Kamis, 21 Februari 2008

KHUTBAH JUM'AT 8-2-2008: MISSI IMAM MAHDI a.s.

KHUTBAH JUM’AT HADHRAT AMIRUL MUKMININ KHALIFATUL MASIH V aba.
Tanggal 8-2-2008 dari Mesjid Bait-ul-Futuh, London , United Kingdom
Kebenaran Misi Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s.

Setelah mengucapkan Syahadat, memohon perlindungan dan menilawatkan Al-Faatihah, Hudhur aba. bersabda:
Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa selama ujian dan cobaan ini maka saudara-saudara akan menyaksikan efeknya yang secara khusus dan mukjizat-mukjizat tentang dikabulkannya doa-doa. Kebenaran dari perkara ini adalah bahwa Tuhan kami itu akan dikenali dengan melalui doa-doa. Ini adalah perkara fundamental yang paling terpenting, yang seorang Muslim itu harus berusaha untuk dapat mengerti kedalaman artinya dari itu. Dengan tanpa doa dan tanpa berserah diri kepada Allah Taala, maka pernyataan telah memiliki keimanan itu adalah tak berguna. Ini dikatakan oleh Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. bahwa Tuhan kami itu dapat dikenali dengan melalui dikabulkannya doa. Ini adalah puncaknya yang tertinggi dari keimanan seorang Ahmadi dewasa ini dan hal ini harus selalu ada di dalam hatinya. Bukan saja sewaktu mengalami ujian dan cobaan, tetapi pada saat yang relaks pun pada saat dalam keadaan makmur dan penuh kebahagiaan pun mereka harus senantiasa berserah diri kepada Allah Taala. Mereka harus selalu berserah diri kepada-Nya dan percaya bahwa Dia itulah sumber dari segala kekuatan dan keberkahan itu. Perasaan takut kepada Tuhan itu harus selalu tertanam di dalam hati mereka dan di dalam hati orang-orang yang dinamakan Muslim dan Mukmin yang sejati. Pada saat sedang dalam situasi ujian dan cobaan itu, keimanan mereka akan bertambah kuat dan kokoh lebih-lebih dari yang sebelumnya. Inilah apa yang harus dikerjakan oleh orang-orang yang beriman. Memperkuat keimanannya itu bukanlah hanya dengan maju begitu saja tetapi mereka itu harus meloncat dan berlari cepat dalam memperkuatkan keimanan mereka itu. Untuk mendapatkan ridha kesenangan Allah Taala itu mereka semua harus siap sedia untuk menghadapi hal ini. Segala ujian dan ketersandungan yang secara sementara ini tidak akan memperlemah langkah mereka atau menyebabkan mereka untuk menjadi kerdil; tetapi dikarenakan oleh rintangan dan kesukaran ini bahkan mereka itu harus meningkatkan keimanannya. Jadi, inilah sebenarnya revolusi yang Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah ciptakan di dalam diri orang-orang Ahmadi. Selama kita tetap berada di dalam kondisi kesabaran ini maka kami akan mampu untuk menyerap lebih banyak dan lebih banyak lagi keberkahan-keberkahan dari Allah Taala.
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda di satu tempat bahwa waktu antara dipanjatkannya doa dan dikabulkannya doa itu, dalam masa-masa ini kadang-kadang ada ujian demi ujian dan cobaan demi cobaan yang datang di jalannya orang-orang mukmin ini, dan ada ujian-ujian yang sepertinya akan mematahkan tulang punggung mereka. Tetapi bagi orang-orang yang cenderung berjalan di jalan yang lurus dan selalu tabah dan bersabar, mereka itu akan dapat menghirup harum wanginya dari pengabulan doa-doa mereka dari Tuhan mereka dalam masa-masa ini. Mereka melihat dari lubuk hatinya yang mendalam bahwa pertolongan dari Allah itu segera datang. Sebenarnya di dalam ujian dan cobaan ini di sana ada satu rahasia bahwa orang itu haruslah lebih cenderung, lebih banyak dan lebih khusuk lagi di dalam doa-doanya itu. Pada saat ujian dan cobaan itu bertambah berat maka tingkatan yang sama harus juga ditingkatkan dalam diri kita dalam hal komitmen dan pengabdian dalam shalat dan doa-doa. Inilah satu dari cara dan sarana-sarana untuk penyebab dikabulkannya dari doa itu. Oleh karena itu sama sekali jangan sampai ada orang yang berputus asa dan putus pengharapan; dan jangan sampai ada orang yang punya pikiran yang buruk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa berkenaan dengan pengabulan doa ini. Jangan ada orang yang punya pikiran bahwa doaku itu tidak akan didengar oleh Allah atau tidak akan dikabulkan oleh Allah. Jika mereka itu punya pikiran yang demikian maka mereka itu sama dengan mengingkari sifat dari Allah Taala bahwa Dia itu adalah Satu Wujud yang menerima dan mengabulkan doa-doa. Sebagaimana yang sudah saya katakan dan disampaikan kutipan dari tulisan Hadhrat Masih Mau’ud a.s., sudah jelaslah bahwa inilah kualitas dari seorang Ahmadi yang sejati itu bahwa dia itu akan selalu berserah diri kepada Allah Yang Maha Kuasa. Setelahnya ujian dan cobaan yang sementara ini Allah Taala akan terus mem-poles keimanannya. Dengan rujukan ini saya ingin mengatakan bahwa dewasa ini, di beberapa Negara di dunia nampak sedang terjadi satu gerakan kampanye untuk membuat kesulitan bagi kehidupan dari orang-orang Ahmadi itu secara langsung dan secara tidak langsung. Mereka itu punya rencana untuk mengejar-ngejar orang-orang Ahmadi ini dan berusaha membuat orang-orang Ahmadi ini dalam keadaan yang sulit. Ini sebenarnya adalah api dari iri dan kecemburuan yang dihembus-hembuskan oleh segolongan orang-orang ini dan atau oleh pihak Pemerintahan yang mengambil langkah-langkah seperti itu. Api kecemburuan ini adalah hal yang sangat kuat di masanya Hadhrat Masih Mau’ud a.s. baik dari kalangan Muslim dan juga dari pihak non-Muslim. Orang-orang non-Muslim, mereka melakukan hal itu dikarenakan pada zamannya Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mereka melihat kemajuan dari Islam di mana mereka tidak tahan untuk dapat menelan dan menyaksikannya; mereka itu tidak menyukai akan kemajuan dari Islam dan keunggulan dari Islam di sana. Sedangkan orang-orang Muslim karena ada pemimpin-pemimpin ulama Muslim yang memiliki kawenangan dan otoritas sendiri mereka merasa ketakutan kalau-kalau para pengikutnya ada dalam bahaya, yaitu akan meninggalkan mereka. Untuk menjaga para pengikutnya itu agar jangan sampai melarikan diri dari mereka, maka mereka membikin-bikin kata-kata, atau mengata-ngatai seperti semacam non-Muslim agar orang-orang itu tidak akan menyukainya. Semoga Allah Taala memberikan kepada mereka kebijaksanaan dan menaruh belas-kasihan-Nya kepada orang-orang ini, karena kadang-kadang orang-orang Muslimin ini dengan melakukan pekerjaan yang sedemikian itu sebenarnya mereka sedang membuat kehancuran diri mereka sendiri, yaitu karena mereka itu mengatakan bahwa kita harus melawan Ahmadiyyah. Adalah takdir dari Allah Taala bahwa jika mereka itu merencakan untuk melakukan pertempuran maka dengan jalan itu mereka sendiri yang akan hancurnya. Oleh karena itu dengan perasaan sympathy terhadap orang-orang ini, karena mereka pun membaca kalimah Syahadat maka kita perlu mendoakan untuk kebaikan mereka itu.
Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. mengumumkan tentang kedatangannya ini bahwa beliau itulah sosok orang yang difirmankan di dalam Surah Jumu’ah (62) ayat 4:
Wa aakhariina minhum lammaa yalhaquu
Dan Dia akan membangkitkannya pada kaum lain dari antara mereka, yang belum bertemu dengan mereka ……
Yaitu di antara orang-orang di zaman yang akhir ini, bahwa Allah Taala juga menyebutkan;

Surah Al-Jumu’ah ayat 4: wa huwal ‘aziizul hakiim
………… Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.

Allah Taala telah menyebutkan bahwa Dia-lah Wujud Maha Esa Yang telah mengutus dia itu yaitu Aku Sendiri Yang adalah ‘Aziiz’, Yang Maha Perkasa dan‘Hakiim’ Yang Maha Bijaksana. Allah Taala adalah Satu Wujud Yang paling unggul, dominant dan tidak akan ada orang yang dapat menghentikan apa yang Allah Taala berencana untuk mengerjakannya. Dia itu adalah ‘Hakiim’, Dia yang penuh dengan kebijaksanaan di mana Dia telah memutuskan bahwa mutiara hikmah kebijaksanaan dari ajaran Islam itu sekarang ini hanyalah dapat diperoleh dengan mengikut kepada Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. Oleh karena itu bilamana kita itu akan menyampaikan pesan amanah ini, agar supaya diselamatkan dari cemburu dan iri-dengki dari pihak penentang dan agar kita itu sukses di dalam misi kita maka kita sungguh-sungguh perlu untuk banyak-banyak memanjatkan doa dan shalat. Di satu pihak bahwa di Negara-negara Muslim di mana sedang menghadapi masa-masa yang sulit maka mereka itu harus tabah dan bersabar serta mereka itu harus banyak-banyak berdoa kepada Allah Taala. Mereka itu harus memperlihatkan kesabarannya dan berdoa kepada Allah Taala dengan cara yang sedemikian rupa dan mereka itu harus berserah diri dalam jalan yang sedemikian rupa sehingga Allah Taala akan segera memperlihatkan kepada mereka tentang pengabulan doanya dan kemenangan bagi mereka. Orang-orang Ahmadi yang tidak terkena secara langsung dalam perlawanan terhadap Ahmadiyyah, mereka itu harus berdoa untuk saudara-saudaranya yang berada di Negara tersebut. Karena ini adalah kemurahan dari orang-orang Mukmin yang beriman bahwa mereka itu adalah semuanya merupakan dari satu kesatuan tubuh yang jika satu bagian merasa sakit maka bagian tubuh lainnya atau bahkan seluruh tubuhnya akan merasakan sakitnya, jadi bilamana ada seorang saudara Ahmadi sedang berada di dalam kesulitan maka hati dari orang-orang Ahmadi itu harus menjadi sensitive dan harus seperti merasakan kesakitan dan kesulitan seperti halnya bilamana ada seseorang sedang dalam kesulitan atau menghadapi kesukaran, maka mereka harus memiliki perasaan simpati kepadanya. Jadi, oleh karena itu semua orang-orang Ahmadi dengan penuh rasa kasih sayang di dalam hatinya mereka harus berdoa, mendoakan agar saudara-saudaranya itu keluar dari masa ujian ini dan menjadi sukses berjaya. Saya merasa yakin bahwa pasti Allah Taala Yang selalu menerima doa-doa itu akan mendengar pada doa-doa kami, akan mengabulkan doa-doa kami serta akan menghilangkan kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh saudara-saudara Ahmadi kita. Para pihak penentang kita yang punya pikiran bahwa kesulitan-kesulitan dan rintangan-rintangan yang mereka kerjakan di jalan kemajuannya Jama’at Ahmadiyyah, sebenarnya seharusnya mereka berpikir bahwa apa yang sudah mereka kerjakan sejak 100 tahun yang lalu terhadap Ahmadiyyah yang jika hanya buatan manusia saja maka dengan perlawanan yang dihadapi Ahmadiyyah seperti itu yang dengan otaknya para pihak lawan yang bertambah maju itu, maka mereka itu akan sudah dapat menghabiskan dan menghapuskan Ahmadiyah ini sejak lama.
Siapakah orang-orang Ahmadi yang tidak mengetahuinya bahwa di Pakistan, sebenarnya oposisi dan perlawanan kepada Jama’at itu telah memberikan banyak kemajuan dan kesejahteraan kepada Jama’at. Dengan langkah-langkahnya yang lebih cepat Jama’at Ahmadiyyah telah melangkah maju dengan pesatnya di Pakistan dikarenakan oleh adanya penganiayaan dan penindasan ini. Jadi, oleh karena itu kami tidak pernah memiliki rasa khawatir atas perlawanan tersebut dan juga kami tidak pernah punya pikiran bahwa dengan perlawanan tersebut, mereka akan dapat menghentikan jalan kemajuan kami ini.
Sekarang lagi-lagi dan sekali lagi di Pakistan nampaknya bahwa perlawanan atau oposisi yang sudah usang ini, sekarang sedang bangun kembali dari oposisinya yang lebih lunak yang sudah ada di sana, di mana sekarang mereka menambah kekuatan oposisinya itu. Di mana mereka mendapatkan kesempatan maka orang-orang Ahmadi itu ditangkapi dengan tuduhan yang palsu. Beberapa hari yang lalu seorang anak laki-laki kecil Ahmadiyyah diajukan ke pengadilan dengan tuduhan bahwa ia telah memukuli seorang Mullah, seorang Kiyai, padahal keluarga dari orang yang sebenarnya mendapatkan pemukulan itu menolak hal tersebut. Tuduhannya itu ialah bahwa anak kecil itu telah memukuli Mullah tersebut sehingga harus dirawat di rumah sakit; katakanlah bagaimana seorang anak baru berumur 13 tahun dapat memukuli seorang Mullah dewasa dan bertubuh besar secara demikian, di mana orang yang besar itu tidak memberikan reaksi apa-apa. Sungguh mengherankannya perkara ini.
Tujuan dari kampanye propaganda semacam ini adalah agar generasi baru ini ditakut-takuti sedemikian rupa supaya jika mereka pun tetap sebagai Ahmadi tetapi janganlah begitu aktipnya. Para penentang ini, mereka berpikir bahwa dengan cara menghentikan dan tidak memberikan izin penyelenggaraan Jalsah Salanah dan program tarbiyat lainnya yang biasa diadakan di Rabwah itu dikiranya jika mereka itu akan tetap aktip dan generasi baru orang-orang Ahmadi ini barangkali menurut pengertian dari mereka itu akan menjadi rusak dan menjadi buruk, jika mereka itu memberikan tambahan tekanan pada orang-orang Ahmadi ini dan dengan memberikan lebih banyak penindasan dan penganiayaan. Orang-orang tersebut memang benar-benar telah buta dalam keimanannya, apakah mereka itu tidak tahu bahwa lampu cahaya yang telah dinyalakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa itu tidak akan dapat dipadamkan dengan hembusan mulut mereka. Surat-surat yang saya terima dari orang-orang Ahmadi dari Pakistan, orang-orang muda yang benar-benar sudah penuh dengan dedikasi dan kecintaan penuh mereka terhadap Ahmadiyyah membuktikan pada kenyataannya bahwa pemuda-pemuda ini semuanya siap sedia untuk mengorbankan harta dan jiwanya serta kehormatannya demi untuk Khilafat-Ahmadiyyah di mana mereka itu siap sedia untuk berkurban setiap saat dan kapan saja. Mereka ini sudah memberikan pengorbanannya dan akan terus memberikan pengorbanan, di mana para pihak musuh itu tidak akan mampu untuk menghambat langkah-langkah kami ini.
Jadi, oleh karena itu, orang-orang yang telah menjalin dengan kokohnya dengan institusi Khilafat ini dan dikarenakan hubungan mereka dengan Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. maka mereka pun ada memiliki hubungan dengan Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. . Karena orangnya yang dari Nabi Muhammad, Rasulullah saw. itulah sosok orang yang akan membawa manusia kepada Tuhan. Jadi, orang-orang tersebut yang memiliki hubungan dengan Tuhan Maha Kuasa di mana mereka ini memiliki keimanan yang teguh kepada Allah, bagaimana slogan-slogan dan teriakan-teriakan orang-orang tersebut akan dapat meng-intimidassi orang-orang ini. Jadi, oleh karena itu, saya memberikan pidato ini kepada para pemuda-pemudi kita agar perkuatlah dan kokohkanlah keimanan kalian kepada Allah, karena inilah sebenarnya yang menjadi kemurahan dan keanggunan dari para pemuda-pemudi Muslim Ahmadi ini. Inilah keanggunan dan kehormatan dari para pemudi Ahmadi dan inilah keanggunan dan kehormatan dari para pemuda Ahmadinya. Seperti halnya di India, di tempat-tempat di mana yang orang-orang Muslimnya dalam jumlah banyak, di mana para Mullahnya sekarang berusaha untuk melakukan penyiksaan kepada oang-orang Ahmadi dan orang-orang yang melakukan penyiksaan ini dengan atas nama agama Islam, sementara mereka sendiri banyak yang tidak tahu membaca kalimah syahadat, banyak yang tidak mengerjakan shalat atau membaca Kitab Suci Al-Qur’an, tetapi mereka ini mengatakan bahwa orang-orang Muslim Ahmadiyyah itu bukan Muslim. Para Muballig dan Muallim serta guru-guru kita itu diancam oleh mereka ini, tetapi sebagaimana yang sudah saya katakan peranan dari seorang Ahmadi dan tugas-tugas dari seorang Ahmadi itu mereka terus laksanakan dan mereka pun terus melakukan pekerjaannya. Mereka itu tidak pernah merasa ter-intimidasi oleh hal-hal tersebut. Mereka mempertahankan dirinya terhadap semua ini dengan pada setiap waktu berserah diri dalam shalat dan doa-doa. Semoga Allah Taala tetap dan senantiasa memelihara orang-orang ini di dalam perlindungan-Nya.
Perlawanan tersebut di masa sekarang ini sedang meningkat lebih keras lagi, ini adalah disebabkan oleh api kecemburuan yang ada di dalam hati mereka, yang memaksa mereka untuk berbuat demikian. Latar belakangnya dari itu adalah bahwa setelah berpulangnya Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. itu, sekarang Institusi Khilafat ini akan genap 100 tahun. Menurutnya, mereka berkata bahwa orang-orang yang kami anggap sudah dapat kami habisi ini, mereka sekarang sedang berpikir untuk merayakan yubilum perayaan seabadnya dari Khilafat-Ahmadiyyah. Jadi, oleh karena itu, perlawanan tersebut sebenarnya memberikan kepada kami bukti bahwa Jama’at Ahmadiyyah itu dengan karunia kemurahan dari Allah sedang bergerak maju ke depan selama beberapa tahun yang terakhir ini.
Di Indonesia kami lihat bahwa perlawanan tersebut sedang bertambah kerasnya. Ada rumah-rumah orang Ahmadi yang dijarah dan dirusak dan ada yang dibakar. Mereka juga mencoba membakar beberapa mesjid Ahmadiyyah atau menghancurkannya. Pemerintah yang dibawah tekanan dari para Ulama atau Mullah terpaksa mendukung mereka. Di beberapa propinsi, Pemerintah seperti para Mullahnya membuat kesukaran lebih daripada di tempat-tempat lainnya. Betapa pun juga untuk selama waktu yang panjang dengan perlawanan terhadap Jama’at ini, dengan melihat pada oposisi tersebut dan walaupun pada kenyataannya bahwa kami itu sudah meminta perhatian dari pihak Pemerintah, sekarang Pemerintah Pusat telah memutuskan untuk mengambil keputusan atas perkara ini di mana semacam perjanjian pun sudah disetujui di mana berita tersebut sudah masuk di dalam surat-surat kabar. Beberapa bagian dari persetujuan itu diambilnya dan ada beberapa bagian yang ditinggalkannya oleh Surat kabar tersebut sehingga akibatnya pesan sepenuhnya menjadi sangat tidak jelas. Perkara ini sudah saya sebutkan di dalam salah satu khutbah saya yang lalu. Jadi surat kabar ini dengan berbagai caranya telah menerbitkannya dalam pers dan juga dimasukkan ke dalam internet. Barangkali setelahnya mendengar komentar saya di dalam khutbah tersebut, orang-orang Ahmadi yang tidak mengetahui selengkapnya atas perkara ini, ada beberapa Ahmadi yang menulis kepada saya bahwa agar menyelesaikan permasalahan ini maka walaupun kita itu harus bersetuju atas beberapa butir tertentu, maka hal itu OK sajalah. Barangkali mereka itu tidak sepenuhnya mengetahui keadaan situasinya; kemudian sebagai contohnya beberapa dari mereka menulis secara ini bahwa Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw., pada saat Hudaibiyah beliau saw. setuju bahwa kata Rasulullah itu dihapus dari perjanjian tersebut. Hal yang pertama ialah bahwa, beliau sendirilah yang menghapuskannya itu. Hadhrat Ali r.a. yang menuliskan konsep tersebut menolaknya, ia mengatakan: Ya Tuan-ku; adalah tidak mungkin bagiku untuk melakukan hal tersebut! Atas hal tersebut Y.M. Nabi Muhammad saw. mengatakan di manakah ditulisnya kata Rasulullah itu, yang kemudian beliau menghapuskannya dengan tangan beliau sendiri. Beliau mengatakan bahwa orang-orang yang belum beriman ini, yang dengannya perjanjian ini sedang dibuat, mereka itu tidak mempercayaiku sebagai Nabi Allah, oleh karena itu kata tersebut perlu dihapuskan dari sana. Tetapi bagi orang-orang yang sudah beriman kepada beliau sebagai Nabi Allah tentu saja mereka itu tidak senang dengan dihapusnya itu. Y.M. Rasulullah saw. juga mengerti akan perasaan mereka itu, sehingga mereka tidak dipaksa untuk melakukannya. Jadi, oleh karena itu, bukanlah pekerjaan kita bahwa kita itu perlu memperlihatkan sesuatu kelonggaran dalam perkara ini atau kelemahan di dalam kepercayaan atas perkara ini hanya untuk menyenangkan orang-orang tersebut dan kita itu janganlah sampai mengerjakan sesuatu yang menurunkan derajat status dari pencinta besar kepada Y.M. Nabi Muhammad saw. ini. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, kami mempercayai beliau sebagai Imam Mahdi, Al-Masih yang dijanjikan a.s. Inilah kedudukan beliau yang benar, selain dari itu tidak ada yang dapat kita lakukan. Keindahan dari kepercayaan kita itu terletak pada kenyataannya bahwa kami ini adalah anggota dari Jama’atnya Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s., yang percaya kepada beliau sebagai Imam Mahdi dan Al-Masih yang dijanjikan, yang telah membuat perbedaan antara cahaya dan kegelapan. Poin kami dan pernyataan kami adalah bahwa di zaman kegelapan sekarang ini, maka Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s.-lah yang telah menerangkan kepada kami arti hakiki dan ke-istimewaan dari kalimah tayiibah. Beliau a.s. telah mengisi hati kami dengan penuh pengertian dan nur dari kalimah ini. Itulah beliau yang telah mengerjakannya. Itulah beliau yang telah menunjukkan kepada kami jalan-jalan untuk mendekat kepada Allah Taala. Itulah beliau yang sosok Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. dan yang pencinta besar kepada Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. Beliau itulah yang telah mengajarkan kepada kami jalan-jalan untuk mencintai Y.M. Nabi Muhammad saw. Bagaimana mungkin bahwa Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. ini yang namanya itu diberikan oleh Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. di mana beliau saw. telah memanggil beliau sebagai Mahdi kami Mahdi-i-naa-, bagaimana mungkin, hanya dikarenakan oleh tekanan dari pihak Pemerintah atau dari Ulama, kita itu harus berhenti menyebutkan beliau sebagai Al-Masih dan Al-Mahdi. Mungkinkah itu? Tanda-tanda dari Langit yang bersamaan dengan turunnya Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. sudah ada di sana. Semua persyaratan dari keadaan zaman pun sudah terpenuhi. Jadi, dengan telah menyaksikan semuanya ini, apakah hanya karena adanya tekanan atau katakanlah karena takut pada orang-orang lain, bahwa walaupun Y.M. Rasulullah saw. telah memberikan nama Al-Masih kepada sosok yang satu ini, kemudian demi hanya untuk menyenangkan dunia, walaupun pada kenyataannya bahwa kami itu adalah dari antara pengikutnya, lalu kami itu harus memberikan kepada beliau nama yang lain. Bagaimana mungkinkah itu?
Orang-orang yang membuat kami dengan masa-masa yang sulit ini, janganlah berbuat oposisi melawan kami ini. Setelah menyaksikan Tanda-tanda dari gerhana bulan dan gerhana matahari itu, bukannya mengaplikasikan perkara ini kepada Al-Masih dan Mahdi, apakah kami itu harus meng-aplikasikannya kepada seseorang yang lain? Ini adalah na’udzubillah min dzalik seperti halnya mengingkari keputusan verdict dan Tanda-tanda yang sudah diperlihatkan oleh Allah Taala. Apakah mungkin bahwa Tanda-tanda dari Al-Qur’an dan nubuatan-nubuatan yang telah Allah Taala perlihatkan di zaman dan waktunya dari Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. ini harus kami ingkari? Mungkinkah bahwa di satu pihak kami telah melakukan bai’at di mana kami beriman dan percaya kepadanya sebagai orang yang pilihan Allah dan di pihak lain kami mempercayai bahwa wahyu beliau itu adalah salah, di mana Allah Taala telah memberikan kepadanya kabar suka bahwa:
اِنَّ اْلمَسِيْحَ اْلمَوْعُوْدَ الَّذِيْ يَرْقُبُوْنَهُ وَاْلمَهْدِيَّ اْلمَسْعُوْدَ الَّذِيْ يَنْتَظِيْرُوْنَهُ هُوَ اَنْتَ

Innal Masiihil mau’uud alladzii yarqabuunahu wal mahdii almas’uud alladzii yantadhiiruu nahu huwa anta . Yang artinya adalah: Sesungguhnya Al-Masih Mau’ud a.s. dan Al-Mahdi yang ditunggu-tunggu itu adalah engkau sendiri.
Inilah apa yang Allah Taala telah katakan. Kemudian Allah berfirman lagi:
Wa la takuunu minal mumtarin
Maka janganlah engkau menjadi salah seorang yang ragu tentang hal itu.
Di dalam semuanya ini dengan hanya melihat pada jalan keluar yang mudahnya saja, mereka itu hanyalah untuk menyenangkan orang-orang lain, apakah dapat dikatakan bahwa jika orang itu melakukan yang sedemikian ini pantas dinamakan sebagai Ahmadi? Jadi, pengingkaran terhadap Al-Masih dan Mahdi sebenarnya adalah sama dengan mengingkari terhadap Ahmadiyyah dan inilah sesuatu yang orang Ahmadi tidak bisa dan tidak pernah akan dapat mentolerirnya. Sebagaimana surat kabar sudah menerbitkannya persetujuan ini antara Pemerintah dan orang-orang Ahmadi, sebagaimana yang sudah disetujuinya, dari persetujuan ini, orang-orang Ahmadi Lahore, mereka juga bangkit dan bangun di mana mereka memberitakan bahwa seolah-olah orang-orang Ahmadi itu telah berubah pandangannya dan berubah keimanan mereka itu. Tujuan mereka adalah bahwa untuk mengatakan bahwa kami yang Lahore ini sudah memperoleh kemenangan dan kami sudah memenangkan perkara ini, karena sekarang orang-orang Ahmadi juga telah menerima – naudzubillah min dzalik – bahwa Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. itu bukan seorang Nabi, tetapi beliau hanyalah seorang Mujaddid, seorang Pembaharu.
Yang pertama-tama adalah bahwa anggota dari Jama’at Ahmadiyyah di Indonesia, orang-orang yang akan pergi dan membicarakan perkara ini dengan pihak Pejabat Pemerintah, mereka itu tidak memiliki sedikit keraguan pun bahwa kami itu tidak mempercayai bahwa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sebagai Al-Masih Mau’ud dan sebagai Imam Mahdi as. Tidak akan pernah ada seorang Ahmadi yang dapat berpikir tentang itu’ Dengan karunia dan kemurahan Allah, Jama’at Indonesia dikarenakan pengabdian dan komitmennya, mereka itu adalah - masya-Allah - sebuah Jama’at yang kuat. Mereka itu adalah tergolong dalam ranking Jama’at nomor satu di dunia. Pengorbanan jiwa mereka dan harta mereka yang dipersembahkan demi untuk Ahmadiyyah adalah satu bukti yang cemerlang atas kenyataan bahwa mereka ini adalah Ahmadi-ahmadi yang sejati, jadi, ini juga adalah merupakan sebuah tuduhan palsu terhadap Jama’at Indonesia. Ini adalah satu tuduhan yang besar jika dikatakan bahwa kami itu untuk sementara waktu ini memperlihatkan sesuatu relaksasi dan kelemahan. Kata-kata dalam persetujuan tersebut tidaklah terlalu jelas di mana ada beberapa poin yang disetujui; ini tidaklah berarti bahwa orang Ahmadi itu telah menjadi lemah dalam posisinya. Tidak ada suatu tuduhan terhadap seorang Ahmadi di Indonesia bahwa mereka itu telah memperlihatkan kelemahan di dalam keimanannya. Mereka telah mengekpresikan hal yang penting ini juga di dalam surat mereka itu, karena kata-kata Al-Masih dan Mahdi itu tidak tertulis secara jelas di sana. Oleh karena itu orang-orang yang di surat kabar ini mereka mendapatkan kesempatan untuk memelintirkan perkara tersebut dengan berbagai caranya dan menerbitkannya di dalam berita yang sama sekali tidak akan dan tidak pernah ada di dalam pikiran dan hati seorang Ahmadi. Tetapi bagaimana pun juga orang-orang telah mengambil berita ini dan memblow-up-nya di luar proporsinya. Ketika saya jelaskan hal ini di dalam khutbah saya yang lalu maka surat kabar ini pun telah menerbitkan statement yang sama di dalam surat kabarnya dan ini adalah satu hal yang bagus bagi pihak surat kabar ini di mana mereka pun telah menerbitkan statement kami itu. Tetapi masih juga ada semacam bantahan dari Lahore atas berita itu dan juga dengan menilpon bagian press di sini mengatakan bahwa hal tersebut belum juga jelas sepenuhnya, mereka itu haruslah melakukan sesuatu lebih dari itu bukan hanya sekedar sedikit usaha saja dari pihaknya itu.
………….
Lihatlah pada wahyu dari Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. yang bilamana kemudian kalian meng-analisanya untuk dirimu sendiri pandangan tentang hal itu yang kami miliki berkenaan dengan Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. Dengan pandangan tersebut bahwa kalian itu memiliki kata-kata dari Hadhrat Masih Mau’ud a.s. maka kalian bisa menjadi maju itu adalah dikarenakan oleh hal itu. Mereka yang menganggap bahwa Anjuman – Lahore - itu lebih besar dari Khilafat, apakah kalian dapat terus mengembangkan Islam ini di mana-mana atau apakah kalian dapat mendirikan Ahmadiyyah di sesuatu negeri? Kehormatan ini sudah datang pada banyak orang-orang yang percaya kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s., Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani sebagai Al-Masih Mau’ud a.s. dan Imam Mahdi, mereka yang sudah beriman pada institusi ini sebagai sebuah institusi yang benar dan hakiki. Mereka yang sudah mengambil bai’at di tangan Khalifah, sebenarnya mereka ini dengan karunia kemurahan dari Allah yang telah mengirimkan pesan tabligh ini kepada 189 Negara-negara di dunia dan mendirikan Jama’at-Nya di sana. Apakah yang telah kalian dapat kerjakan dibandingkan dengan yang tadi itu, apakah keputusan dekrit atau verdict dari Allah Taala ini bukannya sebuah bukti bahwa mereka ini adalah benar? Pertolongan dari Allah Taala itu tidak pada orang yang hanya percaya atau beriman pada Masih Mau’ud a.s. sebagai mujaddid saja. Jadi, demi Tuhan saya minta agar kalian merobah sikap attitude kalian; cetaklah bukunya Masih Mau’ud a.s. dan bacalah itu, maka kalian akan dapat mengerti apa pesan amanah yang tertulis di sana itu. Kemudian bukalah Al-Qur’an dan apa yang Allah Taala katakan tentang orang-orang ini, mereka yang percaya pada sebagian dan tidak percaya pada sebagian yang lainnya.
Di satu tempat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa untuk membuat sebuah nubuatan itu setelahnya mendapatkan pemberitahuan dari Allah Taala, inilah satu hal yang diberikan oleh Allah Taala dan dengan melalui petunjuk-Nya ini maka perkara-perkara yang tersembunyi itu akan dibukakan-Nya. Sementara saya sudah melihat keberkahan-keberkahan dari Allah Taala dengan nubuatan-nubuatan tersebut, bagaimana mungkin saya dapat mengingkari diri saya sendiri akan kata Nabi dan Rasul itu yang digunakan tentang saya ini. Bilamana Allah Taala telah memberikan kepadaku nama-nama ini, bagaimana mungkin saya dapat menolak hal tersebut, atau saya harus merasa takut kepada siapa pun juga. Saya bersumpah demi Allah Yang telah mengutus-ku, untuk mengkaitkan sesuatu yang merupakan bagian dari penghinaan dari orang-orang bahwa Dia itu adalah Satu Wujud Yang Maha Esa Yang telah mengirimkan aku sebagai Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s.. Sebagaimana saya mempercayai apa yang ada dalam ayat Kitab Suci Al-Qur’an, demikian juga dengan tanpa ada perbedaan satu titik pun, saya mempercayai pada wahyu yang sangat jelas ini yang saya terima dari Allah Taala. Kebenarannya dari wahyu itu sudah dibuat jelas kepadaku melalui Tanda-tanda-Nya yang berulang-ulang kali diperlihatkan kepadaku. Saya dapat berdiri di depan Baitullah, di depan Rumah Allah dan saya bersumpah demi Allah bahwa wahyu suci yang diturunkan kepadaku itu adalah benar-benar kata dari Allah yang sama, yang telah berbicara kepada Hadhrat Musa dan kepada Hadhrat Isa dan akhirnya kepada Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw., Dia mewahyukan pesan amanah-Nya kepada semua orang-orang ini. Bagi saya bumi ini menjadi saksi dan langit juga menjadi saksi dan mengatakan bahwa saya ini adalah Khalifatullah. Perlukah orang itu mengingkari-ku, ada orang-orang yang tidak percaya kepadaku, tetapi saya sangat yakin bahwa Allah Taala akan menolong-ku sebagaimana Dia selalu menolong Utusan-Nya. Tidak ada orang yang dapat berdiri menentang kepadaku, karena mereka itu tidak punya sumpah dari Allah ini dan apa pun yang saya ingkari tentang risalat dan nubuwwat itu adalah yang artinya bahwa saya ini bukanlah seorang Nabi yang berdiri sendiri secara independent dan bukannya Nabi yang membawa Syariah baru. Tetapi dalam artian ini bahwa saya memperoleh keberkahan-keberkahan ini dari Imam yang Nabi-ku Muhammad saw., dan dengan melalui beliau-lah kepada saya telah diberikan ilmu yang ghaib ini dan dalam hal tersebut, saya ini secara pasti adalah seorang Nabi dan seorang Rasul, tetapi tidak membawa Syariah yang baru dan tidak membawa undang-undang yang baru. Dengan cara ini, saya tidak pernah mengingkari hal tersebut dan inilah arti yang sebenarnya di mana Allah Taala telah memanggilku Nabi dan Rasul. Jadi, oleh karena itu, satu kali lagi pada saat ini, saya tidak mengingkari bahwa saya adalah seorang Nabi dan seorang Rasul, inilah penjelasan yang sebenar-benarnya yang aku berikan.
Setelah diberikannya statement yang sudah sangat jelas ini, apakah masih ada keraguan yang ada di dalam pikiran orang itu? Hadhrat Masih Mau’ud a.s., setelahnya memperoleh wahyu itu beliau men-deklarasikan posisi beliau itu dan beliau telah membuatnya dengan sangat jelas. Saya katakan kepada orang-orang ini yang telah menyeleweng dari jalan yang lurus, bahwa datanglah kalian dan juga ikutlah menciptakan revolusi ini di dunia. Allah Taala Yang telah menunjuk Mirza Ghulam Ahmad sebagai Al-Masih Mau’ud a.s. dan Mahdi yang adalah seorang nabi subordinate atau bawahan nabi. Itulah Al-Masih dan Mahdi yang mengikut pada Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw., yang ditakdirkan bahwa beliau itu akan menyebarkan pesan amanah Islam ke seluruh penjuru dunia di mana beliau telah mengerjakannya, yang sudah dikatakan dalam keterangan kalimat yang jelas bahwa betapa pun dengan menghadapi perlawanan dan oposisi ini, saya akan terus menyebarkan tabligh Engkau itu ke seluruh penjuru dunia. Sekarang ini, orang-orang yang dapat menyaksikan pemenuhan dari janji ini hanyalah orang-orang yang mempercayai beliau sebagai Nabi dan mereka yang menjalin ikatan dengan institusi dari Khilafat ini. Pesan amanah ini dengan melalui media electronic sedang disebarkan ke tempat-tempat yang jauh di ujung dunia. Jadi hari ini adalah hari kemenangan bagi orang-orang tersebut, orang-orang yang mempercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Al-Masih Mau’ud a.s. dan Mahdi, di mana Allah Taala memperlihatkan kepada mereka mukjizat dari dikabulkannya doa dengan kemajuan dari Ahmadiyyah dewasa ini. Tidak ada satu kekuatan apa pun di dunia yang dapat menghentikan kemajuannya. Statement dari Allah Taala adalah bahwa Aku akan menyebarkan pesan tabligh-mu ke seluruh penjuru dunia, ini juga adalah pesan bagi kita bahwa bilamana mendapatkan kesulitan di jalan ini, di mana ada angin perlawanan oposisi yang ditiupkan dari kanan dan dari kiri, akan timbul nyala api di sana. Pemerintah pun akan membuat beberapa rintangan, tetapi Allah Taala berfirman bahwa Aku Yang Maha Perkasa ‘Aziiz’ dan ‘Hakiim’ Tuhan Yang Maha Bijaksana, Aku berikan kepadamu pelipur lara: Hai para pengikut Masih Mau’ud a.s., Aku berikan hiburan ini kepadamu dan kepada pengikut-mu bahwa kalian itu adalah dari-Ku, dan kalian itu sedang berjuang untuk menyebarkan pesan amanah dari-Ku. Oleh karena itu Aku telah memutuskan di dalam pikiran-Ku, Aku telah memutuskannya untuk setiap saat bahwa dukungan-Ku dan pertolongan dari-Ku akan selalu ada berada sama-mu. Aku akan meyakinkan bahwa Aku akan menyebarkan pesan tabligh engkau ke seluruh penjuru bumi. Di satu kesempatan, untuk mendukung beliau itu dan memberikan kepada beliau kekuatan, Allah Taala berfirman bahwa:
لاَ تَخَفْ اِنَّنِيْ مَعَكَ وَمَشْيِنَا مَشْيِكَ اَنْتَ مِنِّيْ بِمَنْزِلَةٍ لاَ يَعْلَمُوْنَ اْلخَلْقُ وَجَدْتُكَ مَا وَجَدْتُ اِنِّيْ مُهِيْنٌ مَنْ اَرَادَ اِهاَنَتَكَ وَاِنِّيْ مُعِيْنٌ مَنْ اَرَادَ اِعَانَتَكَ اَنْتَ مِنِّيْ وَسِرُّكَ سِرِّيْ وَاَنْتَ مُرَادِيْ وَمَعِيْ اَنْتَ وَجِيْهٌ فِيْ حَضْرَتِيْ اِخْتَرْتُكَ لِنَفْسِيْ

latakhafu innaanii ma’aka wa masyaina masyaika anta minni bi manjalatin la ya’lamunal halqu wa jadtuka maa jadtu. Innii muhiinun man araada ihaa nataka, wa inni mu’inun man araada i’aanataka, anta minnii wa sirraka sarrii wa anta muraadii wa ma’ii anta wa jiitu fii hadhratii ikhtartuka linafsii. Yang artinya dari ini adalah: Janganlah engkau merasa takut, sesungguhnya Aku ada bersamamu dan Aku berjalan menyertai-mu. Engkau mendapatkan martabat tersebut di-sisi-Ku tidak diketahui oleh siapa pun di antara manusia; Aku telah mendapatkan-mu dan Aku menyukai kamu. Bilamana ada orang yang menghinakan kamu maka Aku akan menghinakan orang itu. Barang siapa yang menolong kamu maka Aku pun akan menolong dia juga. Engkau adalah milik-Ku dan rahasia-mu adalah rahasia-Ku dan engkau akan selalu bersama Aku. Engkau mengagungkan keberadaan-Ku, engkau adalah orang terhormat disisi-Ku. Aku telah pilih engkau untuk Diri-Ku.
Jadi, orang yang kepadanya diberikan kata-kata hiburan dari Allah Taala ini dan yang membuat kedudukannya sangat jelas, Allah Taala juga mendukungnya dan Allah pun memberikan janji untuk mendukung orang-orang yang akan mendukung beliau dan akan menghinakan orang-orang yang menghinakan beliau. Allah Taala ada bersama beliau, Wujud Tunggal yang telah men-deklarasikan sebagai orang yang pilihan-Nya maka tak ada yang perlu ditakutkan bagi orang-orang yang mengikut kepadanya. Orang itu jangan sama sekali merasa kacau dengan keadaan apa pun yang mungkin terjadi.
Pada waktu perang Uhud, walaupun kenyataannya bahwa orang-orang Muslim itu harus mundur dan menderita banyak kekalahan juga, tetapi musuh pun tidak dapat dikatakan sebagai pemenang. Pada akhirnya Allaahu ‘Ala wa Ajal deklarasi itu adalah benar bahwa Allah adalah yang Tertinggi. Deklarasi ini dibuat juga oleh Allah Taala di zaman ini dan pada waktu ini untuk yang tercinta-Nya Al-Masih Mau’ud a.s.. Jadi, oleh karena itu kita yang percaya dan beriman kepadanya maka tidaklah perlu bagi kita untuk merasa khawatir atas semua kesulitan dan rintangan yang bersifat sementara ini.
Baru-baru ini pada orang-orang Arab juga terjadi kegelisahan yang penyebabnya adalah bahwa ada beberapa Pemerintahan Arab yang dikarenakan ketakutannya pada Mullah dan orang Kristiani karena melihat pada kemajuan dari Ahmadiyyah dan kekuatan dari Ahmadiyyah; juga satu alasannya adalah karena terbakar api cemburu dan iri-hati maka penyiaran transmisi dari satellite Ahmadiyyah yang biasanya terus berlangsung itu telah dihentikannya. Sepertinya mereka itu tidak punya etiket sopan santun dalam perkara ini dengan menghentikannya secara begitu saja di mana orang-orang Arab-Ahmadi dan orang-orang non-Ahmadi Arab lainnya mereka menulis surat kepada saya dan kepada Management MTA bahwa, bagaimana orang-orang ini telah menghentikan penyiaran Tuan pada saluran TV ini? Kami katakan kepada mereka, kami akan berusaha untuk menjalankannya kembali secepatnya memungkinkan dan hari ini dari khutbah saya ini, mereka akan mengetahui mengapa semua ini bisa terjadi. Pemerintahan yang lemah ini sebenarnya adalah karena mendapat tekanan dari para Ulama-Mullah, di mana mereka berusaha untuk menghentikan transmisi ini. Karena di beberapa Negara Arab oposisi itu ada di sana dan juga dari beberapa missionaries Kristiani di mana mereka memberikan tekanan agar transmisi ini dihentikan karena dianggap merugikan pihak Kristiani. Bagaimana pun juga kasus ini kami serahkan kepada Allah dan jika mereka ini berpose melawan orang-orang dari Allah, maka kami berserah diri sajalah kepada Allah Yang Maha Kuasa, Allah Yang pemilik segala kekuatan dan bahwa Tuhan Yang ‘Aziiz’ adalah Wujud yang memiliki segala kekuatan dan Yang Maha Perkasa, di mana Dia sudah mengumumkannya:

Surah Al-‘Imraan ayat 55: Wa makaruu wa makarallaahu, wallaahu khairul makiriin.
Dan mereka, yakni musuh Al-Masih, membuat rencana dan Allah pun membuat rencana, dan Allah adalah sebaik-baik Perencana.
Inilah pengumuman dari Allah itu bahwa jika mereka berusaha dan merencanakan sesuatu maka Allah Taala pun membuat rencana di jalan-Nya juga. Allah Taala adalah yang Terbaik dari semua Perencana. Sebelumnya juga, di zamannya Al-Masih yang pertama usaha-usaha seperti ini sudah dikerjakan oleh orang-orang dan sekarang usaha-usaha yang sama ada dilakukan oleh orang-orang terhadap Al-Masih Mau’ud a.s. dari Nabi Muhammad saw. ini. Kesulitan-kesulitan yang diciptakan di jalan kita, maka Allah Taala akan menghilangkan semua ini; inilah pekerjaan dari Allah Taala, bahwa Dia akan menghilangkan kesulitan tersebut. Allah Taala akan membuat rencana yang sedemikian rupa yang bahkan kami pun tidak dapat mengerti.
Rencana Allah Taala itu adalah untuk selama beberapa jam dalam sehari mereka mengatur siaran penggantinya. Sebagai respon atas penderitaan yang mereka buat itu, sebenarnya kami sudah mengadakan kontak dengan European satellite yang untuk itu pernah kita usahakan di masa lalu namun tidak berhasil, yaitu ketika kami mengadakan kontak dengan European satellite tersebut ternyata tidak ada ruang yang dapat kami sewa. Tetapi setelahnya kesulitan yang mereka ciptakan ini, kemudian Allah Taala mengatur bagi kami untuk mengadakan kontak dengan yang sekarang ini, di mana satellite yang telah mereka hentikan itu jangkauannya hanya terbatas pada beberapa area saja dan satellite yang sekarang ini jangkauannya adalah lebih luas dan lebih besar. Orang-orang yang mengatakan bahwa kami tidak dapat lagi menonton MTA-Al-Arabia, maka sekarang dengan melalui satellite yang baru ini dengan karunia kemurahan dari Allah kekurangan dari program lama yang tidak terlihat dari beberapa area maka sekarang hal itu akan dapat terpenuhi. Ini semua adalah caranya dari Allah; Dia-lah Wujud Yang Maha Esa Yang janji-Nya itu selalu merupakan janji yang benar.
Kesulitan-kesulitan ini akan datang, dan orang-orang yang iri, mereka itu akan terus berusaha sekuat tenaga mereka, tetapi jangan sampai ada orang yang merasa berputus asa karena kejadian tersebut. Janganlah mereka putus pengharapan dengan melihat pada kesulitan-kesulitan yang menghadang pada jalan mereka ini. Kami harus senantiasa berserah diri kepada Allah Taala, kami harus menaruh lebih banyak perhatian lagi pada shalat dan doa-doa; kita harus mempercantik shalat-shalat kita dan melaksanakan tugas dan tanggung-jawab kita serta kerjakanlah shalat-shalat nawafil. Karena shalat dan ibadah itulah yang benar-benar akan menolong kita dalam mengejar tujuan ini, inilah yang akan menolong kita. Jadi, sibukkan-lah lidah saudara-saudara di dalam mengingat kepada Allah. Dengan melalui ini insya-Allah jalan menuju kemenangan kita akan terbuka. Jadi, inilah poin utama yang setiap Ahmadi itu harus selalu ingat pada setiap saatnya. Sekarang masa 100 tahunnya Khilafat-Ahmadiyyah akan segera datang di mana orang-orang Ahmadi sedang merencanakan untuk merayakannya. Orang-orang yang iri itu, mereka akan berusaha lebih-lebih dari yang sebelumnya untuk mengganggu dan merugikan kita. Jadi, ke-iri-hatian mereka itulah yang menyebabkan mereka mengganggu kami Ahmadiyyah, karena katanya Khilafat ini sudah diambil dari kami, orang-orang Ahmadi sudah mengambil Khilafat ini.
Jadi para pihak penentang Jama’at ini, kadang-kadang mereka menyatakan poin ini dengan secara terbuka. Orang-orang Muslim lainnya itu, mereka menyatakan bahwa dengan tanpa Khilafat ini, maka kami tidak akan mendapat sukses. Surat-surat kabar mereka dipenuhi dengan tulisan artikel ini; bahkan sekarang pun ada sebuah statement, yang sekarang saya bawakan satu: Mufti Habiburrahman Sahib menyebutkan bahwa institusi dari Khilafat Islam, tidak ada system yang lebih besar dari Khilafat dan bagaimana mungkin untuk dapat memilikinya dengan tanpa Kesatuan di dalam satu Landasan. Keadaan dari orang-orang Muslimin yang mereka sedang melaluinya situasi tersebut sudah memahrumkan orang-orang Muslimin dari keberkahan-keberkahan ini. Dalam situasi seperti ini, mereka itu haruslah mengerjakan pekerjaan yang sama, yaitu dengan jalan memberikan pengorbanan pengorbanan, seperti mereka yang telah memperoleh Negara Pakistan ini. Pengorbanan tersebut, yang diberikan untuk tujuan ini yaitu bahwa mereka mendapatkan sebuah Negara yang merdeka, di mana mereka itu akan dapat menjalani kehidupannya secara hukum Islam dan akan dapat menegakkan suatu Pemerintahan Islam. Harus ada hukuman jika terjadi penipuan atau percundangan di sana, tetapi kenyataannya sekarang ini tidak ada hukuman yang diterapkan. Rahasia dari semua keberkahan-keberkahan dan kemajuan ini ada pada Khilafat. Inilah pernyataan statement dari Kiyai Mullah yang non-Ahmadi ini.
Saya berkeinginan agar orang-orang tersebut sekarang akan meninggalkan sikap keras kepalanya dan mereka itu dapat datang, dan percaya bahwa Imam Zaman itu, yang tentang itu janji-Nya adalah bahwa Imam Mahdi akan datang dan setelahnya beliau, maka institusi Khilafat akan ditegakkan. Sosok orang yang mereka tunggu-tunggu itu sekarang sudah datang dan dengan melalui beliau-lah maka institusi Khilafat itu sudah didirikan; tidak akan pernah ada lagi system Khilafat baru yang akan didirikan setelahnya Khilafat yang sudah ada ini. Usaha dan upaya apa pun yang kalian lakukan tidak akan dapat menggantikannya. Jadi, para Ahmadi ini berdoalah bagi mereka diri sendiri semoga Allah Taala akan melindungi mereka dan membuat kami tabah dan bersabar, di mana mereka itu semua harus senantiasa mengikatkan diri pada Jama’atnya Hadhrat Imam Mahdi, Al-Masih Mau’ud a.s., yang sudah datang sesuai dengan janji nubuatan dari Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. dan juga berdoalah untuk orang-orang lainnya ini, semoga Allah Taala memberi taufik kepada mereka, agar mereka juga ikut datang dan bergabung, bersatu dengan Imam Mahdi, Al-Masih Mau’ud a.s. ini. Semoga demikian hendaknya; insya Allah Taala. Aamiiin.



San Jose-California-USA, February 10, 2008 / Mersela, 14 Pebruari 2008

Tidak ada komentar: