HOMOEOPATHY dan KHALIFATUL MASIH
IV r.h.
Ilmu pengobatan homoeopathy prinsip dasarnya ditemukan oleh seorang ahli pengobatan
Yunani Hypocrates (th. 460 – 370 SM). Hipocrates menyatakan bahwa pada makhluk
hidup, khususnya manusia terdapat system penyembuh
alami yang disebut vix medicatrix nature. Selain itu ia
juga menemukan bahwa suatu unsur atau zat
yang dapat menyebabkan penyakit, dapat juga menyembuhkan penyakit (homo =
sama). Sayangnya kemudian ditinggalkan oleh para dokter-dokter
setelah Hypocrates, maka oleh seorang physician Jerman bernama Dr. Samuel
Hahnemann (1781 M) yang bersama teman-temannya mengadakan experiment dan pembuktian
proving percobaannya. Tetapi system
pengobatan homoeopathy tidak diambil perduli baik oleh para dokter maupun oleh
masyarakat luas; karena obat homoepathy ini sangat-sangat murah walaupun
manjur, dan tidak ada efek sampingan. Mereka, orang-orang ini lebih menyukai system pengobatan allopathic, system
pengobatan ala Barat yang dikenal di zaman sekarang ini. Memang dengan allopathic, ekonomi dunia
mendapatkan besar manfaatnya, karena banyak dokter-dokter bisa hidup dari
pengobatan orang sakit, Universitas Kedokteran dan Farmacy berkembang,
penanaman pohon obat-obatan dan pabrik-pabrik pharmacy serta apotek
dispensaries pun berkembang banyak yang mendapatkan keuntungan dan turut
mengambil manfaat dari orang-orang sakit.
Dibandingkan dengan obat-obat
homoeopathy yang bisa dibuat dengan modal sedikit atau modal awal saja yang relative
murah, sehingga bisa diberikan secara cuma-cuma, di-gratiskan atau kalau
mau pasen bisa membayar untuk botol tempat obatnya yang tidak lebih dari Rp. 3000
- 5000 saja.
Keluarga Mirza di Qadian India dalam
beberapa generasi sudah berkecimpung dalam bidang medis. Mirza Ghulam Murtadha (1800-1876)
kakek-buyut Khalifah IV r.h. biasa mengobati orang-orang desa-desa Qadian dan
sekitarnya kalau ada yang menderita sakit. Tidak ada dokter di sekitar itu,
maka sebagai seorang kepala suku beliau selalu diminta tolong apapun yang
terjadi.
Ilmu ketabiban diturunkan kepada
anaknya, Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) yang kemudian menjadi Al-Masih Mau’ud
a.s. (1890) yang menjadi terkenal karena keberhasilan dalam bidang pengobatan. Dari
Hadits Tirmidhi Jilid 2 hal. 38 disebutkan: Imam Mahdi akan mendapat 2 macam penyakit, yang satu pada bagian
atas dari tubuh (yaitu pusing - giddiness) dan yang kedua pada bagian bawah
tubuh (yaitu diabetes). Anak beliau, Mirza Bashir-ud Din (1889-1965) yang
kemudian menjadi Khalifatul Masih II r.a. (1914) sangat tertarik pada
medication dan mempelajari secara mendalam ilmu pengobatan allopathy, herbal dan obat local; ketika homoeopathy sampai ke India, beliau menjadi salah seorang praktisi
homoeopathy yang pertama. Tetapi Mirza Tahir
Ahmad (1928-2003) yang kemudian menjadi Khalifatul Masih IV r.h. (1982) itu,
sampai di usia 14 tahun ia menganggap homoeopathy hanyalah omong kosong hocus
pocus yang tak ada artinya. Tahir
menganggap tidaklah mungkin ada obat yang diencerkan sampai kadar yang amat
sangat kecil itu masih memiliki efek pengobatan.
Kata Tahir, ketika saya sakit,
ayahku memberikan dua macam resep obat
allopathy dan homoeopathy juga dan setelah sembuh saya tidak tahu obat
yang mana yang bekerja? Saya seringkali menderita sakit pening kepala migraine
yang berat, kadang-kadang dengan 5-6 butir aspirin tidak juga reda terpaksa
makan obat analgesic tinggi penahan nyeri yang biasa ayah beli dari Calcutta.
Satu kali saya menderita migraine yang sangat berat sehingga hanya bisa
berbaring ditunggui oleh ibuku, ibu mengirim orang untuk meminta 2 butir tablet analgesic dari ayahku. Orang itu
kembali mengatakan tidak ada lagi obat analgesic, tetapi ayahku memberikan
tepung obat homoepathy untuk-ku. Aku berpikir, ini tak ada gunanya sama sekali,
tetapi karena sedang merasa sangat sakit, saya pun menyerah saja tidak protes.
Ibuku menaruhnya disendok dan saya pun menelannya.
Ibuku yang selalu dekat tempat
tidurku bertanya, bagaimana rasanya keadaanmu sekarang? Eh ternyata
saya menyadari bahwa sakit kepala itu mendadak hilang! Sesudah sembuh, saya
mulai berpikir, sekarang teori itu harus
mengikuti observasi. Teori mengatakan,
itu tidaklah mungkin; tetapi pengamatan observasi mengatakan, itu memang
terjadi!
Satu kali saya sakit pilek yang
berat, yang tidak sembuh-sembuh dengan obat biasa. Saya minta obat kepada
ayahku. Ayahku mengajukan beberapa pertanyaan dan kemudian memberikan bermacam-macam
tepung (homoeopathy); saya sembuh dalam satu hari.
Ketika ayahku menderita sakit keras,
tanpa diperintahkan saya mulai mempelajari pengobatan homoepathy dari buku-buku
yang ada di perpustakaan; saya pinjam tetapi tidak pernah dikembalikan karena
tidak ada orang yang tertarik untuk membacanya. Lambat laun saya dapatkan ilmu
ini dan akhirnya saya nyatakan: Tidak ada allopathy lagi! Ketika saat itu saya sering terkena penyakit
malaria yang berat, dimana obat allopathy
yang dipakai mengobati malaria, menyebabkan side effect yang membuatku rasa
sakit. Tiga-empat hari saya menderita, tanganku membengkak, terasa gatal di
dalam tubuh, saya tidak tahu apakah ini disebabkan oleh malaria atau pengaruh
dari obatnya??
Maka saya memutuskan untuk mencoba pengobatan homoeopathy, saya
berkali-kali gagal tetapi saya coba lagi dan coba lagi, dan saya pelajari lagi.
Ini berlangsung selama 2 tahun yang akhirnya saya dapat membuat resep untuk
diriku sendiri. Juga untuk serangan malaria saya membuat resep sendiri dan saya
sembuh! Setelah itu saya mulai memberikan obat homoeopathy kepada anak-anakku
dan juga kepada orang lain. Ini tanggung-jawab saya yang besar, sehingga saya terus-menerus
mempelajari secara intensif. Kadang-kadang saya perlu duduk semalaman untuk
memikirkan resep apa yang akan diberikan kepada orang yang dijanjikan datang
esok hari? Study yang terus-menerus dan dengan praktek-praktek akhirnya saya
sekarang dapat dengan cepat memutuskan obat apa yang harus diberikan kepada
pasen. Kadang-kadang dengan melihat pada mukanya saja saya dapat memutuskan
resep apa yang perlu diberikan. Ini adalah hasil study dan pekerjaan praktek
Khalifah dengan pengalaman selama 40
tahun!
Tentu saja tidak semua obat sama
harus diberikan kepada orang yang menulis kepada Khalifah dengan symptom sama;
Khalifah pun mendapat surat dari seluruh dunia; banyak dokter-dokter yang
menulis surat secara pribadi tentang kondisi pasennya yang ia sudah merasa
putus harapan, karena mendengar tentang keberhasilan usaha Khalifah. Ada
kasus-kasus dimana orang yang dianggap sudah sampai di-terminal-nya, tetapi
ternyata ia masih hidup sampai sekarang.
Saya berpikir, orang jangan dulu berburuk sangka dan singkirkanlah
dahulu prejudice kemudian lihatlah faktanya tentang homoepathy ini. Catatan
record lengkap dibuat di kantor Khilafat di London.
Orang yang meragukan kemampuan
homoeopathy diantaranya adalah Tuan B.A.
Rafiq (1931-2003), yang dulu
menjadi Imam Mesjid Ahmadiyah London,
ia penderita sakit diabetes. Oleh karenanya kemana-mana ia harus
membawa obat insulin. Tidaklah mudah
untuk mendapatkannya di Pakistan, kadang-kadang di kampung tidak ada listrik sehingga
susah untuk menyimpan insulin dengan baik. Makanya sebelum berangkat ke
Pakistan Rafiq minta resep dari Khalifah. Cobalah! Kata Khalifah, kalau tidak baik,
jangan dipakai! Menantu Rafiq seorang dokter
di Amerika benar-benar skeptic atas obat Homoeopathy ini mengatakan: Tidaklah mungkin obat ini bisa bekerja!
Selama perjalanannya di Pakistan, Rafiq tidak bisa mendapatkan insulin, ia pun
menggunakan resep dari Khalifah: Dan ternyata bekerja! Saya tidak tahu apa-apa
tentang medicine, Dokter yang menantu saya pun tetap skeptic, tetapi kenyataannya
hasilnya bagus bagi saya!
Rafiq pun bercerita kepada Zafrullah
Khan yang juga penderita diabetes. Zafrullah malah lebih skeptic lagi. Saya
sudah 40 tahun sakit diabetes, katanya! Saya kira obat homoepathy tidak akan bisa
menolong saya! Namun 2 bulan kemudian ia mengirim surat kepada Rafiq. Obat ini
bagus! Zafrullah Khan masih menggunakan obat homoepathy ini selama 10 tahun
terakhir sampai wafat tanggal 1 September 1985 pada usia 93 tahun. Chaudhry
Sir Muhammad Zafrullah Khan lahir tanggal 6 February 1893 seorang politisi,
jurist, cendekiawan dan ulama Ahmadiyah terkemuka di Pakistan. Zafrullah Khan
menjadi Menteri Luar Negeri Pakistan yang pertama, kemudian menjadi Wakil
Pakistan di PBB, dan terakhir menjadi President International Court of Justice
di Den Haag- Belanda.
Walaupun di setiap rumah missi / rumah
muballigh Jemaat Ahmadiyyah sudah
disediakan secara cuma-cuma obat homoepathy bagi siapa yang meminta, namun
Khalifatul Masih IV r.h. tidak memaksa anggotanya untuk harus mempercayai
Homoeopathy ini.
Tambahan: Contoh pengobatan system
homoeopathy bioplasma / biochemistry.
Dr. Schuessler berpikir bahwa memberikan garam mineral dalam jumlah banyak dapat
merusak fungsi dari sel-sel yang sehat; oleh karena ia memilih untuk mencairkan
dan melarutkan garam ini pada kadar homeopathic potency.
Bubuk tepung atau pellet ini dimakan (ketika mulut sedang bersih) dengan
ditaruh di bawah lidah agar bisa diserap masuk aliran darah melalui saluran
kecil capillaries dalam mulut.
Inilah informasi ke-duabelas garam cell salts yang sangat berguna
untuk berbagai kondisi tubuh
Tasikmalaya – Kawalu, 21 Juni 2013, 12 Saban 1434 H. :
Bio Plasma / bio chemistry
- Calc Fluor digunakan untuk tulang, gigi, pembuluh darah dan jaringan urat halus - connective tissue-. Bisa digunakan untuk mengobati wasir, tumor fibroids (mis. pada uterus wanita), varises veins, kelenjar membengkak, lemah sendi tulang dan lemah daging tumit.
- Calc Phos juga digunakan untuk jaringan urat tulang halus, memulihkan kebugaran setelah baru sembuh dari sakit, otot cramp dan kejang urat. Juga dapat digunakan untuk tulang rapuh osteoporosis, patah tulang, pertumbuhan tulang atau gigi yang kurang baik, hiatal hernia – tonjolan burut keatas kearah perut, turun kadungan -uterine prolapsed- dan inpeksi kronis.
- Calc Sulph digunakan untuk penyembuhan luka, pembentukan jaringan halus tissues baru, dan membantu hati membuang toksin –detoxify- dari darah. Juga digunakan untuk luka bakar tingkat tiga -superficial burns-, jerawat –acne-, bisul –ulcers-, borok –boils-, bisul bernanah –abscesses-, peradangan selaput membrane -mucus membrane inflammation-, bronchitis, radang selaput lendir hidung –sinusitis-, dan penyakit mata merah menular –pinkeye-.
- Ferr Phos membantu darah mengalirkan oxygen, memperkuat saluran darah dan melawan inpeksi. Digunakan untuk demam tingkat rendah, luka memar, trauma, mimisan yang tak henti-henti dan anemia (terutama ketika sedang hamil), pendarahan borok, haid tidak teratur, sakit gigi dan gusi bengkak.
- Kali Mur ada di dalam otot-otot, saraf, otak dan sel darah. Digunakan untuk mengobati pembuluh eustachio (antara telinga sebelah dalam dan kerongkongan) yang tertutup, radang tenggorokan laryngitis, radang selaput dada pleurisy, eksim kering, diare, keputihan, batuk kering dan dapat membantu mucus ingus yang ringan.
- Kali Phos mengatur dan memperbaiki system syaraf. Digunakan untuk kelelahan, ketegangan sutris, kepayahan, vertigo, kejang urat - spasms, mati rasa - numbness, depresi, gugup - nervous sakit kepala, kulit jadi merah bengkak -skin eruptions, ketegangan yang membuat tekanan darah tinggi dan rasa cemas/ gelisah.
- Kali Sulph membawa oxygen kedalam sel. Digunakan juga ispeksi telinga kronis, kulit bermasalah, sakit sendi atau sakit saraf dan lendir / ingus tebal yang kronis.
- Mag Phos ada pada darah, tulang, gigi, tulang belakang - spine, saraf dan otak, Digunakan untuk otot kaku dan kejang - spasms and cramps, mendadak kehilangan tenaga, sakit punggung, kejang sebelumnya datang haid, cepat marah -irritability, gigi sakit-sakit, dan denyut jantung tidak teratur - arrythmias. (DHN 19/6/2013 pengganti tablet Promag, obat lambung mual gastritis, kebanyakan asam lambung).
- Nat Mur menolong pendistribusian air secara tepat di dalam tubuh dan memperbaiki kekeringan atau kelembaban yang terlalu banyak pada tubuh. Digunakan untuk eksim basah, mulut kering, telinga mendenging - tinnitus, katarak, diare, kulit melepuh - blisters, demam, allergy rhinitis bersin-bersin - hayfever, dan bengkak-bengkak - swelling.
- Nat Phos mengatur keseimbangan ke-asaman -acid-base balance dan asimilasi dari lemak. Dapat menolong menyembuhkan rasa panas dalam perut&dada -heartburn, radang sendi -arthritis, buruk pencernaan, sakit perut kebanyakan asam - acid stomach aches, batu empedu dan batu ginjal -gall & kidney stones, berkeringat banyak, mabuk mual dan muntah (seperti yang sedang hamil) -morning sickness, dan rasa sakit seluruh badan terus menerus (sendi otot tendon-urat daging tumit) -fibromyalgia.
- Nat Sulph menghilangkan/ mengurangi air berlebih dari sel dan urat halus jaringan -connective tissue- serta memperbaiki fungsi hati -liver. Digunakan untuk mengobati penyakit gula darah, kencing manis - diabetes, ketidak mampuan mengatur kencing -enuresis, hilang nafsu makan, penyakit kuning - jaundice, bengkak -swelling, influensa, dan susah pencernaan.
- Silica ditemukan pada jaringan halus -connective tissues, tulang, rambut, gigi, kuku dan sel-sel saraf. Digunakan untuk mengobati memperbaiki fungsi ginjal, kelelahan, lemah adrenalin karena stress yang berat dan terus-menerus, kurang penyerapan unsur makanan gizi -nutrients, dan pasen yang mudah merasa kedinginan.
Darah adalah seperti halnya tanah untuk
tempat tanaman. Tanah yang miskin, tidak subur hanya akan menumbuhkan tanaman
yang kurus dan kering-sakit. Demikian juga darah yang kekurangan essential
constituents atau unsur pokok/ penting akan membuat tubuh badan orang lemah, kurus-kering
sakit-sakitan dan mudah terserang penyakit. Dengan memberi pupuk memperkaya tanah dapat
membuat tanam-tanaman yang kurus dan lemah menjadi tumbuh subur dan berbunga
menghasilkan buah. Penyegaran, penyembuhan tubuh manusia yang sakit-sakitan
dapat dilakukan dengan proses yang sama, yaitu dengan mengisi, melengkapi darah
dengan unsur constituent yang kurang. Inilah bio-plasma, biochemistry,
chemistry dari jaringan otot living tissues.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar