Selasa, 10 September 2013

Umur Manusia Effektif 71 Tahun



UMUR  MANUSIA  EFEKTIF  71  TAHUN  (Alqur’an)
Bismillaahirrahmanirrahiim

Setelah orang Mukmin memanjatkan do’a  Al-Fatihah, terutamanya   ”Ihdinash shiraathaal mustaqiim”,  Allah Taala berfirman dalam permulaan Surah Al-Baqarah (dan juga  pada  5  Surah lainnya, yaitu setelahnya basmallah):  Alif – Lam – Mim,  yang jumlah nilai hurufnya  menjadi  71 (Alif 1, Lam 30, Mim 40).  Ini mengisyaratkan bahwa  agama  Islam  itu berkembang mencapai puncaknya pada  masa 71 tahun  (tahun Qomariyah; tafsir Surah Al-Baqarah), yaitu dihitung mulai  Muhammad  s.a.w.  (yang lahir 53 th sebelum Hijrah / SH,) menginjak usia dewasa (22 tahun, pada tahun   31 SH) kemudian pada saat beliau s.a.w. mendapat Risalat diangkat menjadi Nabi dan Rasul, sampai berakhirnya  Khilafah Rasyidah pada tahun  40 H.  Jadi 71 tahun adalah sejak tahun 31 SH ketika Muhammad saw  meningkat dewasa sampai berakhirnya Khilafat Rasydah pada tahun 40 H.  Demikian pula halnya seorang mukmin yang bertakwa , yang taat kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, maka kepadanya diberikan kesempatan hidup secara efekif dan bermanfaat selama 71 tahun;  ini tidak termasuk masa kanak-kanak (10 tahun) sebelumnya diwajibkan shalat,  ditambah lagi sekitar belasan tahun masa tua-renta-nya usia lanjut manusia, yang  kebanyakan orang bisa menjadi pelupa, seperti  lupa shalat, pikun.  Silahkan baca ayat-ayat Quran Suci: 16:70,  22:5 dan 36:68.  Para Nabi-nabi, Khalifah dan orang-orang suci tidak mengalami fase lemah ini.

Adapun bagi orang-orang yang durhaka, orang yang menentang adapun bagi orang-orang yang durhaka, orang yang menentang Tuhan dan yang mejaranTuhan (Ajaran Alqur’an dan tidak mempercayai adanya Hari Pembalasan, adanya hari akhirat), yang menolak Nabi-nabi / Rasul-rasul yang Utusan Allah, maka baginya bakal ada siksaan (QS 69:31-32), dimasukkan ke dalam neraka Jahannam lalu diikat dengan rantai yang panjangnya 70 hasta.  Keterikatannya pada urusan duniawi, hasrat-hasrat duniawi itulah yang mengambil bentuk belenggu rantai di akhirat pada leher dan kakinya, selainnya rasa terbakarnya hati  yang dirasakannya sejak berada di dunia ini juga. Rantai 70 hasta menginsyaratkan pada manusia yang masa usia efektifnya yang 70 tahun itulah yang dibuang percuma selama hidup di dunia ini.

Sedangkan bagi orang-orang Mukmin yang muttaqi, yang mengikuti ajaran KS Alquran dan para Nabi-nabi Allah dan/ atau para Khalifah-nya, mereka dapat memanfaatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera karena orang-orang ini makan dan minum dari rizki yang diberikan Allah SWT., yang terdapat di bumi apa yang ia sukai, yang halal dan thayyib, tidak berlebihan dan tidak melewati batas, yang ukuran batas-batasannya ini, berbeda bagi setiap orang, yang kadarnya berbeda bagi setiap tubuh manusia,  tidak juga mengharamkan seperti diet pada makanan yang dihalalkan, serta yang memberikan sebagian hak kepada orang-orang miskin kepada sanak saudara dan tidak mengikut  langkah-langkah syaithan dalam makan dan minum ini (QS.  2:168, 5:87 Hai orang-orang yang beriman,  janganlah kamu mengharamkan barang-barang yang baik yang Allah telah menghalalkan bagimu dan janganlah kamu melampaui batas …. ,  10:59 dan juga  5:88, 7:31, 8:69,  dan 16:114)

Siang untuk kerja dan bertabligh, (sebagian) malam untuk istirahat , sebagian lagi untuk shalat dan berzikir

Allah SWT menciptakan siang dan malam untuk kepentingan manusia. Siang mencari nafkah, bekerja dan bertabligh, malam istirahat, karena tubuh manusia pun punya hak istirahat. Itu sunnatullah. “Sesungguhnya tubuhmu punya hak atas dirimu. Kedua matamu memiliki hak atas dirimu,” sabda Nabi Saw (HR. Bukhari dan Muslim).
Firman Allah SWT.:  “Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan” (QS.An-Naba’, 78:11).
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash, 28:73).
“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan  …” (QS. Al-An’aam:60).
“Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan …QS. Al Mu’min, 40:61)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. ….” (QS. Ar-Ruum, 30:23)
“ ….. Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya  dan … (QS. An-Naml, 27:86).
“Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya …...” (QS. Yunus, 10:67).

Firman Allah SWT:  “Hai orang yang berselimut, bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil, perlahan-lahan”  (Al-Muzzammil, 73: 1-4).  Lihat juga : 73:6,  17:79.

Wassalam, Ppsi  11 September 2013.