Kamis, 28 Agustus 2008

Hanya Ketakwaan dapat Mensejahterakan Dunia

KETAKWAAN DAPAT MEMPERBAIKI KE-EKONOMIAN / KESEJAHTERAAN DUNIA

(Firman Allah Taala dalam Kitab Suci Alqur-aan Surah Al Hujuraat -49- ayat 13)

Untuk memeriksa keadaan ekonomi yang kadang-kadang menjadi sumber dari pertikaian maka mereka mendirikan World Justice System. Apa yang terjadi pada organisasi-organisasi ini setiap orang itu dapat melihatnya sendiri.. Sebab dari kegagalannya itu adalah dikarenakan kurangnya ketakwaan, tidak ada rasa takut kepada Tuhan. Yang dengan apakah mereka itu telah menaruh timbunan harta kekayaan atau kepandaian dan kekuatan dari ilmu pengetahuan, naka dikarenakan oleh kesombongan dan kebangga-banggaannya itu atau dengan menganggap diri mereka itu adalah pembawa bendera kedamaian yang lebih dari siapa pun juga dan menempatkan mereka pada landasan yang lebih tinggi dari bangsa yang lainnya. Mereka telah membuat tingkatan-tingkatan anggota tetap dan anggota tidak tetap yang juga tidak pernah dapat meraih kedamaian dikarenakan kurangnya rasa takut kepada Tuhan dan kurangnya ketakwaan. Jika sebuah Adidaya tertentu memiliki kawenangan untuk menanda-tangani beberapa dokumen dengan dirinya sendiri, maka system ini, kekuatan ini, kawenangan ini tidak akan dapat menyebarkan kedamaian. Jika akan terjadi kedamaian di dunia maka kedamaian di dunai ini hanyalah dengan melalui ajaran yang Allah telah wahyukan kepada Y.M. Nabi Muhammad s.a.w., yang pra-syaratnya itu adalah takwa, ketakwaan. Tentang segala bangsa-bangsa ini, sebagai umat manusia, Kitab Suci Al-Qur’an telah memberikan kepada kita sebuah ajaran, yang firman-Nya dalam Surah Al-Hujuraat (49) ayat 13:

Yaa ayyuhahan naasu ‘inna khalaqnaakum min dzakariw wa untsaa wa ja’alnaakum syu’uubaw wa qabaa-ila li ta’aarafuu inna akramakum ‘indallaahi atqaakum innallaaha ‘aliimun khabiir. (Surah Al-Hujuraat -49- ayat 13)

Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan; dan Kami telah menjadikan kamu bangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Waspada.

Jadi inilah ajaran dari persaudaraan Islam itu, untuk menciptakan kebersaudaraan dalam Islam itu dan untuk menegakkan kedamaian itu demikianlah perintah dari Allah ini. Seseorang yang bertakwa dan memiliki rasa takut kepada Tuhan, maka ia itu harus dengan sepenuhnya meng-aplikasikan ajaran ini kepada dirinya tentang kebersaudaraan ini dan untuk menyebarkannya kepada dunia. Orang-oang yang beriman telah duperintahkan, dengan perintah tentang kecintaan, kasih-sayang dan keadilan.

Tidak jadi soal betapa hebatnya mereka itu membuat Dewan Keamanan dan Komite Perdamaian, tetapi mereka itu tidak akan dapat menghilangkan keresahan dari dunia karena Bangsa Adidaya yang kuat itu telah mengambil kawenangan melebihi dari bangsa yang lainnya. Jadi, keamanan dan jaminan akan perdamaian dunia itu hanya akan dapat diberikan dan keresahan dari dunia itu hanya dapat dihilangkan jika superioritas kebangsaan yang salah itu dihilangkan.

Keresahan ini tidak akan dapat dihilangkan selama ras dan segala macam supremasi dan keistimewaan itu tidak dapat dihilangkan. Selama di dalam pikiran orang-orang dari Negara-negara dan Pemerintahan mereka itu tidak memiliki pemikiran ini dengan kesadaran yang penuh bahwa kami semua ini adalah anak-anak dari Adam dan pengembangan kami itu adalah sebagai hasil dari laki-laki dan perempuan maka sebagai seorang manusia itu, kita adalah sama di dalam pandangan dari Tuhan. Jika seseorang itu adalah memiliki keistimewaan di dalam pandangan Allah, yaitu seseorang yang memiliki ketakwaan dan ketakwaan siapa yang lebih tinggi atau superior itu hanyalah Tuhan Yang Mengetahuinya. Tak ada orang yang dapat menilai untuk dirinya sendiri sampai di mana tingkat ketakwaannya itu. Ia itu tidak dapat memeriksa tingkat kadarnya sendiri dan tidak dapat menguji tingkatan kadarnya sendiri, yang oleh karena itu Allah berfirman bahwa kedudukan kamu itu dan kelebihan kamu terhadap orang lainnya itu bukannya dikarenakan oleh keturunan dan bukan karena kebangsaan-mu, bukan karena warna kulitmu, bukan karena harta kekayaanmu atau kedudukan kamu di dalam masyarakat kamu. Tidak ada satu bangsa pun yang menjadi lebih superior yang dikaitkan dengan penguasaannya terhadap bangsa-bangsa yang lemah. Di dalam mata duniawi, kekuatan dunia ini dan Pemerintahan duniawinya ada memiliki suatu kedudukan tertentu tetapi bukannya dalam pandangan dari Tuhan. Apa pun yang tidak diketahuinya dalam pandangan Tuhan maka hal itu tidak akan dapat sukses di dalam tujuan-tujuan baiknya, apa pun yang telah dipergunakannya untuk keperluan tersebut. Islam mengatakan bahwa segenap manusia dan orang-orang itu adalah merupakan satu keluarga. Jika mereka itu hidup sebagai satu keluarga tunggal, hanya dengan demikianlah mereka itu akan saling menjaga kedamaian dan keamanannya satu sama lainnya. Sebagai anggota dari satu keluarga yang demikian itu mereka akan saling mencintai dan saling kasih-sayang satu terhadap yang lainnya. (22-6-2007)

Kamis, 28 Agustus 2008

Tidak ada komentar: