Sabtu, 09 Februari 2008

KHUTBAH JUM'AT 25-1-2008; NABI ALLAH MENSUCIKAN ORANG-ORANG

KHUTBAH JUM’AT HADHRAT AMIRUL MUKMININ KHALIFATUL MASIH V aba.
Tanggal 25-1-2008 dari Mesjid Bait-ul-Futuh, London, United Kingdom
Nabi yang Mensucikan Orang-orang (1)


Setelah mengucapkan Syahadat, memohon perlindungan dan menilawatkan Al-Fatihah, Hudhur aba. menilawatkan ayat dari Kitab Suci Al-Qur’an:

Surah Al-Baqarah ayat 130:
“Ya Tuhan kami, bangkitkanlah di tengah-tengah mereka seorang Rasul dari antara mereka yang akan membacakan Ayat-ayat Engkau kepada mereka dan yang mengajarkan himah kepada mereka dan akan mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkau-lah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”

Ayat nomor 130 dari Surat-ul-Baqarah yang saya baca hari ini adalah doa dari Hadhrat Ibrahim a.s. di mana yang disebutkan di sini pada bagian keempatnya dari doa tersebut atau kita dapat mengatakannya bahwa kualitas ke-4 dari Nabi besar yang tentang beliau itu doanya telah dipanjatkan oleh dan sesuai keinginan Hadhrat Ibrahim a.s. adalah yang sehubungan dengan masa yang akan datang. Itulah Nabi yang dihadirkan sebagai Khatamun-Nabiyyin ini, pemeterai semua Nabi-nabi di sepanjang masa. Doa itu adalah wa yuzakkiihim bahwa ia itu akan mensucikan orang-orang, orang-orang yang beriman kepadanya dan yang menjadi pengikut beliau. Sekarang jika saudara-saudara memperhatikannya bahwa setiap Nabi yang telah dikirim oleh Allah Taala ke dunia ini, tugas dan pekerjaannya adalah selalu untuk mengajarkan ajaran-ajaran Tuhan tersebut dan mengajak serta menganjurkan orang-orang untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dapat membuat mereka meraih keridhaan Allah Taala dan juga untuk men-sucikan para pengikutnya.
Jadi, di sini kami harus melihatnya apa dan macam pensucian khusus yang bagaimanakah yang tentang hal itu saya merujuknya pada khutbah yang lalu bahwa pensucian ini juga disebutkan di dalam ayat ini berkenaan dengan Nabi besar tersebut. Ayat ini yang diwahyukan kepada beliau, ayat-ayat ini adalah sedemikian agung dan kuat artinya di mana tidak pernah ditemukan di dalam Kitab yang sebelumnya. Ajaran ini telah dijaga dan dipelihara di dalam sebuah Kitab yang terjaga dan terpelihara sampai hari ini sebagaimana keadaannya yang semula. Ajaran ini diberikan kepada Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. yang begitu agungnya dan begitu penuh dengan kebijaksanaan dimana dalil dan argumentasi dari setiap perintah itu ada kebijaksanaan yang disebutkan di dalam ajaran ini, yang tidak dapat terlihat di dalam Kitab Syariat yang diturunkan sebelumnya. Jadi oleh karena itu, doa ini, yang di dalamnya ada doa permintaan untuk mendapatkan standard kesucian sebagai standard tinggi berkenaan dengan 3 butir yang pertama. Ajaran yang sedemikian itu, satu dan setiap bagian dari ajaran ini di dalamnya ada sebuah Tanda sendiri di mana orang-orang itu disucikan dengan melalui ajaran tersebut bahwa pensucian diri itu harus dalam satu standard yang tinggi di mana bahwa Syariat dan Kitab serta undang-undang yang terdahulu itu tidak dapat menandinginya. Lebih dari itu pengaturan dari pensucian ini harus tetap berdiri terus ke depan sampai pada Hari Kiamat dan pensucian ini akan tetap tersedia dengan jalan mengikuti ajaran ini.
Jalan untuk mensucikan diri dari segala hal yang buruk pada setiap waktu itu Allah Taala telah menaruhnya di dalam ajaran ini. Allah Taala telah menerima bagian dari doa ini di mana Dia mengumumkan: wa yuzakkiikhum bahwa Dia mensucikan kamu. Ketika ajaran yang agung ini yang penuh dengan ayat-ayat Kitab Suci Al-Qur’an yang indah ini, yang telah diberikan kepada kamu yang tidak meninggalkan sesuatu apa pun yang ada pada saat itu atau yang akan datang nanti, mana mungkin kesucian ini jika tidak dikaitkan kepada itu. Jadi, sekarang Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. sampai di Hari Kiamat itu beliaulah seorang pensuci bagi semua orang-orang, seorang yang akan terus mensucikan semua orang sampai akhirat. Perkara ini tidak akan dapat diraih kecuali orang-orang itu berpegang teguh pada ajaran ini di mana mereka itu beriman percaya pada ajaran ini dan mengikutinya.
Berkenaan dengan pensucian ini, sebelumnya menyebutkan beberapa hal tentang itu saya akan menerangkan arti dalam kamus dari kata ini agar kita dapat mem-bayangkan betapa luas artinya itu. Yuzakkihiim mendapatkan satu aspek dari arti yang adalah semacam kemajuan dari sesuatu benda. Arti yang kedua adalah untuk men-sucikan dan untuk membersihkan sesuatu dari segala hal yang buruk di mana hal pertama yang saya sebutkan yaitu untuk meningkatkan dan untuk menumbuhkannya dengan subur dan untuk mengayominya yang terdiri dari dua macam, yaitu yang pertama untuk peningkatan di dalam dirinya sendiri dan yang kedua adalah peningkatan dalam sarana-sarana dan tindakan yang untuk itu pensucian diperoleh. Seperti itu pula pensucian ini ada 2 macam, pertama pensucian pisik dan yang lainnya pensucian interen.
Maka dengan mempertimbangkan kata ini, Hadhrat Muslih Mau’ud r.a. telah memberikan sebuah ajaran yang sangat komprehensif bahwa ia itu akan disucikan bukan saja pikirannya, tetapi juga dengan mengajarkan kebijaksanaan beliau juga akan mensucikan hati dari orang-orang tersebut. Sebagai hasil dari pensucian ini maka hatinya akan dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah Taala. Sedemikian rupa besar dan banyaknya sehingga orang-orang beriman ini dapat melihat beberapa kualitas dari Allah Taala di dalam diri mereka, di mana mereka itu seperti manusia biasa tetapi mereka itu tidak seperti orang-orang biasa lainnya. Tetapi mereka itu akan menjadi orang sedemikian rupa yang akan menjadi bayangan cerminan yang memperlihatkan wujud dari Tuhan; di mana orang-orang lain akan dapat memperoleh manfaatnya dari mereka. Dan kualitas Ilahi itu akan dibuat terwujud di dalam diri mereka di mana orang-orang yang melihat pada orang-orang ini, mereka akan mempercayainya sebagai orang dari Tuhan. Orang-orang yang akan bertemu dengan mereka, ia juga akan menjadi disucikan. Jadi, perkara ini harus menjadi tujuan kita juga, dan untuk keperluan ini kita haruslah bekerja dengan sangat kerasnya dan harus berjuang dengan kerasnya untuk keperluan ini. Hanya dengan demikian barulah kita benar-benar akan memperoleh manfaat dari ajaran yang dibawa oleh Nabi besar ini yang datang untuk mensucikan orang-orang. Kita hanyalah akan memperoleh manfaat dari ajaran tersebut jika kita benar-benar mengikutinya. Selama kehidupannya dari Y.M. Nabi Muhammad saw., dikarenakan oleh kekuatan rohaniah dan spiritual beliau maka pengaruh kuat dari kualitasnya ini dapat kita lihat di dalam kehidupan para sahabat Y.M. Nabi Muhammad saw. dan hal itu adalah benar-benar merupakan satu contoh yang sangat gilang gemilang. Revolusi kerohanian pada zaman tersebut adalah sebuah mu’jizat yang besar dari Nabi yang agung ini, mu’jizat dalam pensucian orang-orang tersebut.
Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud STSS, semoga Tuhan menurunkan selamat dan salaam atas beliau mengatakan bahwa Nabi yang sama yang membuat orang-orang yang tadinya liar menjadi orang-orang yang beradab dan kemudian membuat orang-orang menjadi orang yang berahlak bagus serta menegakkan mereka dengan kokohnya pada posisi yang jauh di atas itu, yang kemudian dari sana beliau membawa mereka terus dan membuat mereka semacam orang-orang yang dapat memperlihatkan warna dari Tuhan. Kemudian beliau mengatakan sudah jelas bahwa Kitab Suci Al-Qur’an itu penuh dengan pernyataan ini bahwa dunia dan kemanusiaan itu sudah mati dan Allah Taala melalui Nabi-Nya yang Khatam-ul-Ambiyya satu kali lagi ia akan menghidupkan dunia dan semua orang-orang ini, sebagaimana Dia berfirman:
‘Ilamuu annallaaha yuhyil ardha ba’da mautihaa…… (Q.S. 57:18)
Ketahuilah, sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya.
Para sahabat Y.M. Rasulullah saw. r.a. tentang mereka ini Allah Taala berfirman dalam Surah Al-Mujaadilah (58) ayat 23:
………. Dan Dia telah meneguhkan mereka dengan ilham dari Dia sendiri …….

Bahwa Allah Taala menolong mereka dengan ruh kebenaran, ruh pensucian. Manfaatnya dari ini adalah bahwa ruh, ilham ini memberikan kehidupan baru kepada orang-orang di mana beliau melepaskan orang-orang ini dari kematiannya dan memberikan kepada mereka kesucian serta perasaan yang suci bersih dengan ilmu hakiki, dengan cabang-cabang ilmu sejati yang diberikan kepada mereka. Unsur-unsur dari ilmu hakiki itulah yang sesungguhnya membimbing orang pada kedekatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Inilah sebenarnya kekuatan dari seorang yang besar tersebut yaitu yang Nabi ini, yang dibangkitkan untuk mensucikan orang-orang. Itulah orang-orang yang dahulunya hatinya dipenuhi oleh perasaan dendam dan kebencian, mereka yang selalu terlibat di dalam perjudian, perzinahan dan banyak hal-hal buruk lainnya, itulah orang-orang yang tadinya biasa membagi-bagi istri-istri dari bapak mereka sebagai bagian dari warisannya. Mereka itu biasa berkelahi, berperang dan yang sebagai akibatnya mereka biasa menumpahkan darah dari orang-orang lainnya di mana keadaan yang demikian itu akan terus berlangsung selama bertahun-tahun lamanya. Tetapi ketika mereka itu datang, menerima dan masuk ke dalam Islam maka orang-orang ini yang tadinya biasa suka melakukan pembalasan, orang-orang yang hatinya dipenuhi perasaan kebencian dan dendam maka kemudian mereka itu menjadi orang-orang yang sangat pemaaf dan orang yang sangat memiliki perasaan kasih sayang. Orang-orang yang tadinya suka mabuk-mabukan karena kebanyakan minum minuman keras, yang biasa meminum miras ini seperti layaknya air putih biasa, maka itulah orang-orang yang benar-benar secara harfiah membuang jauh-jauh cangkir minuman ber-alkohol yang sudah sangat dekatnya pada bibir mereka. Gentong-gentong yang biasa diisi dengan minuman alcohol, itulah mereka orang-orang yang benar-benar memecahkan gentong-gentong tersebut sehingga minuman alkoholnya itu tumpah dan mengalir di jalan-jalan di Medinah seperti layaknya air. Hati mereka itu dipenuhi dengan hal-hal yang buruk dengan perilaku dan maksud yang buruk, lalu kemudian mereka ini menjadi orang-orang sedemikian yang mendambakan dan memujakan siang dan malam harinya dengan beribadah kepada Allah, orang-orang ini menjadi orang-orang yang biasa menangis di hadapan Tuhan mereka dalam suasana yang hening sepi. Perubahan revolusi ini terjadi dikarenakan mereka itu memperleh manfaat dari ajaran muzakki ini, ia orang yang ditunjuk untuk mensucikan mereka. Dengan dedikasinya itu mereka berusaha untuk mendapatkan ridha Allah Taala di mana Allah Taala mengkaruniai mereka dengan kekuatan-kekuatan pensucian yang sedemikian. Bagaimanakah tentang perubahan yang sama sekali terjadi di dalam pikiran mereka dan indra kecakapan mereka yang mendesak dan mendorong mereka dari hal-hal buruk di masa lalu, perasaan yang sama itu dirubahnya sedemikian rupa sehingga mereka itu senantiasa merasa kepingin untuk melakukan amal shaleh, perbuatan yang baik. Mereka yang sudah tenggelam di dalam kegelapan, kemudian mereka menjadi sumber ilmu pengetahuan dan nur cahaya yang men-distribusikan ilmu ini kepada orang-orang lainnya. Dikarenakan bersahabat baik dengan Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw., mereka itu bukannya saja hatinya dijadikan suci tetapi mereka menjadi orang-orang sedemikian yang akan menyebarkan ilmu ini kepada orang-orang lainnya. Keimanan mereka terhadap Allah Taala menjadi bertambah kuat dan menjadi suci bersih, dengan melalui Tanda-tanda yang jelas mereka dapat mengenal Tuhan mereka Sang Pencipta mereka. Mereka, orang-orang yang biasa menyembah 360 patung berhala, sekarang bukannya menyembah pada patung tetapi mereka menjadi penyembah Allah Taala Yang adalah Maha Esa di mana keimanan mereka kepada Tuhan ini terus menerus meningkat dari hari demi hari. Setiap hari mereka itu melihat kepada Allah Taala dengan satu ke-Agungan yang baru. Ketika mereka menjadi begitu sucinya dalam hatinya maka Allah Taala berfirman:

Surah Al-Mujaadilah ayat 23:
………. Dan Dia telah meneguhkan mereka dengan ilham dari Dia sendiri …….

Bahwa Allah Taala itu menolong mereka dengan ruh kekuatan dan pensucian; Allah Taala mensucikan hati mereka dan menambahnya lebih kuat. Jadi inilah satu perubahan besar yang dibawakan pada orang-orang jahiliyah di zaman itu di mana beliau saw. mensucikan mereka dengan jalan sedemikian rupa bahwa kita tidak dapat melihat sesuatu contoh lain yang seperti itu di mana pun juga. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masa dari Nabi yang besar ini akan berlangsung secara kekal abadi. Jadi, oleh karena itu pensucian yang sebagai hasil dari ajaran ini akan terus ada di sana bagi semua orang-orang yang akan mendapatkan manfaat sampai Hari Kiamat nanti. Mereka yang bekerja dengan mengikuti ajaran ini, sebagaimana yang kami lihat di antara orang-orang Muslimin bahwa pada umumnya mereka mereka mengambil arti bahwa Allah Taala itu menaikkan mereka di dalam jumlahnya, yaitu katakanlah bahwa dikarenakan pengaruh yang besar dari ajaran yang besar yang diberikan kepada beliau maka orang-orang itu mau menerima agama Islam dan akan tiba saatnya ketika agama dari Nabi yang besar ini yaitu Islam akan mengungguli dan menjadi dominant atas semua agama-agama yang lainnya. Revolusi yang besar yang beliau bawa di dalam sifat dari orang-orang, cara pemikiran mereka dan perilaku mereka, yang sama sekali membuat perubahan pada diri mereka. Perubahan ini tidak terjadi pada satu malam, pada hari yang pertama mereka itu tidak banyak disucikan, semua orang-orang Arab belum disucikan, tetapi sedikit demi sedikit dan secara perlahan-lahan revolusi ini berjalan sebagaimana orang-orang ini berjalan dan memikirkan pesan amanah Islam ini. Ada orang-orang yang memang sulit bagi mereka untuk disucikan. Allah Taala menyebutkan tentang orang-orang ini yang tidak dapat disucikan di mana mereka itu tidak mendapatkan petunjuk dan inilah orang-orang yang akan mendapatkan azab, hukuman.
Di Mekkah, perlawanan bertambah besar, maka kemudian Allah Taala membuka jalan baru di Medinah dan dengan demikian secara sedikit demi sedikit seluruh bangsa Arab menerima Islam. Jadi, ketika Allah Taala sesuai dengan janji-Nya, ketika Dia mendengar dan mengabulkan doa dari Hadhrat Ibrahim a.s. ini, maka kemudian dengan melalui Nabi Allah yang besar ini, beliau membuat reformasi yang menyeluruh atas orang-orang tersebut yang merupakan hasil panen untuk generasi bagi berabad-abad lamanya. Ketika ada orang yang mau mengunyah hati dari tubuh pamannya Y.M. Nabi Muhammad saw., maka ketika perempuan ini sudah menerima Islam maka ia itu menjadi seorang yang penuh dengan ibadah shalat. Bilamana kami memperhatikan perkara-perkara ini dan melihat pada contoh-contoh seperti ini, maka hati kami dipenuhi dengan keimanan ini bahwa insya Allah kami akan dapat melihat pemenuhan dari janji ini yang bahkan pada hari ini pun ketika Allah Taala mengirimkan Al-Masih-Nya dan Imam Mahdi, dan ketika Dia mengumumkannya bahwa penyelesaian dari misi Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. itu ada di sana, maka kemudian jika ada terjadi kesulitan-kesulitan yang bersifat sementara, maka kejadian ini janganlah hendaknya dijadikan penyebab keputus-asaan atau kekecewaan sama sekali.
Di dalam sejarah Islam dahulu ada pernyataan testimony atas kenyataan bahwa selama orang-orang itu mengikut pada ajaran dari Nabi Allah Taala yang besar ini, ceritera sejarah zaman dahulu mengatakan kepada kita bahwa selama mereka itu mengikuti dan melekat pada ajaran ini maka hati dari orang-orang ini dapat memenangkan hati orang-orang lainnya dan membawa mereka ke dalam lingkungan Islam, sarana untuk pensucian mereka itu ada di sana. Dewasa ini, di zamannya Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud STSS. kami juga melihat macam revolusi sama yang sedang terjadi. Kerja kami untuk pensucian diri kami sendiri adalah bahwa kita itu mendayagunakan ajaran ini terhadap diri kami sendiri. Kemudian, apa pun yang orang-orang duniawi akan kerjakan dan usaha serta upaya apa pun yang mereka kerjakan, mereka itu tidak dapat menghentikan kemajuan ini; mereka itu tidak dapat menghentikan keputusan ini yaitu bahwa agama ini akan menjadi dominant. Di Pakistan resolusi yang di-golkan untuk menentang Ahmadi, apakah mereka itu dapat menghentikan kemajuan Ahmadiyyah di Pakistan? Setiap orang Ahmadi mengetahuinya bahwa sama sekali tidak ada pertanyaan bahwa kemajuan Ahmadiyah itu dapat dihentikan dengan begitu saja. Sebagai kenyataannya Jama’at Ahmadiyah ini terus maju dengan loncatan ke depan dalam cara sedemikian bahwa kami itu tidak dapat membayangkannya; dengan kemajuan yang di luar perkiraan kami.
Jadi, di Negara-Negara di mana Jama’at mendapatkan perlawanan pada hari-hari ini, mereka itu janganlah merasa khawatir sama sekali. Insya Allah dengan kehendak Tuhan, jika satu pintu ditutup maka Allah Taala akan membukakan ribuan jalan bagi mereka.
Di Indonesia sekarang ini, dengan tekanan dari para Ulama, Kiyai Mullah dari negeri ini, pihak Pemerintah menekankan dan memaksakan beberapa keadaan yang menyulitkan bagi Jama’at, salah satunya adalah mereka itu membujuk kepada orang-orang Ahmadi untuk menerima beberapa persyaratan yang bukan dari rukun keimanan dari Islam. Jadi, oleh karena itu saya katakan kepada orang-orang Ahmadi di Indonesia, bahwa jika pihak Pemerintah itu tidak ada keberanian untuk melawan keinginan para Mullah tersebut yang kemudian akan memaksakan beberapa pembatasan atas tekanan para ulama tersebut, jika mereka akan mencoba memaksakan beberapa larangan atau pembatasan terhadap Jama’at ini maka biarkanlah mereka melakukannya, yang kemudiannya Jama’at dari orang-orang yang disucikan ini akan terlihat lebih jelas lagi dan menampak kepada seluruh dunia, yang Insya Allah hal tersebut sama sekali tidak akan merugikan bagi Jama’at.
Sebegitu jauh, apa yang sudah kami lihat di dalam sejarah dari Jama’at bahwa testimony mereka itu ialah bahwa dengan setiap adanya kesukaran itu yang diciptakan untuk menghadang di jalan kami maka sebenarnya hal tersebut akan membuat kami untuk terbang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Jadi dengan penuh keyakinan dan penuh pengertian maka kami umumkan hari ini bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadiani adalah Imam Mahdi yang sama, Al-Masih Mau’ud yang dijanjikan a.s. serta Imam Mahdi yang tentang beliau itu sudah ada nubuatan khabar suka di mana Nabi saw. mengatakan kepada kita bahwa Imam Mahdi ini akan datang, yang akan datang pada zaman ini, sehingga ia dapat men-sucikan hati dari orang-orang di zaman ini dan memberikan kepada mereka bimbingan petunjuk yang membuat mereka dapat menemukan Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi, kedudukan engkau yang dalam kapasitasnya Al-Masih dan Mahdi yang adalah hambanya, khadim dan pengikut Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw., yang posisinya dari Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. adalah bahwa beliau itu tidak membawa undang-undang syariat yang baru.
Dewasa ini, pensucian hati dari orang-orang itu berkaitan dengan khadim yang besar dari Y.M. Nabi Muhammad saw. Insya Allah Ta’ala, dengan kehendak Tuhan, Jama’at ini yang ditakdirkan akan meningkat dalam jumlahnya dan juga meningkat dalam harta kekayaannya serta di dalam kerjanya itu tidak ada orang yang dapat menghentikan kemajuan dari Jama’at ini di mana saja di dunia, karena Jama’at ini adalah Jama’atnya dari pencinta terbesar kepada Nabi saw. yang adalah seorang pen-suci terbesar hati orang-orang. Jadi, semua orang-orang Ahmadi yang berada di sana, saya katakan kepada mereka bahwa janganlah takut atau merasa khawatir terhadap sesuatu oposisi atau perlawanan, bahkan sebaliknya kalian itu harus berusaha untuk mensucikan hati kalian dan mengikut pada ajaran dari Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. lebih-lebih dari yang sebelumnya, sehingga saudara-saudara itu akan memperoleh manfaatnya yang lebih banyak lagi. Lebih banyak lagi kalian disucikan, maka dukungan dan pertolongan dari Allah Taala itu akan berada bersama saudara-saudara. Sesuai janji dari Allah Taala jumlah dari anggota Jama’at ini akan terus meningkat. Jadi, oleh karena itu, inilah tugas dari seorang beriman bahwa dia itu harus merenungkan kata muzakki, orang yang mensucikan hati. Dengan mengerjakannya itu maka kami akan mendapatkan semua manfaatnya di mana kemajuannya akan ada di sana di dunia ini dan juga dalam aspek kerohaniannya. Apakah perintah yang diberikan kepada kami dalam hal ini yang ada di dalam Kitab Suci Al-Qur’an itu dan apakah nasihat yang diberikan oleh Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud STSS., yang harus selalu kami ingat di dalam hati. Bahwa nasihat itu hanyalah jika kami membaca secara dawwam dan teratur Kitab Suci Al-Qur’an dan menilawatkannya. Beberapa perintah untuk penyucian dari hati sudah saya katakan kepada kalian, yang paling pertamanya adalah bahwa para pemimpin dari suatu Bangsa kadang-kadang mereka itu punya perasaan jadi orang besar dan menjadi sombong, dan dengan bertambah banyaknya harta kekayaan maka kerakusannya pun bertambah-tambah; mereka ingin mengisi dan menambah jumlah saldo bank pribadinya dan menambah harta kekayaannya yang kadang-kadang mereka ini mengambil hak-hak dari orang-orang lainnya untuk mengisi penuh kantong pribadinya itu dengan cara-cara licik dan pencurian yang kadang-kadang mereka ini mengingkari hak-hak dari orang-orang miskin di mana beberapa dari antara mereka itu, seperti yang saya lihat bahwa mereka itu hanyalah mencari-cari alasan untuk bagaimana mereka itu dapat mengambil uang dari orang-orang mereka yang dibawa oleh orang-orang itu. Allah Taala tidak menyukai semua hal ini. Ini adalah benar-benar tidak adil dan ketidak-adilan itu adalah sebuah dosa yang besar dalam pandangan Allah.
Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. bersabda, yang disampaikan oleh Hadhrat Jabir r.a. bahwa beliau saw. bersabda bahwa engkau itu harus menghindarkan diri dari ke-tidak-adilan, karena ke-tidak adilan itu akan dimanifestasikan sebagai kegelapan yang amat pekat pada Hari Pembalasan. Janganlah berlaku pelit kikir dan janganlah memiliki rasa kebencian kepada orang-orang, kepada sesama manusia, karena hal ini akan mendorong pada penumpahan darah dan memperlihatkan rasa tidak menaruh hormat kepada mereka.
Kemudian ada sebuah hadits lainnya. Hadhrat Abu Hurairah r.a. menyampaikan bahwa Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. bersabda bahwa apakah engkau mengetahui tentang seseorang yang tanpa memiliki kekayaan apa pun dan yang adalah orang miskin. Tetapi mereka menjawab bahwa barang siapa yang tidak memiliki apa-apa, tidak punya komoditas ataupun harta, maka itulah orang yang miskin. Tetapi Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. mengatakan bahwa orang yang benar-benar miskin adalah orang yang ketika ia datang pada Hari Pembalasan dengan barang-barang yang bagus, tetapi barangkali ia itu telah menembak seseorang atau barangkali mengambil hak-hak dari orang lainnya atau barangkali sudah menumpahkan darah atau barangkali sudah menggigit yang merugikan seseorang. Jadi, inilah orang-orang yang telah melakukan ketidak adilan, maka mereka itu akan memberikan kepada orang-orang ini semua amalan baiknya yang mungkin ia telah lakukan, sedemikian rupa jika sebelum hak-hak mereka itu dibayar sepenuhnya hingga semua amalannya itu sudah habis, maka selanjutnya amal-amal buruk dari orang tersebut itulah yang akan dipindahkan kepada orang yang ini, sehingga ia itu akan mahrum dari mendapatkan Syurga dan dimasukkan ke dalam Neraka. Itulah seorang yang secara hakiki dinamakan seorang yang miskin.
Jadi, ada orang-orang yang di satu segi mereka itu memberikan banyak kontribusi yang besar kepada Jama’at, tetapi sebenarnya mereka ini mengambil dan menelan hak-hak dari orang lainnya. Dikarenakan oleh ke-tidak adilannya yang diperbuat oleh mereka, maka ketika ia itu akan dibawa ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa maka ia itu akan berdiri di hadapan Tuhan Maha Kuasa dalam keadaan sebagai seorang yang miskin. Jadi pensucian itu bukan dengan kata-kata yang ia katakan dengan mulut, tetapi sebenarnya keadaannya yang dalam hati, pensucian dari hati itulah yang dikaitkan dengan ibadah kepada Allah Taala. Bersamaan dengan itu juga tentang pelaksanaan dari kewajibannya terhadap orang-orang terutama kepada orang-orang yang miskin. Maka orang-orang yang kaya itu harus menolong orang-orang ini dan pengorbanan mereka bagi orang-orang yang miskin akan mensucikan hati mereka. Allah Taala berfirman:
Surah Al-Taubah (9) ayat 103:
Ambillah dari harta mereka sedekah supaya engkau membersihkan mereka dan mensucikan mereka dengannya. Dan berdoalah untuk mereka; sesungguhnya doa engkau adalah ketenteraman bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Bahwa, hai Nabi engkau ambillah sedekah dari harta mereka sehingga engkau akan dapat mensucikan mereka dan membuat mereka bergerak maju ke depan. Jadi bahwa sedekah ini akan memberikan manfaat pada harta kekayaan dari orang-orang, di mana mereka akan selanjutnya diberkati oleh itu, asalkan orang-orang tersebut dengan kesucian yang setinggi-tingginya mereka itu mencari ridha Allah Taala. Uang yang akan diambil dari mereka itu akan dibagikan untuk kesejahteraan dari orang-orang miskin di dalam masyarakat. Ini juga akan meningkatkan kekayaan dari orang-orang miskin tersebut. Banyak dari orang-orang miskin ini, bilamana situasinya bertambah baik maka mereka pun akan mampu untuk memberikan infak agar mensucikan kekayaan mereka itu dan mereka pun akan sanggup untuk membayar zakat serta memberikan kontribusi yang lebih besar dan lebih banyak lagi. Jadi, inilah ajaran yang indah dari Allah Taala yang diberikan kepada kita; yang telah diberikan kepada kita melalui Nabi Allah yang suci saw. ini. Ajaran ini sudah diwahyukan untuk manfaat kita yang Allah Taala telah menyebutkannya di dalam Kitab Suci Al-Qur’an. Dengan melalui inilah kami dapat mengerti dengan benar arti dari pensucian itu. Bukan hanya sedekah dan iuran chandah yang disebutkan tetapi juga menyebutkan macam pengeluaran bagaimana yang harus digunakan. Allah Taala berfirman:
Surah Al-Taubah ayat 60:
Sesungguhnya sedekah-sedekah itu untuk orang-orang fakir dan orang-orang miskin dan petugas-petugas dalam urusan itu dan orang-orang yang dipikat hatinya dan untuk membebaskan tawanan dan untuk mereka yang berhutang dan untuk mujahid-mujahid di jalan Allah, dan orang musafir, yang demikian itu adalah ketetapan dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.
Jadi infak dan sedekah ini adalah untuk orang-orang yang miskin dan malang serta untuk orang-orang yang bekerja di bidang ini dan untuk orang-orang yang perlu dihibur dan dipikat hatinya, serta untuk membebaskan tawanan dan mereka yang berhutang dan terkena denda dan orang-orang yang dalam perjalanan. Semua yang ditulis dari Allah ini di mana Allah Taala adalah Satu Wujud Yang memiliki ilmu yang sempurna dan yang penuh dengan kebijaksanaan.
Berkenaan dengan pelaksanaan tanggung-jawab tersebut inilah satu dari tanggung-jawab dari Pemerintah Muslim bahwa yang pertama adalah bahwa mereka itu harus membelanjakan uang untuk menolong orang-orang yang miskin, untuk orang-orang yang sangat tua, orang-orang yang sakit yang tidak mampu berobat dan memberikan pekerjaan kepada orang-orang yang malang, yang walaupun ada keinginan tetapi karena kekurangan biaya maka mereka itu tidak dapat melakukan sesuatu pekerjaan atau berusaha dan berbisnis sehingga jika pertolongan diberikan kepada mereka maka mereka pun akan menjadi bagian dari masyarakat yang dapat memberikan sedekah, kemudian jika uang ini dibelanjakan bagi orang-orang yang bekerja di bidang sosial dan pemungutan uang agar dapat dibelanjakan bagi orang-orang yang miskin ini dan untuk menghibur dan memikat orang-orang serta memberikan kepada mereka semangat bagi orang yang memerlukannya. Di waktu itu uang ini juga dibelanjakan bagi mereka yang ingin menerima dan masuk Islam, dikarenakan adanya keterbatasan mereka itu tidak dapat masuk ke dalam Islam, yaitu mereka yang terikat dan berada dalam keterikatan dari masyarakatnya. Mereka yang baru saja masuk ke dalam Islam tetapi mereka ini dicekal dari masyarakat mereka sehingga mereka menghadapi kesulitan keuangan. Jadi untuk kepentingan mereka itu maka sejumlah uang perlu dikeluarkan untuk ini, tetapi ini tidak berarti bahwa Islam mendorong pengeluaran uang agar orang itu mau menerima dan masuk Islam. Tetapi kadang-kadang keadaan memaksanya di mana ada keadaan-keadaan tertentu yang kadang-kadang keadaannya sangat jelas bahwa jika di sana terjadi pembatasan kepada orang-orang, sehingga jika mereka ini dibebaskan dari masalah keuangannya maka mereka bisa bebas dari pembatasan itu sehingga akan menjadi lebih mudah bagi mereka untuk menerimanya. Jadi, sekarang ini berbagai sarana tabligh ada di sana, jadi cara untuk memikat orang-orang-orang ini ada termasuk di sana. Jadi orang-orang yang menjadi budak belian dan untuk memerdekakan mereka di zaman dahulu itu adalah merupakan hal yang biasa, tetapi sekarang ini tidak ada situasi yang demikian itu. Tetapi masih ada orang-orang yang sangat kaya yang mengeluarkan dan memberikan uang kepada orang-orang ini dan memperbudak orang-orang tersebut, maka perbudakan ini belumlah hilang sama sekali. Di Pakistan hal seperti ini sudah biasa, sekarang orang-orang mengeluarkan protest melawan keadaan tersebut dan ada banyak orang yang membicarakannya. Jadi inilah pekerjaan dari Pemerintahan bahwa orang-orang ini harus dimerdekakan dari cengkeraman perbudakan. Mereka itu adalah pemilik dari hak-hak ini sehingga mereka itu tidak mahrum dari hak-haknya tersebut, di mana para buruh dan pekerja itu jangan sampai tidak mendapatkan hak-haknya mereka itu. Tidak ada yang dikerjakan dan bukannya menciptakan pencucian tetapi membawa mereka itu pada keresahan dan keinginan-keinginan yang buruk. Mereka yang terkena denda selama dalam bisnisnya, mereka itu juga dapat ditolong, dan apa pun yang dikeluarkan di jalan Allah, amal baik apa pun dan hal-hal yang baik yang disebutkan oleh Allah Taala maka uang ini dpat dibelanjakan untuk keperluan itu. Juga bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan yang kadang-kadang dikarenakan kekurangan biaya di mana mereka tertahan di dalam perjalanannya atau orang-orang yang pergi ke luar untuk mencari ilmu, maka jika mereka ini kekurangan biaya, maka jika ada seberapa uang yang bisa diberikan kepada mereka, inilah perintah-perintah yang telah diberikan untuk mensucikan masyarakat. Semua ajaran-ajaran ini diberikan dalam Kitab tersebut yang diwahyukan kepada Y.M. Nabi Muhammad saw.
Jika Pemerintahan Islam, mereka itu mau bekerja mengikuti ajaran ini dengan secara jujur dan sungguh-sungguh maka kemudian Islam dan Muslim mereka itu akan menjadi sebuah imej yang indah yang akan muncul di dunia dan tidak ada yang dapat menandinginya. Segala macam tuduhan dan kritik-kritik yang dilancarkan terhadap Islam, hal yang demikian itu akan terjawab dengan baiknya karena ajaran mereka itu tidak akan dapat menandingi ajaran dari Islam. Tidak ada system keuangan lainnya yang dapat menandingi system yang disajikan oleh Islam. System financial secara Islam yang disebutkan di dalam Kitab Suci Al-Qur’an mempersyaratkan bahwa orang-orang itu harus disucikan dalam hatinya di mana mereka itu tidak boleh membuat kesukaran pada orang lainnya. Jama’at Ahmadiyyah dengan karunia dan kemurahan dari Allah yang memiliki sumber dana yang terbatas ini berusaha untuk melaksanakan dan bekerja dengan mengikuti perintah ini. Tetapi betapa pun dengan keinginan kami yang besar, kami itu tidak dapat memperhatikan dan memenuhi semua keperluan itu. Tetapi bagi mereka yang menjalankan Pemerintahan, mereka itu memiliki sumber dana yang cukup luas sehingga mereka dapat mengerjakan hal ini. Jika sumber dana dari Pakistan ini digunakan sepenuhnya secara baik maka Pemerintah akan cukup mampu untuk mengurus dan menyediakan keperluan dari semua orang-orang ini. Jadi ajaran dari Kitab Suci Al-Qur’an itu adalah ajaran yang sedemikian indahnya yang mensucikan masyarakatnya dalam berbagai aspeknya. Orang-orang yang hidup di bawah Negara Muslim maka bukan saja orang Muslimnya tetapi bahkan orang-orang yang non-Muslimnya pun mereka itu dapat memperoleh manfaatnya dari system keuangan Islam yang menuju pada pensucian diri. Dari pensucian diri ini:

Surah Al-Baqarah ayat 223: …………… Sesungguhnya Allah mencintai mereka yang banyak bertobat, dan Dia mencintai orang-orang yang menjaga kebersihan dirinya.

Kebersihan pisik juga dimaksudkan di sini, di mana arti dari ayat ini adalah bahwa Allah Taala itu mencintai orang-orang yang menjaga kebersihan pisik dirinya dan juga kesucian hati dan jiwanya. Jadi orang-orang yang kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan berserah diri kepada Allah Taala serta bertaubat demi untuk mensucikan hati mereka, maka Allah Taala mencintai orang-orang ini. Kebersihan pisik juga sangat penting dan essential di mana ada perintahnya yang secara rinci tentang perkara kebersihan ini, kebersihan dari gigi, kebersihan dari tubuh dan kebersihan lingkungan semuanya ada di sana. Untuk keperluan shalat kebersihan itu sangatlah perlu, diwajibkan untuk mengambil air wudhu. Sayangnya pada orang-orang Muslim ini, standard kebersihan mereka itu tidak setinggi seperti dalam ajaran yang diberikan kepada mereka. Y.M. Rasulullah saw. secara khusus menyebutkan perihal hari Jum’at di mana setiap orang itu harus mandi dan memakai minyak wangi; terutama jika mereka akan datang ke mesjid, maka mereka dilarang untuk memakan makanan yang mengeluarkan bau. Kemudian kebersihan dari masyarakat dan kebersihan lingkungan dan kebersihan atmosfir juga sangat pentingnya. Ada orang-orang yang lemah dalam menjaga kebersihan ini terutama di negeri-negeri yang miskin, mereka itu punya pemikiran ini bahwa jika ada orang-orang itu miskin maka inilah penyebab dari kejorokannya itu padahal di mana faktanya itu adalah bahwa hal ini tidak bersama-sama demikian.
Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. telah menyebutkan bahwa Hadhrat Musa Azzahari telah menyampaikan hal ini, Y.M. Nabi Muhammad saw. mengatakan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman.
Untuk tetap berada dalam dalam kondisi tersebut, maka persyaratannya adalah keimanan. Kemudian ada riwayat lainnya dari Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. bahwa beliau datang dan masuk ke dalam mesjid, kemudian ada orang yang datang dengan rambut yang sangat kotor dan yang bajunya pun tidak begitu bersih dan janggutnya pun tidak terlalu bersih, kemudian Y.M. Rasulullah saw. menyuruhnya untuk membersihkan dirinya. Kemudian ketika ia datang kembali setelah segalanya baik dan bersih maka beliau bersabda bahwa baguslah itu, janganlah menjadi orang yang menyerupai satu Syaitan; jika ada orang di antara kita yang orang-orang merasa sangat sedih, kemudian tampangnya sangat kotor dan pakaiannya, dan rambutnya serta segalanya itu nampak sangat kotor, maka ini adalah sama sekali tidak benar.
Saya sudah melihat di negeri ini ketika saya baru pulang dari berjalan kaki bertemu dengan anak-anak yang akan pergi ke sekolah di mana ada beberapa sekolah Pakistan dan ada anak-anak yang pergi sekolah di sana. Ketika saya lihat pada mereka, ternyata anak-anak ini banyak tidak beres; mereka tidak menyisir rambutnya dengan baik, tidak mencuci mulutnya, padahal seharusnya mereka itu harus berdandan dengan rapih sebelum mereka itu berangkat pergi ke sekolah. Orang-orang tua mereka itu seharusnya mengurus anak-anaknya terutama dalam kebersihannya. Di rumah-rumah tersebut, di Negara-negara tersebut di mana orang banyak berkeringat karena kepanasan maka mereka itu harus lebih banyak membersihkan diri. Jika ada air mereka itu harus mandi. Tetapi bagaimana pun juga mereka itu harus mengusahakan agar setidaknya mandi satu kali setiap hari. Inilah hal-hal yang Y.M. Nabi Muhammad saw. telah mengatakannya bahwa kesucian dan kebersihan ini sebenarnya adalah bagian dari keimanan. Kesucian hati adalah hal lainnya dan sebagaimana yang sudah saya katakan bahwa para sahabat dari Y.M. Nabi Muhammad saw. mereka itu mensucikan hati mereka dengan mengupas bersih semua hal-hal yang buruk dan menjauhkan diri dari hal tersebut. Saya ingin memperlihatkan beberapa hal yang betapa pun pada kenyataannya ke-shalehan itu ada di dalam hatinya tetapi ada beberapa orang Ahmadi tertentu di mana hal-hal yang buruk itu masih ada terlihat pada mereka. Hal-hal yang buruk dan amal baik itu tidak jalan bersama-sama. Jika pekerjaan yang buruk berjalan dan bertambah-tambah maka hal ini akan menekan dan menghilangkan amal-amal yang baiknya. Jadi, adalah sangat perlu bahwa amal perbuatan baik itu harus tertanam dengan akar yang kuat di dalam hati kita dan kita itu harus membuang jauh semua hal yang buruk ini. Jadi, pensucian hati itu harus ada di sana dengan ruh yang sejati. Satu perkara yang buruk ini adalah iri hati dan yang keduanya ialah dusta. Kebiasaan lainnya ialah orang suka meminjam uang tetapi mereka tidak mengembalikannya. Di dalam masyarakat itu ada banyak terjadi berbagai masalah sebagai akibat dari kelemahan dan hal-hal yang buruk ini. Itulah sebabnya mengapa hal ini sangat penting untuk diperhatikan, berkenaan dengan iri-hati dan kedengkian ini Allah Taala telah mengajarkan kepada kita satu doa di mana saudara-saudara itu harus senantiasa berdoa kepada Allah Taala:

Surah Al-Falaq (113) ayat 6: “Dan dari keburukan orang dengki apabila ia mendengki”
Semoga kita diselamatkan dari iri-hati dan kedengkian dari orang. Dalam hal demikian itu, hati yang suci dan bersih juga harus berusaha untuk tidak menaruh dengki dan iri-hati terhadap siapa pun juga.
Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan hal ini bahwa Y.M. Rasulullah saw. mengatakan bahwa engkau itu harus menghindarkan diri dari iri-hati, karena cemburu atau iri-hati itu akan memakan habis amal baikmu seperti halnya api akan memakan habis batang kayu. Hadhrat Anas meriwayatkan bahwa Y.M. Rasulullah saw. telah bersabda, janganlah engkau memiliki rasa benci kepada orang lainnya dan janganlah punya rasa dendam di antara saudaramu dan jangan melepaskan tali persaudaraan di antara para anggota Jama’at, tetapi bersaudaralah secara bebas satu sama lainnya. Adalah tidak jujur dan tidak baik jika ada orang yang memperlihatkan ketidak-senangannya lebih dari 3 hari. Jadi inilah hal-hal yang sebenarnya dapat menciptakan keadaan suasana yang menyenangkan serta dapat membersihkan hati orang. Jika kita mempertahan kesucian ini, kemudian jika kami ingin memperoleh manfaat dari doa-doa kami itu dan kemudian untuk memperoleh manfaat dari Nabi besar ini yang telah datang untuk mensucikan kami, kami itu harus menghindarkan diri dari perasaan cemburu dan iri-hati, karena semuanya itu tidak mungkin tanpa hal itu. Ada orang-orang yang menampakkan keadaannya sangat baik tetapi mempunyai hati yang iri terhadap orang lainnya. Orang-orang ini sebenarnya terbakar di dalam api cemburu dan iri-hati ini, di mana orang-orang ini pun berusaha untuk menyakiti orang lainnya. Waktu mereka dihabiskan dengan memikirkan berbagai cara dalam iri-hatinya itu bagaimana caranya agar saya itu dapat merugikan dan menyakiti orang lainnya itu. Padahal jika waktunya itu digunakan untuk jalan yang positif di dalam doa-doanya itu barangkali dengan niatnya yang baik itu ia akan dapat mengalahkan orang lainnya dalam hal kebaikan. Allah Taala akan mensucikan mereka dan juga akan membuat mereka maju ke depan dalam perbuatan amal baiknya. Hal lainnya yang tentang ini saya sudah katakan berulang kali adalah kita itu harus menghindarkan diri dari kepalsuan dan berkata dusta. Sesuai perintah dari Allah Taala kepalsuan ini akan membawa orang lebih dekat pada sirik menyekutukan Allah. Jadi seseorang yang ingin mensucikan dirinya, maka adalah mutklak perlu bahwa orang itu harus menghindarkan diri dari berkata dusta dan dari perbuatan yang palsu.
Ada hadits lainnya di mana Y.M. Nabi Muhammad saw. mengatakan bahwa engkau itu harus berkata benar karena kebenaran sebenarnya akan membawa orang pada kebaikan dan kebaikan akan membawa orang ke Syurga. Orang yang berusaha untuk selalu berkata benar ia dapat menjadi Siddiq seorang yang jujur dan benar dalam pandangan Allah yang menghindarkan diri dari kepalsuan, karena kepalsuan itu sebenarnya akan membawa orang pada hal yang buruk, yang membawa orang ke Neraka. Kemudian jika orang itu sudah menjadi kebiasaan dalam perbuatan yang palsu ini maka diberi nama sebagai seorang qazaab yang pendusta.
Y.M. Rasulullah saw. juga mengatakan apakah saya perlu mengatakan kepadamu apa dosa yang terbesar itu? Para sahabat mengatakan: Ya! Y.M. Rasulullah saw. mengatakan bahwa membuat sesuatu sebagai sekutu dengan Allah dan tidak mentaati pada orang tua. Saat itu beliau sedang berbaring, yang kemudian dengan mendadak berdiri dan dengan suara yang keras mengatakan dosa terbesar yang ketiga adalah berkata dusta dan memberikan kesaksian palsu. Beliau berkali-kali mengulang-ulangi kata-kata ini sehingga kami menginginkan agar beliau berhenti mengatakan hal ini dan tidak meneruskannya. Tidak akan menjadi seorang Muslim jika orang itu berada di antara orang-orang yang akan masuk ke dalam Neraka sebagai akibat dari mengabaikan ajaran yang dibawa oleh Nabi Allah yang agung ini. Semoga Allah Taala memberikan taufik dan kemampuan kepada kita untuk dapat mensucikan hati kami dalam artinya yang hakiki.
Hal ketiga yang sudah saya sebutkan adalah yang sebenarnya telah menimbulkan begitu banyaknya masalah dikarenakan orang suka meminjam uang, kapan mereka perlu, tetapi kemudian ia merasa berat dan segan pada saatnya untuk membayar kembali utang tersebut. Ketika mereka sedang meminta uang pinjaman tersebut maka dari pihaknya itu berpikir bahwa orang yang akan mengambil uang itu dianggap sebagai orang yang sangat shaleh; tetapi ketika datang saat untuk membayarnya kembali maka mereka menganggap orang yang sama tadi sebagai orang yang tidak baik, orang yang sangat tidak adil dan tidak jujur. Ini bukanlah caranya dari orang yang beriman. Orang yang mengkaitkan dirinya kepada Nabi Allah yang agung ini tidak akan menjadi orang yang seperti ini; jadi mereka itu harus mensucikan hati mereka.
Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Hadhrat Abu Hurairah r.a. dikatakan bahwa seseorang datang kepada Y.M. Nabi Muhammad saw. dan ia menagih uang yang Nabi saw. harus membayarnya, dengan cara dan kata-kata yang kasar. Para sahabat Nabi saw. merasa sangat marah dan mereka mulai menegur orang tersebut. Y.M. Nabi Muhammad saw. mengatakan, jangan berkata apa-apa kepadanya yang ia itu akan mengambil kembali uangnya; ia berhak untuk mengatakan apa saja. Kemudian beliau saw. mengatakan berikanlah hewan yang sama dengan apa yang harus ia terima. Para sahabat mengatakan hewan yang kami miliki ada lebih bagus daripada hewan yang seharusnya diberikan kepadanya. Y.M. Nabi Muhammad saw. mengatakan, ya berikanlah kepadanya hewan yang lebih baik. Orang yang membayarnya dengan lebih baik akan diberikan ganjaran oleh Allah Taala. Jadi orang yang harus membayar uang itu maka ia harus membayarnya dengan senang hati. Jika situasi sedemikian rupa sehingga ia itu tidak sanggup membayar pada waktunya maka dalam hal demikian itu ia harus meminta waktu penangguhan yang lebih lama sampai batas waktu tertentu; meminta tambahan waktu untuk membayar kembali uang tersebut. Bagi orang yang akan menerima uangnya juga dinasihatkan agar ia memberikan tambahan perpanjangan waktu agar tidak timbul masalah dalam situasi masyarakat. Ini sesungguhnya akan memperlihatkan itikad baiknya di mana perilaku semacam ini dari kedua pihakannya dapat menciptakan kebaikan di dalam masyarakat.
Semoga Allah Taala memberi taufik dan kemampuan kepada kita untuk dapat mengikuti ajaran dari Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. dan semoga Allah Taala membuat kami berada di antara orang-orang yang berhasil dalam mensucikan hati mereka.

(Pamulang-Banten January 28, 2008 / Mersela, 4 Pebruari 2008)

Tidak ada komentar: