Senin, 18 April 2011

TIDAK ADA LAGI NABI -Tidak ada ayat Alqur-aan-nya

Tidak ada ayat dalam Alqur-aan yang secara “to the point” mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah “NABI TERAKHIR”; mereka, kiyai, ulama-ulama dan maulvi mereka hanya merujuk pada hanya SATU-SATU-nya ayat Alqur-aan ini saja: Maa kaana muhammadun abaa ahadim mir rijaalikum ....

Surah Al-Ahzaab (33) ayat 40: (yang salah satu artinya, adalah) ………… akan tetapi, ia (Maa kaana Muhammadun) adalah Rasul Allah dan pemeterai (yang membenarkan) sekalian nabi-nabi, …….

Dalam ayat Alqur-aan ini, Allah SWT. membela keluhuran, kemuliaan dan kebenaran Nabi Muhammad saw., di mana Nabi saw. mengawini janda anak angkatnya Zainab, yang karena tidak ada keserasian, tidak se-kufu, perkawinannya tidak bertahan lama telah diceraikan oleh Zaid bin Haritsah, yaitu seorang bekas budak belian yang dimerdekakan dan diangkat “sebagai anak” oleh Nabi Muhammad saw., seperti yang difirman dalam ayat Al Ahzaab sebelumnya 33:37 ......... fa lammaa qadha Zaidum minha watharan zawwajnaakaha likaila yakuuna ‘alal mu’miniina harajun fii azwaaji ad’iyaaihim idzaa qadhau minhunna watharaw wa kaana amrullaahi maf’uulaa –yang artinya- ........ Maka tatkala telah selesai hubungan Zaid dengan istrinya. Kami kawinkan engkau dengan dia, supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk mengawini bekas istri anak angkat mereka apabila telah selesai hubungannya dengan mereka. Dan ketetapan Allah berlaku.

Menurut adat jahiliyah, status Zainab adalah bekas menantu Nabi Muhammad saw., dari anak angkatnya Zaid; perkawinan dengan Nabi saw. dengan bekas menantu beliau ini dianggap oleh adat Arab lama menistakan tindakan Nabi saw. dan yang sangat mereka cela. Kejadian ini dibela oleh Allah SWT., bahkan pernikahan Nabi saw. dengan Zainab itu adalah atas dasar petunjuk dari Tuhan. Tuhan mengatakan Muhammad adalah Khaataman Nabiyyin – yang salah satu artinya adalah yang paling mulia, afdhal dari semua Nabi-nabi, dan Pemeterai, atau yang membenarkan semua Nabi-nabi.

Jika benar bahwa Nabi Muhammad itu benar-benar adalah Nabi terakhir dan / atau tidak ada akan lagi Nabi Utusan Allah lainnya setelahnya Nabi Muhammad saw –seperti yang banyak sekali dihebohkan oleh ulama, kiyai dan maulvi mereka, maka tentunya ada firman Allah lainnya lagi di dalam (ayat) Kitab suci alqur-aan yang secara “to the point” menyatakan bahwa “Muhammad adalah Nabi terakhir” dan/ atau “Tidak ada lagi Nabi setelah Muhammad”. Belum pernah ada ulama, kiyai atau Maulvi mereka, yang bisa menunjukkan ayat seperti ini .......

Ayat-ayat Alqur-aan yang menyebutkan Nabi atau Rasul akan datang, Nabi dikirimkan kepada setiap umat dan yang seperti itu, banyak ditemukan di dalam Alqur-aan.

Pertanyaannya ialah: A fa laa ta’qiluun – Apakah engkau tidak mau berfikir, apakah engkau tidak mau menggunakan otak atau menggunakan akal sehatmu?

Sabtu, 16 April 2011

Nabi Palsu dihebohkan oleh Orang yang Sombong

NABI PALSU? Isu ini dihebohkan oleh orang yang sombong dan sok!

Nabi Palsu? Isu ini dihebohkan oleh orang yang sok, orang-orang atau Ulama yang sombong; dilemparkan oleh orang-orang atau Ulama-ulama yang sok, yang merasa LEBIH TAHU daripada TUHAN dan merasa LEBIH KUAT daripada Tuhan! Apa buktinya?

Dalam Kitab Suci Alqur-aan Allah SWT sudah berfirman:

An Nahl, 16:125 …….. inna rabbaka huwa a’lamu biman dhalla ‘an sabiilihii wa huwa a’lamu bil muhtadiin - ….. Sesunguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Pertanyaannya: Apakah ulama-ulama MUI atau OKI atau Rabithah merasa lebih tahu dari apa yang difirmankan oleh Tuhan?

Baca juga ayat-ayat lainnya yang maksudnya sama, dalam An Najm (53:30), dan Al Qalam (68:7).

Pertanyaannya adalah: A fa laa ta’qiluun – Apakah engkau tidak mau menggunakan pikiranmu, menggunakan akal sehatmu?

Nabi Palsu, orang yang mengaku-ngaku mendapat wahyu atau ilham bahwa ia adalah Utusan Tuhan, apakah akan dibiarkan oleh Tuhan? Apakah akan diibiarkan misinya sukses di dunia?

Nabi palsu tidak akan dibiarkan oleh Tuhan hidup lama sehingga akan menyesatkan manusia. Nabi Palsu (dan yang Tahu bahwa ia itu adalah Nabi palsu tentu hanyalah Tuhan sendiri; kalau dalam jabatan dunia seperti Presiden-lah yang membuat SK-nya, jadi ia-lah yang tahu), Nabi Palsu itu akan langsung ditangkap dan dicengkeram oleh Tangan Tuhan sendiri (dan tidak ada yang bisa menghalanginya), firman Allah swt.:

Al Haaqqah (69 : 44-46) : Wa lau taqawwala ‘alainaa ba’dhal aqaawiil. La akhadznaa minhu bilyamiin. Tsumma la qatha’naa minhul matiin – Dan sekiranya meng-ada-adakan sebagian dari perkataan dengan atas nama Kami. Niscaya Kami akan menangkap dia dengan Tangan kanan. Kemudian, kami potong urat nadi lehernya.

Apakah tangan-tangan MUI, Rabithah dan OKI merasa lebih kuat daripada Tangan Tuhan untuk mencengkeram Nabi yang dikatakan oleh mereka sebagai palsu itu?? Padahal Tuhan telah berfirman juga (69:47) Dan tiada seorang pun di antaramu yang dapat mencegahnya!

Pertanyaannya adalah: A fa laa ta’qiluun – Apakah engkau tidak mau menggunakan pikiranmu, menggunakan akal sehatmu?

Baca juga ayat-ayat lainnya yang maksudnya serupa Al Mu’min (40:28), Al Ahqaaf (46:8).

Jadi kalau sudah dibuktikan Misinya ini sukses di seluruh dunia untuk selama lebih dari 122 tahun, dan sudah berdiri di hampir 200 negara di dunia, walaupun MUI, MenAg. RI, OKI dan Rabithah tidak menyukainya, bahkan menetang dan menolaknya, apakah ini artinya??? Ahmadiyyah Zindabad!!!

Pertanyaannya adalah: A fa laa ta’qiluun – Apakah engkau tidak mau menggunakan pikiranmu, menggunakan akal sehatmu?

Mersela, 14-4-2011

Menghebohkan Nabi Palsu tanpa Dasar dari Alqur-aan

MUI menghebohkan seluruh warga masyarakat RI dengan isu NABI PALSU yang menyesatkan tanpa dasar dari Ayat K.S. Alqur-aan.

Ini didasarkan pada Ayat Alqur-aan yang mana?!

Tolong bantu saya menemukan ayat Alqur-aan mana, atau Surah mana yang dihebohkan oleh MUI yang bunyinya kira-kira: “Ya ayyuhannaas ….. Hai manusia janganlah kamu dikecoh kan oleh Nabi Palsu yang menyesatkan? Yakni, karena saya belum menemukan ayat Alqur-aan yang dipakai sebagai dasar oleh MUI supaya berhati-hati jangan sampai disesatkan oleh Nabi palsu, ini ng dikatakan oleh Ulama-ulama MUI itu! Apakah mungkin juga MUI ini mengambil dasar dari “Kitab-kitab” yang dikeluarkan oleh Rabithoh Alam Islamy dan OKI, yang diterbitkan di Mekah/ Saudi Arab? Karena kalau fakta dari Kitab Suci Alqur-aan sih tidak ada! Atau tolong bantu saya untuk menemukannya! Terima kasih sebelumnya!

Adapun fakta-fakta yang ada dari Alqur-aan, yang jumlahnya tidak sedikit itu adalah peringatan dari Tuhan kepada manusia seperti:

· Ya hasratan ‘alal ‘ibaadi maa ya’tiihim mir rasuulin illaa kaanuu bihii yastahzi-uun - Ah, sayang bagi hamba-hamba-Ku! Tidak pernah datang kepada mereka seorang Rasul, melainkan mereka senantiasa mencemoohkannya (Yaa Siin, 36:30).

· Wa maa ya’tiihim mir rasuulin illaa kaanuu bihii yastahzi-uun – Dan tidak pernah datang kepada mereka seorang Rasul pun, melainkan kepadanya mereka memperolok-olokkan (Al Hijr, 15:11)

· Wa maa ya’tiihim min nabiyyin illaa kaanuu bihi yastahzi-uun - Dan, tidak pernah datang kepada mereka seorang Nabi, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya (Az Zukhruf, 43:7)

Dan ada banyak peringatan dari Tuhan Maha Kuasa terhadap orang-orang yang meng-olok-olokkan, menolak dan mendustakan Rasul atau Nabi itu; inilah salah satu contohnya:

Fa ahlaknaa asyadda minhum bathsyaw wa madhaa matsalul awwaliin - Maka Kami membinasakan yang lebih kuat dari mereka pun, dan telah berlalu pula contoh-contoh orang-orang terdahulu (yang mendurhakai Nabi/Rasul; Az Zukhruf, 43:8).

Sungguh mengherankan jika Ulama-ulama MUI itu telah menghebohkan seluruh warga RI dengan isu Nabi palsu yang menyesatkan, padahal bukan MUI yang membuat SK pengangkatan para Nabi itu khan? Yang tahu mana Nabi yang palsu dan mana Nabi yang benar, bukanlah Ulama-ulama MUI, bukan pula Ulama-ulama OKI dan bukan pula Ulama-ulama Rabithoh Alam Islamy; tetapi hanya Tuhan Yang Satu.

Lagi pula siapa yang sesat dan siapa yang mendapat petunjuk pun hanyalah Tuhan; Allah berfirman:

An Nahl, 16:125 …….. inna rabbaka huwa a’lamu biman dhalla ‘an sabiilihii wa huwa a’lamu bil muhtadiin - ….. Sesunguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Pertanyaannya: Apakah ulama-ulama MUI atau OKI atau Rabithah merasa lebih tahu dari apa yang difirmankan oleh Tuhan?

Baca juga ayat-ayat lainnya yang maksudnya sama, dalam An Najm (53:30), dan Al Qalam (68:7).

Pertanyaannya adalah: A fa laa ta’qiluun – Apakah engkau tidak mau menggunakan pikiranmu, menggunakan akal sehatmu?

Nabi Palsu, orang yang mengaku-ngaku mendapat wahyu atau ilham bahwa ia adalah Utusan Tuhan, apakah akan dibiarkan oleh Tuhan? Apakah akan diibiarkan misinya sukses di dunia?

Nabi palsu tidak akan dibiarkan oleh Tuhan hidup lama sehingga akan menyesatkan manusia. Nabi Palsu (dan yang Tahu bahwa ia itu adalah Nabi palsu tentu hanyalah Tuhan sendiri; kalau dalam jabatan dunia seperti Presiden-lah yang membuat SK-nya, jadi ia-lah yang tahu), Nabi Palsu itu akan langsung ditangkap dan dicengkeram oleh Tangan Tuhan sendiri (dan tidak ada yang bisa menghalanginya), firman Allah swt.:

Al Haaqqah (69 : 44-46) : Wa lau taqawwala ‘alainaa ba’dhal aqaawiil. La akhadznaa minhu bilyamiin. Tsumma la qatha’naa minhul matiin – Dan sekiranya meng-ada-adakan sebagian dari perkataan dengan atas nama Kami. Niscaya Kami akan menangkap dia dengan Tangan kanan. Kemudian, kami potong urat nadi lehernya.

Apakah tangan-tangan MUI, Rabithah dan OKI merasa lebih kuat daripada Tangan Tuhan untuk mencengkeram Nabi yang dikatakan oleh mereka sebagai palsu itu?? Padahal Tuhan telah berfirman juga (69:47) Dan tiada seorang pun di antaramu yang dapat mencegahnya!

Pertanyaannya adalah: A fa laa ta’qiluun – Apakah engkau tidak mau menggunakan pikiranmu, menggunakan akal sehatmu?

Baca juga ayat-ayat lainnya yang maksudnya serupa Al Mu’min (40:28), Al Ahqaaf (46:8).

Jadi kalau sudah dibuktikan bahwa misinya Nabi Isabnu Maryam akhir zaman, yang adalah pengikut sejati dan pengikut setia dari Nabi Muhammad yang Khaataman Nabiyyiin ini sukses di seluruh dunia untuk selama lebih dari 122 tahun, dan sudah berdiri di hampir 200 negara di dunia, walaupun MUI, MenAg. RI, OKI dan Rabithah tidak menyukainya, bahkan menetang dan menolaknya, apakah ini artinya??? Artinya tidak lain, insya Allah Taala: Ahmadiyyah Zindabad!!!

Pertanyaannya adalah: A fa laa ta’qiluun – Apakah engkau tidak mau menggunakan pikiranmu, menggunakan akal sehatmu?

Mersela, 15-4-2011