Selasa, 08 Maret 2011

AHMADIYAH Salah, Biar Tuhan Menghukumnya

Mahfud MD (MK): (Kalau) Ahmadiyah Salah Biar Tuhan Sendiri Menghukumnya

Antara - 1 jam 36 menit lalu 7 Maret 2011

Mahfud: Ahmadiyah Salah Biar Tuhan Sendiri Menghukumnya

Jakarta (ANTARA) - "Saya lebih suka kembali ke dalilnya Gus Dur bahwa setiap orang tidak usah membela Tuhan, karena Tuhan itu tidak perlu dibela. Tuhan itu bisa membela dirinya sendiri kok. Kalau Ahmadiyah memang salah, biar Tuhan yang menghakimi," kata Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, di Jakarta, Selasa.

Hal ini diungkapkan ketua MK ini menanggapi berbagai aksi kekekarsan dan pelarangan terhadap kegiatan Ahmadiyah di berbagai daerah.

Untuk itu Mahfud mengimbau setiap kelompok masyarakat tidak melakukan kekerasan atas nama agama kepada orang lain karena negara menjamin hak setiap warga melaksanakan keyakinannya secara merdeka tanpa ada paksaan oleh siapapun dan dalam bentuk apapun.

Mantan menteri pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menyesalkan banyaknya tindakan kekerasan yang dilakukan kelompok organisasi masyarakat yang mengatasnamakan agama.

Tindakan intimidasi, penganiayaan, serta pengrusakan yang dilakukan kepada jamaah Ahmadiyah itu akan membunuh masa depan setiap warga yang akan menjalankan keyakinannya.

"Itu kan kasihan sekali, kalau masa depan (jamaah Ahmadiyah) tidak ada hanya karena keyakinannya mau dibunuh. Konstitusi tidak membolehkan jika ada warga negara yang merasa terancam karena keyakinannya," katanya.

Tentang permintaan pembubaran kegiatan Ahmadiyah, Mahfud juga mengatakan bukan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan kasus tersebut.

"Misalnya Ahmadiyah dibubarkan, tidak akan menghilangkan keyakinan mereka. Organisasinya bubar, tapi penganutnya tidak bubar, karena itu keyakinan," katanya.

Mahfud juga tidak setuju tentang usulan Ahmadiyah menjadi agama sendiri. "Itu juga tidak akan selesai, karena Ahmadiyah itu bukan soal nama, tapi simbol-simbol Islam di situ, Al Qurannya sama, sholatnya sama," kata Mahfud.

Ketua MK ini juga mengakui bahwa kasus Ahmadiyah membuat negara menjadi dilematis karena dalam satu sisi harus menjamin dan melindungi setiap keyakinan orang.

"Tetapi di sisi lain, orang Islam merasa keyakinannya juga harus dilindungi, kalau Ahmadiyah beroperasi itu berarti, keyakinan Islam tidak terlindungi, itu yang di-suarakan oleh FPI," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, negara sebaiknya kembali ke hukum saja, yakni hanya tindakan saja yang dinilai oleh negara, bukan masalah keyakinannya.


Usul solusinya:

Bagaimana jika semuanya saja (Mainstream) itu ikut dan masuk ke dalam Jemaat Ahmadiyah; pasti semuanya beres, tidak ada yang dirugikan; aman dan mendapatkan banyak berkat dan ridha Ilahi, sampai Kiamat. Insya Allah Taala.

Daripada saling pukul eh - atau memukuli orang lain yang sama-sama membaca Kalimah Syahadat dll sehingga menjadi Kaafir kembali sebagaimana yang sudah diprediksikan oleh YM. Nabi Muhammad saw. Dalam Khutbah Haji Perpisahannya (Wa’da):

JANGANLAH KAMU MENJADI KAFIR KEMBALI SEPENINGGAL AKU (Rasulullah saw), YAITU DENGAN SALING MEMUKUL SATU SAMA LAIN DI ANTARA KAMU:

Diriwayatkan dari Jarir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepadaku sewaktu Haji Wada’ supaya menyuruh para manusia agar diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda:

“Janganlah kamu kembali menjadi orang-orang kafir sepeninggalku dengan memukul-mukul leher di antara satu sama lain di kalangan kamu“ (HR Bukhari dan Muslim/ Muttafaq ‘alaih).

Salaaamun; Mersela 9-3-2010