Senin, 21 Januari 2008

KHUTBAH JUM'AT 30-11-2007 Al-Aziiz - 3 Sifat Ilahi (Terjemah)


KHUTBAH JUM’AT HADHRAT AMIRUL MUKMININ KHALIFATUL MASIH V aba.
Tanggal 30-11-2007 dari Mesjid Baitul Futuh Mosque London, United Kingdom
Sifat Ilahi Al-Aziiz (3) Yang Maha Perkasa

Setelah mengucapkan Syahadat, memohon perlindungan dan menilawatkan Al-Faatihah, Hudhur aba. menilawatkan ayat dari Kitab Suci Al-Qur’aan:
Surah Aali ‘Imraan ayat 19:
Allah memberi kesaksian bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Dia dan demikian pula Malaikat-malaikat dan orang-orang berilmu, yang berpegang teguh pada keadilan; tiada tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
Tujuan dari didirikannya Jama’at Ahmadiyyah adalah supaya mengerti akan keshalehan dan ketakwaan serta Tauhid, Ke-Esaan Tuhan; untuk membuat pengertian ini, agar supaya dapat menciptakan pengertian ini, dan agar supaya dapat membuat contoh praktis dari perkara tersebut serta untuk menegakkan perkara ini di seluruh dunia. Untuk menegakkan kedaulatan Allah Taala Yang telah menciptakan langit dan bumi di mana di sana ada banyak terdapat orang-orang-Nya yang tersebar di seluruh dunia. Bumi ini hanyalah satu bagian kecil saja dari keseluruhan alam semesta dan bumi ini tidak lebih dari hanyalah satu titik saja. Jadi, kami yang dinamakan manusia ini dan ada orang-orang yang berkata dengan rasa sombong yang besar di bumi ini, yang sebenarnya mereka itu tidak ada artinya apa-apa. Inilah rahmat keberkahan dari Allah Taala bahwa dengan kedudukannya yang insignificant yang tidak berarti ini memberikan kepada kami kedudukan sebagai mahluk ciptaan-Nya yang terbaik. Tujuan dari penciptaan kami itu telah disebutkan seperti ini di mana Allah Taala juga telah mempercayakan beberapa tugas kepada kita yang tujuannya adalah agar kami ini menjadi penyembah-Nya yang sejati. Akan tetapi mayoritasnya dari dunia ini bahkan tidak bersedia untuk merenungkan tujuan dari penciptaan mereka itu, yang dikarenakan mengejar-ngejar tujuan duniawi dari kehidupan ini, yang telah menggelamkan mereka dan melibatkan mereka dengan sedemikian rupa sehingga mereka itu tidak mampu untuk menaruh perhatian pada hal ini dan Syaitan pun telah memegang mereka di dalam cengkeramannya.
Orang-orang yang sudah beriman kepada orang yang dikirim oleh Allah dimana mereka itu bekerja dengan mengikuti perintah dari Allah Taala, orang-orang ini, mereka itulah orang yang ingat akan tujuan dari penciptaannya ini bahwa Allah Taala Yang adalah Pemilik dari segala Kekuatan dan Kekuasaan, Yang Maha Perkasa, Yang paling unggul, Yang adalah Pencipta dari Alam semesta langit dan bumi. Dia itu telah menciptakan begitu banyak orang-orang, begitu banyak mahluk-mahluk lainnya yang ciptaan Allah di atas bumi ini. Tuhan Yang Maha Kuasa itu agar supaya dapat menegakkan Kedaulatan-Nya dan Ke-Unggulan serta Pemerintahan-Nya di atas bumi ini, Dia itu tidak memerlukan pertolongan apa pun dan dari siapa pun, tetapi Dia telah meminta perhatian dari orang-orang bahwa Aku telah memberikan izin dengan pengertian ini bahwa Nabi-Ku yang dengan ajarannya yang didapatkan dari-Ku itu, maka kalian itu boleh mempercayainya dan juga boleh mengingkari atau menolaknya; ini adalah kebebasan bagimu, apa pilihanmu, engkau itu dapat saja melakukan apa yang engkau sukai. Tetapi jika kalian itu mau menggunakan akal pikiran intellect-mu dengan sebagaimana mestinya dan menggunakan akal kebijaksanaanmu dengan sebagaimana mestinya maka kalian itu akan berada di antara orang-orang Mukminin yang bekerja dengan mengikuti ajaran tersebut. Jadi, jika kalian itu berjalan secara demikian, maka Aku akan memperhitungkan kalian di antara orang-orang yang berusaha untuk menegakkan Kedaulatan-Ku dan Kerajaan-Ku di dalam kehidupan ini dan Aku akan memperhitungkan kalian di antara orang-orang yang beriman dan bukan dari orang-orang yang mengikuti Syaitan. Jadi, oleh karena itu Allah Taala berfirman bahwa hamba-hamba-Ku itu adalah mereka yang benar-benar bekerja dengan mengikuti perintah yang telah Aku berikan kepada mereka. Perintah-perintah tersebut, yang Aku telah turunkan melalui wahyu kepada Nabi-nabi dengan ketaatannya pada perintah-perintah tersebut. Perintah-perintah tersebut sudah dibuat jelas di dalam bentuk sebuah Kitab yang diberikan kepada Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw.. Sekarang, orang-orang yang patuh taat, yang mengikuti ajaran dari Y.M. Rasulullah saw., dan mengikuti ajaran yang berasal dari Allah Taala., sesuai dengan ajaran ini, Hadhrat Imam Mahdi, Al-Masih yang dijanjikan, Masih Mau’ud a.s. dalam ketaatan sepenuhnya kepada Y.M. Nabi Muhammad saw., maka Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. itu telah diturunkan agar jarak yang ada antara mahluk yang diciptakan dengan Sang Penciptanya itu, jarak yang setiap saat itu jadi melebar itu, ia dapat menghapuskan jarak tersebut, sama sekali menghapuskannya dan kemudian menciptakan hubungan sejati antara mahluk ciptaan Allah dengan Khalik Sang Penciptanya. Inilah tugas kita semua bahwa kami itu sekarang harus menjalankan missi ini dan hanya dengan demikianlah maka kami itu akan terhitung di antara anggota-anggota Jama’at dan yang akan terhitung di antara orang-orang yang dapat mengerjakan tanggung-jawabnya dengan baik. Hanya dengan demikianlah kami itu akan termasuk di antara orang-orang yang berusaha menegakkan Kerajaan Allah di atas bumi. Allah Taala adalah Sang Pencipta dari langit dan bumi dan yang menciptakan semua yang berada di antara kedua-nya seperti yang sudah saya sebutkan. Dia adalah Yang Maha Kuasa di mana Dia dapat berbuat apa yang Dia kehendaki, Dia itu Lebih Unggul dan Dominant di atas segala apa pun juga dan pada setiap apa pun juga. Kami ini adalah hamba Allah, Dia itu sebenarnya tidak memerlukan sesuatu pertolongan dari kami untuk menegakkan Kerajaan-Nya itu. Allah itulah sudah menjadikan Kerajaan-Nya sendiri. Allah Taala memberikan pilihan kepada kami, pilihan kepada semua manusia tentang mana yang bagus dan mana yang buruk. Orang-orang yang menganggap Aku satu Wujud yang pantas disembah, mereka itu menyembah kepada-Ku. Mereka itu senantiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, mereka itu berdiri dengan kokohnya pada ke-shalehan, pada kebaikan di mana mereka terus-menerus menyebarkan kebaikan ini di seluruh dunia. Bilamana orang-orang ini mengerjakan hal-hal ini, dan mereka itu adalah orang-orang yang menegakkan Kerajaan tersebut di atas permukaan bumi, maka kepada mereka itu akan diberikan ganjaran dalam bentuk yang terbaik. Allah Taala berfirman bahwa di Akhirat nanti mereka itu akan dimasukkan ke dalam Syurga. Bilamana diperbandingkan dengan orang-orang lainnya, orang-orang yang mengadakan sekutu dengan Allah yang menyekutukan dengan Tuhan yang hidup, mereka yang mengikut kepada selain dari Tuhan, maka mereka itu akan dihukum. Jadi, ini bukanlah kebutuhan dari Allah bahwa orang-orang itu agar menyembah Dia, tetapi inilah keperluan bagi orang-orang bahwa mereka itu pertama-tama haruslah memiliki persepsi dan pengertian yang sempurna tentang siapakah yang pantas untuk disembah dan kemudian berusaha untuk meraih ke-ridhaan-Nya.
Allah Taala, Dia telah mengirim Nabi-Nya dan mengutus mereka untuk keperluan ini, bahwa dengan melalui Nabi-nabi inilah manusia itu akan dapat mengerti Siapa Tuhan mereka yang hakiki itu dan Siapa yang pantas untuk disembah. Nabi-nabi tersebut senantiasa berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan juga menyampaikan pesan amanah dari Tuhan kepada orang-orang. Mereka, orang-orang yang menentang kepada Nabi-nabi itu adalah orang-orang yang biasa menindas dan menekan kepada orang-orang ini serta melakukan perbuatan yang jahat terhadap orang-orang ini, kepada orang yang diutus oleh Allah. Kemudian Allah Taala memperlihatkan manifestasi perwujudan dari Ke-Maha-Perkasaan-Nya yang membuat orang-orang dan Utusan-Nya itu menjadi unggul, dominant. Allah Taala berfirman di banyak tempat, Dia menyebutkan tentang kenyataannya bahwa Dia itulah Wujud Yang Maha Esa Yang patut disembah. Orang-orang yang menjadi penentang kepada Jama’atnya Nabi-Ku, mereka yang menentang kepada Nabi dan orang-orang Jama’atnya maka Aku akan menghukum orang-orang ini dan Aku akan menghapuskannya sama sekali nama-nama mereka ini. Kadang-kadang terjadi, memang bisa terjadi walaupun beberapa kali terjadi tetapi orang dapat mengatakan bahwa inilah perlakuan khusus dari Allah kepada Nabi-nabi agar bagi semua para penentang itu dapat dijadikan sumber satu pembelajaran bagi yang lainnya. Jika orang-orang tersebut yang menentang Nabi, jika ada yang diselamatkan maka ia itu akan menjadi object yang daripadanya orang-orang lain itu dapat memperoleh satu pelajaran. Sebagaimana orang-orang yang melawan Nabi Musa a.s., Firaun yang menganggap dirinya sebagai Tuhan di mana ia berpikir bahwa semua orang-orang ini adalah anak buah-ku dan ada dibawah-ku maka siapakah orang yang lebih besar dari aku dalam posisiku sebagai Tuhan. Ketika ia melihat ajalnya sudah tiba di hadapan matanya maka ia bertaubat dan memohon ampunan di mana Allah Taala mengatakan bahwa sekarang engkau itu sudah ditakdirkan untuk mati; sekarang apa yang masih dapat tertinggal hanyalah tubuh badanmu yang sudah mati, yang akan menjadi sumber sedemikian rupa sehingga orang-orang lainnya akan mendapatkan satu pelajaran. Inilah seseorang yang biasa menyatakan dirinya sebagai Tuhan dan ia itu menjadi sumber untuk pembelajaran bagi yang lainnya; yang masih berjalan seperti itu sampai saat ini pun. Jadi, nasibnya ini dan ke-sudahannya ini tidak dikerjakan oleh manusia tetapi dilakukan oleh Allah Taala, yaitu dengan melalui cara air laut yang pasang dan surut itu adalah semuanya dikendalikan oleh Tuhan. Jadi, oleh karena itu ibadah persembahan ini tidak diperlukan oleh Allah untuk menegakkan Kerajaan-Nya. Tetapi bagi orang-orang yang mengikuti perintah-Nya maka bagi mereka ada diberikan ganjaran. Ganjaran dan rahmat karunia yang besar ini karena kalian telah menegakkan Tauhid, Ke-Esaan-Ku di mana kalian itu termasuk orang-orang yang berusaha untuk menegakkan Kerajaan-Ku. Jadi, sekarang lihatlah pada Khataman-Nabiyyin yang Meterai dari Nabi-nabi, Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw., perlakuan bagaimanakah yang telah diberikan kepada beliau itu? Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. telah dijadikan bahwa beliau itu adalah satu orang yang dikirim untuk menegakkan Kerajaan-Nya ke seluruh dunia. Seorang anak yatim, seorang yang sangat pendiam dan yang lebih suka menyendiri terpisah dari orang-orang, di mana Allah Taala mendukung anak yang masih muda ini. Allah Taala ingin mengatakannya kepada setiap orang bahwa seorang anak masih muda yang menjalani kehidupannya sebagai anak yatim, yang selalu memperhatikan dan menjaga keperluannya sendiri, ia barangkali dilihat sebagai orang yang sangat lemah dalam pandangan dari orang-orang duniawi; tetapi sejak dari kecilnya itulah Aku telah memilih orang ini, anak ini, dan mempersiapkan anak ini untuk tugas yang adalah guna membimbing seluruh umat manusia. Dialah penyembah kepada-Ku yang sejati dan tidak ada orang yang serupa dengan dia. Dari antara semua umat manusia, wujud seseorang yang menjadi pantulan refleksi hakiki dari sifat-sifat-Ku, inilah seorang manusia yang sempurna. Jadi: Hai orang-orang yang tinggal di Mekkah, orang yang hari ini kalian anggap seorang yang sangat lemah ini, ia itu nantinya akan menjadi pemimpinmu kelak. Jika saudara-saudara melihat kondisi pada masa-masa di zaman awalnya, segala kesukaran dan kesulitan menghadang di jalan beliau dan semua pengikut-pengikut beliau pun dihadapkan dengan kesukaran-kesukaran dan kekejaman ini. Jika sekarang saudara-saudara memikirkannya keadaan mereka itu sungguh-sungguh amat mengerikan. Beliau saw. itu sudah direncanakan untuk dibunuh, mereka sudah mengaturnya semua, tetapi kemenangan Mekkah itu pada akhirnya telah membuktikan pada kenyataannya yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang patut disembah adalah Wujud Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana, dan Yang kalian selalu menyembah kepada-Nya. Y.M. Nabi Muhammad saw. senantiasa menyembah kepada Tuhan ini dan bahwa pencinta hakiki dan hamba sejati dari Allah itulah yang menjadi pemenangnya. Orang-orang kafir Mekkah dengan 300 lebih patung berhalanya, benda-benda itu tidak dapat berbuat apa-apa terhadap orang-orang ini yang dijadikannya penentang kepada Tuhan, semua mereka dengan patung-patungnya itu tidak ada manfaatnya sama sekali. Allah Taala berfirman di dalam Kitab Suci Al-Qur’aan:
Surah Saba’ (34) ayat 28:
Katakanlah, “Perlihatkanlah kepadaku mereka yang kamu hubungan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu-Nya.” Tidak! Sekali-kali tidak, karena Dia adalah Allah, Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
Jadi katakanlah olehmu, perlihatkanlah kepadaku semua benda-benda yang engkau buat sebagai sekutu dengan Allah Taala; tidaklah seperti itu, Allah Taala itu adalah satu Wujud Yang sempurna, Yang Maha ber-Kuasa, Yang mengendalikan semua orang-orang.
Oleh karena itu, kemenangan Mekkah ini dan kehidupan dari Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. yang di dalamnya kepada seluruh bagian dari Kerajaan Arab dan pada bagian dunia yang lainnya, tersebarnya Islam itu adalah merupakan satu bukti yang jelas akan Ke-Maha Perkasaan dan Kedaulatan dari Wujud Yang memang benar-benar pantas untuk disembah. Mereka orang-orang yang mempercayainya adalah mereka yang mendirikan Kerajaan Allah di atas bumi. Semua benda-benda yang mereka jadikan sebagai sekutu bagi Allah dan yang telah didirikan di sekeliling Khana Ka’bah semuanya itu sama sekali tidak ada gunanya. Benda-benda ini tidak memberikan manfaat apa-apa kepada mereka ini. Keunggulan dominansi telah didapatkan oleh Tuhan Yang Maha Perkasa dengan melalui ketaatan kepada-Nya. Jadi tidak ada kebijaksanaan apa-apa untuk menyembah kepada patung dan berhala ini. Demikianlah tantangan dari Allah Taala, engkau perlihatkanlah kepadaku, tetapi mereka tidak akan mampu untuk memperlihatkan apa pun juga. Jika ada sesuatu wujud yang kalian anggap memiliki kekuatan untuk melawan Tuhan, perlihatkanlah dia kepadaku di mana mereka itu tidak mampu untuk memperlihatkannya dan tidak akan mampu untuk mengerjakan yang seperti itu. Kemudian zamannya dari Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. itu tidaklah habis dengan wafatnya beliau, atau dengan wafatnya dari Khalifah Penerus beliau. Sebenarnya pada setiap abad, Alah Taala itu, agar dapat menegakkan Kerajaan tersebut di dalam hati dari orang-orang dan agar orang-orang itu dapat mengenali Tuhan-nya yang hakiki, maka Allah Taala telah mengutus Mujaddid, para Pembaharu di setiap abad. Sesuai nubuatan dan kabar suka dari Allah dan Y.M. Nabi Muhammad saw., selanjutnya telah datanglah Hadhrat Imam Mahdi, Al-Masih yang dijanjikan, Masih Mau’ud a.s. .
Lihatlah pada masa muda dari kehidupan beliau ini, beliau itu sama sekali tidak tertarik pada hal-hal keduniawian sejak dari kecilnya. Dan ia pun tidak diambil perhatian oleh anggota keluarganya karena ia hanya mencintai kepada Allah Taala saja; keluarganya itu kadang-kadang tidak menyediakan makanan baginya. Tetapi ketika Allah Taala mendukung beliau dan menolongnya serta memilih beliau maka kemudian orang yang sama, yang selalu dikatakan pergi dan carilah dia di sudut mesjid, beliau yang sungguh pemalu seperti seorang gadis kecil yang tidak berani tampil di hadapan orang-orang, maka orang yang lemah ini kemudian menjadi seorang penyembah sejati kepada Allah Taala dan yang melalui beliaulah seluruh dunia menyaksikan manifestasi ilmu dan kebijaksanaan, yang membuat mereka itu menjadi sangat malu. Beliau yang disebut sebagai tukang sihir, dewasa ini ilmu yang beliau telah sajikan itu maka orang-orang memandang ilmunya itu dengan penuh penghargaan dan dengan penghormatan yang besar. Ada banyak orang-orang Arab yang ketika mereka ini membaca tulisan Arab dari beliau, mereka menulis kepada saya bahwa tulisan-tulisan beliau itu hanya dapat ditulis oleh seseorang yang amat sangat diberkati, dengan bantuan dan pertolongan Ilahi. Sekarang ini orang-orang yang percaya dan beriman kepada beliau sudah terdapat di berbagai penjuru dunia ini. Ini adalah satu bukti yang besar akan kenyataan bahwa Allah Taala yang dengan melalui jalan-jalan yang Dia kehendakinya, Dia itu telah menegakkan Kerajaan-Nya. Allah Taala telah membuat beliau memperoleh hubungan dengan orang-orang tersebut, beliau telah memberikan kepada kami pengertian tentang Wujud Keberadaan-Nya yang hakiki untuk disembah, sehingga kita dapat menegakkan Kerajaan ini, Kerajaan Allah Yang hakiki untuk disembah dan untuk menjadi penerima dari rahmat keberkahan-keberkahan Allah Taala. Jadi, kami itu haruslah selalu ingat bahwa ini semua adalah hasil dari doa-doa dari orang yang berada di Arab dahulu itu, doa-doa yang dipanjatkannya di malam hari, yang menghidupkan kembali orang yang sudah mati menjadi hidup. Pada saat sekarang ini, lagi-lagi dengan doanya seorang pencinta berat kepada Y.M. Nabi Muhammad saw.-lah yang akan membuat beberapa perubahan yang sama. Jika kita itu akan memperoleh buah hasilnya dari usaha kami yang tidak seberapa ini, maka itu adalah dikarenakan oleh beliau, di mana kami itu dinamakan sebagai orang-orang yang menegakkan Kerajaan Allah di bumi, yang ini adalah semata-mata merupakan rahmat berkah dari Allah kepada kita. Buah hasil ini akan selalu kami dapatkan selama kami itu berserah diri dengan sepenuhnya kepada Allah dan mengikuti Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah memberikan kepada kami pengertian ini dengan persepsi yang penuh kepastian tentang Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. ini.
Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. mengatakan bahwa seorang Utusan Allah telah datang sehingga ia dapat memberi telinga kepada orang yang tuli. Orang-orang yang sudah tuli selama berabad-abad itu, mudah-mudahan mereka itu akan dapat mendengar kembali, dan yang buta akan dapat melihat kembali, itulah mereka, orang-orang yang belum menerima Tauhid Ke-Esaan Tuhan Yang Tunggal dan mereka yang belum menerima Nabi saw. tersebut yang dengan kedatangan Utusan-Nya itu akan menegakkan Tauhid Allah satu kali lagi. Yang Mulia Nabi saw. yang sama, yang telah merubah orang-orang yang tidak beradab menjadi orang-orang yang beradab dan kemudian merubah dari orang-orang yang tidak berkelakuan baik menjadi orang-orang yang berkelakuan baik dan dari orang-orang yang berkelakuan baik dirubah menjadi orang-orang yang memiliki warna dari Allah dan menjadi orang-orang yang benar-benar memiliki persepsi tentang Allah Taala. Beliau adalah matahari dari cahaya kebenaran dan pada kaki beliau itu beribu-ribu dan beribu-ribu orang telah diberikan kehidupan spiritual yang baru. Jadi, orang-orang ini yang terus meningkat maju dari tahapan ini adalah orang-orang yang dikarunia dengan rahmat keberkahan dari Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. Tujuan dari kedatangan Y.M. Nabi Muhammad saw. adalah satu bahwa beliau itu harus bisa membuat orang-orang itu mengenali Khalik, Pencipta-mereka, dan pengikut beliau yang sejati, tujuan dari diturunkannya pengikut beliau saw. itu adalah untuk tujuan yang sama, demikianlah tujuan dari diturunkannya Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. itu. Mereka, orang-orang yang beriman dan percaya kepada beliau pun tujuannya adalah sama. Mereka, orang-orang yang benar-benar mengikut kepada beliau, tujuan objektif mereka pun adalah sama, bukanlah hanya sebagai etiket dan ahlak serta perilaku baik saja. Tetapi orang-orang yang benar-benar pencintanya itu adalah orang-orang yang berusaha untuk menyembah kepada Allah Taala dalam arti dan terminology yang hakiki. Mereka itu juga harus membuat orang-orang lain pun mengetahuinya tentang khazanah ini yang telah diberikan kepada mereka. Orang-orang yang hanya dengan memiliki kelakuan yang baik dan punya etiket yang baik, yang tidak memiliki kecenderungan kepada Tuhan maka Hadhrat Khalifatul Masih Tsani telah menyebutkannya tentang orang-orang ini, dalam pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang yang sangat terpelajar dan yang ber-peradaban yang tinggi, di mana ada begitu banyak orang yang hadir. Jadi, ada orang-orang yang menyebutkannya di dalam pertemuan tersebut bahwa kami ini pada kenyataannya adalah orang-orang yang dibuat-buat secara artificial dan terlalu banyak yang diberikan kepada orang-orang ini. Hal-hal seperti ini membuat kehidupan kami sangat sulit; sekarang ini kami semua duduk sama-sama seperti sahabat di mana pertemuan ini harus sangat tidak resmi, informal.
Sebagaimana Hadhrat Muslih Mau’ud r.a. mengatakan bahwa untuk tetap berada di dalam perilaku baik dan etiket maka dalam pertemuan yang akan diadakan di sana itu akan terjadi banyak kekacauan dan hal-hal sedemikian yang sangat-sangat sepele itu mereka melakukannya di sana. Sungguh sulit untuk duduk di sana. Beberapa waktu yang lalu seseorang mengatakan kepada saya bahwa di Pakistan, apa yang mereka namakan sebagai orang-orang yang terpelajar dan berbudaya di sana, di dalam pertemuan-pertemuan mereka itu kadang-kadang yang dibicarakan di sana hanyalah hal-hal yang spele dan hal-hal yang tidak berarti saja. Di sana tidak ada orang Ahmadi atau orang-orang yang beradab di sana sehingga sangat sulit baginya untuk duduk di sana itu. Jadi demikianlah keadaan dari orang-orang yang sedang bergerak menjauh dari Allah Taala. Mereka, orang-orang yang tidak memiliki kesadaran yang hakiki tentang Allah itu dan orang-orang ini bahkan tidak mau berusaha untuk mengenal pada Tuhan, satu Wujud yang patut untuk disembah dalam arti yang hakiki dari terminologi bahwa pengenalannya itu akan dilakukan pada saat ketika di sana terdapat ke-shalehan dan ke-takwaan. Hanyalah dengan demikian orang-orang itu akan dapat dinamakan mereka yang menegakkan Kerajaan dari Tuhan, lalu mereka itu memiliki perilaku yang baik dan juga sebagai orang yang beragama dalam cara-cara mereka itu berbicara di mana seluruh kehidupannya itu merupakan satu contoh yang baik. Jadi, di zaman sekarang ini orang-orang yang berperilaku baik dan orang-orang yang terkait kepada Allah Taala itulah mereka, orang-orang yang telah melakukan bai’at kepada Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s., di mana mereka itu telah mengenali Tuhan yang sejati. Kemenangan hakiki akan datang di jalan kita hanyalah pada saat ketika kami sedang berusaha untuk menjadi orang yang berperi-laku baik dan beriman kepada Allah Taala. Kita akan dapat mengenal Tuhan Yang Maha Kuasa dan agar supaya dapat meraih tujuan kita maka setiap Ahmadi itu harus memegang teguh prinsip-prinsip dasar ini bahwa kemajuan kami dan kemenangan kami itu, apakah secara sendiri-sendiri atau secara kolektif atau dalam Jama’at, rahasianya itu terletak pada perkara ini bahwa kami itu harus menyembah kepada Allah Taala, satu Wujud yang patut disembah. Di berbagai tempat Allah Taala telah menarik perhatian kami pada prinsip ini di mana sejarah dari semua Nabi-nabi telah membuktikan hal ini. Bahkan hari ini pun, kemenangan dari orang-orang beriman itu sebenarnya terkait pada prinsip dasar ini.
XXXXX Hari ini saya akan menyajikan beberapa ayat dari Kitab Suci Al-Qur’aan di mana Dia menyebutkannya bahwa Dia itu adalah satu-satunya Yang Maha Tunggal untuk disembah. Ayat yang saya baca pada permulaan Khutbah tadi, ini adalah dari Surah Aali‘ Imraan di mana Allah Taala berfirman di sana, bahwa Allah Taala memberikan kesaksian bahwa tidak ada yang patut untuk disembah kecuali Dia dan para Malaikat pun memberikan kesaksian yang sama dengan ilmu yang sempurna dan keadilan yang sepenuhnya bahwa Dia itu adalah satu-satunya Wujud untuk disembah, Dia Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana. Pada ayat sebelum ini disebutkan tentang untuk memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah, dan orang-orang yang selalu berkata benar, orang-orang yang taat, mereka yang selalu membelanjakan hartanya di jalan Allah dan yang bangun di tengah malam di mana mereka memohon ampunan kepada Allah di waktu malam hari. Itulah orang-orang yang benar-benar mengenal Ke-Esaan dari Allah. Mereka itulah yang benar-benar menegakkan Kerajaan Allah di dalam hati mereka dan yang menyebarkan hal ini ke seluruh dunia. Jadi kesaksian ini yang telah diberikan oleh Allah Taala bahwa tidak ada yang patut disembah selain dari Aku, orang-orang berilmu dan para Malaikat pun memberikan kesaksian yang sama. Kesaksian ini bukanlah hal yang biasa; Allah Taala mengatakan hal ini dalam banyak kata-kata. Orang-orang ini, orang yang berilmu, pertama-tama dari semuanya adalah Nabi dari Allah. Seperti itu pula halnya dengan orang-orang yang mengikuti ajaran dan yang mempercayai ajaran yang diberikan oleh Nabi-nabi, tetapi orang-orang yang tidak menyembah kepada Allah Taala betapa pun terpelajarnya mereka itu dan dapat saja mereka menyatakan dirinya demikian, dengan pernyataan apa saja yang mereka buat, tetapi kesaksian dari Allah dan testimony dari Allah adalah bahwa mereka itu boleh saja berilmu di dalam perkara-perkara duniawi tetapi pada mata ke-agamaan mereka itu sama sekali nol - totally blank – dan dari aspek ini mereka itu adalah buta. Mereka itu melupakan hal-hal ini yang menyajikan ide-ide ini bahwa orang-orang yang paling memiliki pengetahuan terbaik itu adalah Nabi-nabi Allah Taala.
Jadi, tuduhan yang dilemparkan terhadap Hadhrat Isa a.s. di mana tuduhan ini adalah tuduhan dari orang-orang yang dikaitkan kepadanya oleh orang-orang di kemudian hari, padahal beliau a.s. sendiri tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan dan beliau tidak dapat untuk mengatakannya seperti itu, karena Allah Taala itu tidak pernah meminta kepada beliau untuk melakukan yang seperti itu. Sesuai dengan Kitab Suci Al-Qur’aan, orang-orang ini adalah yang tidak mengatakan seperti ini, mereka itu tidaklah dinamakan sebagai orang-orang yang benar-benar berilmu, Allah Taala Maha Perkasa, Maha Pemilik Kekuatan dan Dia itu adalah yang paling unggul, dominan. Dia itu Maha Perkasa dan Dia memiliki segala Kekuatan. Apakah Dia itu memerlukan sesuatu pertolongan untuk menegakkan Diri-Nya sendiri sebagai yang patut disembah? Jika ada seseorang lainnya yang bersama-sama dengan Tuhan maka kemudian setiap orang itu akan berbuat sesuai dengan Ke-Maha Perkasaan-Nya maka di sana akan terjadi keributan total chaos dan tidak ada undang-undang lagi di dunia. Konsep yang Allah Taala telah berikan adalah bahwa setiap perbuatan dari Tuhan itu penuh dengan kebijaksanaan. Apakah Itu suatu kebijaksanaan jika orang itu harus membuat seseorang lain yang seperti Dia? Bahkan setiap orang yang biasa pun tidaklah akan melakukan yang demikian yang merupakan kebijaksanaan terbagi. Bahwa ada seseorang yang berada di dalam lingkungan yang sama yang memiliki kekuasaan yang sama yang akan meng-intervensi Managemen pengelolaannya. Jadi bagaimana mungkin Tuhan Yang Maha Kuasa yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana kemudian orang-orang menisbahkan sesuatu yang salah kepada Allah Taala. Allah Taala berfirman di dalam Kitab Suci Al-Qur’aan:
Surah Al-Mu’min (40) ayat 43:
Kamu menyeru aku supaya aku ingkar kepada Allah dan menyekutukan-Nya yang tidak ada padaku ilmu mengenai itu, sedangkan aku mengajak kamu kepada Wujud Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun.
Apakah engkau meminta kepadaku agar aku ini mengingkari Tuhan atau mendirikan sesuatu sekutu terhadap Allah di mana Aku adalah Yang Esa dan Aku memanggil kalian kepada Tuhan itu Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun. Jadi, inilah jawaban kepada orang-orang terpelajar tersebut, jawaban yang telah Allah Taala ajarkan kepada Rasul-Nya, dan yang telah mengajarkannya kepada orang lainnya yang mengikut mereka. Di dalam kesempatan lainnya Allah Taala berfirman bahwa caranya engkau memanggil kepada-Ku, apakah dalilnya untuk itu, apakah aku itu harus mempercayai kepada Tuhan yang sedemikian, yang tidak memiliki kekuatan apa pun yang dapat memberikan kerugian atau manfaat? Inilah hal-hal yang dibicarakan oleh orang-orang yang tidak memiliki ilmu. Allah Taala - ku itu Maha Kuat, Yang Maha Pengampun, ketika aku berserah diri kepada-Nya, bila saya memohon ampunan daripada-Nya maka Dia mengampuniku. Jadi inilah pembicaraan-pembicaraan dari orang-orang yang bodoh itu, engkau dapat melakukan yang begitu tetapi saya tidak, yang kepada saya sudah diberikan persepsi yang sempurna mengenai sifat-sifat dari Allah Taala karena Allah Taala telah mengisinya dengan Nur-cahaya dari Allah, cahaya dari keimanan. Sebelumnya itu Allah Taala telah menyebutkan bahwa engkau katakan kepada mereka bahwa saya selalu menyerukan hal ini tetapi engkau mengajak aku pada kebinasaan. Jadi, saya ini memanggil kalian pada Tuhan Yang Maha Berkuasa dan engkau memanggil aku; maka engkau itu harus datang kepada Tuhan tersebut, menyerahkan diri dan meminta ampunan atas perbuatanmu yang sudah kelewat batas itu, mudah-mudahan Allah mengampuninya dan engkau itu dapat diselamatkan. Bilamana engkau itu akan meningkatkan keimananmu maka engkau itu perlu menegakkan standard yang tinggi dalam ibadatmu, yang kemudian Allah Taala berfirman selanjutnya bahwa ada tingkatan selanjutnya dalam perolehannya di mana Allah Taala berfirman dalam Surah Al- Mu’minuun (23) ayat 2:
Sesungguhnya sukseslah orang-orang yang beriman.
Bahwa orang-orang yang beriman itu akan sukses, mereka akan mendapatkan apa yang menjadi tujuannya. Mereka itu bukan saja diselamatkan dari dosa-dosa, tetapi juga akan meningkat maju dalam keimanannya. Mereka yang mengatakan bahwa kami akan menegakkan Kerajaan Allah di mana mereka kemudian menjadi lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Mereka bersujud dan apa pun yang mereka mintakan maka mereka itu dapat meraih tingkat perolehan yang tinggi dan yang lebih tinggi lagi. Demikianlah status dari orang-orang yang menegakkan hubungan yang hakiki dengan Allah. Tingkatan kemajuan mereka itu tidak pernah ada habis-habisnya dan ini merupakan proses yang tidak ada akhirnya tetapi akan terus meningkat lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Adakah orang yang menginginkan untuk mendapat hukuman Api Neraka? Dapatkah seseorang itu punya pikiran bahwa ia itu ingin mengundang azab kutukan dari Allah Taala? Tidak akan ada orang yang waras pikirannya yang akan melakukan yang sedemikian, dan yang tidak akan naik ke tingkatan kesuksesan yang lebih tinggi, yang telah Allah Taala sediakan bagi orang-orang ini. Allah Taala berfriman:
Surah Al-Hajj (22) ayat 75:
Mereka itu tidak memiliki konsep yang hakiki dari sifat-sifat Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Kuat, Maha Perkasa.
Bahwa orang-orang ini tidak bersyukur kepada Allah sebagaimana yang seharusnya. Allah Taala adalah satu Wujud yang benar-benar memiliki Keunggulan. Jika kalian itu tidak mencari Tuhan Yang Maha Kuasa dalam hal kedudukan dan kekuasaanmu dan tidak menganggap bahwa kekuatannya itu adalah terbatas. Tuhan, Dia itu amat sangat Perkasa dan sangat Kuat serta sangat Berkuasa di mana tidak ada batas ujungnya dalam hal kekuatan dan kemampuan-Nya itu. Apakah engkau itu tidak memiliki pengertian yang sempurna akan kekuatan dan kekuasaan-Nya? Maka, ingatlah bahwa Allah Taala itu adalah Maha Kuat di mana Dia itu dalam faktanya memiliki segala kekuatan. Jadi, tidaklah mungkin bagi manusia untuk memiliki pengertian yang sempurna dalam persepsi tentang perkara ini. Kalian lihatlah pada penciptaan langit dan bumi yang kemudian kalian dapat mengakses dan memperhitungkannya bahwa betapa hal ini adalah satu penciptaan dari Allah Taala yang amat sangat menakjubkan.
Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. mengkaitkannya dengan ayat sebelum ini beliau mengatakan bahwa Allah Taala telah menyebutkan sehubungan dengan orang-orang lain yang menyembah benda-benda yang selain dari Allah itu. Jika orang-orang ini dengan apa-apa yang mereka sembah itu ……….
Surah Al-Hajj (22) ayat-ayat:
……… Sesungguhnya, mereka yang kamu seru selain Allah itu tidak dapat menjadikan seekor lalat pun, walaupun mereka itu bergabung untuk itu. Dan sekiranya lalat itu menyambar sesuatu dari mereka, mereka itu tidak dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sangat lemah keduanya yang meminta dan yang diminta.
Mereka itu tidak dapat memahami sifat-sifat Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat, Maha Perkasa.
Benda yang kalian anggap sebagai Tuhan itu jika semua mereka ini bersama-sama ingin menciptakan seekor lalat, mereka itu tidak akan mampu untuk mengerjakannya walaupun semua mereka itu saling bantu satu sama lainnya. Jika lalat itu mengambil atau menyambar sesuatu dari mereka maka orang-orang tersebut tidak akan mampu untuk mengambilnya kembali; orang-orang ini memang sangat lemah dalam kebijaksanaan dan ilmunya. Apakah Allah itu seperti demikian? Allah Taala adalah satu Wujud Yang memiliki kekuatan maksimum lebih daripada siapa pun juga; Dia itu adalah yang Paling Unggul di mana tidak ada yang dapat menangkap Dia dan tidak ada yang dapat membunuh Dia. Mereka itu benar-benar tidak menghargai akan Kebesaran dari Allah Taala untuk Tuhan yang sebagaimana mestinya. Allah Taala adalah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. Jadi, orang-orang yang benar-benar mengerti mengerti secara hakiki akan sifat-sifat Allah Taala itu, ini telah diberikan kepada kami oleh Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. Orang-orang lainnya itu tidak akan dapat mencapai yang sedemikian. Orang-orang Muslim lainnya sekarang ini walaupun pada kenyataannya mereka itu percaya kepada Y.M. Nabi Muhammad saw., tetapi mereka itu tidak memiliki pengertian yang sempurna akan sifat-sifat dari Allah Taala ini. Bukannya mempercayai Dia menjadi Wujud Yang Punya Kekuatan Penuh, tetapi mereka ini ada punya kepercayaan tertentu yang dengan tidak disengaja membawa mereka pada wilayah mempersekutukan dengan Allah.
Sebagai contohnya mereka itu mempercayai bahwa Hadhrat Isa a.s. itu hidup di Langit, banyak di antara mereka yang masih memiliki kepercayaan ini, dan mereka pun percaya bahwa Hadhrat Isa a.s. itu menciptakan burung dalam arti secara pisik. Allah Taala mengatakan bahwa orang-orang ini yang menjadikannya beliau sebagai “Tuhan” yang bila diperbandingkan dengan Tuhan yang hakiki, mereka itu tidak dapat menjadikan seekor lalat pun, bagaimana mungkin bahwa seseorang itu telah menciptakan seberapa banyak burungkah? Hadhrat Muslih Mau’ud r.a. telah menyebutkan satu kejadian di masa hidupnya Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. , yang merupakan satu lelucon. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. telah meminta kepada Kiai Mullah yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih itu telah menciptakan beberapa ekor burung, jadi sekarang burung-burung yang berterbangan itu sebagian adalah yang diciptakan oleh Tuhan dan sebagian lagi yang diciptakan oleh Jesus. Jadi, dapatkah kita membedakan di antara kedua macam burung-burung tersebut mana yang diciptakan oleh Tuhan dan mana yang diciptakan oleh Al-Masih? Maka, kemudian para Mullah itu mengatakan dalam Bahasa Punjabi, wah ini sungguh sulit, sungguh sukar karena mereka itu semuanya sudah bercampur-baur. Jadi, sekarang sudah sangat sulit karena burung-burung tersebut saat ini sudah bercampur-baur sehingga tidak dapat membedakan mana yang diciptakan oleh Tuhan dan mana yang diciptakan oleh Jesus Kristus; jadi, di udara itu sangatlah sulit untuk membedakannya mana yang mana. Jadi demikianlah keadaan para Kiai Mullah tersebut yang dengan mengikuti mereka itu, orang-orang awam hanyalah akan menjadi rusak keimanannya.
Jadi, orang-orang Ahmadi ini, mereka itu harus senantiasa bersujud dan berserah diri kepada Tuhan Yang Tunggal ini, Yang adalah sumber dari semua dan segala kekuatan Yang adalah Sang Pencipta dari semua dan dari segala sesuatu yang ada. Tidak akan ada orang atau satu wujud yang dapat menandingi kekuatan-Nya, demikianlah Kerajaan Allah ini. Demikianlah caranya untuk menegakkan Kerajaan dari Allah di dalam hati orang-orang. Allah Taala berfirman bahwa segala Kebesaran itu adalah milik Dia, di Langit dan di bumi. Dia-lah satu Wujud Yang Dominan sepenuhnya. Jadi, kami itu harus senantiasa bersujud dan berserah diri kepada Allah Taala dengan secara sepenuh-penuhnya dan yang harus menghindarkan diri dari membuat sekutu dengan Allah di mana kita itu harus mengerti sepenuhnya bahwa hanya Dia itulah satu Wujud yang patut untuk disembah, tidak ada yang lainnya lagi. Dia-lah sumber dari segala Kekuatan dan Ke-Perkasaan. Dia Maha Perkasa dan yang penuh Kebijaksanaan di mana kami itu harus selalu berada sangat dekat dengan Dia.
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa Syurga kami adalah Allah dan kegembiraan kami adalah bersama Allah, kami telah melihat Dia dan kami sudah menemukan semua dan segala keindahan dan kecantikan pada Dia. Khazanah ini adalah patut untuk dimiliki berapa pun biaya dan harganya; inilah kekayaan yang harus didapatkan walaupun harus dengan mengorbankan segalanya. Hai orang-orang yang beriman, larilah kalian mendatangi pancuran ini; inilah sumber air mancur dari kehidupan yang akan memberikan kepada kalian kehidupan yang selamat. Bagaimanakah agar saya ini membuat hal ini mendapatkan tempat yang baik di dalam hati dari orang-orang itu, bagaimanakah agar saya dapat membuat orang-orang ini mengerti bahwa inilah Tuhan kalian itu. Dengan obat apakah saya harus menyembuhkan orang-orang agar telinga orang-orang itu menjadi terbuka untuk mendengar pada pesan amanat ini, bahwa setiap partikel dari tubuh dan jiwa kami itu akan bersujud pada Tuhan, Tuhan Yang Maha Perkasa dan Tuhan yang sejati ini. Setiap butir partikel dari Alam Semesta ini sudah dijadikan oleh Allah Taala. Tak ada sesuatu apa pun yang berada di luar ilmu-Nya dan yang berada di luar wilayah kekuasaan-Nya atau di luar dari penciptaan-Nya.
Beribu-ribu doa Shalawat dan Salam keberkahan disampaikan kepada Y.M. Nabi Muhammad saw., yang dengan melalui beliaulah kami itu telah menemukan Tuhan Yang bercakap kepada manusia, yang menjadi bukti akan Ke-Beradaan-Nya. Dia memperlihatkan begitu banyak Tanda-tanda, Dia memperlihatkan kepada kami Wajah-Nya Yang Indah. Jadi, kami itu sudah mendapatkan Nabi ini yang telah memperlihatkan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada kita; kami sudah mendapatkan Tuhan yang kekuatan-Nya itu tanpa batas, dan Dia itu sudah memperlihatkan kepada kami semua manifestasi-Nya. Tanpa keberkahan-Nya itu tidak ada sesuatu yang diciptakan, apa pun tidak ada di sana yang dapat hidup tanpa pertolongan Allah. Itulah Tuhan sejati, Allah, Dia yang dengan penuh manifestasinya, yang dengan penuh manfaat kebaikan-Nya, tidak ada Tuhan lain kecuali Allah Taala. Oleh karena itu, untuk meraih tujuan kami itu, maka kami ini haruslah menjalin hubungan dengan Allah Taala yang sedemikian rupa, di mana kita itu harus senantiasa berusaha memperhatikan hubungan ini agar manifestasi dari sifat-Nya Yang Maha Perkasa itu akan diperlihatkan.
Dengan melihat pada keinginan kita untuk berada dan menjadi lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan juga untuk kemajuan dan keunggulan kami itu, betapa pun dengan para pihak lawan yang menentang kita itu mengatakannya, sebagaimana Allah Taala telah menyebutkannya di dalam Kitab Suci Al-Qur’aan:
Surah Al-Hijr (15) ayat 3:
Kadang-kadang orang-orang kafir itu ingin kiranya dahulu mereka itu menjadi Muslim.
Bahwa banyak kali yang orang-orang kafir ini menginginkan bahwa mereka itu sejak dahulu sudah menjadi Muslim. Jadi, standard dari peribadatan kami itu yang tergantung kepada Allah Taala dan tujuan kita itu sampai mencapai pada standard ini bahwa orang-orang yang lain itu akan menghargainya pada satu tahapan, sampai pada tingkatan bahwa pernyataan kita itu adalah penyembah sejati kepada Allah Taala. Usaha kami untuk meraih objektif kami tersebut tidak akan dapat selesai dalam arti yang sebenar-benarnya; hal ini bukan hanya sekedar dikerjakan untuk diperlihatkan kepada orang-orang lain, dan bukan juga untuk mendapatkan penghargaan dari orang-orang. Ini tidaklah dikerjakan untuk maksud tersebut tetapi harus dikerjakan untuk maksud ini yaitu bahwa kami ini adalah orang-orang terbaik dari Jama’atnya Hadhrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s., tujuan kami itu adalah untuk menegakkan Kerajaan Allah dan Y.M. Nabi Muhammad, Rasulullah saw. di alam semesta ini. Ini adalah suatu tantangan yang besar dari dunia pada saat ini di mana setiap Ahmadi itu harus sanggup menerima tantangan ini, dan itulah faktanya.
Semoga Allah Taala memberikan kemampuan kepada kita semua untuk menjadi penyembah sejati dari Allah Taala, Tuhan Yang Maha Esa dan juga memberi taufik kepada kami untuk dapat mengerti akan tujuan dari penciptaan kami ini, insya Allah Taala, aamiiin.

Pamulang-Banten, December 2, 2007 / Mersela – Meruya Selatan – Jak.Bar. Desember 2007

Tidak ada komentar: