Minggu, 20 Januari 2008

KHUTBAH JUM'AT 4-1-2008 Pengorbanan Harta (Terjemah)


KHUTBAH JUM’AT HADHRAT AMIRUL MUKMININ KHALIFATUL MASIH V aba.
Tanggal 4-1-2008 dari Mesjid Bait-ul-Futuh, London , United Kingdom
Memberi dengan Atas-nama Allah (Waqfi Jadid)
Setelah mengucapkan Syahadat, memohon perlindungan dan menilawatkan Al-Faatihah, Hudhur aba. menilawatkan:
Surah Al-Baqarah ayat 263:
Orang-orang yang membelanjakan harta mereka di jalan Allah, lalu tidak diiringi apa yang dibelanjakan mereka dengan menyebut-nyebut kebaikan dan tidak pula menyakiti, bagi mereka ada ganjaran mereka di sisi Tuhan mereka, dan tak ada ketakutan pada mereka dan tidak pula mereka akan bersedih.
Ayat dari Kitab Suci Al-Qur’aan yang baru saya baca tadi, di sini Allah Taala menyebutkan tentang perbuatan amal shaleh dari orang-orang dan juga menyebutkan tentang keberkatan-keberkatan-Nya kepada orang-orang ini, di mana terjemahannya adalah, orang-orang yang membelanjakan harta mereka di jalan Allah, lalu tidak diiringi apa yang dibelanjakan mereka dengan menyebut-nyebut kebaikan dan tidak pula menyakiti, bagi mereka ada ganjaran mereka di sisi Tuhan mereka, dan tak ada ketakutan pada mereka dan tidak pula mereka akan bersedih. Yaitu orang-orang yang disebut di sini Allah Taala memberi ganjaran kepada mereka yang melakukan amal shaleh dan yang melakukannya hanya demi untuk Allah, ada dilakukan beberapa perbuatan baik, yang dilakukannya tanpa untuk show atau riya. Jadi konteks dari ayat ini dibuat dengan sangat jelasnya bahwa inilah tugas bagi orang-orang Mukminin, mereka yang membelanjakan hartanya di jalan Allah agar dapat meraih ridha Allah. Sebagimana Allah Taala berfirman di satu tempat:
Surah Al-Baqarah ayat 273:
……………, dan tidaklah kamu belanjakan melainkan untuk mencari keridhaan Allah. .….. (2:273)
Apa pun yang engkau belanjakan untuk meraih ridha Allah Taala maka yang demikianlah sebenarnya kebaikan atau kemurahan dari seorang Mukmin yang ia akan kerjakan semuanya demi untuk meraih ridha kesenangan Allah Taala. Di sini orang-orang yang membelanjakan di jalan Allah dengan satu indikasi yang disebutkan di sini bahwa inilah tujuannya yaitu untuk meraih ridha dari Allah Taala. Oleh karena itu setelahnya membelanjakan uang ini di jalan Allah, selanjutnya janganlah menyebut-nyebutkannya lagi dan janganlah mengejar-ngejarnya dengan menyatakan sebagai suatu kebaikan bagi orang, seperti mereka yang membelanjakan uangnya hanya untuk riya dan untuk membangga-banggakan dirinya, jadi orang-orang yang membelanjakan hartanya untuk riya, mereka itu adalah:
yu’minna billaahi wal yaumil aakhiri (2:229)
Mereka yang tidak beriman kepada Allah dan tidak mempercayai Hari Akhirat.
Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan yang tidak mempercayai pada Hari Kiamat, orang-orang itu adalah temannya Syaitan; mereka ini tidak memiliki hubungan apa pun dengan Allah Taala. Oleh karena itu seorang yang beriman harus senantiasa menjauhkan diri dari Syaitan, jika ia itu menginginkan hubungan dengan Allah Taala dan ia harus melakukannya dengan penuh ketulusan. Kemudian orang seperti ini tidak akan membelanjakan sesuatunya dengan tujuan untuk riya. Bilamana tidak ada riya, di mana perbelanjaan itu semata-mata hanya demi untuk Allah dan untuk keridhaan-Nya, maka kemudian Allah Taala berfirman:
Surah Al-Baqarah ayat 263:
…………; bagi mereka ada ganjaran mereka di sisi Tuhan mereka, dan tak ada ketakutan pada mereka dan tidak pula mereka akan bersedih.
Ganjaran itua ada pada Allah Taala dan tidak ada seesuatu ketakutan pada mereka dan mereka itu pun tidak akan bersedih hati.
Maka betapa beruntungnyalah mereka, orang-orang yang untuk dapat meraih ridha Allah Taala itu mereka telah membelanjakan hartanya, dan setelahnya itu ia akan melupakannya dengan begitu saja, jika mereka itu sudah membelanjakan sesuatu di jalan Allah, atau mereka tidak menyebut-nyebutnya sebagai suatu kebaikan bahwa kami itu sudah memberikan kontribusi sekian banyaknya; mereka itu tidak pernah menyebutkan hal ini.
Jika kita melihat di sekeliling kita dan menganalisanya, maka kemudian di dalam Jama’atnya dari Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. kami melihat orang-orang sedemikian yang setelahnya memberikan pengorbanan di jalan Allah, yang ia menafkahkannya dari penghasilan yang ia peroleh. Tetapi mereka ini tidak pernah mengatakan bahwa kami sudah melakukan satu perbuatan baik kepada Jama’at dengan pengorbanan ini. Jika di sana ada satu contoh yang menyimpang dari itu, maka yang demikian itu adalah seperti se-ekor burung yang sakit yang tertinggal dari kelompok terbang burung-burung lainnya, yang kemudian ia akan mati hancur di hutan atau di tempat lainnya di mana ia itu tidak akan memperoleh kebaikan dalam agama dan dalam duniawi juga. Inilah apa yang kami sudah lihat. Jika ada orang yang berada di luar dari ketentuan ini maka itulah ke-akhiran dari orang itu, sebagaimana yang kita selalu melihatnya.
Yang baru saja saya katakan ini bahwa pokok persoalannya yang saya katakan itu adalah ini satu karunia rahmat dari Allah Taala bahwa Dia itu telah memasukkan kami di antara Jama’atnya Hadhrat Masih Mau’ud a.s., yang dengan demikian itu Dia memasukkan kami di antara orang-orang yang tidak akan merasa dalam ketakutan atau bersedih hati akan hal-hal yang sudah lalu. Apa pun yang telah mereka korbankan dan harta apa pun yang telah mereka nafkahkan mengikuti seruan dari Allah di jalan Allah, maka Allah Taala senantiasa memberikan ganjaran kepada mereka dengan sebanyak-banyaknya dan dengan lebih banyak lagi. Di satu tempat difirmankan oleh-Nya:
Surah Al-Hadiid (57) ayat 8:
………… Maka orang-orang yang beriman dari antara kamu dan menafkahkan harta bagi mereka ada ganjaran yang besar.
Jadi orang-orang yang beriman di antara kalian dan mereka yang membelanjakan hartanya di jalan Allah, maka bagi mereka itu ada satu ganjaran yang besar dari Allah Taala. Pahala apa yang akan diterimanya itu tidak ada imajinasi dari seorang manusia yang sampai pada tingkatan ini. Tetapi Allah Taala berfirman bahwa bahwa bukan hanya pahala yang akan diberikan kepada mereka itu, bagi mereka itu ajrun kabiir pahala yang amat besar. Jadi betapa beruntungnya orang-orang yang kepadanya itu Allah Taala akan memberkatinya dengan pahala-pahala ini; jadi betapa beruntungnya para Ahmadi yang telah masuk di dalam Jama’atnya Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s.
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah menciptakan ruh semangat di antara mereka, di mana beliau itu telah membuat kami itu sadar dan mengerti apa yang baik dan apa yang tidak baik dari keindahannya ajaran Islam. Beliau memperkenalkan semua keindahan-keindahan dari ajaran Islam kepada kami. Beliau juga memperlihatkan kepada kami jalan-jalan dalam melakoni kehidupan yang diperintahkan oleh Allah Taala. Keindahan dari perintah Allah Taala itu sudah dijelaskan kembali kembali lagi kepada kami. Sebagai akibatnya maka di dalam hati dari seorang Ahmadi adalah wajhillaahi yakni untuk ridha Allah, itulah nur yang telah menyalakan keinginannya yang menyala-nyala.
Di satu tempat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa janganlah punya kecintaan pada harta kekayaan. Allah Taala berfirman:
Surah Aali-‘Imraan ayat 93:
Sekali-kali kamu tidak akan mencapai kebaikan yang sempurna, sebelum kamu membelanjakan sebagian dari yang kamu cintai; ………..
Bahwa engkau itu tidak akan meraih kebaikan yang sempurna jika engkau itu belum membelanjakan dari apa yang engkau benar-benar sayangi.
Jika kita membandingkannya situasinya dengan di jamannya Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. maka kita merasa amat menyayangkannya dengan keadaannya dewasa ini. Tidak ada yang lebih berharga atau lebih dicintainya pada seseorang itu dari pada jiwanya, yang pada saat tersebut pengorbanan jiwa itu diperlukan. Mereka juga punya istri dan punya anak-anak dan memiliki jiwa yang sedemikian dicintainya, tetapi mereka itu selalu sangat berkeinginan bahwa di mana ada satu kesempatan, maka mereka itu sudah siap sedia untuk menyerahkan jiwanya demi untuk ini. Kemudian Dia berfirman bahwa engkau itu tidak akan dapat meraih ridha dari Allah Taala kecuali jika engkau itu bersedia meninggalkan keinginanmu sendiri, meninggalkan kehormatanmu, meninggalkan hartamu, yang kemudian engkau akan menjalani kehidupan yang sulit di jalan Allah Taala, yang persis sama dengan kematian. Maka jika engkau melakukannya seperti demikian maka kemudian engkau itu akan datang pada pangkuan dari Allah Taala seperti seorang anak yang cantik, seorang anak kecil. Kalian itu akan mewarisi keberkahan-keberkahan tersebut dari orang-orang shaleh yang sebelum-mu. Pintu dari setiap keberkahan itu akan dibukakan bagi kamu, tetapi itu hanya jika engkau itu sudah menyerahkan diri kamu sepenuhnya dan yang kemudian engkau itu akan dihargai sepenuhnya oleh Allah Taala di mana Dia akan memperhatikan dan memelihara kamu. Jika ada seseorang yang hal ini bisa terjadi pada saat ketika engkau itu sama sekali lupa akan dirimu sendiri maka Allah Taala akan memperlihatkan manifestasi Dia melalui kamu, Allah Taala bersama kamu; rumah di mana engkau bertempat tinggal akan diberkati, ke-empat dindingnya akan menjadi tempat di mana keberkahan-keberkahan dari Allah itu akan turun pada keempat dinding dari rumahmu. Kota itu juga diberkati di mana orang itu tinggal. Jadi betapa beruntungnya kami yang telah diberi seorang Imam yang sudah membuat jelas bagi kami jalan-jalan untuk menemui Tuhan Yang Maha Kuasa; beliau telah menerangi jalan tersebut. Ruh semangat penghambaan terhadap Y.M. Nabi Muhammad saw. telah diciptakannya di dalam hati kami. Beliau a.s. telah memberikan kepada kami pengertian dan persepsi mengenai keindahannya ajaran dari Kitab Suci Al-Qur’aan. Jika kalian itu mengikuti jalan ini, maka kami akan mendapatkan ridha kesenangan Allah Taala. Sebagaimana yang sudah kami lihat bahwa Allah Taala telah menyebutkan tentang pengorbanan financial yang menjadi sarana untuk mencari ridha dan kemurahan-Nya.
Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. telah menerangkan perkara yang penting ini kepada kita sehingga kita dapat secara efektif melaksanakan tugas dalam menyampaikan pesan amanah Islam dengan cara yang paling terbaik di mana setiap orang itu dapat ikut serta dalam melaksanakan kewajibannya.
Setelahnya Hadhrat Masih Mau’ud a.s., Khilafat, Khalifah dari Jama’at telah mengingatkan kepada Jama’at perkara yang sama dan ini akan terus berlanjut. Karena, agar dapat meraih ridha Allah Taala itu berrsama-sama dengan ibadah itu maka segala macam pengorbanan pun diperlukan, di mana pengorbanan financial adalah salah satunya.
Hadhrat Muslih Mau’ud r.a., yang masa Khilafat beliau hampir 52 tahun lamanya, beliau telah meng-konsolidasikan structure susunan Jama’at dan yang dibuatnya menjadi sangat kuat dengan struktur organisasi, spiritualnya dan pertablighan serta pengelolaan financialnya, semuanya dikerjakan oleh beliau. Jadi tujuan dari kedatangannya Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. itu agar kami dapat mengikutinya serta bergerak maju dengan langkah yang cepat. Untuk keperluan ini dalam proyek pertablighan salah satu programnya adalah Waqf-e-Jadid yang beliau kemukakan ke hadapan Jama’at, yang untuk keperluan ini juga diperlukan pengorbanan financial dan juga untuk para Muallilmin, ustadz-ustadz, guru sehingga di benua India dan Pakistan ini sampai di kampung-kampungnya, yang kebanyakannya di Pakistan, pesan amanah dari Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. dapat disebar-luaskan pada suatu tahapan yang lebih cepat.
Pada tanggal 20 December 1957 beliau secara resmi meluncurkan program ini dan mengumumkannya, sekarang sudah dapat diselesaikan program ini selama 50 tahun dan tahun ke-51 sudah dimulai. Tahrik ini, anjuran ini mula-mulanya hanyalah untuk India, Pakistan dan Bangladesh di mana kebanyakan orang-orang Ahmadi dari Negara-negara ini harus ikut bagian di dalam program ini. Menurut versi lainnya barangkali kita dapat mengatakan bahwa hanyalah orang-orang Ahmadi Pakistani yang mereka itu biasa ikut berpartisipasi dan memberikan kontribusinya pada sumbangan ini. Satu aspek dari sana adalah bahwa pengorbanan financial dan yang untuk Waqf-e-jadid ini sejumlah besar dananya hampir semuanya diberikan oleh orang-orang Ahmadi di Pakistan. Demikian pula para waqaf zindiqi dan Muallimin serta ustadz-ustadz dan guru, juga berasal dari orang-orang Pakistan.
Pada tahun 1985 Hadhrat Khalifatul Masih Rabbe beliau meminta perhatian dari semua Ahmadi di seluruh dunia bahwa jika selama ini Ahmadi di India, Pakistan dan Bangladesh untuk menyebarkan pesan amanah Ahmadiyyah yang Islam sejati, maka para Ahmadi-ahmadi ini telah mengorbankan kehidupan dan harta serta uang mereka, namun sekarang Jama’at-jama’at lainnya terutama Jama’at di Negara-negara Eropa dan Amerika, mereka juga harus ingat akan kebaikan dari orang-orang ini untuk proyek-proyek pertablighan dan tarbiyatnya, maka mereka juga harus ikut tampil ke depan untuk menolong orang-orang Ahmadi ini dan terutamanya mereka itu perlu menolong Jama’at di India karena di sana itu jumlahnya masih sedkit dan mayoritas dari orang-orang di sana adalah orang-orang yang miskin. Karena jumlah yang bai’at baru itu sekarang sudah meningkat tetapi kebanyakan dari mereka hampir semuanya itu bukanlah orang yang berada di mana dari jumlah kontribusinya sendiri di bandingkan dengan keperluan pengeluarannya sangat kurang jauh. Jadi, maka demikianlah, permintaan sumbangan untuk Waqf-e-Jadid ini pada tahun 1985 diperluas jangkauannya sampai ke seluruh dunia; semua orang diminta untuk berpartisipasi di dalam program ini. Negara-negara Eropa dan Amerika juga diminta untuk berpartisipasi. Uang sumbangan Waqf-e-Jadid ini digunakan untuk proyek-proyek di Eropa di Amerika dan juga di Negara-negara Afrika. Sekarang dengan karunia kemurahan Allah seruan untuk sumbangan ini terus berlangsung programnya di seluruh dunia. Orang-orang Ahmadi, dengan karunia kemurahan Allah dengan kebaikan yang khusus dari Allah Taala sesuai dengan kemampuannya sebagaimana yang sudah saya katakan keperluan financialnya itu mereka usahakan untuk dapat memenuhinya.
Sebagaimana yang sudah saya katakan bahwa pada tahun 1957 itu ketika program Waqf-e-jadid ini diluncurkan, maka tahun pertamanya adalah dimulai pada tahun 1958 dan selanjutnya setiap tahun dibuat analisanya dari pengorbanan financial dari Waqf-e-Jadid ini, yang dibuat oleh para anggota Jama’at mulai bulan January dan yang pada umumnya disajikan kepada Jama’at pada awal bulan January. Oleh karena itu, tahun baru dari Waqf-e-Jadid ini diumumkan pada hari ini dan saya mengambil pokok bahasan tentang Waqf-e-Jadid pada hari Jum’at pertama tahun 2008 dan bersamaan dengan pengumuman tahun baru. Saya ingin menyebutkan lebih banyak lagi tentang Waqfi Jadid ini. Sebagaimana yang saya katakan Waqfi Jadid ini pada mulanya dimulai untuk Pakistan, Bangladesh dst.. Orang-orang yang dipanggil dengan seruan ini adalah orang-orang Ahmadi di Pakistan dan Bangladesh.
Hadhrat Khalifatul Masih Tsalis r.h. telah meminta kepada anak-anak Ahmadi Pakistan untuk sekarang ikut memikul beban dari Waqf-e-Jadid ini dan kalian harus mampu untuk mengatakan kepada seluruh dunia bahwa bilamana anak-anak Ahmadi ini mendapatkan komitmen ini maka mereka itu bisa meraih objektif yang sangat tinggi. Oleh karena itu anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan Ahmadi di Pakistan setelahnya pengumuman ini, pengumuman yang dibuat oleh Hadhrat Khalifatul Masih Tsalis, dan tugas ini dipercayakan kepada mereka, maka mereka itu lalu berusaha untuk saling mengalahkan satu sama lainnya dengan memberikan pengorbanan financialnya. Kontribusi dari athfal dan nasirat ini menjadikannya sejenis pengakuan terhadap pengorbanan dari anak-anak. Anak-anak ini tidak punya penghasilan, hanyalah dari uang saku mereka dari apa pun yang bisa disisihkannya dan kadang-kadang orang-tua membayarkannya atas nama anak-anaknya. Tetapi dengan adanya dedikasi dari anak-anak inilah sebenarnya bahwa di Pakistan itu chandah sumbangan Waqf-e-Jadid di Pakistan itu naik hampir 50% dikarenakan dengan mengikut-sertakan anak-anak ini. Walaupun saya merasa bahwa masih ada yang lebih lagi yang dapat dikerjakan, tetapi dengan karunia kemurahan Allah saya merasa yakin bahwa anak-anak ini dapat menjadi terbiasa dengan pengorbanan financial ini semejak masih muda. Yang kemudian mereka itu akan menjadi jaminan bagi pengorbanan financialnya di hari tuanya. Sekarang permintaan sumbangan untuk Waqf-e-Jadid ini sudah berjalan di seluruh dunia; anak-anak ini dan para orang tuanya juga harus menaruh perhatian yang khusus terhadap perkara ini. Sekretaris Waqf-e-Jadid dan Pengurus Jama’at serta Athfal dan Nasirat dan organisasi Badan-badan lainnya, mereka itu harus menaruh perhatian yang khusus pada program ini. Maximum jumlah anak-anak harus diikut-sertakan di dalam sumbangan ini. Anak-anak ini harus dibuat mengerti akan pentingnya dari pengorbanan ini dan semangat dari pengorbanan itu harus ditanamkan dalam diri mereka. Anak-anak tersebut yang ikut serta di dalam gerakan ini yang dengan jalan ikut di dalam pengorbanan ini maka mereka akan siap dalam memberikan pengorbanan dan mereka akan tumbuh menjadi dewasa dalam suasana berkorban. Dengan cara ini bukan saja akan menjadi anggota Jamaat yang sangat berguna, tetapi mereka juga akan menjadi semacam jaminan dalam kebanggaannya di hari kemudian di mana mereka itu akan menjauhkan diri dari mengejar hal-hal yang sia-sia dan yang tidak ada gunanya. Mereka itu akan menjadi orang-orang yang mendapat ridha Allah Taala. Oleh karena itu perkara ini haruslah diingat oleh para orang tua dan juga oleh anak-anak, laki-laki dan wanita serta semuanya haruslah ingat akan perkara ini bahwa ada terjadi revolusi sebagai hasil dari pengorbanan. Di jaman ini dan pada saat ini ketika di mana-mana itu pandangan yang materialistic itu sudah menjadi hal yang biasa, maka pengorbanan financial ini merupakan jalan yang terbaik untuk mereformasi seseorang. Keinginan dari anak-anak itu juga ada dan keinginan dari orang tua pun ada di sana; tetapi jika Saudara-saudara menekannya keinginan Saudara itu demi untuk Allah Taala maka Saudara berikanlah pengorbanan financial saudara, maka hal ini akan banyak mempercepat tujuan Saudara tersebut. Keinginan duniawi agar mengeluarkan uang untuk itu sangatlah mudah sekali. Tetapi bagi keperluan agama, jika Saudara itu membelanjakan uangnya maka yang demikian itu akan merupakan satu jihad yang besar.
Hal yang kedua yang saya ingin katakan kepada para anggota Jama’at baru dan kepada para Mubbayi’in baru dan juga kepada orang-orang yang sedang membina para Mubaayi’in baru ini, bahwa sehubungan dengan Mubayi’in Baru ini maka hubungannya akan menjadi bertambah kuat hanya jika mereka itu benar-benar ikut ambil bagian di dalam pengorbanan financial. Jika mereka ini mengerti dengan baik akan perkara ini bahwa dengan tujuan untuk meraih ridha Allah Taala itu satu caranya adalah dengan memberikan pengorbanan financial. Maka para Mubaayi’in Baru (MB) ini dengan karunia kemurahan Allah mereka yang sudah mengerti akan realitas ini maka mereka berada di dalam Jama’at dan dengan Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. dan juga dalam dedikasi dan kecintaannya kepada Nabi Muhammad saw. maka mereka itu akan berjalan maju dengan cepat di bidang ini. Ada beberapa orang MB yang terhitung di antara orang-orang terdepan di dalam pengorbanannya. Mereka masih mengirim surat kepada saya mengatakan bahwa saya menyesal belum dapat berbuat banyak; mereka menyadarinya bahwa mereka itu datangnya terlambat. Jadi mereka itu menginginkan untuk dapat meraih pengorbanan yang tinggi seperti kesempatan yang diberikan kepada orang-orang sebelum mereka. Ini seperti halnya loncatan dan detakan jantung yang telah diberikan kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. di mana kepada beliau senantiasa diberikan orang-orang yang seperti ini. Upaya mereka itu bukanlah untuk kesenangan duniawi di mana mereka memberikan pengorbanan mereka untuk dapat meraih ridha dari Allah Taala.
Bilamana mereka ini mendapatkan reformasi dan perbaikan maka tidak akan ada orang yang dapat mengalahkan orang-orang ini, terutama ketika janji dari Allah juga ada menyertai mereka, Allah Taala mengumumkan hal ini bahwa Aku ada bersamamu dan bersama dengan orang-orang yang mencintaimu.
Jadi semua orang Ahmadi itu apakah Ahmadi lama atau Ahmadi baru yang jika dikarenakan lemahnya dalam segi tarbiyat, yaitu jika mereka melupakan perkara ini atau kurangnya perhatian akan pengorbanan financial, mereka itu haruslah selalu ingat bahwa dengan usaha yang konsisten dan dengan perjuangan maka hal ini akan membawa mereka ke tempat di mana mereka akan medapatkan ridha Allah Taala. Supaya dapat menyelesaikan tugas yang penting ini maka setiap orang Ahmadi memiliki tanggung-jawab dan ia harus mengerti akan tanggung-jawabnya itu. Sementara itu para anggota Pengurus juga harus mengerti bahwa mereka itu harus senantiasa mengatakan betapa pentingnya hal ini kepada para anggota Jama’at, terutama kepada para MB. Bilamana tingkatan pengorbanan dari para Pengurusnya itu tidak sampai pada kadarnya maka nasihat mereka itu tidak akan memberikan sesuatu impact pada orang-orang lainnya. Jika para anggota Pengurus dapat melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya dengan secara sungguh-sungguh maka dari laporannya itu jelas meng-indikasikan bahwa mereka itu telah menjaga dan melaksanakan tanggung-jawabnya, dengan karunia kemurahan Allah ada terdapat pekerja-pekerja tertentu yang seperti ini di dalam Jama’at.
Mereka ada yang melupakan hal-hal mengenai mereka sendiri, yang lupa akan istri dan anak-anak mereka, ia juga lupa akan dirinya sendiri. Di waktu pagi-pagi sekali mereka berangkat pergi bekerja dan kembali pada petang hari yang kemudian pergi ke kantor Jama’at untuk mulai mengerjakan pekerjaan Jama’at. Mereka itu sekali-sekali perlu diberitahu bahwa ada hak-hak bagi dirimu sendiri, hak-hak bagi keluargamu, hak-hak dari istri dan anak-anak. Ada orang yang bekerja dengan sangat kerasnya tetapi kadang-kadang ada orang-orang yang bekerja sedemikian kerasnya, sehingga mereka itu tidak sempat mengirimkan dengan segera laporan recordnya. Sebagai contohnya sebegitu jauh tentang kepada orang yang penuh dedikasi itu kepada orang-orang ini berkali-kali diminta untuk memenuhi kekurangan dari anggaran, padahal sudah dikatakan agar meningkatkan jumlahnya orang yang menyumbang untuk Waqfi Jadid ini dan juga kepada mereka diminta untuk meningkatkan tingkat konstribusi mereka. Bagian Tarbiyat dan Mal yang menjaga bagian Waqf-e-Jadid ini jika mereka meluncurkan satu usaha bersama, mereka dapat membawa serta orang-orang yang lemah. Pada awalnya mungkin saja terdapat kesulitan, tetapi dengan doa dan usaha maka kesulitan-kesulitan ini akan dapat teratasi. Ada orang yang menulis surat kepadaku dan kadang-kadang ada juga yang menyampaikannya secara lisan di mana ada kesempatan bahwa adakalanya ada orang-orang anggota Jama’at yang tidak mau bekerja-sama dengan sepenuhnya. Mereka itu tidak ikut serta di dalam program-program Jama’at. Saya selalu mengatakan kepada mereka bahwa tugasmu itu adalah bahwa engkau itu harus senantiasa berdoa dan dengan tabahnya melaksanakan kewajibanmu. Setiap orang Ahmadi itu ada memiliki satu sifat yang baik secara alamiahnya. Jadi, oleh karena itu inilah perintah dari Allah bahwa kalian itu harus membawa serta orang-orang yang lemah bersama-sama kami dan usaha yang dawam serta konsisten harus dikerjakan dalam hal tersebut.
Sekarang bahwa dalam beberapa bulan ini kita itu akan memasuki Abad baru dari Khilafat, maka Pengurus Jama’at yang didirikan di berbagai Negara dan kota-kota, dan juga Organisasi Badan-badan Jamaat, mereka itu harus melancarkan program-program sedemikian bahwa tingkatan pengorbanan dari setiap Ahmadi itu harus terus menaik. Program ini mengharapkan adanya ridha dari Allah Taala, inilah yang harus ada di dalam hati setiap Ahmadi. Setiap Ahmadi yang tua dan yang muda, mereka itu harus meng-analisa diri mereka sendiri, tanda rasa kebersyukuran apa yang akan dihadiahkan kepada Allah Taala itu. Yang terpikirkan oleh saya bahwa Waqf-e-Jadid ini adalah seruan permintaan sumbangan terakhir yang diluncurkan oleh Hadhrat Muslih Mau’ud r.a. yang di dalamnya terdapat aspek financial dan pendidikan. Sebagaimana yang sudah saya katakan bahwa Waqfi Jadid ini sekarang sudah selesai masanya yang 50 tahun dan sekarang memasuki tahun ke-51 dalam perjalanannya. Adanya permintaan sumbangan Tahrik khusus Peringatan Seabad Pertama Khilafat dan setelahnya penyampaian laporan ini maka akan disampaikan pengumuman mengenai tahun baru. Ada seruan-seruan permintaan sumbangan lainnya, tetapi inilah Abad Pertama dari Khilafat dan inilah seruan mengenai hal tersebut.
Tahun baru yang saya umumkan hari ini jadi merupakan hari akhir dari Abad Pertama Khilafat yang dengan itu diumumkannya seruan ini. Oleh karenanya Hadhrat Khalifatul Masih Rabbe sekitar 14 tahun yang lalu telah menyebutkan perihal mimpi dari seorang Ahmadi, Jehangir Sahib, Muballigh yang berasal dari Mauritius, bahwa katanya, saya melihat Jama’at ini memiliki 4 buah kaki di mana satu kakinya mulai bertambah panjang dan itulah Waqf-e-Jadid ini, yang mengganggu keseimbangan jalannya. Kemudian kaki dari Tahrik-e-Jadid juga tumbuh bertambah panjang sehingga keseimbangannya kembali terjadi. Tetapi saya tidak setuju dengan kaki dari Waqf-e-Jadid yang maju dengan sangat cepatnya itu. Kemudian ketika kaki itu dapat berbicara, mengatakan engkau kurangilah kecepatanmu itu sehingga aku dapat ikut bersama-sama kamu. Pada saat itu kaki dari Waqf-e-Jadid mengatakan saya tidak dapat menolongmu, saya tidak dapat mengurangi kemajuanku karena saya terikat untuk berjalan maju pada tahapan ini. Hadhrat Khalifatul Masih Rabbe r.h. beliau menyebutkan tentang mimpi ini bahwa inilah gerak langkah dari pengorbanan keuangan di mana beliau pun menafsirkan dengan cara kedua bahwa penafsiran tersebut bisa saja benar, tetapi di bawah Waqf-e-Jadid ini, ketiga Negara ini India, Pakistan dan Bangladesh, yang terutamanya program ini dikerjakan di sana ada terjadi satu perubahan revolusioner dan perbaikan di mana Jama’at-jamaat itu memperoleh kemajuan di sana. Jadi, dikarenakan pentingnya semua perkara ini, saya ingin mengatakannya kepada ke-3 Jama’at ini di mana perubahan itu telah terjadi pada keadaan secara umumnya. Maka ketiga negeri ini juga harus menyadari akan pentingnya tugas-tugas tabligh dan tarbiyat mereka di mana mereka itu harus berusaha untuk mempercepat fase tersebut. Bilamana pertolongan dari Allah dan doa-doa ada bersama Saudara-saudara maka di sana itu tidak akan ada orang yang dapat menghentikan fase kemajuan ini dan Jama’at ini akan terus maju ke depan. Sementara Saudara-saudara itu menciptakan standard yang bagus di dalam pengorbanan financial, maka demikian pula lah hendaknya Saudara-saudara itu meningkatkan pekerjaan per-tablighan dan tarbiyat Saudara di kampung-kampung dan di desa-desa.
Di ketiga Negara ini dan juga di Africa di bawah program Waqf-e-Jadid ini di sana memerlukan satu perencanaan yang khusus di mana mereka membuat semacam divisi-divisi yang dibuat dan diberikan oleh Hadhrat Khalifatul Masih Rabbe di mana kami dapat melihat manifestasinya dari hal tersebut. Pengorbanan financial itu ada aspek penting di dalamnya, karena keperluan financial itu akan meningkat jika jumlah pekerjaannya bertambah banyak. Jadi semua Negara-negara itu sebenarnya harus saling menolong di dalam perkara ini untuk memberikan tarbiyat kepada anak-anak yang harus diingat secara khusus untuk hal ini. Mereka itu harus memiliki pengertian ini bahwa revolusi yang akan dibawa dan terjadi dengan pertolongan dari Allah Taala ini mereka pun harus memiliki bagian dari itu. Seperti itu pula selama 10 tahun terakhir ini semua Ahmadi-ahmadi yang sudah ikut di dalam Jama’at ini juga harus dimasukkan dalam seruan dari Waqf-e-Jadid ini. Saya telah meng-instruksikan kepada Jama’at-jama’at untuk menciptakan hubungan dengan para MB; di beberapa Negara pekerjaan yang bagus untuk ini sudah dilaksanakan. Agar supaya untuk memenuhi keperluan ini maka pengorbanan financial itu diperlukan. Hubungan yang sudah dihidupkan kembali itu harus meminta mereka untuk ikut serta dalam pengorbanan financial di mana mereka itu harus dimasukkan dalam Waqf-e-Jadid ini. Walaupun jika mereka itu lemah atau jika mereka itu miskin maka sebagai satu tanda saja mereka itu dapat memberikan sedikit ala kadarnya, ikut dalam pengorbanan financial ini. Jika mereka itu sudah terbiasa dengan pengorbanan financial ini maka hal tersebut dapat menjadi penyebab peningkatan dari keshalehan mereka. Allah Taala menyebutkan orang-orang yang maju di dalam keshalehannya disertai ibadah dan pengorbanan financialnya; pengorbanan financial itu adalah bagian dari sana. Jadi, untuk ke-shalehan ini maka pengorbanan financial itu sangat essential, oleh karena itu, dengan doa-doa dan dengan ke-shalehan ini mereka itu harus terus maju ke depan dan mereka harus menyambut dan mengucapkan selamat datang pada Abad yang baru Khilafat dengan secara ini. Kebiasaan yang kita ciptakan pada anak-anak dan para MB dalam pengorbanan ini, beserta perasaan akan perlunya dari pengorbanan ini serta perlunya untuk menjadi lebih kuat di dalam ke-shalehan itulah yang harus mereka miliki. Jadi, cara ini akan memberi kepada mereka kemampuan untuk ikut serta dalam revolusi tersebut; dan perlihatkanlah kepada mereka kemajuannya, insya-Allah. Pada waktu yang bersamaan, orang-orang yang akan ikut bergabung di dalam kebenaran maka mereka pun akan mampu untuk ikut serta di dalam pengorbanan financial, yang akan merupakan semacam penambah semangat bagi orang-orang ini. Dalam cara ini, semata-mata demi untuk Allah, bilamana ada usaha untuk meraih standard pengorbanan yang tinggi maka ini sebenarnya akan menjadi sarana dalam penegakkan Tauhid Ilahi, Ke-Maha-Esaan Allah Taala, guna memenuhi maksud dari diturunkannya Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. dan juga untuk mengibarkan bendera dari Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. di seluruh bagian dunia dan di semua negeri-negeri. Dengan perasan ini dan dengan pengertian ini, maka Saudara-saudara itu haruslah meng-analisa keadaan diri Saudara sendiri dan anak-anak Saudara serta para MB, di mana mereka itu semua harus dibuat dan dijadikan dalam ke-ikutsertaannya pada program dari Waqf-e-Jadid ini, sehingga tujuan itu dapat tercapai, seperti apa yang sudah saya katakan yaitu untuk meraih ridha Allah Taala. Sesuai dengan tradisi yang berjalan, saya akan memberikan beberapa keterangan data mengenai Waqf-e-Jadid dengan satu perbandingan dari kontribusi ini. Dengan karunia kemurahan Allah, secara keseluruhannya dalam Waqf-e-Jadid ini kami telah memperoleh kontribusi sebanyak 2 427 000 UK Pounds, yang hampir 200 000 Pounds lebih banyak dibandingkan dengan perolehan tahun yang lalu. Jadi inilah salah satu cara di mana kita dapat melihat kemajuannya dari Waqf-e-Jadid ini yaitu dengan 200 000 Pounds lebih banyak daripada tahun yang lalu. Tahun yang lalu, saya mengumumkan ada kenaikan 110 000 Pounds, tetapi kenaikannya yang sekarang adalah hampir dua kali dari tahun yang sebelumnya. Ke-10 Jama’at teratas di dalam seruan ini, Pakistan nomor satu, kemudian Amerika, Inggris, Jerman, Canada dan India yang ke-6, Indonesia yang ke-7, Belgia ke-8, Australia ke-9 dan nomor 10-nya Prancis.
Perbedaan antara Canada dan Jerman sangat sedikit di mana mereka ini dengan mudahnya dapat meraih posisi yang lebih tinggi lagi. Di Pakistan ada sebuah berita di mana disebutkan bahwa tahun 2007 itu dalam sejarah Pakistan merupakan tahun keuangan yang terburuk. Banyak hal disebutkan, namun walau pun dengan tingkat kemiskinan dan penganggurannya yang tinggi, standard pengorbanan dari para Ahmadi di Pakistan sebenarnya ada peningkatan dan kemajuan di sana. Saya berpikir bahwa pada bulan December yang lalu situasi di Pakistan, keadaannya di sana seperti di Karachi adalah sangat buruknya, sehingga barangkali tahun ini Pakistan tidak akan mendapatkan ranking atau kedudukan posisi pengorbanan mereka yang barangkali saja rendah. Tetapi Allah Taala memberitahukan kepada kami bahwa bilamana Aku, Allah akan memberi kemajuan kepada kalian maka akan datang pertolongan melalui Malaikat-malaikat-Ku. Walaupun dengan keadaan semuanya ini, kita melihat setiap harinya manifestasi dari kemajuan Jama’at ini, saya merasa malu jika saya tidak berpikir atas berkat-berkat dari Allah ini di dalam hati saya, semoga Allah berbelas kasihan agar orang-orang ini yang cinta kepada Allah Taala yang pengikut dari Hadhrat Masih Mau’ud a.s. ini janganlah sampai menurun di dalam standard pengorbanan mereka.
Kontribusi per kepala di Amerika adalah nomor satu, yaitu 65 Pounds, Inggris nomor dua 34 Pound, Perancis nomor tiga, 31 Pounds, Canada nomor empat, 21 Pounds dan Belgia berikutnya 18 Pounds. Jama’at di Afrika urutannya adala seperti ini: Ghana, Nigeria, Behnin, Burkina Passo dan nomor limanya Tanzania. Ghana agak sedikit menurun dalam pengorbanan financialnya, sekarang mereka menyadarinya dan sudah aktip kembali. Di Africa, Saudara dapat melihatnya mereka itu punya mode untuk pengorbanan ini, di Ghana saya sudah melihatnya sendiri karena saya pernah tinggal di sana; mereka punya keinginan keras dan semangat dalam pengorbanan. Jika ada kelemahan, ini bukan pada orang-orang Ahmadi-nya, bukan pada anggota Jama’at-nya, tetapi kadang-kadang kelemahan ini terletak pada Pengurus dan pekerjanya. Mereka seharusnya dapat bekerja dengan lebih baik lagi, jangan sampai orang-orangnya itu mahrum dari mendapatkan standard yang tinggi dalam pengorbanan. Orang yang ikut Waqf-e-Jadid di sana ada 510 000 orang; tahun lalu saya telah berikan target, mereka seharusnya menaruh perhatian untuk terus meningkatkannya.
Jama’at di Inggris per kepala orang yang berpenghasilan di daerah Mesjid London, Jama’at Baitul Fazl itulah yang nomor satunya; South East London nomor dua dan New Malden nomor 3. Di America sejauh mengenai jumlah setorannya urutannya ialah Silicon Valley, Los Angeles East, Chicago West, Detroit dan Los Angeles West. Di Jerman, Hamburg adalah nomor satu; urutan berikutnya adalah Grossgraw; Frankfurt; Mines; Wisbaden dan Darmsted. Di Pakistan Athfal dan orang-orang dewasanya dihitung sendiri-sendiri; termasuk Athfal dan Nasirat, posisi pertamanya adalah Lahore, kemudian Karachi dan Rabwah. Dalam District yang pertama Islamabad, kemudian dalam urutan berikutnya Rawalpindi, Sialkot, Hidramala, Sakhapura, Perslabad, Mirpurkast, SarTuhana, Multhan dan Gudharat. Dalam golongan Athfalnya, Lahore dan Karachi posisinya sama. Juga dalam urutan yang hampir sama kecuali yang orang dewasanya, yang besar-besar adalah Multhan, Hidramala; Sikhapura nomor empat, Persiabad nomor 5; Rawalpindi; Mirpurkast; SarTuhana; Narewal dan Hadhrabat itulah urutan posisinya.
Semoga Allah Taala memberikan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya kepada semua orang-orang yang penuh dedikasi ini serta semoga Allah Taala memberkati harta dan kekayaan mereka. Mereka orang-orang yang telah memberikan pengorbanan ini semoga diberi kemampuan untuk dapat meningkatkan jumlah pengorbanannya. Hadhrat Khalifatul Masih Rabbe r.h. dengan merujuk pada seseorang, beliau mengatakan mengenai orang-orang ini, orang-orang yang meningkat maju di dalam pengorbanan mereka, kami merasa khawatir bahwa dengan melihat pada pengabdian dan dedikasinya orang-orang ini, yang kami temukan di semua dan di setiap Negara itu, janganlah hendaknya mereka ini berbuat yang tidak adil terhadap diri mereka sendiri dikarenakan oleh dedikasi dan semangat pengorbanannya itu.
Semoga Allah Taala memberikan ganjaran dan pahala yang sebanyak-banyaknya, yang sesuai janji-Nya itu Dia akan memberinya kepada mereka ganjaran yang besar. Semoga ini juga akan menjadi insentif bagi orang-orang lainnya untuk berkorban dan orang-orang yang sedemikian itu akan ada di sana, yang tidak akan membiarkan semangat berkurbannya itu mati, di mana mereka tidak akan merasa letih dan bosan-bosannya untuk terus memberikan pengorbanan di jalan Allah. Mereka ini harus menyebarkan contoh-contoh yang sedemikian ini, bahwa di dalam hati dari orang-orang ini yang di masa mendatang pun, mereka itu senantiasa hatinya dipenuhi dengan rasa syukur dan doa-doa bagi Saudara-saudara; semoga Allah Taala memberikan ganjaran pahala kepada mereka yang telah memberikan standard yang bagus ini dan semoga mereka ini menanamkan semangat spirit yang sama pada generasi berikutnya, yang diperlukannya untuk dapat meraih ridha kesenangan Allah Taala. Semoga Allah Taala mengabulkannya. Aamiiin.

Pamulang-Banten, January 06, 2008 / Mersela, 9 Januari 2008.

Tidak ada komentar: