihat Huzur a.s., Mir Sahib memberi buku itu kepada saya dan saya pun pergi pulang.
Sekarang banyak orang-orang yang mempunyai kecintaan terhadap Islam mengurbankan harta mereka untuk menyebar-luaskan amanat Hazrat Masih Mau’ud a.s. Kepada mereka-pun Allah swt memperlihatkan pertolongan-Nya yang khas. Saya sudah biasa menceritakan pengalaman-pengalaman orang-orang Ahmady lama. Sekarang saya ingin menceritakan pengalaman orang-orang Ahmady yang baru baiat masuk ke dalam Jema’at. Seorang Ahmady baru dari Ivory Coast bernama Yaqoub Ali Sahib telah diberi penjelasan oleh Muallim setempat tentang peraturan membayar Chandah dan pengurbanan lainnya dalam Jema’at. Pada ujung bulan beliau datang sendiri untuk membayar chanda Am, chanda Tahrik Jadid dan chanda Waqaf Jadid, yang kira-kira jumlahnya 50 Pound dan untuk beliau jumlah uang ini cukup besar. Ketika Muallim Jema’at sedang membuatkan resit pembayaran itu, tiba-tiba Yaqoub Ali Sahib menerima panggilan telephon dari teman beliau, katanya: “Utang yang pernah saya ambil dari anda, ambillah besok dari saya.” Setelah menerima panggilan telephon itu Yaqoub Ali Sahib berkata: Sudah lama saya beri uang kepada orang itu sebagai utang dan saya sedikitpun tidak punya harapan untuk mendapatkannya kembali dari padanya. Dan sekarang ini telah terjadi semata-mata karena saya membayar chandah ini. Bukan hanya itu, beberapa hari kemudian setelah membayar chanda beliau menerima sepucuk surat dari Kerajaan (Pemerintah) menjelaskan bahwa beliau bukan hanya dinaikkan pangkat namun gaji beliaupun dinaikkan 50%. Maka ketika menerima gaji pertama setelah kenaikan itu beliau pun segera membayar chanda dua kali lipat besarnya. Beliau bukan hanya membayar chanda wajib saja bahkan untuk perbaikan dan perlengkapan mesjid juga beliau selalu memberikan sumbangan. Hal itu merupakan hujan rahmat dan karunia dari Allah swt disebabkan pengurbanan yang beliau serahkan kepada Jema’at. Tengoklah Allah swt bukan hanya memperlihatkan firman-Nya: Wa yarzuqhu min haitsu la yahtasib - Dan Dia memberi rezki kepadanya di luar perkiraannya, bahkan Dia sungguh-sungguh telah menyempurnakan janji-Nya: Fa yudhoifahu lahu adh’aafan katsiran - Dia melipat gandakannya berkali lipat ganda banyakny (Al-Baqarah 246).
Amir Jema’at di Benin ketika sedang memberitahukan pentingnya serta berkat-berkat pengurbanan Tahrik Jadid di sebuah kampung Jema’at Yapinggo, seorang perempuan ghair Ahmadi bernama Haleem dari Benin menyerahkan chandah Tahrik Jadid sebanyak 500 Pound (l.k. Rp. 8 juta). Setahun kemudian dia menghubungi Jema’at lagi untuk membayar chandah Tahrik Jadid itu. Tahun yang lalu dia membayar empat kali ganda. Waktu itu ia mengatakan bahwa disebabkan pembayaran tahun lalu perniagaan saya mendapat kemajuan luar biasa, sungguh di luar perkiraan saya, sedikitpun saya tidak membayangkan akan mendapat keuntungan yang luar biasa banyaknya. Maka dari itu saya sekarang membayar lebih banyak lagi dan saya sekarang ingin masuk dan menjadi anggauta Jema’at ini.
Pada umumnya kita tidak menerima chandah dari ghair Ahmadi. Akan tetapi di Afrika hal seperti itu sudah biasa terjadi demi menjalin hubungan lebih erat lagi dengan Jema’at dan mereka-pun mendesak agar sumbangan atau pengurbanan mereka bisa diterima. Sebab mereka betul-betul ingin memberi dan mereka yakin bahwa Jema’at Ahmadiyah membelanjakan uang ini dengan cara yang betul. Ketika saya bertugas di Ghana orang-orang kampung bukan Jema’at membawa uang zakat kepada Jema’at. Mereka bertanya dan kita pun memberi jawaban kepada mereka tentang zakat itu. Mereka berkata: Jema’at Ahmadiyah menggunakan uang zakat dengan cara yang betul, namun jika kami berikan kepada maulvi kami, mereka akan masukkan uang itu ke dalam kantung mereka dan memakannya sendiri.
Bagaimana Allah swt telah menganugerahkan banyak karunia kepada perempuan baik dan mukhlis itu, bukan hanya Allah swt menganugerahkan kelapangan rezki kepadanya bahkan Dia telah memberi taufiq kepadanya untuk mendapatkan hidangan ruhani hakiki yang telah dibawa oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. di zaman ini.
Hazrat Ya'kub Ali Irfani Sahib meriwayatkan katanya, Hafiz Nur Ahmad Sahib Saudagar dari Ludhiana salah seorang murid Hazrat Masih Mau’ud a.s. yang sangat mukhlis mendapat banyak kerugian di dalam perniagaan beliau. Bahkan perniagaan beliau sudah hampir bankrupt (bangkrut). Beliau ingin pergi ke tempat lain untuk menjalankan perniagaan lain lagi supaya keadaan ekonomi beliau menjadi baik. Di masa kehidupan Hazrat Masih Mau’ud a.s. Hafiz Sahib sering berkirim surat kepada beliau a.s. Dan Hafiz Sahib banyak berkurban harta terhadap Jema’at melebihi taufiq dan kekuatan beliau. Dan beliau tinggal di Qadian. Beliau mengenang bagaimana pemurahnya Hazrat Masih Mau’ud a.s. dalam segi keuangan, saya katakan bahwa beliau tidak tahu memberi sedikit, selalu memberi banyak. Hafiz Sahib menceritakan pengalamannya sendiri katanya, ketika saya telah berniat untuk bepergian ke luar daerah, saya memohon beberapa Rupies dari Hazrat Masih Mau’ud a.s. Dari dalam rumah Huzur membawa sebuah kotak berisi penuh dengan uang dan meletakkannya di hadapan saya. Beliau bersabda kepada saya: Berapapun yang anda perlukan ambillah uang ini! Huzur nampak sangat senang sekali. Lalu saya mengambil sesuai keperluan saya, sedangkan Huzur selalu mendesak saya untuk mengambil semuanya. Sebagaimana firman Allah swt bahwa Dia memberi tanpa perhitungan.
Tuhan kadang-kadang membuat atau mengambil juga perhitungan dari hamba-Nya. Dan di dunia ini juga Dia mengambil perhitungan dari hamba-Nya. Sehubungan dengan itu telah banyak terjadi peristiwa. Hazrat Ghulam Rasul Rajiki meriwayatkan katanya, setelah membacakan khutbah nikah putera Mian Bira Bakhs Sahib seorang Sahabah Hazrat Masih Mau’ud a.s. saya pergi bersama rombongan Baraat (rombongan keluarga pengantin lelaki kerumah pengantin perempuan), setelah kembali dari sana baru saya tahu bahwa selain dari lelaki yang baru nikah itu semua anak lelaki Mian Bira Bakhs Sahib tuli dan bisu (tidak bisa bercakap). Saya pikir musibah ini tidak mungkin terjadi tanpa sebab. Sungguh menakutkan. Maka saya tanyakan kepada Mian Mira Bakhs, mengapa telah terjadi demikian. Mian Bakhs menjelaskan katanya, adik ipar saya perempuan mempunyai seorang anak bisu dan tuli. Maka sambil mencemooh saya berkata kepada adik ipar itu: Jika melahirkan anak hendaknya anak yang pandai bicara dan bisa mendengar juga. Kamu ini telah melahirkan anak yang tuli dan bisu lagi. Adik ipar itu sangat tersinggung atas perkataan saya itu. Ketika perbincangan sudah semakin keras, adik ipar itu berkata kepada saya: “Takutlah kepada Tuhan, jangan-jangan engkau juga mendapat musibah seperti ini!!” Sayapun tidak berhenti bercakap: “Lihatlah anak-anak saya betul-betul baik dan sehat.” Namun apa yang terjadi, anak-anak yang lahir kemudian telah menjadi sarana kemarahan Tuhan, anak-anak yang lahir kemudian keadaan mereka betul-betul tuli dan bisu. Atas musibah ini saya banyak membaca istighfar dan saya sangat menyesal sekali atas perbuatan seperti ini dan saya berkali-kali memohon do’a kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. Allah swt telah mengabulkan permohonan do’a saya sehingga anak terakhir yang baru nikah ini dalam keadaan sehat dan tidak cacat. Jadi, dalam perbuatan senda gurau yang dianggap main-main, namun bagi pihak yang lainnya menjadi sebab kemarahan dan sakit hati, sehingga menggoyang Arasy Ilahi. Dan di dunia ini juga perhitungan Tuhan kepadanya mulai berjalan. Semoga Allah swt mengasihaninya dan semoga Dia menanamkan taqwa hakiki di dalam kalbu-nya.
Satu peristiwa lagi diceritakan oleh Maulana Ghulam Rajiki Sahib yang terjadi pada tahun 1929. Katanya di daerah pemilihan kami untuk anggauta Punjab Legislative Councel ada dua orang calon. Satu orang bernama Chouhdry Riasat Ali Sahib dan seorang lagi Bhaksha Bhatty Sahib. Kedua calon ini memohon bantuan kepada para anggauta Jema’at di daerah itu supaya memilih mereka. Akan tetapi Mian Safdar Sahib r.a. berkata kepada mereka: Selama kami belum menerima keputusan dari Huzur ayyadahullahu ta’ala kepada siapa kami harus memilih, kami tidak bisa berjanji kepada siapa pun untuk memberi suara. Dikatakan bahwa Hazrat Khalifatul Masih II r.a. pergi ke sebuah mesjid besar di sebuah kampung dan di sana selain orang-orang Ahmady banyak lagi non Ahmady yang hadir disana. Disitu Huzur r.a. memberi saran agar memberi suara kepada Chouhfry Riasat Ali Sahib. Setelah mendengar keputusan itu selain orang-orang Ahmady, semua orang-orang non Ahmady yang hadir disana menentang Chouhdry Riasat Ali Sahib. Dan mereka semua menentang bahkan mereka langsung menyerang orang-orang Ahmady. Kami dengan sabar dan tabah menghadapi serangan orang-orang ghair Ahmady itu. Pada waktu itu seorang pembesar kampung bernama Khatam Ali melakukan serangan kelewat batas sambil memaki dengan kata-kata sangat kotor terhadap Jema’at dan terhadap Maulvi Ghulam Rajiki, terhadap Hazrat Khalifatul Masih II r.a. dan kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. juga. Ketika penghinaannya itu sudah melampaui batas maka Maulvi Ghulam Rajiki memperingatkan Khatam Ali Sahib dihadapan orang-orang ramai dengan kata-kata Hai Khatam Ali perbuatan engkau ini tidak baik! Allah swt tidak memberi umur panjang terhadap orang seperti engkau. Ingatlah, jika tidak bertaubat, engkau akan cepat ditangkap oleh Allah swt! Maulvi Ghulam Rajiki Sahib setelah mengancam Khatam Ali dan memberi nasihat kepada orang-orang Ahmadi harus membaca do’a “Allahumma inna naj’aluka fi nuhurihm wa na’uzubika min syururihim, beliau kembali ke Qadian. Setelah beliau pergi, Khatam Ali tiba-tiba jatuh sakit dan segera diusahakan berobat dan dirawat di rumah sakit besar, namun setelah ia menderita sakit selama empat bulan akhirnya ia meninggal dunia.
Hazrat Maulvi Ghulam Rajiki Sahib menceritakan lagi sebuah peristiwa di kampung Kasur Distrik Sialkot, disana tinggal seorang Hakim (Ahli pengobatan tradisinal) Ahmady. Dikampung itu ada seorang Maulvi yang sangat teguh pendiriannya bahwa Nabi Isa masih hidup dilangit sampai sekarang. Ketika ayat berikut ini dikemukakan kepadanya:
Idz qaalallaahu yaa ‘iisaa innii mutawafiika wa raafi’uka ilayya wa muthahhiruka minal ladziina kafaruu wa jaa’ilul ladziinat taba’uuka fauqal ladziina kafaruu ilaa yaumil qiyaamati …
اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسٰىۤ اِنِّىْ مُتَوَفِّيْكَ وَرَافِعُكَ اِلَىَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَجَاعِلُ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْكَ فَوْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ‌‌ۚ ثُمَّ اِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَاَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيْمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ
Artinya: Ingatlah ketika Allah berfirman, “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mematikan engkau secara wajar dan akan meninggikan derajat engkau disisi-Ku dan akan membersihkan engkau dari tuduhan orang-orang yang ingkar dan akan menjadikan orang-orang yang mengikut engkau di atas orang-orang yang ingkar hingga Hari Qiamat. Kemudian kepada Akulah kamu kembali, lalu Aku akan menghakimi diantara kamu tentang apa yang kamu perselisihkan. (Ali Imran : 56)
Di dalam ayat ini susunannya adalah inni mutawffika wa rafi’uka. Maulvi itu dengan emosi sekali menukar susunan ayat itu demikian yakni, setelahnya … wa ja’ilul laziinat taba’uuka fauqol ladziina kafaru ilaa yaumil qiyamah baru ayat ini: inni mutawaffika warafi’uka ilayya wa mutahhiruka minal lazina kafaru. Dia tukar balikkan susunan ayat itu tanpa merasa takut sedikitpun kepada Allah swt. Lalu dalam tempo beberapa lama dia mengulang-ulang membaca ayat yang sudah dia robah itu. Dan dalam emosi keras seperti itu dia mulai musyawarah dengan beberapa orang ulama untuk merobah susunan ayat tersebut. Para ulama mengatakan bahwa susunan ayat ini sudah demikian, maka apabila susunannya ditukar yang dimuka disimpan dibelakang sebaliknya yang dibelakang disimpan dimuka tentu orang-orang akan ribut dan dengan keras mengajukan keberatan. Maulvi itu berkata, apapun yang akan terjadi akan saya kerjakan sendiri. Setelah mengumpulkan uang banyak ia pergi ke beberapa buah percetakan di kota Amritsar meminta untuk mencetak perubahan ayat itu. Namun semua percetakan menolak permintannya itu, karena mereka takut akibatnya. Lalu ia pergi kepercetakan orang Sikh dengan memberi imbalan yang cukup banyak untuk mencetak perobahan ayat itu. Namun orang Sikh itu pun tidak berani dan menolaknya sebab ia takut kepada orang-orang Islam jika berbuat demikian. Benak Mauvli itu sudah dirasuk penyakit gila sehingga akhirnya ia membeli sebuah alat pencetak untuk mencetak sendiri perobahan ayat Alqur’an itu di kampungya. Namun setelah sampai kembali ke rumahnya ia mendapat musibah yang aneh dan sangat dahsyat sekali. Maulvi dan seluruh anggauta keluarganya tiba-tiba diserang penyakit ta’un atau pest sehingga dalam tempo hanya satu malam saja semuanya meninggal dunia. Jadi, orang-orang begitu kerasnya menentang Hazrat Masih Mau’ud a.s. sehingga orang yang menamakan dirinya ‘alim ini namun kosong dari taqwa telah berusaha keras untuk merobah ayat-ayat suci Alqur’an. Namun akhirnya tengoklah, bagaimana Allah swt telah mengambil perhitungan yang sangat menakjubkan dan cepat sekali. Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda: “Jika manusia sedikit saja ingat kepada keagungan Allah swt dan yakin ia akan menghadapi kematian maka semua kemalasan dan kelalaian akan hilang.” Oleh sebab itu keagungan Allah swt harus selalu tertanam di dalam hati dan harus selalu takut kepada-Nya. Cengkeraman tangan Tuhan sangat berbahaya dan menakutkan sekali. Sekalipun Dia acapkali menutupi kelemahan hamba-Nya dan mema’afkan-nya juga, akan tetapi apabila ia telah menangkap seseorang Dia tidak akan melepaskannya lagi. Sehingga firman-Nya وَ لاَ يَخَافُ عُقبَاهَا artinya: Dan Dia (Tuhan) tidak memperdulikan apa yang akan terjadi akibat-akibat-nya. Sebaliknya orang-orang yang takut kepada Allah swt dan hatinya penuh dengan puji keagungan-Nya, maka Allah swt menaruh hormat kepadanya. Dan dengan sendirinya Dia menjadi perisai untuk melindunginya.
Semoga Allah swt menaruh belas-kasih kepada kita semua dan semoga Dia selalu melindungi kita dari kemarahan-Nya dan dari hukuman-Nya walaupun sedikit. Dan semoga Dia menurunkan nikmat-nikmat-Nya kepada kita dan semoga Dia selalu memperlihatkan karunia-karunia-Nya di luar perkiraan kita. Semoga rasa takut kepada-Nya selalu ditanamkan di dalam kalbu kita sedalam-dalamnya. Semoga Dia menjadi Pelindung kita setiap sa’at sesuai dengan janji-janji-Nya. Amin !!!
Insya Allah saya akan pergi menempuh suatu perjalanan jauh, beberapa Jum’at yang akan datang insha Allah di Baitul Futuh ini akan disaksikan Khutbah Jum’ah seperti disaksikan di MTA oleh negara-negara lainnya di dunia. Do’akanlah semoga Allah swt memberkati perjalanan ini. Aamiiin !!

Alihbahasa dari audio Urdu oleh Hasan Basri
31-03-2010

AYAT-AYAT ALQUR'AN PILIHAN 1-10

AYAT-AYAT ALQUR'AN PILIHAN 55 - 114

AR RAHMAAN - Maha Pengasih

55 : 6 Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan; tumbuh2-an dan pohon2 tunduk kepada-Nya
55 : 10 Tegakkan timbangan dengan adil dan jangan mengurangi timbangan
55 : 11-3 Bumi Dia jadikan bagi manfaat semua mahluk; terdapat buah2-an korma, biji2an berkulit serta bunga2 yg harum
55 : 14 Nikmat2 Tuhan manakah yang kamu berdua (Jin - manusia) dustakan? Fa bi ayyi aallaa-i rabbikumaa tukadzdzibaan
55 : 15-6 Dia menciptakan manusia dari tanah liat kering seperti tembikar dan Dia menciptakan jin2 dari nyala api
55 : 18 Tuhan dua timur (Timur Jauh dan Timur Tengah) dan Tuhan dua barat (Eropa dan Amerika)
55 : 20 Dia membuat kedua lautan mengalir dan keduanya bertemu (Laut Merah dan Laut Tengah; Samudra Atlantik dan Pasifik)
55 : 23 Dari keduanya keluar mutiara dan batu marjan
55 : 27-8 Segala sesuatu yang ada di bumi semuanya akan binasa, yg kekal Wujud Tuhan engkau Pemilik kemegahan-kemuliaan
55 : 36 Akan dikirimkan kpd kamu berdua nyala api dan leburan tembaga, maka kamu berdua tidak akan dpt menolong diri
55 : 51-3 Dalam kedua syurga ada dua mata air yg mengalir – di dalamnya ada buah2-an yang berpasangan
55 : 57-9 Dalam kebun2 syurga terdapat bidadari2, yang tidak pernah disentuh; seolah-olah permata2 yakut dan marjan
55 : 63-7 Disamping kedua syurga ini ada dua syurga lagi, yang sangat hijau; terdapat 2 mata air yang memancar dengan deras
55 : 73-7 Dengan bidadari cantik dlm kemah2 yg tidak pernah tersentuh, bersandar pada bantal guling hijau dan permadani2 indah
55 : 79 Maha beberkatlah nama Tuhan engkau, Pemilik segala kemegahan dan kemuliaan – rabbika dzil jalaali wal ikraam

AL WAAQI’AH - Kejadian Yang Besar

56 : 2-3 Peristiwa yang tidak dapat dielakkan itu terjadi; tidak ada seorang pun mendustakan kejadian itu
56 : 5-6 Bumi digoncang se-hebat2nya dan gunung2 dihancur-leburkan
56 : 8-13 Kamu dijadikan 3 golongan: kanan (bahagia), kiri (celaka), terdahulu (dekat kpd Tuhan) dlm syurga kenikmatan
56 : 14-23 Diatas dipan bertatahkan emas permata, dilayani pemuda2, gelas, cerek cangkir air, buah2an, buung2, bidadari2
56 : 27 Illa qiilan salaaman salaaman - Melainkan hanya ucapan: Selamat Sejahtera-2!
56 : 29-33 Berada di antara pohon Sidrah, dengan pisang ber-susun2, air tercurah, buah2-an ber-limpah2
56 : 35-38 Furusyim marfuu’atum – istri-istri mulia, gadis2 perawan, cantik-jelita sebaya dlm usia, utk yang disebelah kanan
56 : 38 ‘Uruban atraaban – gadis cantik jelita, sebaya dalam usia (78:34)
56 : 42-44 Celakalah yang di sebelah kiri itu; berada di tengah2 angin panas membara, air panas mendidih, asap hitam tidak senang
56 : 65-69-72 Makanan, air dan api, 3 barang pokok keperluan manusia, siapakah yang menumbuhkan dan menyediakannya? Kami!
56 : 78-80 Alqur-aan yang mulia, kitab terpelihara dgn baik, laa yamassuhuu illal muthahharuun – mereka yang disucikan
56 : 83 Kamu menjadikan rezekimu dengan mendustakan?

AL HADIID - Besi

57 : 3-4 Kepunyaan-Nya kerajaan seluruh langit dan bumi; Dia menghidupkan dan mematikan, Dia Berkuasa, Yang Awal dan Akhir
57 : 5-6 Dia Yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa, Dia bersemayam di atas ‘Arasy. Dia beserta kamu di manapun berada
57 : 7 Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dia Maha Mengetahui apa yg dlm dada
57 : 12 Siapakah yang hendak meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik? Dia akan melipat-gandakan baginya (2:246)
57 : 13 Cahaya mereka akan ber-lari2 di hadapan dan di sebelah kanan orang2 laki2 mukmin dan perempuan mukmin
57 : 19 Orang2 laki2 dan perempuan yang memberi sedekah dan meminjamkan pinjaman yang baik kpd Allah pinjaman yg baik
57 : 21 Kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan pengisi waktu, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu, bersaing dlm
57 : 23-4 Tidak ada musibah di bumi dan tidak pula pada dirimu, melainkan sudah tercatat dalam sebuah kitab sebelum Kami men-
ciptakannya; supaya jangan kamu bersedih atas apa yg luput dari kamu dan jangan kamu terlampau gembira atas apa
yang telah dianugerahkan kepadamu. Allah tidak mencintai setiap pembual, sombong
57 : 26 Kami menurunkan rasul2 Kami dan menurunkan beserta mereka Kitab dan neraca; menurunkan besi utk peperangan
57 : 28 Cara hidup merahib, celibate (biara-biarawati) yang dibuat-buat mereka, Kami tidak mewajibkannya kecuali untuk ridha
57 : 30 Dzuu’l fadhlil ‘azhiim – Allah adalah Yang Empunya karunia yang besar

AL MUJAADILAH - Yang Membantah

58 : 3-4 Orang yang mengatakan ibu kepada istri2 mereka, tiadalah ibu2 mereka selain yang melahirkan mereka, ada hukumannya
58 : 8 Tiada permusyawaratan rahasia antara 3 orang melainkan Dia yang ke-empatnya dst.
58 : 9 Orang Yahudi menyumpah Nabi saw. dengan : As-samu ‘alaika – kematian atas kamu; seharusnya As-salamu ‘alaika
58 : 10 Apabila kamu mengadakan musyawarah2 rahasia janganlah ttg dosa dan pelanggaran, tetapi ttg kebaikan dan ketakwaan
58 : 13 Berikanlah sedekah terlebih dahulu sebelum meminta musyawarah dengan Rasul
58 : 22 Allah telah menetapkan Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti menang Kataballaahu la aghlibanna anna wa rusulii (61:10)
58 : 23 Jangan mengadakan hubungan yang erat – mesra dengan kafiruun, orang2 yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya

AL HASYR - Pengusiaran

59 : 3 Tiga suku Yahudi diusir dari Medinah: Banu Qainuqa’, Nadhir dan Banu Quraizhah – Politik bumi hangus Banu Nadhir
59 : 6 Apa yang kamu tebang dari pohon korma atau kamu membiarkannya berdiri pada akarnya, itu dengan izin Allah
59 : 8-9 Harta yg Allah berikan kpd Rasul-Nya sbg ghanimah itu bagi Allah, bagi Rasul, kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir
Supaya harta itu tidak hanya beredar di antara orang2 kaya dari kamu
59 : 10 Mereka mencintai orang2 yang datang berhijrah; mereka mengutamakannya di atas mereka, walaupun kemiskinan menyertai mereka (Yang menjamu tamu Nabi s.a.w. dengan mematikan lampunya)
59 : 15 Tiga kelompok musuh orang Mukmin: Yahudi, Munafik di Medinah dan Quraisy dari Mekkah
59 : 19 Harus memperhatikan apa yang didahulukan untuk esok hari dan bertakwalah kpd Allah
59 : 22 Seandainya Kami menurunkan Alqur-aan kpd gunung, engkau akan melihatnya tunduk dan ber-keping2 karena takut kpd
59 : 24-5 Dia Maha Berdaulat, Maha Suci, Sumber kedamaian, Pelimpah keamanan, Maha Pelindung, Maha Perkasa, Maha Penakluk Maha Agung, Maha Suci Allah; Maha Pencipta, Maha Pembuat, Pemberi bentuk, kepunyaan Dia-lah segala nama terindah

AL MUMTAHANAH - Perempuan Yang Diuji

60 : 2 Janganlah bersahabat mesra dengan musuh-musuh-Ku dan musuh-musuh-mu
60 : 4 Sekali-kali tidak memberi manfaat kepadamu kerabat2-mu dan tidak pula anak2-mu pada Hari Kiamat
60 : 5 Sesungguhnya bagimu ada contoh yang baik dalam diri Ibrahim: Sesungguhnya aku berlepas dari apa yg kamu sembah
60 : 9 Allah tidak melarang berbuat baik terhadap orang2 yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak mengusir kamu
60 : 10 Allah melarang kamu menjadikan mereka sahabat, orang2 yang memerangi kamu karena agama dan telah mengusir kamu
60 : 1-3 Ujilah perempuan2 mukmin yang hijrah dan hendak bai’at kepada engkau; tidak ada dosa untuk menikahi mereka

ASH SHAAF - Berbaris = Barisan

61 : 3-4 Mengapa kamu mengatakan apa2 yang kamu tidak kerjakan? Perbuatan begitu yang dibenci Allah
61 : 5 Allah mencintai orang2 yang berperang di jalan-Nya dalam barisan, seolah2 bangunan yang kokoh
61 : 7 Isa ibnu Maryam: Aku rasul Allah membenarkan Taurat, memberi khabar suka seorang Rasul namanya Ahmad
61 : 9 Mereka berkehendak untuk memadamkan Cahaya Allah dengan mulut mereka
61 :10 Dia yang mengirim Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk memenangkannya atas semua agama2 (48:29)
Huwal ladzii arsala rasuulahuu bil hudaa wa diinil haqqi li yudh hiraahuu ‘alad diini kullihii wa lau karihal musyr
61 : 14 Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat; maka berilah khabar suka bagi orang2 yang beriman
61 : 15 Isa ibnu Maryam: Siapakah penolong2-ku di jalan Allah? Pengikut2 setia: Nahnu anshaarullaahi!

AL JUMU’AH - Hari Jum’at

62 : 3 Dia Yang membangkitkan di tengah2 bangsa yang buta huruf seorang rasul dengan tugas membacakan Ayat2
62 : 4 Dan Dia akan membangkitkan pada kaum lain, yang belum bertemu – wa aakhiriina minkum lammaa
62 : 6 Misal orang-orang yang dipikulkan kepada mereka Taurat tetapi tidak memikulnya adalah semisal keledai
62 :10 Hai orang2 beriman! Apabila dipanggil untuk shalat pada hari Jum’at, segeralah untuk mengingat Allah;
dan tinggalkanlah jual beli; itu adalah lebih baik bagi kamu
62 :12 Wallaahu khairur raaziqiin – Dan Allah adalah sebaik-baik Pemberi rezeki (22:59)

AL MUNAAFIQUUN - Orang-orang Munafik

63 : 4 Yang demikian itu disebabkan mereka beriman kemudian mereka ingkar; maka meterai dikenakan pd kalbu mereka
63 : 7 Sama saja bagi mereka apakah engkau memohonkan ampunan bagi mereka atau tidak; Allah sekali-kali tidak akan
63 : 9 Abdullah bin Ubayy pemimpin kaum munafik di Medina
63 :10-1 Harta dan anak-anakmu jangan membuatmu lalai dari berzikir mengingat Allah.
Dan nafkahkanlah dari apa yang telah Kami rezekikan kepadamu sebelum kematian menimpa seseorang di antara kamu

AT TAGHAABUN - Dinampakkan Kesalahan

64 : 4 Dia menciptakan seluruh langit dan bumi dengan hak, Dia memberi kamu bentuk, Dia menjadikan indah rupamu
64 : 6-8 Orang2 ingkar merasakan azab pedih akibat perbuatan buruk mereka, telah datang rasul2 kpd mereka, mereka ingkar
64: 9 Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan berimanlah kepada Cahaya
64: 10 Dia akan mengumpulkan kamu pada Hari Berhimpun; itulah Hari Kerugian dan Keuntungan
64: 12 Tidaklah menimpa sesuatu musibah kecuali dengan izin Allah
64: 16 Hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah (trial-cobaan)

ATH THALAAQ - Perceraian

65: 2 Takutlah kepada Allah untuk perceraian (65: 3, 5, 6, 4 kali) – Masa ‘iddah
65: 3-4 Jalan keluar dan kemudahan bagi orang bertakwa; Dia memberi rezeki kepadanya dgn tiada terkira
Wa may yattaqillaaha yaj’al lahuu makhrajaa – wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasibu.
Wa may yatawakkal ‘alallaahi fa huwa hasbuhuu innallaaha baalighu amrihii
65: 8 Laa yukallifu nafsan illaa maa aataahaa – Allah tidak membebani suatu jiwa melainkan apa yang telah diberikan
65 : 12-3 Supaya ia mengeluarkan org2 beriman dan beramal shaleh dari kegelapan pada cahaya. Dia menciptakan 7 langit/bumi

AT TAHRIM - Mengharamkan

66: 2 Perkara berdua, ‘Aisyah bt Abubakar dan Hafsyah bt Umar
66: 9 Bertobatlah kpd Allah dgn seikhlas-ikhlasnya tobat Taubatan nashuuha – istighfar, Semoga Tuhan menghapuskan
keburukan2 kamu. Cahaya mereka berlarian di hadapan mereka dan disebelah kanan mereka: Maafkanlah kami
66: 10 Hai Nabi, berjihadlah terhadap orang2 kafir dan munafik. Dan bersikeraslah terhadap mereka
66: 11 Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth yang kafir dan khianat kepada Nabi
66: 12-3 Istri Firaun yang mukmin; Maryam putri Imran yang suci dan muttaki
AL MULK - Kerajaan

67 : 3-4 Dia menciptakan kematian dan kehidupan supaya Dia menguji kamu. Dia Yang menciptakan 7 langit dg serasi
67 : 6 Kami menghiasi langit terdekat dengan pelita2, dan Kami menjadikannya untuk mengusir syaitan2
67 : 9 Hampir pecah neraka karena marah: Apakah tidak pernah datang kepadamu seorang Pemberi ingat?
67 : 16 Dia-lah Yang menjadikan bumi sbg tempat tinggal, maka berjalanlah ke segala penjuru dan makanlah dari rezeki-Nya
67 :20 Lihatlah burung2 berbaris di atas mereka – orang2 kafir dibinasakan oleh kelaparan, gempa bumi dan peperangan
67 :31 Bagaimana jika air kamu meresap ke dalam tanah? Siapakah yang akan mendatangkan kepadamu air yang mengalir

AL QALAM - Pena

68 : 5 Wa innaka la’alaa khuluqin azhiim - Sesungguhnya engkau benar2 memiliki ahlak yang agung
68 : 8 Inna rabbaka huwa ‘alamu biman dhalla ‘an sabiilihii wa huwa a’lamu bil muhtadiin –
Tuhan engkau, Dia-lah Yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapat petunjuk
68 : 11 Janganlah engkau ikuti orang yang banyak bersumpah (hina)
68 : 18-34 Kami cobai pemilik kebun yang tamak terhadap orang miskin; dihancurkan kebunnya ketika paginya akan dipanen
68 : 49-0 Bersabarlah thd keputusan Tuhan engkau dan janganlah engkau seperti orang yang berada dalam perut ikan – Yunus – ketika dia berdoa sedang dia menahan amarah. Seandainya tidak datang nikmat dari Tuhan-nya, nicaya dia akan
dicampakkan di atas tanah yang gersang – tandus, dalam keadaan tercela (21:88)

AL HAAQQAH - Yang Pasti Terjadi

69 : 5-8 Telah mendustakan kaum ‘Ad dan Tsamud, Tsamud dibinasakan azab yang dahsyat, kaum ‘Ad dibinasakan oleh angin
yang sangat dingin dan amat kencang, yang Dia tiupkan selama 7 malam dan 8 hari terus-menerus
69 : 10-1 Firaun dan kaum Luth sebelumnya telah dijungkir-balikkan karena berbuat dosa, mendurhakai rasul Tuhan mereka
69 : 12 Ketika air bertambah tinggi, Kami mengangkut kamu dalam bahtera ( Saat air bah di zaman Nuh)
69 : 14-7 Apabila ditiupkan nafiri yang dahsyat, bumi serta gunung2 diangkat dan keduanya dihancurkan dg sekali benturan.
Maka pada hari itu terjadilah peristiwa itu. Dan terbelahlah langit
69 : 20 Yang Kitab-nya berada di tangan kanannya: Baca!
69 : 22-5 Ia berada dalam kehidupan yang diridhai, dlm kebun yg tinggi, buah2-an yang dekat; makanlah dan minumlah sesuka hati.
disebabkan perbuatan kamu yang dahulu dan pada hari2 yang telah lampau
69 : 26-1 Yang Kitab-nya berada di tangan kirinya: Aduh sekiranya aku tidak diberi kitabku! Sekiranya kematian mengakhiri hidupku.
Tidaklah bermanfaat bagiku hartaku, hilang lenyap dariku kekuasaanku. Tangkaplah dia dan masukkan ke dl Jahannam
69 : 32-3 70 tahun orang mencari dunia: Diikat dengan belenggu rantai 70 hasta dalam Jahannam
69 : 45-7 Nabi dusta / palsu akan dipotong urat nadi lehernya dan tiada seorang pun dapat mencegahnya

AL MA’AARIJ - Tempat-tempat Naik

70 : 5 Malaikat dan ruh, 1 hari ukurannya 50.000 tahun
70 : 9-11 Langit akan menjadi cairan tembaga, gunung2 sbg bulu domba berterbangan, tidak akan bertanya sahabat karib
70 : 20-2 Manusia diciptakan bersifat gelisah, disentuh keburukan berkeluh-kesah, ditimpa kebaikan ia bakhil
70 : 23-35 Kecuali orang2 yang shalat, dawwam, dalam hartanya ada untuk yang meminta dan tidak meminta, takut azab Tuhan
menjaga kemaluan mereka, menjaga amanat2nya, teguh pada kesaksian2-nya, benar2 menjaga shalatnya – dalam syurga
70 : 44-5 Hari ketika mereka keluar dari kuburannya, mata mereka tertunduk, kehinaan meliputi mereka. Inilah hari yang dijanjikan

N U U H - Nabi Nuh a.s.

71 : 6-7 Ya Tuhan, aku telah mengajak kaumku malam dan siang; seruanku tidak menambah mereka melainkan lari menjauh
71 : 8 Setiap kali aku berseru kpd mereka agar Engkau memaafkan mereka, mereka menutup telinganya dengan jari dan
71 : 12 Dia akan mengirimkan atasmu hujan yang lebat
71 : 13 Dia akan membantu kamu dengan harta dan anak2 dan Dia akan menjadikan bagimu kebun2 dan sungai2.
71 : 16-7 Allah menciptakan langit 7 tingkat dan menjadikan bulan sbg cahaya dan matahari sbg pelita
71 : 24 Mereka berkata kpd kaumnya jangan se-kali2 meninggalkan tuhan2-mu, Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr
17 : 26 Disebabkan dosa2 mereka, mereka ditenggelamkan dan dimasukkan ke dalam api, tiada penolong selain Allah
71: 29 Doa Nabi Nuh a.s.: Rabbigh fir lii wa li waalidayya wa li man dakhala baitiya mu’mina wa lil mu’miniina wal
Mu’minaati wa laa tazidizh zhaalimiina illa tabaaraa – ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku

AL JINN - Jin

72 : 2 Telah diwahyukan kepadaku bahwa serombongan jin mendengar Alqur-aan, kami telah mendengar Alqur-aan yang ajaib
72 : 6-7 Kami menyangka manusia dan jin tidak akan berkata dusta thd Allah; ada manusia yg minta perlindungan kpd beberapa jin
72 : 8-9 Kami yakin dan kamu juga yakin Allah tidak akan membangkitkan seorang rasul; kami telah berusaha menyentuh langit,
72 : 19 Sesungguhnya masjid2 itu kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyeru kpd siapa pun selain Allah
72 : 24 Tanggung jawabku hanya menyampaikan wahyu dari Allah dan Risalat-Nya; barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-
Nya niscaya baginya ada Api Jahannam; mereka akan menetap di dalamnya untuk masa yang panjang
72: 27-8 Dia-lah Yang mengetahui yang gaib, Dia tidak menzahirkan rahasia gaib-Nya kpd siapa pun, kecuali pada Rasul yang
Dia ridhai; sesungguhnya barisan pengawal berjalan di hadapannya dan di belakangnya

AL MUZZAMIL - Yang Berselimut

73 : 2-4 Wahai orang yang berselimut: Berdirilah untuk shalat waktu malam, kecuali sedikit; setengahnya atau kurangi sedikit
73 : 5 Bacalah Alqur-aan dengan tartiila pembacaan yang baik, Kami akan melimpahkan kpd engkau firman yang berbobot
73 : 7 Bangun di tengah malam untuk shalat adalah lebih kuat menguasai diri dan lebih ampuh berbicara
73 : 8 Di waktu siang engkau mempunyai kesibukan yang panjang
73 : 15-7 Pada hari bergoncang bumi dan gunung2, jadilah gunung2 bukit pasir yang longsor; sesungguhnya Kami telah mengirim kepada kamu seorang rasul, sebagaimana kepada Firaun, tetapi Firaun mendurhakainya, maka Kami menyergap dia
73 : 21 Tuhan engkau mengetahui bahwa engkau bangun untuk shalat malam, 2/3-nya, ½-nya atau 1/3-nya
Bacalah apa yang mudah dari Alqur-aan, Dia mengetahui bahwa ada di antara kamu yang sakit, ada yang bepergian mencari karunia ada yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah, dirikanlah shalat, bayarlah zakat dan pinjamkan

AL MUDATSTSIR - Yang Berselubung

74 : 2-5 Wahai orang yang berjubah, bangkitlah dan peringatkanlah dan Tuhan engkau hendaklah diagungkan dan sucikanlah orang2
74 : 27-30 Orang2 yang menentang Tanda2 Kami, segera aku masukkan ke neraka Saqar, tidak ada yang dia sisakan/tinggalkan.
Api itu menghanguskan kulit manusia
74 : 31 Di atasnya ada 19 malaikat atau 19 sifat pada manusia, ada 19 penjaga neraka
74 : 32 Allah membiarkan sesat siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kpd siapa yang Dia kehendaki
74 : 40-3 Orang2 yang disebelah kanan; di dalam syurga mereka saling bertanya, tentang orang2 berdosa mengapa masuk neraka
74 : 44-9 Mereka menjawab: Kami tidak mengerjakan shalat, tidak memberi makan orang2 miskin, suka berbicara kosong,
selalu mendustakan hari pembalasan, sampai datang kepada kami kematian; tidak ada gunanya lagi syafaat

AL QIYAAMAH - Hari Kiamat

75 : 3 Nafsillawwaammah – jiwa yang menyesali
75 : 9-10 Gerhana bulan. Matahari dan bulan dikumpulkan (Ramadhan 1894, kedatangan Imam Mahdi as)
75 : 32-5 Celakalah bagimu! Yg tidak membenarkan kebenaran dan tidak shalat, mendustakan kebenaran dan berpaling; sombong
75 : 38-41 Dari setetes mani, segumpal darah, Dia menciptakan dan menyempurnakannya, berpasangan, menghidupkan yg mati

AD DAHR - Masa; AL INSAAN - Manusia

76 : 3 Kami ciptakan manusia dari nutfah campuran supaya Kami mengujinya; Kami membuat dia mendengar dan melihat
76 : 4 Kami menunjuki jalan, apakah ia bersyukur atau tidak? Kami sediakan bagi orang kafir rantai, belenggu dan Api menyala
76 : 6-7 Untuk orang2 baik minum kapur barus dari piala, dari mata air yang memancar deras, mereka menyempurnakan nazarnya
76 : 14-7 Duduk bersandar, teduh tiada terik, tandan2 buahnya direndahkan, minum dari bejana2 dari perak dan kendi
76 : 18-9 Diberi minuman segelas jahe zanjabil dari mata air Salsabil (jalan rohani yg harus ditempuh)
76 : 20 Dikelilingi pemuda2 yang tetap muda, yang engkau menyangkanya mutiara bertaburan
76 : 21-3 Engkau akan melihat kenikmatan dan kerajaan besar, pakaiannya sutera hijau yang tebal, gelang2 perak sbg ganjaran
76 : 24 Sesungguhnya Kami menurunkan Alqur-aan dgn ber-angsur2 (23 tahun, belajar, menghafal, meresapkan, mengamalkan)
76 : 32 Dia memasukkan siapa yang Dia kehendaki dlm rahmat-Nya, utk orang2 yang aniaya Dia sediakan azab yang pedih

AL MURSALAT - Yang Diutus

77 : 9-11 Apabila bintang2 dipudarkan cahayanya, langit terbelah, gunung2 dihancurkan, rasul2 didatangkan pada waktunya
77 : 21-3 Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? Menempatkan pada tempat yg terpelihara sp waktu tertentu
77 : 26-8 Bumi cukup menampung yang hidup dan yang mati. Gunung tempat penyimpanan air tawar
77 : 31 3 bayangan yang menjerumuskan manusia ke dalam neraka: takut, angkuh dan berahi
77 : 36 Inilah hari ketika mereka tidak akan berkata-kata - rekaman kesalahannya akan diperlihatkan
77 : 42-5 Orang bertakwa berada di tempat teduh, dgn mata2 air, buah2an yg diinginkan, makanlah dan minumlah sepuasnya
77 : 46-51 Celakalah bagi orang yang mendustakan; makan dan ber-senang2-lah sebentar, kamu adalah orang2 berdosa

AN NABA’ - Berita

78 : 7-12 Kami jadikan bumi sbg hamparan, gunung2 sbg pasak2, Kami ciptakan kamu ber-pasang2an, tidurmu utk istirahat
Kami jadikan malam sbg pakaian, siang utk mencari kehidupan
78 : 13 Kami buat di atasmu 7 langit yang kuat - Ada 7 planet terbesar
78 : 14-7 Kami jadikan matahari yg bersinar, Kami turunkan dari awan2 yang tebal air hujan yg lebat, Kami keluarkan biji2-an
dan tumbuh2-an, kebun2 yang rimbun
78 : 18-27 Pada hari yang ditetapkan, akan ditiup nafiri maka kamu akan datang ber-kelompok2; pintu langit dibuka
Gunung2 dijalankan seperti fatamorgana, Jahannam sudah mengintai, tempat kembali orang yang melampaui batas
Yang akan tinggal di dalamnya ber-abad2 lamanya, tidak ada kesejukan dan tidak ada minuman, kecuali air mendidih
dan cairan busuk yang dingin sekali; untuk pembalasan yang setimpal
78 : 32-37 Bagi orang2 bertakwa ada kemenangan, kebun2 dan anggur; kawaa’iba atraabah – gadis remaja yang sebaya (56:33)
Piala2 yg terisi penuh, tidak ada perkataan dusta dan sia2 di dalamnya – Pembalasan yang cukup dari Tuhan engkau
78 : 41 Penyesalan orang kafir atas peringatan ttg azab yg dekat: Alangkah baiknya jika aku dahulu jadi tanah saja.

AN NAAZI’AAT - Yang Beralih Cepat

79 : 7-11 Ketika bumi bergoncang dahsyat berperang, bergoncang lagi, hati ber-debar2, pandangannya takut, akan kembali semula?
79 : 16-8 Kisah Musa; ketika Tuhan-nya memanggil dia di Bukit Thuwaa: Pergilah engkau kpd Firaun, ia sudah kelewat batas
79 : 22-6 Firaun mendustakan dan membangkang, ia berpaling dan menantang: Akulah tuhan-mu yg paling tinggi Ia disergap azab
79 :28-34 Allah menciptakan langit, meninggikan dan menyempurnakannya, menjadikan gelap malamnya mengeluarkan sinarnya.
Bumi sesudah itu menghamparkannya, mengeluarkan darinya air dan padang rumputnya, meneguhkan gunung2nya
Manfaat hidup bagi kamu dan ternakmu - mataa’al lakum wa li an’aamikum
79 : 46-7 Sesungguhnya engkau hanyalah pemberi ingat – Innamaa anta mundziru may yakhsyaahaa, ka annahum yauma
Se-olah2 mereka tidak tinggal di dunia melainkan hanya pada sore atau paginya (hukuman itu datangnya dgn tiba2,
kesejahteraan dan kesenangan hidup mereka di dunia ini dirasakan amat pendek)

‘ABASA - Bermasam Muka, Mengerutkan Dahi

80 : 2-3 Ia bermuka masam dan berpaling, karena telah datang kepadanya seorang buta (Abdullah bin Umm Maktum)
80 : 12-4 Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Alqur-aan itu pemberi nasihat - Kallaa innahaa tadzkirah
Maka barangsiapa menghendaki ia dapat mengingatnya dlm lembaran2 yang dimuliakan – fii shuhufim mukarramah
80 : 18-22 Binasalah manusia; betapa tidak berterima-kasihnya dia, hanya dijadikan dari setetes air mani yang ditetapkan kadarnya
Dia memudahkan utk jalan, Dia mematikan dan menguburkannya, kemudian membangkitkannya apabila Dia kehendaki
80 : 25-33 Hendaklah manusia melihat pada makanannya, Kami curahkan air yang me-limpah2, Kami membelah bumi,
Kami menumbuhkan biji-2an, anggur serta sayur-mayur, zaitun dan pohon korma, kebun2 yg rimbun, buah2-an serta
rerumputan, manfaat hidup bagi kamu dan ternakmu – mataa’al lakum wa li an’aamikum
80 : 34-8 Ketika datang teriakan memekakkan telinga, orang lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak laki2nya
Dalam ujian dan kesedihan, manusia sibuk sendiri2, melupakan sanak saudara dekatnya
80 39-40 Beberapa wajah pada hari itu ada yang bersinar-sinar, tertawa gembira. Dan beberapa wajah penuh debu ditutupi kegelapan,
Itulah orang2 yang ingkar lagi jahat

AT TAKWIR - Yang Digulung - Menggulung

81 : 2-15 Apabila matahari digulung, bintang2 menjadi suram, gunung2 digerakkan, unta2 bunting 10 bulan ditinggalkan,
binatang2 liar dikumpulkan, sungai2 disatukan, ber-macam2 manusia dikumpulkan, bayi pr dikubur hidup2 akan ditanya;
buku2 disebar-luaskan, langit dibuka; neraka dinyalakan, surga didekatkan – setiap jiwa akan mengetahui/ menyaksikan
81 : 23 Alqur-aan itu adalah wahyu yang diucapkan oleh seorang Rasul mulia – Innahuu la qaula rasuulin kariim
yang mempunyai kekuatan dan kedudukan tinggi, yang ditaati dan dipercaya – Dan tidaklah temanmu itu seorang yg gila
81 : 26-8 Alqur-aan bukan perkataan syaitan terkutuk, tidak lain peringatan bagi semesta alam – In huwa illaa dzikrul lil ‘aalamiin


AL INFITHAAR - Terbelah

82 : 2-5 Apabila langit terbelah, bintang2 berserakan, lautan2 dipertemukan (Terusan Suez dan Panama), kuburan2 dibongkar
82 : 6 Setiap jiwa akan mengetahui apa yang mereka dahulukan dan apa yang ditinggalkan
82 : 7-9 Hai manusia apa yang memperdayai engkau? Tuhan Yang telah menciptakan engkau, menyempurnakan, menata tubuh
engkau dengan serasi, menyusun tubuh engkau dalam bentuk yang Dia kehendaki
82 : 11-3 Sesungguhnya atas kamu ada pengawas2, pencatat2 mulia, mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan
82 : 14-5 Orang2 yang baik ada dalam kenikmatan; orang2 berdosa pasti tinggal di dalam Jahannam, ada Hari Pembalasan
82 : 20 Yauma laa tamliku nafsul li nafsin syai-aw wal amru yauma –idzil lillah –
Pada hari itu tiada jiwa mempunyai kekuatan sedikitpun memberi manfaat bagi jiwa lain! Semuanya dalam kekuasaan Allah

AL MUTHAFFIFIIN - Pencurang-pencurang

83 : 2-4 Celakalah bagi orang yang mengurangi timbangan, takaran orang lain minta penuh, untuk orang lain menguranginya
83 : 8-10 Kitab para pendurhaka ada dalam sijjiin, kitab tertulis
83 : 19-22 Rekaman orang2 baik ada dalam ‘illiyyiin, kitab tertulis, untuk orang2 terpilih
83 : 23-9 Orang2 baik ada dalam kenikmatan, duduk di atas dipan2, diberi minuman murni, kesturi dicampur air tasniim
83 : 30-3 Orang2 berdosa biasa mentertawakan orang2 beriman, apabila mereka lewat di dekatnya, mereka saling mengedipkan mata
Apabila mereka kembali kepada sanak saudaranya, mereka gembira, mereka berkata: Sesungguhnya mereka itu pasti sesat!
83 : 34-6 Mereka tidak diutus sebagai penjaga mereka; pada hari itu orang2 mukminlah yang akan mentertawakan orang2 kafir.
Duduk di atas dipan mereka memandang melihat nasib sedih yang akan menimpa orang2 kafir, apakah mereka menyadari pembalasan atas apa yang dahulu mereka kerjakan?

AL INSYIQAAQ - Yang Terpecah

84 : 2-6 Langit pecah, bumi dibentangkan dan mengeluarkan yang terkandung di dalamnya, mendengar kpd Tuhan-nya yang wajib
84 : 7-10 Engkau yg bekerja keras menuju Tuhan, diberikan kitabnya di tangan kanan, dihisab dgn perhitungan yang mudah; gembira
84 : 11-5 Yang diberikan kitabnya di belakang punggungnya, akan segera binasa, masuk dlm Api yang me-nyala2, dulunya ia gembira
84 : 18-20 Demi malam serta yang diliputinya, bulan apabila jadi purnama, kamu akan naik setingkat ke tingkat yang lain
84 : 21-3 Mengapa mereka jadi tidak beriman? Bila Alqur-aan dibacakan mereka tidak bersujud, bahkan orang2 kafir mendustakan
84 : 25-6 Kabarkan tentang azab yang pedih, kecuali terhadap orang2 beriman dan beramal shaleh, ada pahala yg tidak ada putus2nya

AL BURUUJ - Gugusan Bintang-bintang

85 : 2 Demi langit yang dihiasi gugusan2 bintang
85 : 3 Demi hari yang dijanjikan - Wal yaumil mauu’uud
85 : 5-6 Binasalah para pembuat lubang parit – ukhduud – dari api yang menyala-nyala, ketika mereka duduk berkeliling
85 : 11 Yang memfitnah orang2 mukmin, jika mereka tidak bertaubat, ada azab Jahannam bagi mereka itu
85 : 12 Orang2 yang beriman dan beramal shaleh, ada kebun2 yang di bawahnya air mengalir; sukses yang besar
85 : 19-21 Lasykar Firaun dan Tsamud, orang2 yang selalu ingkar dan mendustakan, Allah mengepung dari belakang mereka
85 : 22-3 Bahkan Alqur-aan yang sangat mulia – Bal huwa qur-aanum majiid – Dalam batu tulis yang terjaga ketat

ATH THAARIQ - Bintang Fajar

86 : 2-5 Demi langit dan Bintang Fajar, tiada suatu jiwa pun melainkan mempunyai penjaga atas dirinya
86 : 7-9 Ia diciptakan dari air yang memancar, keluar dari antara tulang2 punggung dan dada, Dia Maha Kuasa mengembalikan
86 : 12-3 Demi awan yang ber-ulang2 menurunkan hujan dan demi bumi yang mekar dengan tumbuh2-an
86 : 14-5 Alqur-aan adalah firman yang menentukan – Innahuu la qaulun fashl - Bukanlah perkataan olok2 yang lemah
80 : 16-8 Mereka merencanakan suatu rencana, Aku pun merencanakan suatu rencana; Berilah tangguh sebentar org2 kafir itu

AL A’LAA - Yang Maha Tinggi

87 : 7/9 Kami akan mengajari engkau Alqur-aan, yang engkau tidak akan melupakannya, dan Kami akan memudahkan engkau
87 : 10-1 Berilah nasihat, sesungguhnya nasihat itu bermanfaat – Fa dzakkir in-nafa’atidz dzikraa – pelajaran bagi orang2 yg takut
87 : 12-4 Namun bagi yang menjauhinya sangat malang, akan memasuki Api yang besar, tidak mati dan juga tidak hidup di dalamnya
87 : 15-6 Beruntunglah orang yang mensucikan diri, mengingat Tuhan dan mendirikan shalat
87 : 17-8 Bagi kamu yang mendahulukan dunia, akhirat itu lebih baik dan lebih kekal
87 : 19-20 Inilah yang diajarkan dalam Kitab2 terdahulu, Kitab2 Ibrahim dan Musa

AL GHAASYIYAH - Malapetaka Yang Dahsyat

88 : 2-8 Berita mala-petaka yang dahsyat, pada hari itu wajah tertunduk, bekerja keras kepayahan, memasuki api yang me-nyala2
Akan diberi minum air mendidih, makanan rumput kering yang tidak menggemukkan dan juga tidak menghilangkan lapar
88 : 9-17 Pada hari itu beberapa wajah berseri-seri, merasa senang karena usahanya, di dalam syurga yang tinggi, tidak terdengar
ucapan sia2, ada mata air yg mengalir, dipan2 tinggi, piala2 terletak rapi, bantal2 berderet, permadani yang dihamparkan
88 : 18-21 Tidakkah mereka melihat bagaimana unta2 diciptakan, langit ditinggikan, gunung2 ditegakkan, bumi dihamparkan?
88 : 22-3 Maka nasihatilah, engkau hanyalah pemberi nasihat – Fa dzakkir innamaa anta mudzakkir, bukan penjaga mereka
88 : 24-6 Barangsiapa berpaling dan ingkar, Allah akan mengazabnya dengan azab yang paling besar; kepada Kami-lah kembali

AL FAJR - Fajar

89 : 2-3 Demi fajar dan sepuluh malam (keutamaan 10 malam, akhir bulan Ramadhan dan awal bulan Dzu’l Hijjah)
89 : 7 Bagaimana Tuhan memperlakukan kaum ‘Ad, Suku Iram pemilik gedung megah, kaum Tsamud pemahat batu di lembah
Firaun yang berlaku se-wenang2, yang melakukan banyak kerusakan di negeri2, Tuhan menimpakan cambuk azab
89 : 16-7 Jika Tuhan mencobai dia dengan memberi kenikmatan dan memuliakannya, ia berkata: Tuhan telah memuliakan aku
Apabila Allah mencobai dia dan menyempitkan rezekinya, ia berkata: Tuhan-ku menghinakan aku
89 : 18-21 Karena kamu tidak memuliakan anak yatim, tidak saling menganjurkan memberi makan kpd orang miskin
Memakan harta warisan dgn rakus semuanya dan kamu mencintai harta dengan kecintaan berlebihan
89 : 22-25 Apabila bumi dihancurkan se-hancur2nya, Tuhan engkau datang dgn malaikat ber-saf2, tak ada gunanya lagi nasihat
89 : 28-30 Hai jiwa yang tenteram – Yaa ayyatuhan nafsul muthma-innah – Kembalilah dan masuklah ke dalam syurga-Ku.
AL BALAD - Kota / Negeri

90 : 5-7 Kami telah menciptakan manusia supaya bekerja keras; ia berkata: Aku telah menghabiskan harta yang banyak
90 : 9-12 Bukankah Kami menjadikannya sepasang mata, sebuah lidah dan dua buah bibir, menunjukkan jalan, yang terjal
90 : 14-9 Yaitu memerdekakan budak, memberi makan anak yatim dan kerabat, orang miskin yg tergolek di tanah, golongan kanan
90 : 20-1 Golongan kiri, orang yang mengingkari tanda2 Kami, atas mereka ada Api yang tertutup

ASY SYAMS - Matahari

91 : 2-8 Demi matahari dan sinarnya di pagi hari; bulan yang mengikutinya; siang bila menampakkannya; malam yang menutupinya
Langit yang membangunnya; bumi dan hamparannya; jiwa dan penyempurnaannya
91 : 9-11 Dia mengilhamkan keburukan2 dan ketakwaan, sungguh beruntung orang2 yang mensucikan, binasalah orang yg mengotori
91 : 12-6 Kaum Tsamud mendustakan disebabkan kedurhakaannya. Berkata rasul Allah: Biarkanlah unta betina Allah, biar ia minum
Tetapi mereka mendustakannya dan memotong urat keting unta, maka Tuhan membinasakan mereka, menjadikannya rata

AL LAIL - Malam

92 : 2-5 Demi malam yg menutupi, siang apabila terang-benderang, penciptaan laki2 dan prm; sesungguhnya usaha kamu berbeda
92 : 6-8 Adapun orang yang memberi dan bertakwa, dan membenarkan kebaikan, kami akan memudahkannya
92 : 9-12 Orang yang bakhil dan bersikap tidak acuh, dan mendustakan apa yang baik, Kami menyiapkan baginya jalan kesukaran
Tidak berguna baginya hartanya apabila ia binasa
92 : 13-7 Kewajiban Kami memberi petunjuk, kepunyaan Kami alam akhirat dan dunia, Aku beri peringatan ttg Api yang menyala
Hanya orang celaka yang memasukinya, yang mendustakan dan berpaling
92 : 18-22 Orang yang paling bertakwa akan dijauhkan darinya, ia yang memberikan hartanya untuk memperoleh kesucian
Tidak ada kebaikan yang harus dibalas, kecuali mencari ridha Tuhan Yang Maha Tinggi – Wa la saufa yardhaa

ADH DHUHAA - Waktu Dhuha

93 : 5 Walal aakhiratu khairul laka minal uulaa – Keadaan di kemudian hari itu lebih baik bagi engkau
93 : 9 Wa wajadaka ‘aa-ilan fa aghnaa – Dia mendapati engkau kekurangan lalu Dia memperkaya engkau

AL INSIRAAH - Kelapangan

94 : 6-7 Sesungguhnya setelahnya kesukaran ada kemudahan – Fa inna ma’al ‘usri yusraa

AT TIIN - Buah Tin - Ara

95 : 5-6 Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baiknya ciptaan; tapi Kami jatuhkan pada tingkat yang paling rendah
95 : 7 Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka ada ganjaran yang tidak ada putus2nya

AL ‘ALAQ - Segumpal Darah

96 : 2-3 Iqra’ bismi rabbikal ladzii khalaq. Khalaqal insaama mi ‘alaq

AL QADR - Takdir / Kemuliaan

97 : 4-6 Lailatul qadr lebih baik dari 1000 bulan (umur rata2 manusia yang panjang, 80 tahun lebih). Turun malaikat2
Selamat sejahtera sampai matahari terbit – Salaamun hiya hattaa mathla’il fajr
Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul afwaa fa’fu annii

AL BAYYINAH - Bukti Yang Nyata

98 : 2 Tidak akan berhenti orang2 yang ingkar dari Ahlikitab dan orang2 musyrik
98 : 6 Padahal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan taat dan tulus ikhlas
Mendirikan shalat dan membayar zakat. Itulah agama yang kokoh.

AL ZALZALAH - Gempa / Goncangan

99 : 2-3 Apabila bumi digoncang dengan segoncang-goncangnya, bumi akan melepaskan bebannya

AL ‘AADIYAAT - Kuda Berlari Cepat

100: 2-4 Kuda2 berlari kencang men-dengus2, memercikkan bunga api dan menyeruak di waktu subuh (adanya kereta api)
AL QAARI’AH - Bencana / Peristiwa Besar

101: 4-5 Apakah Bencana Besar itu? Hari ketika manusia akan menjadi laron2 berserakan

AT TAKAATSUR - Persaingan Menumpuk Harta / Bermegah-megah

102: 2 Kamu dilalaikan dari mengingat Allah karena berlomba-lomba mengumpulkan harta sampai di liang kuburan

AL ‘ASHR - Masa

103: 3-4 Sesungguhnya manusia itu ada dalam kerugian, kecuali orang2 beriman dan beramal shaleh dan saling menasihati

AL HUMAZAH - Pengumpat

104: 2-3 Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pemfitnah; yang menimbun harta dan meng-hitung2nya

AL FIIL - Gajah

105 : 2 Lihatlah bagaimana Tuhan engkau memperlakukan para pemilik gajah, yang hendak menghancurkan Ka’bah
105 : 4 Dia mengirimkan kpd mereka sekawanan burung , dan membinasakan mereka semua

AL QURAISY - Orang-orang Quraisy

106: 2-3 Kepada orang2 Quraisy untuk menanamkan kecintaan mereka selama perjalanan musim dingin dan musim panas
106: 4-5 Hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik Rumah Yang telah memberi mereka makan di waktu lapar, dan keamanan

AL MAA’UUN - Kebajikan / Bantuan

107: 5-6 Celakalah bagi orang2 yang shalat tetapi lalai dalam shalat mereka (riya, supaya dilihat orang)

AL KAUTSAR - Berlimpah-limpah / Nikmat Yang Banyak

108: 2-3 Kami telah menganugerahkan kepada engkau berlimpah-limpah kebaikan; maka shalat dan berkorbanlah

AL KAAFIRUUN - Orang-orang Kafir

109: 7 Lakum diinukum wa liya diin - Bagi kamu agama kamu, dan bagiku agamaku

AN NASHR - Pertolongan

110: 2-3 Apabila datang pertolongan Allah dan kemenangan; manusia masuk dalam agama Allah ber-bondong2
110 : 4 Maka bertasbihlah memuji Tuhan engkau, mohon ampunan-Nya. Dia Maha Pemberi tobat

AL LAHAB - Nyala Api

111: 2 Binasalah kedua tangan Abu Lahab, Bapak Nyala Api – ‘Abd’al-‘Uzza, paman Rasulullah saw., musuh bebuyutan

AL IKHLAASS - Tulus / Ikhlas

112: 2-3 Dia Allah Yang Maha Esa, yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya
112: 4 Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan (72:4)

AL FALAQ - Fajar Subuh

113: 2 Aku berlindung kepada Tuhan seluruh mahluk Yang pemilik fajar

AN NAAS - Manusia

114: 2-4 Aku berlindung thd rabbin naasi Tuhan manusia, kaum kapitalis, raja manusia malikin naasi penguasa zalim dan
Ilaahin naasi, pemimpin agama yang licik (40 : 23-24)

Minggu , 29 Shafar 1431 H; 14 Tabligh 1389 HS / Februari 2010 M (Tahun Baru Imlek 2561 )