Jumat, 29 Oktober 2010
Muhammad s.a.w. 2 Kali Misinya utk Bangsa Arab dan non-Arab
Untuk Bangsa Arab, dan 2. Untuk Bangsa non-Arab, di Zaman Akhir
Bismillahirrahmanirrahiim.
Bermula dari doa Nabi Ibrahim a.s. (1997 S.M. - 1822 S.M.):
“Rabbanaa wab’ats fii him rasuulam min hum yatluu ‘alaihim aayatika wa yu’alllimuhul kitaaba wal hikmata wa yuzakkiihim innaka antal ‘aziizul hakiim – Ya Tuhan kami, bangkitkanlah di tengah-tengah mereka seorang Rasul dari antara mereka yang akan membacakan Ayat-ayat Engkau kepada mereka dan yang mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka dan akan mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkau-lah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS 2 : 129)
Nabi Ibrahim a.s. berdoa kepada Tuhan meminta untuk dibangkitkan seorang Rasul dari antara mereka, yang keturunannya itu, seorang Rasul untuk: (1) Membacakan Ayat-ayat atau Tanda-tanda Tuhan, (2) mengajarkan Kitab, (3) mengajarkan Hikmah kepada mereka dan (4) mensucikan mereka. Dalam doanya, Nabi Ibrahim a.s. menyebutkan untuk mensucikan orang-orang yang keturunannya itu sebagai prioritas yang ke-empat.
Doa tersebut dijawab oleh Tuhan :
Kamaa arsalnaa fiikum rasuulam minkum yatluu ‘alaikum aayaatina wa yuzakkiikum wa yu’allimukumul kitaaba wal hikmata wa yu’allimukum maa lam takuunuu ta’lamuun – sebagaimana telah Kami utus kepadamu seorang Rasul dari antara kamu (Muhammad s.a.w., 570/571 – 632 M) yang membacakan Ayat-ayat Kami kepadamu dan mensucikan kamu dan mengajar kamu Kitab dan Hikmah, dan mengajar kamu apa yang belum kamu ketahui. (QS 2 : 151)
Keterangan:
Dengan sedikit berbeda dalam urutan prioritasnya, di sini disebutkan tugas suci Y.M. Rasulullah s.a.w. adalah meliputi empat macam tugas mulia yang disebut dalam ayat ini, yaitu: (1) Membacakan Ayat-ayat atau Tanda-tanda-Nya, (2) mensucikan mereka, (3) mengajarkan Kitab dan (4) mengajarkan Hikmah kepada mereka.
Di dalam ayat ini Tuhan Maha Tahu memberikan petunjuk bahwa sebelum Nabi s.a.w. dapat mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada orang-orang, maka orang-orang ini perlu disucikan, atau mensucikan dirinya terlebih dahulu.
Yang diulang lagi
La qad mannallaahu ‘alal mu’miniina idz ba’atsa fiihim rasuulam min anfusihim yatluu ‘alaihim rasuulam aayaatihii wa yuzzakkiihim wa yu’allimuhul kitaaba wal hikmata wa in kaanuu min qablu la fii dhalaalim mubiin - Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin kepada mereka seorang Rasul dari antara mereka (Muhammad s.a.w.) yang membacakan Ayat-ayat-Nya kepada mereka, dan mensucikan mereka dan mengajarkan Kitab dan Hikmah; dan walau sebelum itu mereka sesungguhnya ada di dalam kesesatan yang nyata. (QS 3 :164)
Yang kemudian ditegaskan kembali
Huwal ladzii ba’atsa fil ummiyyiina rasuulam minhum yatlu ‘alaihim aayaatihii wa yuzakkiihim wa yu’allimuhumul kitaaba wal hikmata wa in kaanuu min qablu la fii dhalaalim mubiin – Dia-lah (Allah) Yang telah membangkitkan di tengah-tengah bangsa yang buta huruf seorang Rasul dari antara mereka, yang membacakan kepada mereka Tanda-tanda-Nya, dan mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun sebelumnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata (QS, Surah Jumu’ah 62 : 2)
Keterangan:
Ayat 62 : 2 ini menunjukkan dibangkitkannya seorang Rasul kepada orang-orang ummi, yang buta huruf, itulah Rasul untuk bangsa Arab. Tugas suci Rasulullah s.a.w. meliputi penunaian keempat macam tugas mulia yang disebut dalam ayat ini: (1) Membacakan Ayat-ayat atau Tanda-tanda-Nya, (2) mensucikan mereka, (3) mengajarkan Kitab dan (4) mengajarkan Hikmah kepada mereka.
Adapun Ayat 62 : 3 berikutnya menunjukkan bahwa Ajaran Nabi Muhammad s.a.w. juga nantinya akan disebarkan kepada orang-orang yang di luar Bangsa Arab atau non-Arab:
Waa aakhariina minhum lammaa yalhaquu bihim wa huwal ‘aziizul hakiim – Dan (Dia akan membangkitkannya juga) kepada kaum lain dari antara mereka, yang belum berhubungan dengan mereka. Dan, Dia-lah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
Keterangan:
Ajaran Rasulullah s.a.w. ditujukan bukan hanya kepada bangsa Arab belaka, yang di tengah-tengah bangsa it beliau s.a.w. dibangkitkan, melainkan kepada seluruh bangsa yang bukan-Arab juga, dan bukan hanya kepada orang-orang yang szaman beliau, melainkan kepada keturunan-keturunan manusia yang akan datang sampai Hari Kiamat. Atau ayat ini ditujukan bahwa misi Rasulullah s.a.w. ditujukan kepada bangsa-bangsa yang belum bergabung dengan para pengikut di zaman beliau.
Dalam Hadits Nabi s.a.w. yang termasyhur (Bukhari) diriwayatkan, Abu Hurairah r,a, berkata: “Pada suatu hari kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah s.a.w., ketika ayat Surah Jumu’ah ini diturunkan, ada juga duduk Salman al-Farsi di sana. Saya bertanya kepada Rasulullah s.a.w., ‘Siapakah orang yang di-isyaratkan oleh kata-kata, Dan (Dia akan membangkitkannya juga) kepada kaum lain dari antara mereka, yang belum berhubungan dengan mereka?’ Setelah saya berulang kali mengajukan pertanyaan itu, Rasulullah s.a.w. meletakkan tangan beliau pada Salman Farsi dan berkata, ‘Bila iman telah hilang ke Bintang Tsuraya, seorang lelaki dari mereka pasti akan menemukannya.’
Hadits Nabi lainnya (riwayat Baihaqi) menyebutkan akan tiba saatnya ketika tidak ada yang tertinggal di dalam Alqur-aan kecuali kata-katanya, dan tidak ada yang tertinggal di dalam Islam, selain namanya, yang berarti bahwa jiwa ajaran Islam yang sejati itu akan lenyap pada saat itu nanti.
Kedua Hadits ini bersama-sama sepakat tentang akan datangnya misi yang kedua kalinya dari Rasulullah s.a.w. pada akhir zaman, yang akan dibawakan oleh seorang keturunan Farsi (Iran). Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh umat Islam ini adalah seorang keturunan Farsi (1835 – 1908).
Rujukan, silahkan baca:
THE HOLY QUR’AN; Arabic Text and English Translation with Commentary. Edited by Malik Ghulam Farid; Under the auspices of Hazrat Mirza Tahir Ahmad;
http://www.alislam.org/archieves
http://www.ahmadiyya.or.id
Senin, 25 Oktober 2010
MUBALLIGH WAKAF dan PENGORBANANNYA
Bismillahirrahmanirrahiim:
Wal takum minkum ummatuy yad’uuna alal khairi wa ya’muruuna bil ma’ruufi wa yanhauna ‘anil munkari wa ulaa-ika humul muflihuun – Dan hendaklah ada di antaramu segolongan yang mengajak manusia kepada kebajikan, dan menyuruh pada kebaikan dan melarang terhadap keburukan . Dan mereka itulah orang-orang yang berjaya. (Aali ‘Imraan, 3:105)
Wa maa kaanal mu’minuuna li yanfiruu kaafatan fa lau laa nafara min kulli firqatim minhum thaa-ifatul li yatafaqqahuu fid diini wa lin yundziruu qaumahum idzaa raja’un ilaihim la’allahum yahdzaruun? – Dan tidaklah mungkin bagi orang-orang mukmin keluar bersama-sama semuanya. Maka mengapa tidak keluar dari mereka satu rombongan supaya mereka memperdalam ilmu agama, dan agar mereka memperingatkan kaum mereka, apabila kembali kepada mereka, supaya mereka terjaga dari keburukan. (At Taubah, 9:122)
Kisah dari beberapa Muballigh di zaman dahulu untuk memberikan gambaran tentang betapa tingkat pengorbanan mereka itu. Hadhrat Syed Shah Muhammad sahib sudah bertugas selama 18 tahun berturut-turut di Indonesia. Beliau hidup dengan gaji allowance yang sangat kecil dan tidak pernah minta pertolongan. Beliau hanya meminta kepada Tuhan untuk semua keperluannya. Pada saat beliau kembali ke Pakistan dari Indonesia melalui jalan laut, beliau hanya memiliki sebuah overcoat dan dua pasang pakaian. Ketika di atas kapal, ada ikiran terlintas di dalam hatinya bahwa ia sedang pulang setelahnya bertugas sekian lamanya, tetapi bahkan beliau sama sekali tidak punya baju baru untuk dipakainya waktu datang ke Rabwah nanti. Beliau kemudian menghapus pikiran keinginannya semacam itu, karena hal itu bertentangan dengan spirit dari Waqaf. Beliau pun menyadarinya. Ketika kapalnya sudah merapat di dermaga di Singapore, dari atas dek beliau melihat ada seseorang yang membawa bungkusan mendekati kapal. Orang tersebut menemui Kapten Kapal dan menanyakan sesuatu, yang kemudian diantar untuk menemui Shah sahib, dan memeluk beliau, mengatakan bahwa ia adalah seorang Jemaat. Orang tersebut mengatakan bahwa ia adalah seorang penjahit dan telah membaca dalam Al Fazl tentang perjalanan pulang Shah sahib kembali ke Rabwah melalui Singapore. Ia ingin sekali untuk berjumpa dengan beliau dan memberikan hadiah. Karena ia sudah melihatnya dari potret sehingga ia dapat memperkirakan bagaimana ukuran bajunya yang cocok, maka ia menjahit beberapa buah baju. Hal itu membuat menetesnya air mata Syed Shah sahib, betapa Tuhan telah memberikan pikiran kepada seseorang Jemaat yang tidak dikenalnya untuk memenuhi keinginannya. Beliau menulis bahwa jika seorang Muballigh itu hanyalah berharap kepada Tuhan untuk meminta pertolongan, dan tidak memintanya kepada siapa pun juga, maka Tuhan akan menyediakan keperluan baginya dari yang ia tidak ketahui.
Salah seorang putra dari Maulana Ghulam Ahmad sahib, Farrukh menulis bahwa sekembalinya dari bertugas di luar negeri, ayahandanya ditempatkan di Hyderabad. Kepada beliau diberikan rumah yang kecil dan bobrok, tetapi keluarganya merasa senang karena ayahnya itu dekat kepada mereka. Melihat keadaan rumahnya yang hampir roboh itu mereka meminta kepada beliau untuk mengusulkan beberapa perbaikan. Beliau mengumpulkan semua keluarganya dan dengan penuh kecintaan ia menerangkan bahwa menekan setiap keinginan dan tidak mengajukan permintaan adalah sebuah motto dari kehidupan seorang Wakaf. Kesukaran dan kesulitan harus diterima pada setiap langkah demi untuk menyenangkan Tuhan. Satu kali, seorang anaknya yang bekerja sebagai Perwira AB dan anak-anak lainnya yang punya pekerjaan baik, mengusulkan kepada beliau untuk minta pensiun saja, biarlah mereka yang akan mengkhidmati beliau. Ia menjawab akan memberikan balasannya esok hari. Anak-anaknya berpikir ayahnya akan setuju dengan usul mereka itu dan mereka pun merasa senang. Esok harinya beliau duduk bersama-sama anak-anaknya itu dan mengatakan kepada mereka bahwa ia adalah seorang yang sangat sederhana dan merendahkan diri di mana permintaan anak-anaknya itu telah menggetarkan hati dan pikirannya. Ia mengatakan bahwa ia sudah berjanji kepada Tuhan bahwa ia akan menjalani hidupnya sebagai Wakaf dan merasa takut jangan-jangan ia meleset dari janjinya itu. Oleh karena itu, kepada anak-anaknya jangan lagi minta-minta atau usul yang sedemikian itu, sebaliknya berdoa-lah agar beliau bisa menepati janjinya itu.
Ada banyak kejadian tentang Maulana Nazir Ahmad Ali sahib di mana orang-orang di sana mengusir beliau dari kampung itu di mana beliau harus bermalam di tengah hutan di Africa. Dewasa ini reputasi baik Jemaat di Africa itu adalah atas hasil kerja keras dari para orang tua ini. Maulwi Sadeeq Amritsari sahib menulis bahwa setelahnya P.D. II, beliau dan Maulana Nazir sahib memutuskan untuk melakukan Tabligh di Sierra Leone. Desa yang mereka akan kunjungi itu ada di seberang sungai, mereka menggunakan sebuah perahu untuk sampai ke sana. Maulana Nazir telah pernah pergi ke sana sebelumnya, jadi sudah ada perlawanan di sana itu. Beberapa orang di sana mengaku keturunan Arab dan menganggap diri mereka sudah menjadi orang Muslim yang benar. Orang-orang ini telah menyebarkan informasi yang keliru tentang Jemaat di kampung tersebut, oleh karena itu mereka memutuskan tidak akan menyediakan akomodasi pada kunjungan berikutnya ini. Kedua Muballigh ini sebenarnya hanyalah untuk menghilangkan kesalah-fahaman dan menyampaikan pesan amanah Islam di desa tersebut. Meeka berencan untuk tinggal di sana untuk selama beberapa hari. Mereka pergi ke bungalow milik kepala kampung yang sudah biasa menyediakan akomodasi di sana. Kepala kampungnya sedang tidak ada di tempat dan orang-orang lainnya yang bertanggung-jawab di sana bersikap memusuhi sehingga tidak ada orang yang mau menolong. Siswa yang menemani Muballigh adalah seorang African sehingga mereka mau menyediakan tempat untuknya tetapi kedua Muballigh harus berkelana di hutan. Mereka berjumpa dengan seorang Muslim Libanon yang membawanya ke rumahnya dan memberinya makan. Mereka itu tidak ditanyai dan atau tidak bercerita di mana mereka itu akan tinggal malam itu. Maka, mereka duduk saja di tepi sungai, yang banyak ular berbisanya dan banyak buayanya. Betapa pun, Tuhan telah menyelamatkan mereka. Karena mereka itu tidak dapat tidur maka mereka berjalan di tepian sungai dan duduk di sana. Mereka menilawatkan ayat-ayat Kitab Suci Alqur-aan, berbicara tentang keimanan, dan kemudian Maulana Nazir memimpin Shalat dengan doa yang panjang untuk petunjuk bagi orang-orang penduduk di sana dan untuk kemenangan Ahmadiyyah. Kemudian mereka berjalan lagi, jam 3 pagi datang dan masuk ke Mesjid untuk Shalat Tahajjud. Di dalam kegelapan itu mereka mendengar suara yang aneh dari dalam mesjid dan segerombolan kambing keluar dari mesjid. Begitulah keadaan mesjid mereka yang menamakan diri mereka itu Muslim. Kedua muballigh ini membersihkan Mesjid tersebut dan melakukan Shalat Tahajjud. Kemudian mereka menyerukan Azan untuk Shalat Subuh; dan mendengar suara Azan ini orang-orang kampong pun mulai berdatangan ke Mesjid. Ketika mereka itu melihat dan menyaksikan Shalat kita, mereka mengatakan tidak ada perbedaan dalam Shalatnya (kecuali karena dari Mazhab Maliki, mereka tidak melipat tangannya ke perut). kemudian Jemaat berkembang di sana.
Demikianlah satu demonstrasi kenyataan hakiki dari orang-orang yang mewakafkan seumur hidupnya untuk keimanan, untuk agama Islam. Mereka harus hidup sederhana dan seadanya. Ceritera di atas membuktikan secara jelas, bahwa tidaklah benar, tidaklah masuk akal jika orang menuduh bahwa Jemaat ini didirikan oleh Inggris untuk merusak Islam, tidaklah mungkin kalau dengan biaya Inggris, para Muballighnya itu hidup dengan sederhana. Sungguh fitnah dan dusta dari orang yang merasa iri dengan kerja keras-nya Jemaat dan suksesnya Jemaat dalam menyebarkan Amanah Islam di seluruh dunia.
Kalau masih penasaran, baca situs: http://www.alislam.ord/archieves Friday Sermon 22-10-2010
Sabtu, 23 Oktober 2010
REZEKI Allah bagi Orang Bertakwa - Tidak Disangka-sangka
….. Wa may yattaqillaaha yaj’al lahuu makhrajaa. Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasibu, wa may yatawakkal ‘alallaahi fahuwa hasbuhuu …….
Sekarang ini sudah ada banyak sarana yang tersedia. Para Muballigh Wakaf di zaman dulu berhadapan dengan banyak kesulitan, dana sungguh sangat terbatas.
Ada ceritera kejadian dari Muballigh di zaman dahulu untuk memberikan gambaran tentang betapa tingkat pengorbanan mereka itu. Hadhrat Syed Shah Muhammad sahib sudah bertugas selama 18 tahun terus-menerus di Indonesia. Beliau hidup dengan gaji allowance yang sangat kecil dan tidak pernah minta pertolongan. Beliau hanya meminta kepada Tuhan untuk semua keperluannya. Pada saat beliau kembali ke Pakistan dari Indonesia melalui jalan laut, beliau hanya memiliki sebuah overcoat dan dua pasang pakaian. Ketika di atas kapal, ada pikiran terlintas di dalam hatinya bahwa ia sedang pulang setelahnya bertugas sekian lamanya (18 tahun), tetapi bahkan beliau sama sekali tidak punya baju baru untuk dipakainya waktu datang ke Rabwah nanti. Tetapi beliau kemudian menghapus pikiran keinginannya semacam itu, karena hal itu bertentangan dengan spirit dari seorang yang sudah me-Waqaf-kan hidupnya. Beliau pun menyadarinya.
Ketika kapalnya sudah merapat di dermaga di Singapore, dari atas dek beliau melihat ada seseorang yang membawa bungkusan mendekati kapal. Orang tersebut menemui Kapten Kapal dan menanyakan sesuatu, yang kemudian diantar untuk menemui Shah sahib, dan memeluk beliau, mengatakan bahwa ia adalah seorang anggota Jemaat. Orang tersebut mengatakan bahwa ia adalah seorang penjahit dan telah membaca dalam Harian Al Fazl tentang perjalanan pulang Shah sahib kembali ke Rabwah melalui Singapore. Ia ingin sekali untuk berjumpa dengan beliau dan memberikan hadiah. Karena ia sudah melihatnya dari potretnya sehingga ia dapat memperkirakan bagaimana ukuran bajunya yang cocok, maka ia menjahit beberapa buah baju.
Hal itu membuat menetesnya air mata Syed Shah sahib, betapa Tuhan telah memberikan pikiran kepada seseorang yang tidak dikenalnya untuk memenuhi keinginannya. Beliau menulis bahwa jika seorang Muballigh itu hanyalah berharap kepada Tuhan untuk meminta pertolongan, dan tidak memintanya kepada siapa pun juga, maka Tuhan akan menyediakan keperluan baginya dari jalan yang ia tidak ketahui, yang tidak disangka-sangka olehnya.
Firman Allah SWT. dalam Kitab Suci Alqur-aan:
….. Wa may yattaqillaaha yaj’al lahuu makhrajaa. Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasibu, wa may yatawakkal ‘alallaahi fahuwa hasbuhuu ……. - ….. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, Dia akan membuat baginya suatu jalan keluar. Dan, Dia akan memberikan rezeki kepadanya dari mana yang ia tidak pernah menyangka. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupi baginya. ……
(Ath Thalaaq, 65 : 2 – 3 / 4) (Fr.S. 22-10-2010)
Rabu, 20 Oktober 2010
MUKMIN - Orang yang Beriman, dalam Alqur-aan
MUKMIN – Orang yang beriman dalam Alqur-aan:
Alladziina yu’minuuna bil ghaibi wa yuqiimuunash shalaata wa mim maa razaqnaahum yunfiquun - Orang bertakwa, yaitu mereka orang yang beriman kepada yang Ghaib, dan tetap mendirikan Shalat dan dari apa-apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka membelanjakannya sebagian.
Wal ladziina yu’minuuna bi maa unzila ilika wa maa unzila min qablika wa bil aakhirati hum yuuqinuun - Dan mereka yang beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada engkau dan kepada apa yang telah diturunkan sebelum engkau dan kepada apa-apa yang telah dijanjikan akan datang, mereka pun yakin. (Al-Baqarah 4-5)
Keterangan : Islam mewajibkan para pengikutnya beriman bahwa ajaran-ajaran semua Nabi-nabi yang terdahulu adalah bersumber dari Tuhan, sebab Tuhan mengutus Utusan-utusan-Nya kepada semua kaum (QS 13: 7/8; 35: 24/25).
Al-Akhirah, Akhirat dapat berarti tempat tinggal ukhrawi, ialah kehidupan di Hari kemudian dan dapat juga berarti wahyu yang akan datang. Arti kedua kata itu lebih lanjut diuraikan di dalam Surah Al-Jumu’ah (62 : 2-3/4), di mana di sana Kitab Suci Alqur-aan menyebutkan dua kebangkitan misi Rasulullah s.a.w., di mana kedatangan misi beliau yang pertama kalinya adalah di tengah orang-orang Arab dalam abad ke-7 Masehi, yaitu ketika Alqur-aan diwahyukan kepada beliau; dan misi yang kedua terjadi di akhir zaman dalam wujud seorang dari pengikut beliau dalam Islam. Nubuatan ini menjadi sempurna dalam wujud Hadhrat M.G. Ahmad, pendiri Jemaat Ahmadiyyah (1835-1908).
21 Oktober 2010
Kamis, 07 Oktober 2010
Nabi Ibrahim a.s. Dan Buah
Makan buah (selagi perut kosong), minum air hangat setelah makan, hidup damai dengan tetangga, beriman kepada Tuhan Maha Esa, dan takut pada pembalasan Hukum karma, insya Allah bisa hidup sehat dan panjang umur:
Nabi Ibrahim as sudah berdoa:
….. rabbij ‘al haadzaa baldan aaminaw war zuq ahlahuu minats tsamaraati man aamana minhum billaahi wal yaumil aakhiri …. – ….. Ya Tuhan-ku, jadikanlah negeri ini tempat yang aman, dan berikanlah rezeki kepada penduduknya dengan buah-buahan, yaitu kepada orang yang beriman di antara mereka kepada Allah dan beriman kepada Hari Kemudian/ Hari Pembalasan ….. (QS, Al-Baqarah 126/127).
Nabi Ibrahim a.s. ( 1987 – 1822 sebelum Masehi), 175 tahun; putra-putra beliau a.l.:
Nabi Ismail a.s. (1911 – 1774 SM), lahir ketika Nabi Ibrahim sudah berumur lk. 80 tahun.
Nabi Ishaq a.s. (1897 – 1717 SM), lahir 14 tahun setelah Ismail.
Nabi Ya’qub a.s. (1837 – 1690 SM)
(Tahun-tahunnya, perkiraan saja; belum ada ukuran tahun saat itu).
MAKAN BUAH Bagaimana sebaiknya makan buah itu? BERATI BAHWA JANGAN MEMAKAN BUAH-BUAHAN SETELAH MAKAN! BUAH-BUAHAN HARUS DIMAKAN PADA SAAT PERUT KOSONG.
Minum air dingin setelahnya makan berarti = Cancer! Anda mungkin tidak akan mempercayainya?? Sungguh baik untuk makan sup panas atau minum air hangat setelah makan..
Drinking Cold water after a meal = Cancer! Can u believe this??
For those who like to drink cold water, this article is applicable to you. It is nice to have a cup of cold drink after a meal. However, the cold water will solidify the oily stuff that you have just consumed. It will slow down the digestion. Once this 'sludge' reacts with the acid, it will break down and be absorbed by the intestine faster than the solid food. It will line the intestine. Very soon, this will turn into fats and lead to cancer It is best to drink hot soup or warm water after a meal. Sungguh baik untuk makan sup panas atau minum air hangat setelahnya makan.
If you eat fruit like that, it will play a major role to detoxify your system, supplying you with a great deal of energy for weight loss and other life activities. In the meantime the whole meal rots and ferments and turns to acid. The minute the fruit comes into contact with the food in the stomach and digestive juices, the entire mass of food begins to spoil.... There is no such thing as some fruits, like orange and lemon are acidic, because all fruits become alkaline in our body, according to a Doctor who did research on this matter. If you have mastered the correct way of eating fruits, you have the Secret of beauty, longevity, health, energy, happiness and normal weight. Contohnya:
APPLE: An apple a day keeps the doctor away? Although an apple has a low vitamin C content, it has antioxidants & flavonoids which enhances the activity of vitamin C thereby helping to lower the risks of colon cancer, heart attack & stroke.
STRAWBERRY: Protective Fruit. Strawberries have the highest total antioxidant power among major fruits & protect the body from cancer-causing, blood vessel-clogging free radicals.
JERUK / ORANGE : Sweetest medicine. Taking 2-4 oranges a day may help keep colds away, lower cholesterol, prevent & dissolve kidney stones as well as lessens the risk of colon cancer.
PAPAYA: Top awards for vitamin C. They are the clear winners for their high vitamin C content.. Guava is also rich in fiber, which helps prevent constipation. Papaya is rich in carotene; this is good for your eyes.
Hati-hatilah! Minum air dingin setelah makan, berarti = Cancer! Anda mungkin tidak akan mempercayainya??
Seorang Cardiologist mengatakan, jika setiap orang yang menerima berita ini dan meneruskannya kepada 10 orang, dapat dipastikan bahwa kita bisa menyelamatkan paling tidak satu nyawa orang!
Mersela-Jak.Bar, Jum'at 8 Oktober 2010
Selasa, 05 Oktober 2010
ISLAM dan Nabi MUHAMMAD saw - Bandingkanlah
A. Selamat Datang ... [Mengenal-Islam] – Kritik Thd. Islam
B. Mengenal-Islam.-1 [Jawaban]
A. Situs ini diperuntukkan bagi masyarakat awam yang ingin mengenal Islam dan Kristen secara benar. Pada umumnya, para ustadz dan guru-guru agama Islam selalu mengajarkan Islam sebagai agama yang cinta damai, agama yang benci kekerasan, agama yang toleransi, agama surgawi, agama yang memperlakukan wanita secara wajar, dan masih banyak lagi kebohongan-kebohongan lainnya. Klaim-klaim mereka seringkali tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
B. Betapa, orang-orang ini membenci agama-agama Tuhan, yang juga membenci agama Islam dan membenci serta mencaci Nabi Suci Muhammad Rasulullah saw., Utusan Allah Maha Kuasa yang pembawa, pendiri agama Islam, mengapa sampai muncul pikiran, tulisan-tulisan yang abusive, Situs, Web-web dan Blog yang sangat abusive terhadap agama, terhadap Islam dan Nabinya. Mengapa? Mengapa sampai terjadi yang demikian?
A. Melongok Dunia Islam
Dan sesungguhnya, semua sepak terjang mereka memang didukung oleh ajaran murni mereka (Quran & Hadist). Jadi, bukan salah orangnya atau oknum di dalam agama tersebut, melainkan memang agamanya yang tidak benar.
Bila kita tidak mencoba untuk mengenal sendiri Islam dari dekat terutama dengan membaca langsung kitab Alquran dan sumber-sumber tersembunyi mereka, kita tidak akan bisa mengerti dan memahami mengapa umat Islam cenderung kasar dan bertabiat pemarah, enggan menerima kritik, angkuh pantang dihina, suka membuat kerusuhan massal, beringas dengan perampokan dan penjarahannya sambil memperkosa, suka teriak-teriak "Allahuakbar". Dari kitab Alquran, setidaknya, kita bisa mengerti mengapa mereka seperti itu.
B. Inilah Dunia Islam itu
Penyebabnya karena banyak atau ada perilaku dari orang-orang yang mengaku sebagai pengikut agama, termasuk pengikut dan pembela Islam, yang perilakunya dan perbuatannya sangat tidak pantas, anarkis (nahi munkar) sangat intoleransi, di mana mereka yang mischief makers itu mengatas-namakan agama (termasuk agama Islam), dan hanya mengamalkan "sisi keras"nya dari kisah atau sejarah agama Islam pada zaman sebelum ini, dengan tanpa melihat apa sebab dan penyebabnya, serta hakikat tujuannya. Mereka menonjolkan nahi munkar atau memberantas segi kegelapan dari orang-orang, padahal dengan lebih memprioritaskan pana amar ma’ruf atau segi kecemerlangan dari orang-orang, maka otomatis kegelapan itu akan hilang dengan timbulnya cahaya yang cerah.
A. Di samping itu, para Ustadz dan Ulama-ulama kampungan seringkali menyebarkan fitnah dan mengajarkan Kristologi yang keliru kepada umat Islam terutama Islam kalangan bawah. Di situs ini kita jawab tuduhan-tuduhan mereka terhadap ajaran kekristenan. Lewat situs ini pula, mari kita singkap kebohongan-kebohongan mereka! Mari kita bongkar kedok Syaitan yang suka mengatasnamakan agama di zaman akhir ini.
Situs ini bukan bermaksud menjelek-jelekkan agama Islam, tetapi secara jujur hendak mengungkap kebenaran tentang apa dan bagaimana Islam itu yang sebenarnya. Situs ini 100% dikelola oleh pribadi, tidak bersangkut paut dengan organisasi atau lembaga manapun.
B. Mengingat seperti halnya pada silsilah Kenabian Musa a.s., agama Yahudi, di mana 14 abad setelah Musa a.s. itu Allah SWT. menurunkan Utusan, Nabinya, Isa Al-Masih, Jesus Kristus a.s., yang mengajarkan kelembutan dan kedamaian, demikian pulalah di dalam Silsilah agama Islam pun, sesuai dengan Nubuatan sabda Nabi Suci Muhammad s.a.w., Allah SWT menurunkan pula-lah Al-Masih yang dijanjikan, Al-Masih Mau’ud pada 14 abad setelahnya Nabi Muhammad s.a.w., yang juga mengajarkan kelembutan dan kedamaian, yang berusaha menegakkan keadilan dan kedamaian di dalam masyarakat dunia, dengan Modus Operandi-nya: "Love for All and Hatred for None" (LFAAHFN), tidak ada kekerasan dan tidak ada pemaksaan dalam hal agama dan keyakinan.
A. Kebebasan berpendapat adalah juga kebebaan untuk mengkritik tokoh dan agama yang dimuliakan seseorang. Tanpa kebebasan seperti itu tidak akan ada kebebasan. Kepercayaan tidak harus dihormati. Mereka harus dikritisi, dicermati, dipertanyakan dan jika kekurangan bukti, harus dibuang. Banyak terdapat segala macam kepercayaan. Jika seseorang harus menjaga mulutnya agar tidak berkata apapun yang mungkin melukai kepercayaan orang lain, maka orang itu tidak bisa berkata apa-apa sama sekali. Banyak orang yang memuja Hitler. Apa kita menyarankan orang jangan bicara apapun yang melawan Hitler karena mungkin akan ada orang yang terlukai hatinya? Saat ini orang-orang Korea Utara percaya bahwa Kim Jung Il adalah semacam dewa. Haruskah kita jaga lidah kita dan menghormati monster sadis ini karena ada orang yang mencintai dia dan akan sakit hati jika kita kritik dia? Para pengikut Jim Jones memuja psikopat itu sedemikian sehingga ketika beberapa orang berhasil kabur dari kelompok itu dan menulis hal-hal yang menentangnya, pemuja-pemuja yang lain membunuh mereka. Ini juga terjadi dalam kasus kelompok pemujaan lain.
B. Sayangnya, walaupun misi Al-Masih Muhammadi yang Dijanjikan di zaman ini sudah mencakup atau diikuti orang-orang di 195 negara di dunia, namun secara organisatoris baru puluhan juta oranglah yang menerima, yaitu orang yang berhati bersih dan mau menyelidiki kebenaran dari misinya Al-Masih yang dijanjikan ini. Sedangkan orang-orang "mainstream" lainnya, walau sudah ada janji dari Allah Maha Kuasa untuk kemenangan akhir dari Jemaat-Nya Al-Masih Muhammadi ini, orang-orang yang mainstream ini masih menunggu-nunggu atau masih berada di luar Jemaat-Nya ini, bahkan ada yang secara terang-terangan menolak atau menentangnya. Tapi "saat" yang sudah dijanjikan Allah SWT., pasti akan datang, insya Allah; aamiiin.
A. Para pemuja mencinta pemimpin mereka hingga mereka mendewakannya dan sangat sakit hati jika ada orang mengritik pemimpinnya. Bahkan inilah perbedaan besar antara 'sebuah kelompok pemujaan' dan agama.Yesus sering dijelek-jelekkan. Seseorang dengan pemikiran aneh menempatkan salib di dalam botol berisi air kencing dan menyebutnya karya seni. Kristen marah, tapi ini hanya karena kota New York mengijinkan penyimpangan ini dipertunjukkan di museum kota yang dibayar dari uang pajak mereka. Protes dilakukan terhadap museum, tidak terhadap ‘artis’ idiot itu. Artis itu tidak pernah diancam dan tidak takut kehilangan nyawanya. Sebaliknya para muslim membuat kerusuhan dan membunuhi orang-orang tak bersalah ketika beberapa kartun tentang Muhammad dibuat. Ini saja cukup bukti bahwa Islam adalah 'sebuah sekte pemujaan', bukan sebuah agama.
B. Mengenal-Islam.Ahmad
Pada dasarnya "Modus Operandi" Para Nabi Allah itu ada waktunya dan ada zamannya pula; semestinya orang-orang pengikut agama tersebut harus mentaati "method of operating" dari Utusan Allah yang berlaku di dalam zamannya dia itu.
Contohnya,
Di zaman Nabi Musa a.s. pembawa agama Yahudi, pada dasarnya kekerasan dibalas dengan kekerasan pula; kekejaman dibalas dengan perlakuan kejam yang sama. Ini sesuai dengan Ajaran agama yang ada dalam Perjanjian Lama, Kitab Suci mereka:
Keluaran 21:12 - Barangsiapa memukul orang sehingga mati, PASTILAH ia dihukum mati.
Keluaran 21:24 - Mata ganti mata, gigi ganti gigi
Jadi nampaknya tidak ada kecualinya .....
A. Siapa bilang kepercayaan harus dihargai? Hanya mereka yang tidak bisa membela kepercayaannya secara rasional yang ingin perlindungan terhadap kritik kepercayaan mereka. Karena kepercayaan mereka begitu menjijikan, mereka ingin memaksa orang lain untuk menghargai kepercayaan mereka melalui undang-undang.
Jika para muslim dapat menjawab kritik yang diangkat terhadap Islam, mereka tidak akan bertingkah begitu sadis. Mereka melakukan sensor dan kekerasan persisnya karena mereka gagal dalam hal penggunaan akal. Kenapa para pengikut agama lain tidak bertingkah seperti ini dan kenapa para pengikut aliran pemujaan melakukan hal ini? Karena kebiasaan ini adalah kebiasaan kelompok pemujaan. Islam bukanlah agama tapi adalah sebuah kelompok pemujaan yang berkembang lebih luas.
B. Mengenal-Islam.Ahmad
Pada dasarnya "Modus Operandi" Para Nabi Allah itu ada waktunya dan ada zamannya pula; semestinya orang-orang pengikut agama tersebut harus mentaati "method of operating" dari Utusan Allah yang berlaku di dalam zamannya dia itu.
Contohnya:
Di zaman Nabi Musa a.s. pembawa agama Yahudi, pada dasarnya kekerasan dibalas dengan kekerasan pula; kekejaman dibalas dengan perlakuan kejam yang sama. Ini sesuai dengan Ajaran agama yang ada dalam Perjanjian Lama, Kitab Suci mereka:
Keluaran 21:12 - Barangsiapa memukul orang sehingga mati, PASTILAH ia dihukum mati.
Keluaran 21:24 - Mata ganti mata, gigi ganti gigi
Jadi nampaknya tidak ada kecualinya .....
A. Alasan kenapa Islam bertahan selama ini persisnya karena strategi fallacy (buah pikiran yg keliru). Para muslim akan mengeluarkan ancaman-ancaman mereka untuk mengintimidasi para pengritik mereka dan membungkam mereka lalu mengumumkan kemenangan. Ini sebabnya diskusi sungguhan antara akademisi muslim dan para pengritik Islam tidak pernah terjadi. Alasannya adalah para muslim tidak tahan terhadap kritik akan nabi mereka. Kenapa? Apa karena mereka tidak bisa menjawabnya? Segera setelah mereka sadar akan posisi mereka yang tersudut dan dalam bahaya mereka mencari alasan-alasan untuk kabur.
B. Sedangkan di zaman Al-Masih-nya Musawi (Jesus, Nabi Isa .a.s. pengikut Nabi Musa a.s.) sama sekali tidak diajarkan untuk melakukan pembalasan dengan kekerasan yang sama, tetapi yang diajarkan adalah:
Matius 5:39 - Ditampar pipi kanan berikan pipi kiri ......
Walaupun ajaran seperti ini dianggap sebagai kelakuan orang yang bodoh, tetapi kalau mengikuti ajaran Yahudi lama, ajaran Nabi Musa a.s. maka masyarakat akan menjadi tambah rusak dan kacau.
Jesus Kristus, Nabi Isa a.s. itu diutus ke dunia 14 abad setelahnya Nabi Musa a.s.
A. Menghargai kepercayaan yang salah bukan sebuah kebaikan sama sekali. Malah sebenarnya sebuah fallacy. Apa definisi dari kepercayaan? Kepercayaan artinya menerima sebuah dalil tanpa bukti. Sekali anda punya bukti, maka bukan lagi sebuah kepercayaan tapi sebuah fakta. Seorang anak bisa saja percaya jika dia memakan biji semangka, maka tanaman semangka akan tumbuh di perutnya. Kepercayaan ini tidak harus dihargai. Tentu saja, anda akan tersenyum dan mungkin mendengarkan keseluruhan ceritanya dg penuh perhatian. Anda tidak mengejeknya atau membuat dia sedih. Lagipula dia cuma anak-anak. Anda cinta anak ini tapi adalah menggelikan jika kita katakan kita harus hargai kepercayaannya yang lucu itu juga. Jika dia bertumbuh besar dan dapat mengerti lebih baik, anda jelaskan padanya bahwa semangka tidak dapat tumbuh di dalam perut.
B. Nah 14-15 abad yang lalu Tuhan SWT menurunkan Utusan-Nya Nabi Muhammad s.a,w.; di zaman Nabi saw., "operating procedure-nya" adalah bisa saja kekerasan dan kekejaman terhadap pengikut Islam dan terhadap orang2 itu dibalas dengan maksimum yang sama, tetapi ajaran Nabi Muhammad saw. dalam Islam lebih menganjurkan untuk tidak membalasnya tetapi dengan memaafkannya.
A. Sekarang bagaimana jika anak ini menjadi dewasa dan tetap ingin berpegang pada kepercayaan lucunya? (Kebanyakan kepercayaan-kepercayaan yang dipegang orang dg keramat lebih lucu lagi dari kepercayaan tentang biji semangka yg tumbuh di perut). Apa anda akan tetap sabar menghadapi pikiran bodohnya?
B. Dua opsi ini bisa digunakan dengan melihat opsi manakah yang akan dapat memperbaiki dan mereformasi orang yang berbuat jahat tadi; tetapi opsi memaafkan adalah opsi yang lebih baik, kecuali terhadap orang-orang yang memang tidak dapat diperbaiki lagi kelakuannya, dan untuk melawan rezim yang zhalim, penindas yang aniaya.
A. Ya! Sepanjang kepercayaannya tidak melukai orang lain, anda harus membiarkannya. Bukan hak kita memutuskan apa yg harus dipercaya orang lain dan apa yang tidak boleh mereka percayai. Ini inti dari kebebasan berpikir. Kita mungkin tidak setuju dengan Hinduisme, Kejawen, Zoroastrianisme atau Bahais.
B. Kemudian, 14 abad setelahnya Nabi Muhammad s.a.w. Tuhan SWT menurunkan Al-Masih atau Nabi Isa yang dijanjikan di akhir zaman, Al-Masih Mau'ud, yang meneruskan misi Islam-nya Nabi Muhammad saw
A. Karena agama ini tidak mengganggu, kita tidak berhak untuk menghentikan mereka dan memaksa mereka yang percaya untuk meninggalkan kepercayaan mereka. Tapi, kita tidak boleh membiarkan kepercayaan yang mengganggu/merusak orang lain.
B. Namun modus operandi dari Isa yang dijanjikan Al-Masih Mau’ud di zaman ini adalah serupa dengan modus operandinya Nabi Isa a.s. yang sama sekali tidak melakukan kekerasan atau pembalasan atas perbuatan tidak baik dari orang-orang lain. Hanya saja tidak memberikan pipi kiri untuk ditampar lagi setelah pipi kanannya ditampar; jadi tidak demikian, yang dikritik orang seperti orang yang bodoh.
A. 100 Teror yg Dilakukan Muhammad
Jika sebuah agama mengajarkan: bunuh kafir di mana pun kau temukan; mereka najis, jangan berteman dengan mereka, tuhan membenci mereka dan mereka adalah bahan api neraka, agama seperti ini berbahaya. Umat manusia harus bersatu memusnahkan agama setan ini. Doktrin kebencian yang sama membawa banyak kematian dan kehancuran pada abad terakhir. Setiap orang harus bergabung untuk melawannya. Kita jangan biarkan hal ini terjadi lagi. Kita harus memusnahkan setiap doktrin jahat. Kepercayaan yang tidak toleran jangan diberi toleransi. Ketika kemanusiaan melawan dan mengakhiri doktrin jahat Nazisme, setiap orang berjanji ‘tidak akan lagi’, tapi sebuah doktrin yang mirip atau bahkan lebih berbahaya sedang mengangkat kepalanya lagi. Orang tidak melawannya karena menyamar sebagai agama. Kita harus membuka topengnya dan bilang TIDAK. Islam membawa lebih banyak kematian dan kehancuran dari Nazisme. Harus dihentikan sebelum membakar dunia. Satu orang mengulang dengan persis perkataan-perkataan Hitler. Dia menyangkal holocaust sementara menjanjikan melakukan holocaust lain. Buku Hitler menjadi buku paling laris di Turki selama beberapa tahun ini. Hitler jadi pahlawan dari muslim. Quran lebih jahat dari Mein Kamph. Kita jangan biarkan muslim melakukan apa yang Nazi lakukan. Jangan lagi, kita biarkan kejahatan menjadi bertambah kuat. Kita harus sadarkan para muslim!
Islam adalah Alat Imperialisme Bangsa Arab-klik di sini-
Masyarakat yang bebas dan beradab harus melindungi hak-hak SEMUA penduduknya untuk bebas. Yang dimaksud dengan SEMUA adalah setiap orang, bukan hanya mayoritas. Tanpa kebebasan berpikir dan kepercayaan tidak akan ada kebebasan. Jadi bagaimana jika sekelompok orang memutuskan untuk memaksakan kepercayaannya pada orang lain?
B. Ajaran dari Nabi Isa yang dijanjikan di zaman ini, Al-Masih Mau'ud adalah menegakkan kedamaian dan keadilan di dalam masyarakat dengan modus operandi : "Love for All and Hatred for None". Adapun terhadap tindakan penganiayaan dan penindasan dari rezim yang zhalim aniaya serta para mischief makers yang anarkis, pada dasarnya setelah berusaha meminta keadilan dari para penguasa sesuai UU dan ketentuan yang berlaku, selanjutnya kepada para pengikut Al-Masih akhir zaman dinasihatkan untuk bersabar, berdoa, bertawakal dan menyerahkan perkara tersebut kepada Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa; yang sudah memberikan janji-Nya kepada Jemaat-Nya Al-Masih di akhir zaman ini.
Kritikan dan cercaan yang dilancarkan orang-orang dalam tulisan dan situs2 itu adalah disebabkan atas kekesalan, kekecewaan dan kegemasan orang-orang terhadap perbuatan kekerasan, kekonyolan dan kekejaman yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku menjadi pengikut agama-agama tadi. Yang jadinya, perbuatan pengikut dan yang menamakan pembela agama itu justru merusak nama baik dari agama Islam dan nama baik Nabi Suci Muhammad saw.
Jadi, walaupun memang ada contoh2 kekerasan di zaman agama sebelumnya, tetapi di zaman yang akhir ini, kekerasan atas nama agama itu sudah tidak bisa dan tidak boleh diberlakukan lagi, sudah obsolete atau sudah bukan zamannya lagi, karena kalau masih ada yang melakukannya dengan meng-atas-namakan agama (agama Islam) hasilnya menjadi counter-productive terhadap nama Agama suci dan nama Nabi Suci.
Jadi modus operandi di zaman sekarang ini adalah "Tegakkanlah keadilan dan perdamaian" dengan "Love for All and Hatred for None" (LFAAHFN).
Insya Allah, dengan modus operandi ini akan dapat meng-counter situs-situs dan tulisan yang abusive terhadap agama (Islam) dan untuk membersihkan nama Utusan Allah, Nabi Suci Muhammad saw.
Lagi pula ada Hadits sabda Nabi Muhammad saw.: "Betapakah dapat rusak Umatku ini – yakni Umat Islam - karena ada saya pada permulaannya dan ada Isa pada akhirnya".
Diriwayatkan dalam Kitab Madarikutanzil juz I halaman 355 Jadi Isa akhir zaman itu melembutkan dan melunakkan sisi keras dari era Islam di zaman awalnya dengan modus operandinya di zaman ini : "LFAAHFN"
Mersela – Jak. Bar; 5 Oktober 2010
Sabtu, 02 Oktober 2010
ALQUR-AAN SUCI - Tidak ada kontradiksi di dalamnya
Oleh : Ir. H. Pipip Sumantri
October 2010
Memberikan Pencerahan atas Tulisan/Situs [Mengenal-Islam]
Dengan mempelajari sehingga mengetahui asbabun nuzul sebab turunnya satu ayat Alqur-aan dapat membantu kita dalam memahami makna dari ayat tersebut, tetapi uraian penjelasan yang diberikan oleh Imam Zaman itulah yang paling tepat, karena beliau memperoleh derajat mukaalamat mukhaatabaat Ilahiyyah, yaitu dengan memperoleh percakapan khabar ghaib, yang tidak diperoleh oleh sembarang orang, yang manusia biasa.
Contoh Dialog:
Muslim : Alqur-aan tanpa salah
Non Muslim : Mengapa Alqur-aan tanpa salah, mengapa hal itu benar?
Muslim : Karena Alqur-aan yg mengatakannya demikian
Non Muslim : Tetapi mengapa Alqur-aan itu benar?
Muslim : Karena Alqur-aan tanpa salah
Perhatikan hal ini!
"Jika Alqur-aan benar, maka Alqur-aan akan bertahan dalam setiap pengujian. Tetapi jika Alqur-aan diperkirakan salah, maka hal itu adalah dikarenakan kurang memahami makna dari ayat yang dimaksud, lebih baik mengetahuinya sekarang daripada terus mengimaninya secara buta."
Alqur-aan mengatakan dirinya berasal dari Allah, terjaga dari semua kesalahan, dan hal itu merupakan bukti pewahyuan. Alqur-aan berani menantang manusia dengan berkata: " Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alqur-aan, kalau sekiranya Alqur-aan bukan dari sisi Allah tentulah mereka dapati banyak pertentangan di dalamnya."(Qs. 4:82).
Konsekuensi dari klaim/pernyataan Alqur-aan ini adalah…satu saja (satu ayat saja yg bertentangan) atau satu kesalahan yg ditemui dalam Alqur-aan, maka sudahlah cukup untuk menggugurkan keberadaan Alqur-aan sebagai Wahyu Allah. Inilah Rumus Terjitu!!
Namun, jika seandainya ditemukan ada dua atau lebih ayat yang serupa tetapi berbeda bunyinya, ini tidak berarti bahwa ada terdapat kontradiksi atau ke-tidak-konsistenan dalam KS Alqur-aan, namun penyebabya bisa karena:
· Terburu-buru membaca ayat dimaksud, sehingga tidak sempat memahami dalam konteks apa ayat tersebut diturunkan atau diwahyukan.
· Karena Kitab Suci Alqur-aan adalah kumpulan kompilasi dari wahyu yang diberikan kepada Yang Mulia Nabi Muhammad Rasulullah (saw) selama satu rentang waktu 22 tahun. Kitab Suci Alqur-aan adalah Kitab Suci atau Scripture-nya orang-orang Muslim dalam Bahasa Arab. Kitab Suci ini menyajikan kepada mereka hukum-hukum dan perintah-perintah, code atau aturan dan ketentuan untuk perilaku social dan ahlak moral mereka, dan berisikan sebuah falsafah agama yang lengkap dan comprehensive, sehingga bisa saja ada ayat-ayat yang serupa yang memerlukan penafsiran sesuai waktu dan keadaan saat itu, tetapi tidak berarti sebagai suatu kontradiksi pada ayat-ayat.
· Oleh karena itu, untuk penafsirannya yang secara tepat, di setiap permulaan abad itu Allah SWT. menurunkan Mujaddid atau Pembaharu di dalam Islam (Hadits), dan di awal abad ke-14/15 setelahnya Nabi Muhammad Rasulullah saw., Tuhan Maha Kuasa menurunkan seorang Al-Masih, Nabi Isa yang di-janjikan, Al-Masih Mau’ud, yang adalah pengikut Nabi Muhammad saw. dan yang juga berpangkat sebagai Imam Mahdi di dalam Islam.
Isu yang dianggap KONTRADIKSI/ KETIDAK-KONSISTENAN ALQUR-AAN:
Antara lain:
1. Siapakah orang yg pertama kali menjadi Muslim? Muhammad (Qs. 6:163 “……. akulah orang yang pertama menyerahkan diri – wa ana awwalul muslimiin”).
Hal ini tidaklah bertentangan dengan ayat-ayat lainnya, walaupun bunyinya serupa:
a. Yang menjadi orang Mu’min / beriman pertama kali adalah Musa (Qs.7:143, “aku orang yang pertama-tama beriman – wa ana awwalul mu’miniin”).
b. Yang menjadi Mu’min pertama kali adalah Musa dan pengikutnya beberapa orang Mesir (Qs.26:51, “kami adalah orang-orang yang mula-mula beriman – an kunnaa awwalul mu’miniin”).
c. Ibrahim diperintah oleh Tuhan-nya untuk berserah diri dan Ibrahim pun berkata: Aku telah berseraah diri kepada Tuhan semesta alam; Ibrahim mewasiatkan kepada anak-anaknya, janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan menyerahkan diri (Qs.2:127-133, rabbuhuu aslim qaala aslamtu li rabbil ‘aalamiin” – “fa laa tamututunna illa wa antum muslimuun”, Qs.3:67, “Ibrahim seorang yang selalu cenderung kepada Tuhan dan menyerahkan diri kepada-Nya - kaana hanifam muslimaw “).
2. Bisakah Allah Muslim dilihat oleh manusia dan apakah Muhammad (Mhd) melihat Allahnya? Ya, Mhd dapat melihat “Tanda-tanda” Allah-nya ( Qs.53:1-18, “Sesungguhnya, ia melihat Tanda-tanda besar dari Tanda-tanda Tuhan-nya - La qad ra-aa min aayaati rabbihil kubraa".
Hal ini sesuai dengan:
Qs.6:102-103, “Penglihatan mata tidak sampai kepada-Nya, tetapi Dia bisa – Laa tudrikuhul abshaaru wa ….” dan Qs.42:51) mengatakan bahwa Mhd tidak dapat melihat Allahnya, kecuali dari belakang dinding (tentang penyampaian wahyu wahyu).
3. Apakah pemberi peringatan (Rasul) dikirim kepada semua manusia sebelum kedatangan Mhd?
Ya, Allah Muslim telah mengirim pemberi peringatan (Rasul) kepada setiap orang (Qs.10:47, “Dan bagi tiap-tiap umat ada rasul”, 16:35-36, “Kami telah mengutus Rasul kepada setiap umat”, 35:24, “Dan tiada sesuatu kaum pun melainkan telah diutus kepada mereka seorang pemberi ingat).
Hal ini sesuai betul dengan dilengkapinya oleh misi-misi Nabi-nabi Tuhan ini:
Ibrahim dan Ismael secara spesial telah dikirim oleh Allah Muslim untuk mengunjungi Mekah dan membangun Ka'bah serta memberi peringatan kepada orang2 di sana ( Qs.2:125-129) .
Mhd pun ternyata dikirim sebagai pemberi peringatan (Rasul) kepada orang2 yg belum memiliki rasul/pemberi peringatan tersebut sebelumnya ( Qs.28:46, “Supaya engkau –Musa- memberikan peringatan kepada kaum yang belum mendapatkan peringatan”, 36:2-6, “Supaya engkau –Muhammad- memberi peringatan kepada suatu kaum yang bapak-bapaknya belum pernah diberi peringatan”).
Jumat, 01 Oktober 2010
ALQUR-AAN; Asbabun Nuzul dan Tafsir Imam Zaman
Dengan mempelajari sehingga mengetahui asbabun nuzul sebab turunnya satu ayat Kitab Suci Alqur-aan dapat membantu kita dalam memahami makna dari ayat tersebut, tetapi uraian penjelasan yang diberikan oleh Imam Zaman dan Khalifatul Al-Masih Mau'ud itulah yang paling tepat, karena beliau memperoleh derajat mukaalamat mukhaatabaat Ilahiyyah, yaitu dengan memperoleh percakapan khabar ghaib, yang tidak diperoleh oleh sembarang orang, yang manusia biasa.
Mersela- Jakarta Barat, Sabtu 2-10-2010
Kamis, 30 September 2010
ISLAM dan Nabi MUHAMMAD saw.
Betapa, orang-orang ini membenci agama-agama Tuhan, yang juga membenci agama Islam dan membenci serta mencaci Nabi Suci Muhammad Rasulullah saw., Utusan Allah Maha Kuasa yang pembawa, pendiri agama Islam, mengapa sampai muncul pikiran, tulisan-tulisan yang abusive, Situs, Web-web dan Blog yang sangat abusive terhadap agama, terhadap Islam dan Nabinya. Mengapa? Mengapa sampai terjadi yang demikian?
Penyebabnya karena banyak atau ada perilaku dari orang-orang yang mengaku sebagai pengikut agama, termasuk pengikut dan pembela Islam, yang perilakunya dan perbuatannya sangat tidak pantas, anarkis (nahi munkar) sangat intoleransi, di mana mereka yang mischief makers itu mengatas-namakan agama (termasuk agama Islam), dan hanya mengamalkan “sisi keras”nya dari kisah atau sejarah agama Islam pada zaman sebelum ini, dengan tanpa melihat apa sebab dan penyebabnya, serta hakikat tujuannya. Mereka menonjolkan nahi munkar atau memberantas segi kegelapan dari orang-orang, padahal dengan lebih memprioritaskan pana amar ma’ruf atau segi kecemerlangan dari orang-orang, maka otomatis kegelapan itu akan hilang dengan timbulnya cahaya yang cerah.
Mengingat seperti halnya pada silsilah Kenabian Musa a.s., agama Yahudi, di mana 14 abad setelah Musa a.s. itu Allah SWT. menurunkan Utusan, Nabinya, Isa Al-Masih, Jesus Kristus a.s., yang mengajarkan kelembutan dan kedamaian, demikian pulalah di dalam Silsilah agama Islam pun, sesuai dengan Nubuatan sabda Nabi Suci Muhammad s.a.w., Allah SWT menurunkan pula-lah Al-Masih yang dijanjikan, Al-Masih Mau’ud pada 14 abad setelahnya Nabi Muhammad s.a.w., yang juga mengajarkan kelembutan dan kedamaian, yang berusaha menegakkan keadilan dan kedamaian di dalam masyarakat dunia, dengan Modus Operandi-nya: “Love for All and Hatred for None”, tidak ada kekerasan dan tidak ada pemaksaan dalam hal agama dan keyakinan.
Sayangnya, walaupun misi Al-Masih Muhammadi yang Dijanjikan di zaman ini sudah mencakup atau diikuti orang-orang di 195 negara di dunia, namun secara organisatoris baru puluhan juta oranglah yang menerima, yaitu orang yang berhati bersih dan mau menyelidiki kebenaran dari misinya Al-Masih yang dijanjikan ini. Sedangkan orang-orang “mainstream” lainnya, walau sudah ada janji dari Allah Maha Kuasa untuk kemenangan akhir dari Jemaat-Nya Al-Masih Muhammadi ini, orang-orang yang mainstream ini masih menunggu-nunggu atau masih berada di luar Jemaat-Nya ini, bahkan ada yang secara terang-terangan menolak atau menentangnya. Tapi “saat” yang sudah dijanjikan Allah SWT., pasti akan datang, insya Allah; aamiiin.
Mengenal-Islam.Ahmad
Pada dasarnya "Modus Operandi" Para Nabi Allah itu ada waktunya dan ada zamannya pula; semestinya orang-orang pengikut agama tersebut harus mentaati "method of operating" dari Utusan Allah yang berlaku di dalam zamannya dia itu.
Contohnya,
Di zaman Nabi Musa a.s. pembawa agama Yahudi, pada dasarnya kekerasan dibalas dengan kekerasan pula; kekejaman dibalas dengan perlakuan kejam yang sama. Ini sesuai dengan Ajaran agama yang ada dalam Perjanjian Lama, Kitab Suci mereka:
Keluaran 21:12 - Barangsiapa memukul orang sehingga mati, PASTILAH ia dihukum mati.
Keluaran 21:24 - Mata ganti mata, gigi ganti gigi
Jadi nampaknya tidak ada kecualinya .....
Sedangkan di zaman Al-Masih-nya Musawi (Jesus, Nabi Isa .a.s. pengikut Nabi Musa a.s.) sama sekali tidak diajarkan untuk melakukan pembalasan dengan kekerasan yang sama, tetapi yang diajarkan adalah:
Matius 5:39 - Ditampar pipi kanan berikan pipi kiri ......
Walaupun ajaran seperti ini dianggap sebagai kelakuan orang yang bodoh, tetapi kalau mengikuti ajaran Yahudi lama, ajaran Nabi Musa a.s. maka masyarakat akan menjadi tambah rusak dan kacau.
Jesus Kristus, Nabi Isa a.s. itu diutus ke dunia 14 abad setelahnya Nabi Musa a.s.
Nah 14-15 abad yang lalu Tuhan SWT menurunkan Utusan-Nya Nabi Muhammad s.a,w.; di zaman Nabi saw., "operating procedure-nya" adalah bisa saja kekerasan dan kekejaman terhadap pengikut Islam dan terhadap orang2 itu dibalas dengan maksimum yang sama, tetapi ajaran Nabi Muhammad saw. dalam Islam lebih menganjurkan untuk tidak membalasnya tetapi dengan memaafkannya.
Dua opsi ini bisa digunakan dengan melihat opsi manakah yang akan dapat memperbaiki dan mereformasi orang yang berbuat jahat tadi; tetapi opsi memaafkan adalah opsi yang lebih baik, kecuali terhadap orang-orang yang memang tidak dapat diperbaiki lagi kelakuannya, dan untuk melawan rezim yang zhalim, penindas yang aniaya.
Kemudian, 14 abad setelahnya Nabi Muhammad s.a.w. Tuhan SWT menurunkan Al-Masih atau Nabi Isa yang dijanjikan di akhir zaman, Al-Masih Mau'ud, yang meneruskan misi Islam-nya Nabi Muhammad saw.
Namun modus operandi dari Isa yang dijanjikan Al-Masih Mau’ud di zaman ini adalah serupa dengan modus operandinya Nabi Isa a.s. yang sama sekali tidak melakukan kekerasan atau pembalasan atas perbuatan tidak baik dari orang-orang lain. Hanya saja tidak memberikan pipi kiri untuk ditampar lagi setelah pipi kanannya ditampar; jadi tidak demikian, yang dikritik orang seperti orang yang bodoh.
Ajaran dari Nabi Isa yang dijanjikan di zaman ini, Al-Masih Mau'ud adalah menegakkan kedamaian dan keadilan di dalam masyarakat dengan modus operandi : "Love for All and Hatred for None". Adapun terhadap tindakan penganiayaan dan penindasan dari rezim yang zhalim aniaya serta para mischief makers yang anarkis, pada dasarnya setelah berusaha meminta keadilan dari para penguasa sesuai UU dan ketentuan yang berlaku, selanjutnya kepada para pengikut Al-Masih akhir zaman dinasihatkan untuk bersabar, berdoa, bertawakal dan menyerahkan perkara tersebut kepada Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa; yang sudah memberikan janji-Nya kepada Jemaat-Nya Al-Masih di akhir zaman ini.
Kritikan dan cercaan yang dilancarkan orang-orang dalam tulisan dan situs2 itu adalah disebabkan atas kekesalan, kekecewaan dan kegemasan orang-orang terhadap perbuatan kekerasan, kekonyolan dan kekejaman yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku menjadi pengikut agama-agama tadi. Yang jadinya, perbuatan pengikut dan yang menamakan pembela agama itu justru merusak nama baik dari agama Islam dan nama baik Nabi Suci Muhammad saw.
Jadi, walaupun memang ada contoh2 kekerasan di zaman agama sebelumnya, tetapi di zaman yang akhir ini, kekerasan atas nama agama itu sudah tidak bisa dan tidak boleh diberlakukan lagi, sudah obsolete atau sudah bukan zamannya lagi, karena kalau masih ada yang melakukannya dengan meng-atas-namakan agama (agama Islam) hasilnya menjadi counter-productive terhadap nama Agama suci dan nama Nabi Suci.
Jadi modus operandi di zaman sekarang ini adalah “Tegakkanlah keadilan dan perdamaian” dengan "Love for All and Hatred for None" (LFAAHFN).
Insya Allah, dengan modus operandi ini akan dapat meng-counter situs-situs dan tulisan yang abusive terhadap agama (Islam) dan untuk membersihkan nama Utusan Allah, Nabi Suci Muhammad saw.
Lagi pula ada Hadits sabda Nabi Muhammad saw.: “Betapakah dapat rusak Umatku ini – yakni Umat Islam - karena ada saya pada permulaannya dan ada Isa pada akhirnya”. Diriwayatkan dalam Kitab Madarikutanzil juz I halaman 355 (Kebenaran Al-Masih hal. 5). Jadi Isa akhir zaman itu melembutkan dan melunakkan sisi keras dari era Islam di zaman awalnya dengan modus operandinya di zaman ini : “LFAAHFN”.
Mersela, Jum’at 1 Oktober 2010.
Jumat, 03 September 2010
Orang Yahudi dan Nabinya - Yusuf a.s.
Betapa Ulama-ulama dan orang-orang Yahudi itu dalam memperlakukan Utusan Allah, Nabi Yusuf a.s.; semua mereka ragu dan setelah Nabi Yusuf a.s. tiada, mereka mengatakan “TIDAK ADA LAGI SETELAHNYA DIA (YUSUF a.s.)”. Kisah ini diterangkan di dalam Kitab suci Alqur-aan dengan pesan amanat bagi umat dan ulama belakangan ini jangan sampai meniru kelakuan dan itikad orang-orang Yahudi tersebut, dalam mensikapi dan memperlakukan Nabi Allah yang Utusan Tuhan itu.
Perilaku ulama-ulama Yahudi, dan juga Jinn, adalah seperti yang difirmankan oleh Allah SWT di dalam Alqur-aan, yang mengatakan bahwa sesudah beliau – yakni Nabi Yusuf as - Allah tidak akan pernah lagi mengangkat siapa pun yang akan menjadi Rasul:
Dan sungguh telah datang kepada kamu, Yusuf dengan keterangan –keterangan, maka kamu senantiasa dalam keraguan dari apa yang dibawanya kepadamu. Sampai ketika dia wafat, kamu berkata “Allah tidak akan mengutus seorang Rasul sesudahnya”. Demikianlah Allah menyesatkan orang yang melampaui batas, lagi ragu-ragu. (Al Mu’min, 40 : 34/35)
“Kesepakatan orang Yahudi adalah bahwa Nabi tidak ada lagi sesudah Nabi Musa a.s.” (Muslimus Subut II/170).
Jinn juga menyangka demikian (Alqur-aan):
Dan sesungguhnya mereka (Jinn itu) menyangka sebagaimana kamu menyangka bahwa Allah tidak akan membangkitkan seorang pun (Rasul) (Al Jinn, 72: 7/8).
Di tempat lain Tuhan, Allah SWT. sudah berfirman:
Ya banii aadama immaa ya’tiyannakum rusulum minkum yaqushshuuna ‘alaikum aayaatii fa manit taqaa wa ashlaha fa laa khaufun ‘alaihim wa laa hum yahzanuun – Wahai Bani Adam, jika datang kepadamu Rasul-rasul dari antaramu yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku (Tanda-tanda-Ku) kepadamu, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati (Al A’raaf, 7 : 35/36).
Yang perlu diperhatikan adalah, seruan dengan kata-kata “Hai Bani Adam atau Anak-cucu Adam” itu dialamatkan kepada umat di zaman Rasulullah saw., dan kepada generasi-generasi yang akan lahir kemudian nanti; jadi bukannya hanya semata-mata kepada umat yang hidup di masa silam di zaman Nabi Adam as. atau segera sesudahnya Nabi Adam a.s. meninggal.
Seruan “Hai Bani Adam” ini terdapat pada ayat-ayat lainnya di surah yang sama (Al A’raaf) antara lain:
7 : 31/32: Yaa banii aadama khudzuu ziinatakum ‘inda kulli masjidiw wa kulluu wasy rabuu wa laa tusrifuu innahuu laa yuhibbul musrifiin - Wahai Bani Adam, pakailah perhiasanmu di setiap tempat ibadah dan makanlah serta minumlah tetapi jangan berlebihan, Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.
7 : 26/27: Yaa banii aadama qad anzalnaa ‘alaikum libaasay yuwarii sau-aatikum wa riisyaw wa libaasut taqwaa dzaalika khairun dzaalika min aayaatillaahi la’allahum yadzdzakkaruun - Wahai Bani Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian penutup auratmu sebagai perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang terbaik. Hal demikian itu sebagian dari Tanda-tanda Allah, mudah-mudahan mereka mendapat nasihat.
Semua Alim Ulama Islam sepakat berpendapat bahwa seruan “Yaa banii aadama - Wahai bani Adam” di dalam Ayat-ayat tersebut adalah untuk semua anak-cucu Adam atau untuk semua umat manusia di sepanjang masa.
Mersela – Jak. Bar; Sabtu 25 Ramadhan 1431HS – 4 September 2010.
Rabu, 28 April 2010
DOA (Doa Nabi Ibrahim a.s.)
DO’A NABI IBRAHIM a.s.
Nabi Ibrahim a.s. berdoa meminta diturunkan Rasul dari kalangan keturunan mereka:
Alqur-aan, ayat 2 : 130:
Rabbanaa wab ‘ats fii him rasuulam min hum yatluu ‘alaihim aayaatika wa yu’allimuhumul kitaaba wal hikmata wa yuzakkiihim innaka antal ‘aziizul hakiim
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu (Tanda-tanda - Mu) dan (1) mengajarkan kepada mereka Kitab (Alqur-aan) dan hikmah, serta (2) membersihkan (mensucikan) mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa Maha Bijaksana.
Maka Tuhan membalas, mengabulkan do’a Nabi Ibrahim a.s., mengutus seorang Rasul:
Alqur-aan, ayat 2: 152.
Kamaa arsalnaa fiikum rasuulam minkum yatluu ‘alaikum aayaatinaa wa yuzakkiikum wa yu’allimukumul kitaaba wal hikmata wa yu’allimukum maa lam takuunuu ta’lamuun –
Sebagaimana telah Kami utus kepada kamu seorang Rasul (Muhammad) dari antara kamu, yang membacakan ayat-ayat Kami kepadamu dan (1) mensucikan kamu, dan (2) mengajarkan kepada kamu Alqur-aan dan hikmah serta mengajarkan kepada kamu apa-apa yang belum kamu ketahui.
Selanjutnya, diulangi lagi bahwa Tuhan telah mengabulkan do’a Nabi Ibrahim a.s., sebagai karunia bagi orang-orang mukmin dengan mengutus seorang Rasul, yang sekali lagi menekankan kegiatan untuk mensucikan mereka sebelumnya mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah …..
Alqur-aan, 3 : 165.
La qad mannallaahu ‘alal mu’miniina idz ba’atsa fiihim rasuulam min anfusihim yatluu ‘alaihim aayaatihii wa yuzakkiihim wa yu’allimuhumul kitaaba wal hikmata wa in kaanuu min qablu la fii dhalaalim mubiin.
Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin - kepada orang-orang yang sudah beriman kepada Allah dan Rasul Muhammad saw. - ketika Allah mengutus kepada mereka seorang rasul dari antara mereka sendiri, yang membacakan Tanda-tanda / ayat-ayat Allah kepada mereka dan (1) mesucikan mereka, serta (2) mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun sebelum itu, mereka sesungguhnya ada di dalam ke-sesatan yang nyara.
Diulangi, Dia – Tuhan – mengirimkan, mengutus seorang Rasul yang ummi (butahuruf). Tetap untuk mendahulukan untuk mensucikan ummat terlebih dahulu sebelumnya mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.
Alqur-aan 61 : 3.
Huwal ladzii ba’atsa fil ummiyyiina rasuulam minhum yatluu ‘alaihim aayaatihii wa (1) yuzakkiihim wa (2) yu’allimuhumul kitaaba wal hikmata wa in kaanuu min qablu la fii dhalaalim mubiin.
Dia – Allah - yang telah membangkitkan di tengah-tengah bangsa yang buta huruf - ummi - seorang Rasul dari antara mereka yang membacakan kepada mereka Tanda-tanda-Nya, dan (1) mensucikan mereka dan (2) mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun sebelumnya, sesungguhnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata.
Selanjutnya, masih ada dikirimkan lagi seorang Rasul kepada golongan lain yang belum termasuk pada golongan tadi, karena sebelumnya mereka itu ada dalam kesesatan nyata, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
Alqur-aan 62 : 4,
Wa aakhiriina minhum lammaa yalhaquu bihim wa huwal ‘aziizul hakim,
Dan (Dia akan membangkitkannya juga) kepada kaum lain dari antara mereka yang belum bertemu atau berhubungan dengan mereka. Dan, Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Penjelasan:
1. Ajaran Rasulullah s.a.w. ditujukan bukan hanya kepada Bangsa Arab saja, yang diteng-tengah bangsa itu Nabi Muhammad s.a.w. dibangkitkan, tetapi juga kepada seluruh bangsa-bangsa non-Arab juga, dan bukan hanya pada orang-orang yang sezaman beliau saw., tetapi juga kepada keturunan-keturunan masnusia selanjutnya sampai di Hari Kiamat.
2. Tentang siapa Utusan di akhir zaman itu ada tersirat dalam Hadits Bukhari berkenaan dengan Surat Jum’at ini dan keturunan Salman al- Farsi, yang nanti akan menemukan kembali iman yang sudah menghilang dari bumi, yang sudah terbang ke Bintang Tsuraya; maka itulah Imam Mahdi a.s. yang keturunan dari orang Farsi ini.
3. Dari semua ayat-ayat di atas, maka para Ulama, setelahnya mengemukakan Tanda-tanda dari Allah itu, tidak bisa langsung mengajarkan kepada orang banyak – manusia – tentang Kitab dan Hikmah, hanya dengan teriakan-teriakan Allah-u- Akbar, apalagi dengan pentungan dan lemparan batu serta kekerasan, namun ia pun harus terlebih dahulu berusaha mensucikan dirinya sendiri, dan kemudian berusaha mensucikan orang-orang yang akan diberikan pembelajaran tentang Kitab dan Hkmah itu. Jadi hanyalah dengan cara ini bahwa Ta’lim dan Tarbiyat serta Tabligh kepada orang-orang itu akan berhasil sukses. Insya Allah.
Mersela-Jak.Bar, 29-4-2010.
Senin, 26 April 2010
BADUY Pelestarian Lingkungan
Selama 50 tahun lebih mereka terbukti bisa tetap mempertahankan kelestarian lingkungan.
Prinsip: “Love for All and Hatred for None” sudah ada di Tatar Sunda ini.
Contoh dari orang-orang yang mengaku keturunan Prabu Siliwangi dari Pakuan Bogor dapat dilihat di Kanekes – Leuwi Damar Kabupaten Lebak, yang sedang berulangkali ditayangkan TV, yang hidupnya makmur untuk ukuran standar mereka dan ayem tenteram dalam lingkungan yang sejahtera. Semenjak tahun 1957 – waktu itu masih duduk di tingkat 2 Fakultas Teknik yang lalu menjadi ITB – masih menampakkan suasana yang sama dengan yang ditayangkan tahun tahun 2010 ini, kecuali sekarang dari Leuwi Damar mobil sudah bisa sampai ke dekat Cikeusik sehingga hanya perlu jalan 15 menit saja untuk sampai ke Baduy Dalam. Bayangkan 53 tahun yang lalu, kami bertiga dari Bandung, termasuk seorang Sastrawan Sunda Edi Tarmidi, yang waktu itu umurnya baru 20 tahunan dan seorang anak dokter di Cimahi, dengan ditemani seorang Jawara petunjuk jalan yang diberikan oleh Bapak Wedana Leuwi Damar, karena malamnya menginap dan dihormati di rumah beliau, kami harus berjalan cepat selama 12 jam naik bukit turun bukit dengan berlari kalau jalannya menurun. Satu hal yang dapat menjadi ciri, ialah bahwa anak-anak di Kanekes ini walaupun hidupnya di kampung dan amat bersahaja, tanpa alas kaki, sederhana, tidak sekolah, namun bisa diperhatikan bahwa wajah dan parasnya boleh dikatakan cakep-cakep atau tampan, sebagaimana keturunan dari Raja-raja.
Bilamana di semua belahan dunia sedang rusuh rebutan pangkat, rebutan jabatan, rebutan kedudukan, rebutan lahan, rebutan jatah, rebutan bola, yang selalu berekor pada keributan, kerusuhan dan pengrusakan, maka bolehlah sejenak kita menyimak sebagian orang dan golongan yang di dalam kehidupannya mengamalkan prinsip: “Love for All and Hatred for None”, yang nyata-nyata masih eksis di dunia ini …..
Akur-akur-akur, Hidup Rukun, Damai dan Makmur Sejahtera, itulah yang ada pada mereka.
Suku Baduy konon adalah keturunan pengikut Raja Pajajaran, yang mengikuti aturan adat berdasarkan nilai-nilai adat nenek moyang mereka, yaitu tradisi Sunda Wiwitan, yang hingga saat ini adat tersebut masih mereka jaga. Mereka berada di punggung Gunung Kendeng, termasuk Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, Banten. Baduy Dalam, yang berpakaian putih-putih tinggal di tiga Kampung, yaitu Kampung Cikeusik (yang terjauh dan yang paling dalam), Cikertawana dan kampung Cibeo yang paling dekat ke Leuwi Damar. Baduy Luar (dengan ciri khas berpakaian hitam) menempati 56 kampng-kampung di sekitarnya yaitu Kaduketug, Gajeboh, Cisagu dan Cikadu. Jumlah penduduk Baduy di Kanekes pada bulan Maret 2010 ada kira-kira 11.000 jiwa.
Masyarakat Baduy tidak ada yang terlihat kaya dan juga tidak ada yang miskin. Tidak ada istilah pengangguran dan tidak ada warga Baduy yang kelaparan. Warga Baduy selalu menganggap bahwa berladang adalah pekerjaan utama dan merupakan kewajiban, walaupun ada yang punya kerja lain seperti wanitanya menenun sendiri pakaiannya, membuat gula aren dan menjual hasil kebun kepada pengumpul, tetapi tabu untuk menjual padi yang harus mereka simpan di leuit-leuit mereka sampai bertahun-tahun lamanya. Komunitas mereka dikenal sebagai komunitas mandiri, yang mampu menghidupi diri sendiri dan juga melimpahkan rezeki dan manfaat bagi warga sekitar mereka, dengan kegiatan perdagangan dll.
Warga Baduy sangat peduli terhadap lingkungan, dari 5.200 HA kawasan Baduy, ada 3000 HA yang dipertahankan sebagai hutan untuk menjaga 120 titik mata air; dengan berkembangnya penduduk mereka mencari lahan, membeli atau bekerja sama mengolah lahan di luar kawasan mereka; sekarang ada sekitar 700 HA ladang di luar kawasan Baduy yang dimiliki warga Baduy, dan yang disewa pun lebih luas lagi. Mereka mengolah ladang yang setelahnya tiga kali masa panen, kemudian ladang ini dibeura atau ditinggalkan dahulu, supaya subur kembali secara alamiah.
Pimpinan adat tertinggi dipegang oleh seorang Puun dan dibantu oleh beberapa orang Jaro-jaro dengan bermacam urusannya masing-masing, termasuk Jaro Pamarentah yang mengurus hubungan dengan pemerintahan R.I. Rumah puun-nya pun sangat sederhana, sama dengan rumah warga lainnya yaitu rumah panggung yang tingginya 50 cm di atas tanah, dengan dinding bambu dan atap anyaman daun kelapa; bahkan rumah puun itu adalah yang paling sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari dan tingkah laku puun-pun diatur secara ketat. Puun harus mengayomi masyarakat dan harus mampu melayani masyarakat dengan baik, yang merupakan penghargaan terbesar dari seorang puun; inilah figure pemimpin yang sebenarnya; masyarakat adat Baduy adalah ibaratnya Negara sejahtera yang ideal, menurut kata orang. Walaupun masa kekuasaan seorang Puun itu tidak dibatasi aturan adat, tetapi kalau seorang puun merasa sudah tidak sanggup menjalankan amanahnya, bisa meminta untuk segera diganti. Atau pergantian puun pun bisa tergantung dari kondisi alam, yaitu jika sering muncul bencana alam atau panen rakyat gagal terus-terusan, maka hal ini akan menjadi alasan bagi puun untuk turun dan diganti.
Kemandirian Baduy antara lain:
1. Tidak menggunakan penerangan listrik (tidak akan ada istilah global warming)
2. Warga Baduy tidak menggunakan pupuk kimia buatan pabrik dan insektisida kimia (yang dapat menimbulkan hama lebih berat). Dengan pupuk organic maka padi hasil panenan bisa bertahan sampai bertahun-tahun disimpan dalam leuit / lumbung padi mereka.
3. Tidak menggunakan sabun mandi dan sabun cuci atau detergen yang merusak kelestarian air sungai. Mereka biasa membersihkan dan menggosok badan dengan bahan daun-daunan dan batu.
4. Warga Baduy Dalam pantang naik kendaraan bermotor (global warming).
5. Warga Baduy menenun sendiri kain yang mereka pakai.
6. Warga Baduy membangun sendiri jalan dan kawasan pemukiman mereka.
7. Warga Baduy tidak menjual padi hasil yang mereka tanam; walaupun Bapaknya yang menaruh hasil panen padi di atas atau di dalam leuit, tetapi hanya ibunya-lah yang diperbolehkan naik dan mengambil padi untuk ditumbuk dan dimasak untuk dimakan. Anak-anak sama sekali tidak boleh naik dan masuk ke dalam leuit apalagi mengambil padi.
Warga Baduy membuktikan bahwa ada korelasi antara alam yang terjaga dan kehdupan yang sejahtera bagi mereka dan warga sekitarnya, demikian komentar dalam satu Surat Kabar Sabtu 27 Maret 2010.
Kita menilai apa yang ada dalam adat dan tradisi Baduy ini:
· Orang Baduy mengatakan kami tidak sekolah, tetapi kami jangan menjadi orang yang bodoh.
· Dalam mensejahterakan masyarakat, tidak membuat musuh atau permusuhan dengan siapa pun.
· Tidak ada kegiatan yang mubadzir dan yang merugikan, seperti adat tradisi Pasola di NTB yang saling melempar lembing bamboo sambil naik kuda untuk menjatuhkan pihak lawan, antar mereka, seolah-olah mereka itu berlatih dan bersiap untuk berperang satu sama lain.
· Tidak ada kegiatan mubadzir yang seperti dilakukan di Bali dan Sulawesi dengan upacara pemakaman dan pembakaran mayat orang meninggal, yang perlu mengeluarkan biaya yang besar. Di Baduy orang meninggal hanyalah dikuburkan dengan acara yang sederhana saja.
· Musik juga punya seperti angklung, dengan nada dan syair yang menyejukkan hati; tidak ada musik abrag-abragan yang biasa menimbulkan kerusuhan dan keributan,
Mersela – Jak. Bar. 26 April 2010
Sabtu, 24 April 2010
PEPATAH SUNDA
Inilah pesan-pesan dari sesepuh di Tatar Sunda (Priangan – Jawa Barat) sejak abad ke-18 (yang pernah terecord), yang umumnya masih valid dan bermanfaat untuk dipakai sebagai tanda-tanda masa depan, nasihat untuk Pegangan Hidup, atau Petunjuk untuk mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, menegakkan Tauhid / Unity, mengusahakan adanya kerukunan dan kedamaian dalam masyarakat yang cinta damai (peace loving community) untuk mencari barkat dan rahmat Allah Maha Kuasa, mengupayakan rakyat yang makmur dan sejahtera. Kecuali jika ada hal-hal yang “superseded” atau “updated” dengan datangnya Imam Mahdi, Al-Masih Mau’ud a.s. pada akhir abad ke-19 “Love for All and Hatred for None”; mangga…, silahkan!
Paksakeun sing daraek sholat. Sabab wujudnya aksara ISLAM teh disusun ku SHOLAT anu lima waktu, nyaeta – Paksakan supaya mau melaksanakan shalat, sebab wujud dari tulisan “Islam” itu disusun oleh SHALAT lima waktu yaitu: I …sa, S ...ubuh, L … ohor, A … sar, M …agrib. Dengarkan juga nasihat Khutbah Jum’at Hudhur aba dari Mesjid Baitut Tauhid, St Pietro de Casale, Bologna Italy, 16 April 2010, tentang kewajiban melaksanakan Shalat.
Isuk jaganing geto …… di tengah-tengah Situ Kaparabon bakal aya TUTUMPAKAN anu MAJUNA ku SEUNEU – Kapan-kapan nanti, di tengah-tengah Situ Kaparabon akan ada sarana transportasi yang dijalankan dengan api (mesin motor bakar – combustion engine).
Mun Pulo Jawa geus dirante beusi, julang ngapak ngawang-ngawang, silaing indit ti tatar kulon ka tatar wetan bari mawa endog borojolan, mun geus tepi ka tatar wetan, haneutna eta endog euy, masih karasa keneh – Jika Pulau Jawa sudah diikat dengan rante besi (rel kereta api) burung terbang di angkasa (kapal terbang), kamu berangkat dari Barat ke Timur sambil membawa telor yang baru diperocotkan, hangatnya telor itu euy masih dapat terasa …..
(Ujang) Amir, Ojo, ku silaing baris kaalaman mangke jaganing jaga bakal aya HUJAN LEBU –
Amir, Ojo, oleh kamu-kamu akan dialami besok lusa nanti, akan ada HUJAN ABU!
Jaga aya sora hawar-hawar nu datangna ti tungtung kaler, ngaguruh pating jelegur aya garuda megarkeun endog, genjlong saamparan jagat. Palangsiang dunya rek kiamat. Ari di urang Nusa Sunda rame ku nu mangpring, prangpringna sabuluh-buluh gading – Nanti ada suara sayup-sayup yang hampir tidak terdengar, datang dari sebelah Utara (Jepang nyerbu dengan diam2), yang menghebohkan seluruh dunia. Barangkali dunia ini akan kiamat, tapi di Tatar Sunda sih ….. .. prangpringna sabuluh-buluh gading (nyao atuh).
Ulah sieun maot, sabab urang pasti ngalaman maot. Tapi anu kudu sieun mah, saenggeusna urang maot, anu bakal hirup langgeng di aherat, naha urang geus boga bebekelan pikeun hitup di aherat? – Jangan takut mati, karena kita pasti akan mengalami maut; tetapi yang harus ditakutkan, ialah setelahnya mati itu, yang akan hidup kekal di akhirat, apakah sudah punya perbekalan untuk hidup di akhirat nanti?
Mun boga kenur sadeupa ulah niat nyoba nekad nguseup ka sagara - Kalau hanya punya tali pancing kenur satu depa, janganlah nekat untuk mencoba-coba mancing di lautan.
Mun geus nyaho ulah poho, tangtu moal kabobodo. Mun geus ngarti ulah lali, pinasti moal pahili. Lamun rasa geus rumasa, kade ulah asa-asa, hirup moal katambias. Mun geus iman ulah mangmang, moal kagembang ku nu herang – Kalau sudah tahu jangan lupa, maka tidak akan tertipu. Kalau sudah mengerti jangan lupa, takdir tidak akan tertukar. Kalau perasaan sudah punya rasa, jangan ragu-ragu, hidup tidak akan tersisihkan. Kalau sudah beriman janganlah ragu-ragu, tidak akan tertarik oleh gemerlapnya keduniawian.
Bejakeun nu saenyana jeung sajujurna yen rasana uyah teh asin – Katakanlah dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya, bahwa rasa garam itu adalah asin (Berkata benar dan jujur).
Tiis ibun ampih pikir; nyaho ka badan pribadi, tangtu nyaho Ka-Islamanana. Sing karasa sing kapanggih, ari anu tujuh lawang jadi RATU, aya dina diri – Sejuknya embun dan tenteramnya pikiran; tahu akan keadaannya sendiri, tentu tahu akan ke-ISLAM-annya. Supaya terasa dan agar ketemu, bahwa tujuh pintu untuk menjadi kekasih TUHAN itu ada di dalam diri pribadinya.
Jisim ngarasa nyeri, raga ngarasa lara, hate ngarasa cape. Hareudang nyandang wiwirang, perbawa hawa napsu, ujub sub’ah takabur, jeung ria panggoda setan – Diri merasa sakit, badan terasa merana, ati merasa capek. Gerah karena harus menanggung dosa yang memalukan, dikarenakan terbawa nafsu, ujub sok, sub’ah, takabur dan ria, karena godaan Syaithan.
Mun jaga maraneh jadi PAMINGPIN, kudu mibanda JIWA WIBAWA, KOMARA, jeung langkahna panceg dina GIRI JALADRI, SURTA PAWAKA, Nu kitu disebut JIWA AGUNG, ADIL PARAMARTA - Kalau nanti kalian diangkat menjadi PEMIMPIN, haruslah memiliki JIWA yang ber-WIBAWA, memiliki charisma KOMARA, dengan langkah yang mantap panceg dalam GIRI JALADRI, SURTA PAWAKA, Itulah yang disebut JIWA AGUNG, ADIL PARAMARTA. (Menegakkan Keadilan itu adalah jauh lebih luhur daripada menegakkan Hukum; menegakkan hukum, hanyalah merujuk pada pasal tertentu hukum perundang-undangan, yang bisa dikomoditikan; jika menggunakan pasal yang ini, hukumannya begini, dengan menggunakan pasal yang itu hukumannya begitu, jadi bisa diatur dan ditawarkan kepada pihak siapa yang akan dibela dan pihak mana yang harus ditolong, tetapi menegakkan keadilan itu tidak dapat dijual-belikan, dan harus dengan menggunakan perasaan – rasa keadilan, MK).
Pangkat ukur pupulasan, banda ngan ukur titipan; nyawa ukur gagaduhan. Tetela jeung rumasa, manusa tuna kaboga - Pangkat hanyalah hiasan bedak, harta benda hanyalah titipan, nyawa hanya pemilikan sementara. Jelaslah dan rasakanlah bahwa manusia itu tidak punya apa-apa.
Lauk laut mah, sanajan hirup dina cai asin, tapi rasa dagingna teu kabawakeun asin. Pieunteungeun – PAMADEGAN – Ulah kapangaruhan lingkungan, tong rempan katiup topan, ISTIQAMAH ulah GOYAH - Ikan laut itu, walaupun hidup di dalam air yang masin, tetapi rasa dagingnya tidak terbawa jadi asin. Untuk dijadikan contoh bahwa – PENDIRIAN itu – jangan terpengaruh oleh keadaan lingkungan (yang buruk), jangan khawatir karena tertiup taufan, tetaplah ber- ISTIQAMAH dan janganlah goyang.
Mas perak inten juminten, jamrut yakut, berlian kancana wulan; merah delima sutrajingga, rinukmi biduri asri. Eta perhiasan alam endah, tapi perhiasan nu leuwih endah mah ISTRI NU SHALEH, Mustika anugrah Allah - Mas perak intan berlian, jamrut yakut, berlian kancana wulan; merah delima sutrajingga, rinukmi biduri asri. Itulah perhiasan alam dunia yang indah, tetapi perhiasan nu lebih indah lagi sih ISTRI yang SHALEH, Mustika anugerah Allah.
Singgetna; hirup ngan sapoe sapeuting, sabab, umur diburu ku waktu. Waktu nu beurang nu mana, waktu peuting nu mendi, urang dimangsa ajal? Numatak beurang peuting salilana kudu eling – Singkatnya, hidup ini cuma sehari satu malam, sebab umur itu dikejar oleh waktu. Waktu siang yang mana, malam yang mana, kita akan menemui ajal? Oleh karena itu siang dan malam harus selalu dan selamanya sadar dan ingat (berzikir kepada Tuhan Maha Kuasa).
Mersela – Jak. Bar, 25-4-2010
DO'A (IMAM MAHDI)
Bismillahir rahmanir rahiim
Are waqt ki doa : Doa dalam kesulitan – kekhawatiran:
ee meere muhsin : Wahai Allah yang Maha Pemberi kebaikan kepadaku
aor ee meere khudaa : dan wahai Tuhan
kume' eik teera naakaara bandah : aku adalah hamba-Mu yang tak berarti
pur ma'shiyyat : lagipula penuh dengan dosa
aor pur ghaflat huu' : dan penuh kelalaian-kemalasan
tuunee mujshee zhulm deekha : Engkau melihat aku melakukan aniaya demi aniaya
aor in 'aam par in 'aam kiyaa : dan Engkau memberikan anugerah demi anugerah
aor ghuunaah par ghuunah deekha : dan Engkau melihat aku melakukan dosa di atas dosa
ikhsaan par ikhsaan kiyaa : namun Engkau memberikan kebaikan demi kebaikan
tuune hameesyah meeri pardah posyi ki : Engkau selamanya menutupi (aib) ku
aor apni beesyumar ni'matong see mujhee mutamaththu' kiyaa : dan Engkau memberikan nikmat-nikmat-Mu kepadaku yang tak terhitung (tidak terhingga)
so ab bhi mujh naa laaiq aor pur ghunnah par rehem kar : maka sekarang pun kasihanilah aku yang tak berarti ini dan dengan penuh dosa ini
aor meeri bee baaki aor naa sipaasi ko mu'aaf fermaa : dan maafkanlah atas ketidak takutanku dan tidakmensyukuri-Mu
aor mujhko meeri is gham see nijaat bakhsy : dan lepaskanlah aku dari kesedihan (kekhawatiran) ini
bajuz teere cara gar koi nehii : tiada daya upaya selain Engkau
tuu nee mujhsee zhulm deekha: Engkau melihat aku melakukan aniaya demi aniaya
aor in'aam par in'aam kiyaa : dan Engkau memberikan anugerah demi anugerah
aor ghunnah par ghunnah deekha : dan Engkau melihat aku melakukan dosa di atas dosa
ikhsaan par ikhsaan kiyaa : namun Engkau memberikan kebaikan demi kebaikan
tuu nee hameesyah meeri pardah posyi ki : Engkau selamanya menutupi (aib) ku
aor apni beesyumar ni'matong see mujhee mutamaththu' kiyaa : dan Engkau memberikan nikmat-nikmat-Mu kepadaku yang tak terhitung (tidak terhingga) banyaknya.
aor meeri bee baaki aor naa sipaasi ko mu'aaf farmaa : dan maafkanlah atas ketidak takutanku dan tidak mensyukuri-Mu
aor mujhko meeri is gham see nijaat bakhsy : dan lepaskanlah aku dari kesedihan (kekhawatiran) ini
bajuz teere cara gar koi nehii : tiada daya upaya selain Engkau
Aamiin tsumma aamiin : Kabulkanlah ya Allah kabulkanlah
2010/1/29, Roy Djamil - 30 Januari, 2010 “dildaar ahmad dartono"
Mersela –ppsi; Jak Bar, 25 April 2010
PRABU SILIWANGI - 2 Keturunannya
PRABU SILIWANGI: (1482 – 1521 M)
Kanjeng Pangeran Mangku Negara, Prabu Banjaran Sari, Sri Baduga Maharaja – Rundayanana:
Dari isteri Nyi Ratu Putri Buniwangi, Ratu Ayu Rambut Kasih Sekar Arum Rutjitawati Kancana (Limbangan), putri dari Prabu Layaranwangi (Sunan Rumenggong) dari Keprabuan Kerta Rahayu, berputra antara lain:
I. Raden (Prabu) Hande Limansenjaya, atau Prabu Liman Djaja yang adalah putra Prabu Siliwangi yang ke-19; dan ada lagi Prabu Wastu Dewa dari ibu yang sama.
II. Prabu Hande mempunyai seorang putera bernama Raden Wijaya Kusumah, atau Prabu Adipati Djaja, Sultan (Sunan) Cipancar. Cucu Prabu Siliwangi ini masuk Islam pada tahun 1525 M
III. Raden Wijaya Kusumah berputra 14 orang, yang sulung bernama Raden Tumenggung Wangsanegara, Sunan Karaseda, yang melanjutkan ke-adipatian Galih-Pakuan, menggantikan ayahnya.
IV. Raden Wangsanegara berputra 6 orang, salah satunya Raden Adipati Aria Djiwanata.
V. Selanjutnya berputra Dalem Raden Adipati Arya Megatsari Suryakusumah, yang berputra 9 orang di antaranya:
VI. Dalem Adipati Suta Djiwanagara, yang wafat di Mataram; berputra:
VII. Tumenggung Widjajakusumah, Dalem Emas, di Sukadanah, Sadang Wanaraja; berputra 10 orang di antaranya:
VIII. Dalem Sutanagara di Cinunuk, Wanaraja – Garut. Leluhur keturunan Cinunuk ini berputra 8 orang, di antaranya seorang perempuan bernama:
IX. Nyai Raden Siti Tedja Kiamah; menikah dengan Kiai Raden Noer Chatim yang berputra 5 orang di antaranya:
X. Kiai Raden Muhammad Aliyam, beristri Nyimas Domas, berputra 3 orang, yang di antaranya;
XI. Kiai Raden Muhammad Djuwari, beristri Raden Nyimas Indjang; berputra:
XII. Raden Wangsa Muhammad, Pangeran Papak, yang lahir di Cinunuk pada abad ke-19 Masehi,
Wafat 17 Safar 1317 H atau Senin 26 Juni th 1899 M. Selanjutnya dari keturunan ke-12 Prabu Siliwangi ini:
XIII. Nyi Raden Siti Satrinah, (anak ke-2) disebut Eyang Entri atau Uyut Enteh, wafat tahun 1925,
XIV. Aki Raden Madsari, menikah dengan nenek Enot
XV. Raden Haji Siti Mariah, di Tanjung, Kawalu wafat tahun 1982, menikah dengan Raden Yudawinata, putra Raden Yudapradja. Kuburannya sekarang di Cicariang – Kawalu.
XVI. Raden Maman Lukman, Kawalu (18-4-1917 --- 14-4-2000) menikah Nenah Hunaenah (1922)
XVII. Nyi Raden Euis Herlina (Iis), Kawalu 2-11-1959 menikah: Ir. H. Pipip Sumantri (5-5-1936)
XVIII. Ami Nadia Rachmi (13-12-1980); Qanita (10-9-1981); Zohra (27-12-1982); Bushra (18-7-1984); Safiyya (1-7-1985); Sakinat (Jeanette Fb. Lb, 18-4-1987); Mubasher Ahmad (1-11-1990)
Rundayan anu sanesna (ti putra nu kahiji Pangeran Papak):
XII Raden Wangsa Muhammad, Pangeran Papak, yang lahir di Cinunuk pada abad ke-19 Masehi, Wafat 17 Safar 1317 H atau Senin 26 Juni th 1889 M. Selanjutnya dari keturunan ke-12 Prabu Siliwangi ini:
XIII Raden Wangsadinata, Mantri Gudang Kopi Bojong Lopang; sumare di Cinunuk, putrana:
XIX. Raden Wiratmadja Suwangsa, wafat di Cianten sumare di Cinunuk, puputra, diantawisna:
XX. Raden Kamil Sura Muhammad, di Bandung; wafat 16 Juni 1965
Nikah ka Nyi Raden Sariyamah binti Raden Sastraamidjaya ti Majalaya (kawitna ti Sukapura); putra2-na: 1 Nyi Rd, Siti Priatti (Tuti); 2. Nyi Rd. Siti Piyatna (Nani); 3. Rd. Wilman (Iim); 4. Nyi Rd. Siti Rahayu (Uyuy) wafat di Bandung 1960; 5. Nyi Rd. Siti Rahadiyat (Eyet); 6. Rd. Satria (Aat, Jl. Mutiara 9, Lampiri Ciheuleut, Bogor; istrina: Nani Chaerani/Sulasmi, Bogor 1951 asal Pelag – Majalaya, Rd. Ai Warsiah bt. R. H. Sirad ti Pelag – Nagrak - Majalaya); 7. Nyi R. Siti Sutria (Uut, wafat di Bandung 1948); 8. Rd. Rahman; 9. Rd. Dirman (wafat tahun 1951).
Nikah kadua kalina ka: Ny. Rd. Hindun Komala binti Rd. Suradimadja b. R. H. Sirad (nu istrina namina Nyi Rd Malyam, asal Pelag). Putra2-na: Rd. Abdul Kadar (Dandan); 2. Rd. Abdul Kadir (Dindin); 3. Rd. Komalasari (Tatat); 4. Rd. Kamelia (Tetet); 5. Rd Kurnia Kamal (Kunkun).
Family Tree lainnya a.l.:
· Raden H. Sirad – Nyi Rd Malyam, Pelag, Nagrak, Majalaya – Bandung; puputra diantaranya
· Nyi Raden Ai Warsiah (sp. Oktober 1975) menikah dengan (Aki) Noeria, Pelag, Nagrak, sp. Juni 1967), puputra diantaranya:
· Nyimas Epon Wiharsah (Pelag, Nagrak, Wangisagara Majalaya 1910 sp. 24 Desember 1984) menikah dengan Waslim Hadiwinata (Jalaksana, Kuningan 1912 sp. 18 Mei 1984; putrana ti (Juragan Guru Sampir) Wartaperwata (sp. 26 Okt. 1963) asal Linggarjati yang nikah ka Nyi Emoh Warsian (sp. 8 Des. 1980, Jalaksana Kuningan, putrana Raksadirana – Raksabumi/ Ek.Bang Ds. Jalaksana)
· Ir. H. Pipip Sumantri menikah (20/21-8-1983) Nyi Raden Euis Herlina (Iis), Kawalu, Tasikmalaya
· Ami Nadia Rachmi (13-12-1980); Qanita (10-9-1981); Zohra (27-12-1982); Bushra (18-7-1984); Safiyya (1-7-1985); Sakinat (Jeanette Fb. Lb, 18-4-1987); Mubasher Ahmad (1-11-1990)
· Adik2 Ir. H. Pipip Sumantri: Ayi Kosasih – BTN I/12 Barujati, Pakutandang, Ciparay Bandung; Nan Sabariah 28/9/1939– Jl. Durian Raya 48-50 BantarGebang Bogor 081381879871; Ir. Ace M. Darojat– Jl Merdeka A-12 No.6 Komp.Gama Setia Serua Permai 021-7407619; Ucun Juariah, Nunung Nuraeni, Nani Chaeruni Sulasmi (1951)-Rd. Aat Satria Kamil-Jl. Mutiara 9, Lampiri Ciheuleut 0251-314828, 085780310045