Sabtu, 21 Juni 2014

Fadilah - Keutamaan Membaca 2 Ayat terakhir Surah Al-Baqarah

FADILAH - KEUTAMAAN MEMBACA  2 AYAT TERAKHIR  SURAH AL-BAQARAH

Salah satu Sifat Allah Al-Kaafi Yang Maha Mencukupi,  menunjukkan Satu Zat Yang Maha Mencukupi dan tidak perlu lagi mencari jalan lain atau mengharapkan pertolongan dari yang lainnya, selain Allah.  Sifat Allah ini digunakan oleh orang-orang  Muslim untuk menyatakan rasa syukur mereka dan kerendahan hati mereka di hadapan Tuhan.  Itulah Dia, Tuhan Yang memberikan kemampuan kepada kita untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta menghilangkan segala keburukan.  Ada satu Hadits dalam konteks/ hubungan dengan Sifat Ilahi ini:  "Barang siapa yang membaca dua ayat terakhir dari Surah Al Baqarah di malam hari, maka cukuplah baginya." [HR Al-Bukhari]

Terjemahan dua ayat terakhir dari Surah Al Baqarah adalah:  “Rasul kita ini beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya; dan demikian juga orang-orang Mukmin; semuanya beriman kepada Allah, dan kepada Malaikat-malaikat-Nya,  dan Kitab-kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya, mereka berkata, ‘Kami tidak membeda-bedakan di antara seorang pun dari Rasul-rasul-Nya yang satu terhadap yang lainnya;’ dan mereka berkata, ‘Kami dengar dan kami taat. Ya Tuhan kami, kami mohon ampunan Engkau dan kepada Engkau-lah kami akan kembali.’ (2:285).

Allah tidak membebani seseorang kecuali yang sesuai dengan kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan mendapat siksaan untuk apa yang dikerjakannya. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami, jika kami lupa atau kami berbuat salah; ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung-jawab seperti yang telah Engkau bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami apa yang kami tidak kuat menanggungnya; dan maafkanlah kami dan ampunilah kami serta kasihanilah kami karena Engkau-lah Pelindung kami; maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.” (2:286).

Jika kita merenungkan arti dari ayat-ayat ini, di dalamnya termasuk doa-doa yang memberikan kepada kita perlindungan terhadap segala macam keburukan dan akan menjadi sumber-sarana peningkatan keimanan kita.  Ayat yang pertama adalah satu cara untuk mensucikan jiwa seseorang dan untuk memperkuat keimanan seseorang. Kita harus menyatakan keimanan kita dalam semua rukun iman tetapi bukan hanya sekedar di mulut saja -lip service-, tetapi menanamkan sebuah keteguhan hati yang hakiki di dalam hati kita serta mengamalkan apa yang kami imani itu.  Oleh karena itu, selainnya memiliki suatu keimanan yang teguh dan inklusif, orang-orang mukmin harus beramal atau mengamalkan apa yang diimaninya itu. Beriman kepada Tuhan hanyalah akan menjadi sungguh-sungguh genuine bilamana kita berusaha keras dalam meningkatkan ketakwaan. Beriman kepada para Malaikat hanyalah akan benar dan sungguh-sungguh jika kita meyakini bahwa mereka para Malaikat itu melakukan tugas-tugas yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka serta melakukan tanggung-jawabnya. Kita harus mengerti bahwa semua Kitab-kitab itu diwahyukan oleh Tuhan (walaupun keadaan Kitab-kitab itu sekarang sudah banyak dirubah oleh tangan-tangan manusia dari zaman ke zaman, kecuali Kitab Suci Al-Quran yang tetap sesuai aslinya)  dimana semua doktrin dan ajaran-ajaran dari Kitab-kitab ini sekarang sudah di preserved atau disimpan dengan baik didalam Kitab Suci Al-Quran yang terus dilindungi sampai akhir zaman. Karasteristik yang unik dari Islam adalah bahwa mempersyaratkan untuk  percaya kepada semua Nabi-nabi; sekali lagi ditekankan mempercayai kepada semua Nabi-nabi, yakni bukan saja kepada Nabi-nabi yang telah datang sebelumnya Nabi Muhammad (saw), tetapi juga kepada Al-Masih yang Dijanjikan (as) yang akan datang setelahnya Nabi Muhammad SAW., dan adalah tugas kewajiban bagi orang-orang Muslim untuk menerimanya juga sebagai seorang Utusan Allah; sebagaimana para Ulama-ulama sekarang sedang menunggu-nunggu kedatangan atau turunnya Nabi Isa Al-Masih di akhir zaman dalam satu cara yang bukannya sebagai sunat-Allah; di mana mereka itu hanya memperlemah kemanan mereka sendiri tetapi juga merusak keimanan orang lainnya. Bilamana kebenaran dari Al-Masih yang Dijanjikan a.s. itu diperlihatkan dan dibuktikan dengan dukungan Kitab Suci Al- Quran, maka semua orang-orang Muslim itu haruslah berusaha keras untuk mencari dan membuktikan kebenaran beliau a.s. ini dan menjadi penerima berkah-berkah dari Allah SWT dengan cara taat kepada-Nya. Semoga Allah SWT. memberikan kemampuan kepada saudara-saudara Muslim untuk dapat mengerti akan penjelasan rinci dari Al-Quran ini, aamiin. Kesimpulannya,  beriman kepada yang tersebut diatas tadi haruslah terus maju dan parallel sesuai dengan komitmennya terhadap semua perintah Ilahi.  . (Fr S. 16-1-2009)

Tidak ada komentar: