Allah Mencukupi Keperluan Hamba yang Bertakwa, melalui Jalan yang Tidak Disangka.
….. Wa may yattaqillaaha yaj’al lahuu makhrajaa. Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasibu, wa may yatawakkal ‘alallaahi fahuwa hasbuhuu …….
Sekarang ini sudah ada banyak sarana yang tersedia. Para Muballigh Wakaf di zaman dulu berhadapan dengan banyak kesulitan, dana sungguh sangat terbatas.
Ada ceritera kejadian dari Muballigh di zaman dahulu untuk memberikan gambaran tentang betapa tingkat pengorbanan mereka itu. Hadhrat Syed Shah Muhammad sahib sudah bertugas selama 18 tahun terus-menerus di Indonesia. Beliau hidup dengan gaji allowance yang sangat kecil dan tidak pernah minta pertolongan. Beliau hanya meminta kepada Tuhan untuk semua keperluannya. Pada saat beliau kembali ke Pakistan dari Indonesia melalui jalan laut, beliau hanya memiliki sebuah overcoat dan dua pasang pakaian. Ketika di atas kapal, ada pikiran terlintas di dalam hatinya bahwa ia sedang pulang setelahnya bertugas sekian lamanya (18 tahun), tetapi bahkan beliau sama sekali tidak punya baju baru untuk dipakainya waktu datang ke Rabwah nanti. Tetapi beliau kemudian menghapus pikiran keinginannya semacam itu, karena hal itu bertentangan dengan spirit dari seorang yang sudah me-Waqaf-kan hidupnya. Beliau pun menyadarinya.
Ketika kapalnya sudah merapat di dermaga di Singapore, dari atas dek beliau melihat ada seseorang yang membawa bungkusan mendekati kapal. Orang tersebut menemui Kapten Kapal dan menanyakan sesuatu, yang kemudian diantar untuk menemui Shah sahib, dan memeluk beliau, mengatakan bahwa ia adalah seorang anggota Jemaat. Orang tersebut mengatakan bahwa ia adalah seorang penjahit dan telah membaca dalam Harian Al Fazl tentang perjalanan pulang Shah sahib kembali ke Rabwah melalui Singapore. Ia ingin sekali untuk berjumpa dengan beliau dan memberikan hadiah. Karena ia sudah melihatnya dari potretnya sehingga ia dapat memperkirakan bagaimana ukuran bajunya yang cocok, maka ia menjahit beberapa buah baju.
Hal itu membuat menetesnya air mata Syed Shah sahib, betapa Tuhan telah memberikan pikiran kepada seseorang yang tidak dikenalnya untuk memenuhi keinginannya. Beliau menulis bahwa jika seorang Muballigh itu hanyalah berharap kepada Tuhan untuk meminta pertolongan, dan tidak memintanya kepada siapa pun juga, maka Tuhan akan menyediakan keperluan baginya dari jalan yang ia tidak ketahui, yang tidak disangka-sangka olehnya.
Firman Allah SWT. dalam Kitab Suci Alqur-aan:
….. Wa may yattaqillaaha yaj’al lahuu makhrajaa. Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasibu, wa may yatawakkal ‘alallaahi fahuwa hasbuhuu ……. - ….. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, Dia akan membuat baginya suatu jalan keluar. Dan, Dia akan memberikan rezeki kepadanya dari mana yang ia tidak pernah menyangka. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupi baginya. ……
(Ath Thalaaq, 65 : 2 – 3 / 4) (Fr.S. 22-10-2010)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar